Anggaran Promosi Analytic Hierarchy Process

penempatan produk dan merek yang kompetitif pada benak konsumen berdasarkan persaingan

2.5. Anggaran Promosi

Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Namun demikian tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk promosi yang harus dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau situasi pasar. Berikut metode penentuan anggaran promosi yang biasa digunakan : a. Affordable method, yaitu menetapkan besarnya anggaran promosi berdasarkan kemampuan financial perusahaan. b. Percentage of sales method, yaitu menetapkan anggaran promosi berdasarkan presentase tertentu dari penjualan baik penjualan saat ini meupun prediksi penjualan atau berdasarkan presentase dari harga jual. c. Competitive parity method, yakni menetapkan anggaran promosi untuk mencapai paritas share of voice dengan para pesaingnya. Dengan kata lain, besarnya pengeluaran promosi harus sama atau proporsional dengan pengeluaran promosi para pesaing. d. Objective and task method, yaitu menetapkan anggaran promosi melalui beberapa langkah sistematis yang terdiri atas menentukan tujuan spesifik, menetapkan tugas-tugas yang harus dilakukan dala rangka mewujudkan tujuan tersebut dan memperkirakan biaya pengimplementasian tugas-tugas tersebut.

2.6. Analytic Hierarchy Process

Salah satu metode yang digunakan oleh pengambil keputusan untuk dapat membantu memecahkan masalah yang kompleks dan telah teruji efektif dalam mengidentifikasi dan menentukan prioritas dalam suatu pengambilan keputusan adalah Analytic Hierarchy Process AHP. Metode ini pertama kali dikembangkan oleh Thomas L. Saaty dari Wharton School of Bussiness pada tahun 1970-an. Metode AHP ditujukan untuk memodelkan problema-problema tidak terstruktur, baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun sains manajemen. Menurut Saaty 1991, Analytic Hierarchy Process AHP adalah suatu metode yang ditujukan untuk memodelkan masalah-masalah yang tidak terstruktur, baik dalam bidang ekonomi, sosial maupun manajemen. Menurut Saaty 1991, secara khusus metode AHP dapat digunakan untuk persoalan keputusan seperti: 1. Menetapkan prioritas 2. Menghasilkan seperangkat alternatif 3. Memilih alternatif kebijakan yang terbaik 4. Menetapkan berbagai persyaratan 5. Mengalokasikan sumber daya 6. Meramalkan hasil dan menaksir resiko 7. Mengukur prestasi 8. Merancang sistem 9. Menjamin kemantapan sistem 10. Mengoptimumkan 11. Merencanakan 12. Memecahkan konflik Metode Analytic Hierarchy Process yang digunakan dalam penelitian ini, mencoba menstrukturkan permasalahan yang kompleks dan menunjukkan prioritas untuk suatu kriteria dan alternatif yang diturunkan dari hasil komparasi berpasangan dengan cara menentukan dan menginterpretasikan konsistensi dari penilaian pendapat kualitatif ke kuantitatif. Tiga prinsip dasar Analytic Hierarchy Process Saaty, 1991 adalah: 1. Menggambarkan dan menguraikan secara hierarki yang kita sebut menyusun secara hierarki, yaitu memecah persoalan menjadi unsur- unsur terpisah. 2. Perbedaan prioritas dan sintesis, yang kita sebut penetapan prioritas, yaitu menentukan peringkat elemen-elemen menurut relative pentingnya. 3. Konsisten logis, yaitu menjamin bahwa semua elemen dikelompokkan secara logis dan konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis. Hal-hal yang perlu diingat dalam membangun model hierarki adalah: a Tidak ada batasan dalam menentukan tingkatan hierarki. Hal ini merupakan suatu kewajaran, semenjak jumlah variabel keputusan beserta sub variabelnya dapat terdiri dari jumlah terhingga namun banyak. Model ini merupakan penyederhanaan atas masalah. b Jenjang haruslah bersifat fleksibel. Model ini memudahkan kita mengubah analisis berjenjang, faktor atau kriteria, sub-sub kriterianya, pola hubungan dan hal-hal lain, segera bila kita temukan hal-hal lain yang lebih mendekati kebenaran. Perubahan berlaku bila analisis perbandingan dilakukan atas masalah berkarakteristik penuh ketidakpastian. c Jika alternatif solusi beserta kriterianya tidak dapat dibandingkan secara langsung, maka perubahan harus dilakukan atas tingkatan hierarki dengan pembedaan karakteristik sifat yang jelas. Menurut Saaty 1991, keuntungan penggunaan metode AHP antara lain: 1. Memberikan satu model tunggal yang mudah dimengerti, luwes untuk aneka ragam persoalan tak terstruktur 2. Memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan kompleks 3. Dapat menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam suatu sistem dan tak memaksakan pemikiran linier 4. Mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah elemen-elemen suatu system dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokkan unsure yang serupa dalam setiap tingkat berlainan dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat 5. Memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal dan wujud suatu metode untuk menetapkan prioritas 6. Melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas 7. Menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap alternatif 8. Mempertimbangkan prioritas-prioritas relative dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan orang memilih alternative terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka 9. Tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesis suatu hasil yang representative dari berbagai penilaian yang berbeda-beda 10. Memungkinkan orang memperhalus definisi mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan melalui pengulangan.

2.7. Penelitian Terdahulu