Maksim Kedermawanan Bentuk Pelanggaran Prinsip Kesantunan dalam Acara OVJ

commit to user 43 Tuturan yang memberikan kerugian kepada orang ketiga, yaitu orang yang tidak ikut dalam percakapan tetapi dibicarakan dalam percakapan tersebut, terdapat pada data nomor 14, 43, 45, 59, 65, 67, 68, 84, 102, dan 113. Selain pelanggaran terhadap submaksim pertama, ditemukan juga pelanggaran terhadap submaksim kedua, yaitu terlihat pada data nomor 32, 47, dan 58. Pelanggaran terhadap submaksim kedua maksim kearifan tersebut dapat dikatakan memiliki karakteristik yang sama, yaitu bahwa penutur berusaha untuk mengurangi keuntungan orang kedua.

2. Maksim Kedermawanan

Maksim kedermawanan berisi dua submaksim, yaitu a buatlah keuntungan diri sendiri sekecil mungkin dan b buatlah kerugian diri sendiri sebesar mungkin. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap data yang digunakan, terlihat hanya ada dua tuturan yang melanggar maksim kedermawanan. Tuturan tersebut terlihat pada percakapan berikut ini. [6] Latar : Sebuah warung Peserta : Amel, Madun, dan Miun Tujuan : Berjualan jagung bagi Amel dan minta berkenalan bagi Madun Kunci : Santai Percakapan: Amel : Kalo mau kenalan syaratnya harus beli jagung bakar lima. Madun : Gampang. Ini jagung saya borong semua. Nggak tau? Miun : Nggak tau dia. Madun : Ya. Ini saya borong, yang bayar dia. 79OVJTrans75 Februari 2010 Pada percakapan [6] terdapat pelanggaran terhadap maksim kedermawanan, terutama terhadap submaksim pertama karena memperbanyak keuntungan untuk diri sendiri. Pelanggaran terlihat pada tuturan Madun, “Ini saya borong, yang bayar dia. ”. Tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur commit to user 44 direktif, karena mempunyai maksud untuk menyuruh Miun melakukan sesuatu. Tuturan Madun tersebut ditujukan kepada Miun dalam rangka untuk mempermudah jalannya berkenalan dengan Amel. Penutur ingin mendapatkan yang dia inginkan dengan cara menyuruh seseorang membayarkan jagung yang dia borong. Terlihat jelas bahwa penutur ingin mendapatkan apa yang dia inginkan dengan cara merugikan orang lain. Dalam hal ini penutur merugikan petutur Miun, karena menyuruhnya mengeluarkan uang untuk membayar jagung. Petutur tentu saja dirugikan oleh ujaran penutur, karena petutur tidak mempunyai kepentingan apa-apa yang berkaitan dengan Amel. Jika dikaitkan dengan skala untung-rugi, tuturan Madun tersebut jelas tidak santun karena merugikan bagi petutur. Kerugian yang dialami petutur ialah dia harus mengeluarkan uang untuk membantu memenuhi keinginan penutur. Dari sisi ketaklangsungan, tuturan tersebut membutuhkan jalan yang sedikit panjang untuk sampai pada tujuan yang diinginkan penutur. Dalam hal ini penutur bertujuan untuk menyuruh petutur membayar jagungnya, tetapi dengan tuturan yang tidak ada unsur menyuruh. Oleh karena itu, tuturan tersebut lebih sopan daripada menyuruh dengan tuturan “kamu yang bayar jagungnya”. Dilihat dari skala keopsionalan, tuturan tersebut tidak memberikan kesempatan kepada petutur untuk memilih. Tuturan Madun tersebut terlihat memaksa Miun, karena dalam menyuruh, Madun tidak menanyakan terlebih dahulu kesanggupan Miun. Tuturan yang cenderung memaksa seperti tuturan Madun tersebut termasuk tuturan yang tidak santun, karena tidak memberi kesempatan kepada petutur untuk memilih. commit to user 45 Contoh lain pelanggaran terhadap maksim kedermawanan dapat dilihat pada percakapan berikut. [7] Latar : Sebuah toko pinggir jalan Peserta : Tasya, Herman, Surti, dan Dio Tujuan : Bersumpah bagi Herman Kunci : Santai Percakapan: Tasya : Aku marah sama kamu pokoknya. Gimana sih? Kamu lebih memilih dia coba. Herman : Kok kamu percaya sih? Tasya : Ya liat aja, dipeluk-peluk. Di depan kita dipeluk-peluk, di belakang ngapain? Herman : Sumpah. Surti : Kalo kamu boong aku meluk kamu, kamu nolak. Kamu nggak nolak kan. Tasya : Coba-coba. Herman : Saya mau nolak. Tasya : Coba peluk. Herman : Saya nolak. Tasya : Pokoknya aku, Herman : Berani sumpah. Sambar geledek bareng-bareng. Dio : He, sendirin aja, sembarangan. 114OVJTrans77 Februari 2010 Pada percakapan [7] terdapat pelanggaran terhadap maksim kedermawanan, terutama terhadap submaksim kedua karena meminimalkan kerugian diri sendiri. Pelanggaran terlihat pada tuturan Herman, “Berani sumpah. Sambar geledek bareng-bareng. ”. Tuturan tersebut termasuk tindak tutur komisif, karena bersumpah. Herman dituduh pacarnya Tasya telah berselingkuh. Merasa telah difitnah, dia pun tidak mau mengakui hal tersebut. Herman berusaha menyelamatkan diri dengan bersumpah. Dalam sumpah tersebut, Herman melibatkan juga orang lain, yang terlihat pada “Sambar geledek bareng- bareng ”. Tuturan tersebut bukan hanya merugikan penutur, tetapi juga orang lain yang dimaksud oleh penutur, yaitu temannya. Melalui tuturan tersebut commit to user 46 terlihat bahwa penutur berusaha untuk mengurangi kerugian yang dia alami dengan cara membaginya dengan orang lain. Penutur bersumpah jika dia berbohong, dia berani disambar geledek tetapi bersama orang lain, yang jelas memperlihatkan bahwa penutur tidak ingin mengalami penderitaan seorang diri.

3. Maksim Pujian