hukum tertentu dengan cara menganalisisnya.
50
Penelitian tentang “Permohonan Pailit Perseroan Terbatas Oleh Tenaga Kerja Studi Putusan Pengadilan Niaga Nomor: 01Pailit2012PN.Niaga.Mdn Jo Putusan
Kasasi Mahkamah Agung Nomor .401 KPdt.Sus2012 Jo Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Nomor.195 PKPdt. Sus2012 antara Rohani,dkk
melawan PT. Indah Pontjan” adalah penelitian hukum normatif, yaitu berfokus pada jenis penelitian hukum yang meneliti kaedah atau norma, berlaku tidaknya kaedah
atau norma tersebut serta untuk mengetahui apa yang seyogyanya dilakukan. Sebagai sebuah penelitian hukum normatif, titik berat penelitian adalah pada penelitian
kepustakaan untuk memperoleh data sekunder. Namun untuk memperkaya dan melengkapi serta mendukung data yang diperoleh dari kepustakaan, juga dilakukan
analisis putusan, apakah hukumnya bagi suatu perkara in-concreto. Seperti halnya pada penelitian untuk menemukan asas-asas hukum doctrinal, penelitian hukum
untuk menemukan hukum in concreto bagi suatu perkara tertentu, juga mensyararatkan adanya inventarisasi hukum positif in-abstracto.
Dengan demikian metode penelitian adalah upaya untuk memahami dan memecahkan suatu masalah berdasarkan metode
tertentu yang dipilih.
1. Jenis dan Sifat Penelitian
51
Dalam penelitian ini norma hukum in-abstracto dipergunakan sebagai premise mayor, sedangkan fakta-fakta yang relevan dengan perkara legal facts digunakan
50
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek ,Jakarta: Sinar Grafika, 1996, hal.6.
51
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, hal.125.
Universitas Sumatera Utara
sebagai premise minor. Melalui proses silogisme akan diperoleh kesimpulan conclusion hukum positif in-concreto yang dijadikan sebagai bahan analisis.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, untuk menggambarkan secara lengkap, menyeluruh dan mendalam aturan hukum yang relevan dengan penelitian ini
serta menganalisis secara cermat permohonan pailit perseroan terbatas oleh tenaga kerja yang diputus hubungan kerja analisis permohonan pailit PT. Indah Pontjant.
2. Sumber Bahan Hukum
Sumber bahan hukum yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu:
a. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan hukum yang mengikat yang terdiri dari:
1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
2 Het Herziene Indonesicsh Reglement HIRRechtsreglement Butengewesten
RBG. 3
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan. 4
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
5 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseoan Terbatas.
6 Undang-Undang 37 Tahun 2004 Tentang Kepailiatan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang. 7
Putusan Pengadilan Niaga Medan Nomor:01 Pailit2012 PN Niaga Mdn. 8
Putusan Pengadilan Perselisihan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Medan Nomor:04G2008PHI PHI Mdn.
Universitas Sumatera Utara
9 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 905 KPdt.Sus2008
10 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 03 PKPdt.Sus2010
11 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 401 KPdt.sus2012
b. Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan Hukum yang menjelaskan bahan hukum
primer, terdiri dari :Berbagai literatur tentang kepailitan, literatur tentang ketenagakerjaanperburuhan, berbagai bahan yang berasal dari makalah, Jurnal,
Majalah, Surat kabar, dan Website Internet yang berkaitan dengan masalah hukum kepailitan serta hasil Penelitian yang berkaitan dengan hukum kepailitan.
c. Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder antara lain: Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disusun oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan,Kamus Hukum dan Ensiklopedia.
3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum