Pengertian dan asal mula S.R.I.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. System of Rice Intensification S.R.I.

2.1.1. Pengertian dan asal mula S.R.I.

S.R.I. merupakan suatu usahatani padi sawah irigasi yang dilakukan secara intensif dan efisien dalam pengelolaan tanah, tanaman, dan air melalui pemberdayaan kelompok dan kearifan lokal serta berbasis pada kaidah ramah lingkungan. Selain itu S.R.I. juga dapat dikatakan sebagai suatu model cara penanaman padi yang mengutamakan perakaran yang berbasis pada pengelolaan tanah, tanaman dan air dengan tetap menjaga produktivitas dan mengendepankan nilai ekonomis Setiajie et al., 2008. Budidaya ini pertama kali ditemukan secara tidak disengaja di Madagaskar antara tahun 1983 atau 1984 oleh Fr. Henri de Laulanie, SJ, seorang Pastor Jesuit asal Prancis. Kemudian oleh penemunya, metodologi ini dalam bahasa Prancis dinamakan Ie Systme de Riziculture Intensive disingkat S.R.I., sedangkan dalam bahasa Inggris populer dengan nama System of Rice Intensification disingkat S.R.I.. Tahun 1990 dibentuk Association Tefy Saina ATS, sebuah LSM Malagasy untuk memperkenalkan S.R.I.. Empat tahun kemudian, Cornell International Institution for Food, Agriculture and Development CIIFAD, mulai bekerja sama dengan Tefy Saina untuk memperkenalkan S.R.I. di sekitar Ranomafana National Park di Madagaskar Timur, didukung oleh US Agency for International Development Mutakin, 2008. Di Indonesia S.R.I. telah diterapkan di Jawa, Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Kalimantan dan Papua Setiajie et al., 2008. Di Indonesia uji coba budidaya S.R.I pertama kali dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Sukamandi, Jawa Barat dengan hasil 6.2 tonha pada musim kemarau 1999, dan 8.2 tonha pada musim hujan 19992000. Tahun 2006, di Jawa Barat S.R.I. telah diterapkan di lahan seluas 749 ha oleh 3200 petani dengan hasil 7.85 tonha Sato dan Uphoff, 2007. Sementara itu pada tahun 2006 kegiatan validasi pengaruh S.R.I. telah di ujicoba di 20 negara lain dengan hasil positif. Keduapuluh negara itu adalah Bangladesh, Benin, Cambodia, Cuba, Gambia, Guinea, India, Laos, Mali, Mozambique, Myanmar, Nepal, Pakistan, Peru, Philippines, Senegal, Sierra Leone, Sri Lanka, Thailand dan Vietnam Setiajie et al., 2008.

2.1.2. Prinsip S.R.I.

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

12 168 47

Perbaikan Sifat Tanah Dan Peningkatan Produksi Padi Sawah Dengan Pemberian Bahan Organik Dan Sistem Tanam Sri (System of Rice Intensification)

0 23 13

Potensial Redoks (Eh) dan Kelarutan Fe dan Mn serta Kaitannya dengan Pertumbuhan dan Produksi Padi pada Budidaya Padi Sistem Konvensional dan System of Rice Intensification (S.R.I.)

2 26 102

Peningkatan populasi dan keragaman fauna tanah melalui pengelolaan hayati tanah pada budidaya System of Rice Intensification (S.R.I.) di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

0 13 127

Pengelolaan hayati tanah untuk meningkatkan peran fauna tanah dalam proses dekomposisi jerami padi pada budidaya System of Rice Intensification (SRI) di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

1 40 111

Pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah (Oryza stiva L.) pada teknik budidaya System of Rice Intensification (SRI)

0 10 50

Fisiologi, Anatomi Dan Sistem Perakaran Pada Budidaya Padi Dengan Metode System Of Rice Intensification (Sri) Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi

0 4 54

Pertumbuhan Dan Produksi Ratun Padi Sawah (Oryza Sativa L.) Yang Ditanam Dengan Metode System Of Rice Intensification (Sri) Di Kelurahan Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, Bogor, Jawa Barat

1 8 48

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA SUMBER PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH DENGAN METODE SRI (The System of Rice Intensification).

0 1 7

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS BAHAN ORGANIK TITONIA (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH DENGAN METODE SRI (The System of Rice Intensification).

0 2 6