Keragaman Bobot Tablet Kekerasan Tablet Kerapuhan Tablet

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menginduksi suatu peningkatan reseptor LDL dengan afinitas tinggi. Efek tersebut meningkatkan kecepatan ekstraksi LDL oleh hati, sehingga mengurangi simpanan LDL plasma Katzung, 2002. Simvastatin merupakan prodrug dalam bentuk lakton yang harus dihidrolisis terlebih dulu menjadi bentuk aktifnya yaitu asam β- hidroksi di hati, lebih dari 95 hasil hidrolisisnya akan berikatan dengan protein plasma. Konsentrasi obat bebas di dalam sirkulasi sistemik sangat rendah yaitu kurang dari 5, dan memiliki waktu paruh 2 jam. Sebagian besar obat akan dieksresi melalui hati. Dosis awal pemberian obat adalah sebesar 5-10 mghari, dengan dosis maksimal 40 mghari. Pemberian obat dilakukan pada malam hari Witztum, 1996. 2.3.3 Efek Samping Efek samping dari pemakian Simvastatin adalah konstipasi, nausea, flatulen, diare, dispepsia, sakit perut, fatigue, nyeri dada dan angina, sstenia, miopathy, ruam kulit, rhabdomyolisis, hepatitis, angioneurotik edema terisolasi. Insiden terjadinya miopati cukup rendah 1. Akan tetapi, pada pada pasien dengan risiko tinggi terhadap gangguan otot, pemberian Simvastatin harus diperhatikan Suyatna, 1995.

2.4 Parameter Analisis Tablet

Pemeriksaan kualitas tablet meliputi keseragaman bobot, kekerasan kerapuhan daya serap dan waktu hancur.

2.4.1 Keragaman Bobot Tablet

Tablet tidak bersalut harus memenuhi memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan sebagai berikut: timbang 20 tablet, hitung bobot rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing- masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata- ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom B. Jika tidak mencukupi 20 tablet, dapat digunakan 10 tablet, tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kolom A dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan kolom B Anonim, 1973. Tabel 2.1 Persyaratan Penyimpangan Bobot Tablet Anonim, 1995

2.4.2 Kekerasan Tablet

Kekerasan merupakan parameter yang menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik seperti goncangan, kikisan dan terjadi keretakan tablet selama pembungkusan dan pengangkutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekerasan ini dipakai sebagai ukuran dari tekanan pengempaan, semakin besar tekanan yang diberikan saat pentabletan maka akan meningkatkan kekerasan tablet. Kekerasan tablet yang baik mempunyai kekerasan atara 4 - 8 kg Parrott, 1971.

2.4.3 Kerapuhan Tablet

Kerapuhan tablet merupakan ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik terutama goncangan dan pengikisan. Kerapuhan dinyatakan dalam persentase bobot yang hilang selama uji kerapuhan. Tablet yang baik mempunyai nilai kerapuhan tidak lebih dari 1 Parrott, 1971. Kerapuhan tablet dapat dihitung dengan rumus kerapuhan Keterangan : f : Friabilitas a : berat tablet awal b : berat tablet akhir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4.4 Waktu Hancur Tablet