47 peroksida yang diperoleh dalam penelitian ini juga lebih rendah jika dibandingkan
dengan penelitian terdahulu yang mendapatkan bilangan peroksida sebesar 5,37 meqkgminyak dengan kondisi operasi waktu ekstraksi 6 jam dan menggunakan
petroleum eter sebagai pelarut [24]. Tinggi rendahnya bilangan peroksida ini kemungkinan disebabkan oleh proses oksidasi pada saat proses ekstraksi atau
penyimpanan. Reaksi pembentukan peroksida pada minyak diakibatkan oleh reaksi oksidasi oleh oksigen dengan sejumlah asam lemak tak jenuh khususnya
polyunsaturated dan mengindikasikan bahwa minyak biji pepaya dapat disimpan dalam waktu yang lama dan stabil karena tidak mudah menjadi tengik.
Pada umumnya bilangan peroksida yang rendah menunjukkan kualitas minyak yang lebih baik. Analisis bilangan peroksida adalah cara yang baik untuk
menentukan sejumlah produk yang mengalami proses oksidasi primer di dalam minyak segar [42]. Bilangan peroksida ditunjukkan dengan milliequivalen peroksida
per kilogram sampel [43]. Bilangan peroksida minyak juga akan meningkat setelah terkena cahaya dan udara. Sejumlah logam berat juga akan mempengaruhi secara
positif dalam peningkatan bilangan peroksida [50].
4.1.3 Analisis Bilangan Iodin
Bilangan iodin adalah suatu pengukuran dari derajat kerelatifan dari minyak tak jenuh. Bilangan iodin yang tinggi, menghasilkan tingkat ketakjenuhan semakin
tinggi dan meningkatkan kepekaan terhadap oksidasi [45]. Perlu diketahui bahwa, bilangan iodin bukan merupakan suatu pengukuran kualitas melainkan adalah sebuah
indikator komposisi minyak [43]. Dalam penelitian ini analisis bilangan iodin dilakukan pada sampel minyak biji pepaya yaitu pada waktu ekstraksi 220 menit
untuk variasi perbandingan biji pepaya terhadap pelarut wv yang dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Analisis Bilangan Iodin Ekstraksi Biji Pepaya Carica Pepaya L
Waktu Ekstraksi menit
Perbandingan Biji Pepaya:Pelarut wv
Bilangan Iodin mggr
220 1:4
16,03 220
1:5 12,15
220 1:6
15,62 220
1:7 16,91
220 1:8
15,88
Universitas Sumatera Utara
48 Dari hasil analisis bilangan iodin didapatkan bilangan iodin yang tertinggi
pada perbandingan biji pepaya:pelarut sebesar 1:7 dengan waktu ekstraksi 220 menit sebesar 16,91 mggram; Sedangkan bilangan iodin yang terendah didapatkan pada
perbandingan biji pepaya:pelarut sebesar 1:5 dengan waktu ekstraksi 220 menit sebesar 12,15 mggram. Hasil yang diperoleh ini lebih rendah jika dibandingkan
dengan nilai bilangan iodin yang dispesifikasikan oleh FAOWHO untuk edible oil yaitu berkisar 80-106 [49].
Bilangan iodin pada penelitian ini juga lebih kecil jika dibandingkan dengan hasil penelitian yang terdahulu memperoleh hasil analisis bilangan iodin sebesar
65,50 [32] dan 79,05 [24]. Nilai bilangan iodin yang rendah menunjukan tingkat ketakjenuhan sesemakin rendah. Ini berarti bahwa minyak mengandung asam lemak
tak jenuh yang rendah. Hal ini tidak sesuai dengan analisis kualitatif yang diperoleh yang ditunjukan pada Tabel 4.3 dan 4.4. Dari kedua tabel tersebu diketahui
kandungan asam lemak tak jenuh lebih tinggi dibanding dengan kandungan asam lemak jenuh.
Bilangan iodin yang rendah pada metode sokletasi disebabkan terjadinya proses oksidasi pada saat pemanasan, sehingga oksigen akan terikat pada ikatan
rangkap asam lemak tidak jenuh. Proses tersebut mengakibatkan ketidakjenuhan minyak berkurang karena ikatan rangkap pada asam lemak menjadi ikatan tunggal
sehingga bilangan iodinnya sesemakin berkurang [52]. Jika dilihat dari nilai bilangan iodin yang diperoleh yaitu sebesar 16,91
mggram minyak biji pepaya pada penelitian ini termasuk minyak yang non-drying, karena nilai yang diperoleh lebih kecil dari 100 [37]. Minyak non-drying tidak dapat
digunakan untuk industri cat, industri pernis dan industi pelapisan permukaan [37]. Minyak non-drying dapat digunakan sebagai self-cured polymer yang telah
diaplikasikan pada penelitian terdahulu dengan menggunakan minyak Pongamia glabra yang memiliki bilangan iodin lebih kecil 100 yakni 87 mggram minyak [53].
4.1.4 Analisis Spesific Gravity SG