Pemberian Makanan Tambahan PMT Pemulihan bagi Balita

tepung kemudian uleni hingga adonan menyatu. Selanjutnya lakukan pengopresan atau pelembaran awal 3 kali, dan pelembaran akhir 3 kali. Setelah pelembaran, lakukan pencetakan berbentuk mi, lalu pengguntingan sepanjang ± 30 cm. Selanjutnya lakukan perebusan selama ± 2 menit. Setelah mi matang, lakukan penirisan dan peminyakan akhir Koswara, 2010.

2.4 Pemberian Makanan Tambahan PMT Pemulihan bagi Balita

Usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu, kelompok usia balita perlu mendapat perhatian, karena merupakan kelompok yang rawan terhadap kekurangan gizi. Untuk mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok usia balita perlu diselenggarakan Pemberian Makanan Tambahan PMT Pemulihan. PMT Pemulihan bagi anak usia 6-59 bulan dimaksudkan sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti makanan utama sehari-hari. PMT Pemulihan dimaksud berbasis bahan makanan lokal dengan menu khas daerah yang disesuaikan dengan kondisi setempat Ditjen Bina Gizi Kesehatan Ibu Anak, 2011. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi anak usia balita per orang per hari menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.7 Angka Kecukupan gizi yang dianjurkan bagi balita per orang per hari Golongan Umur Berat Badan Tinggi Badan Energi Protein Fe Th Kg Cm Kkal g mg 1-3 4-6 13 19 91 112 1125 1600 26 35 8 9 Sumber : Permenkes RI no.75 tahun 2013 Keadaan KEP disebabkan oleh kurangnya asupan energi dan protein dalam jangka waktu yang lama dan dapat menyebabkan terjadinya anemia zat gizi besi. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian Sumarmi dan Andarina 2006 diketahui bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara tingkat konsumsi protein hewani dengan kadar hemoglobin. Sehingga dianjurkan mengkonsumsi protein hewani dalam jumlah yang cukup. Bahan makanan yang kaya akan kandungan zat besi bersumber dari protein hewani berperan untuk meningkatkan penyerapan besi heme dalam pembentukan hemoglobin. Zat besi merupakan mineral makanan yang sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh, seperti dalam transportasi oksigen ke seluruh tubuh melalui darah. Selain itu, fe juga berperan penting dalam perkembangan otak anak. Bayi, balita, anak-anak pra-sekolah dan remaja berisiko tinggi mengalami defisiensi zat besi karena periode pertumbuhan yang cepat membutuhkan zat besi dalam takaran yang sesuai. Beberapa gejala yang ditimbulkan akibat defisiensi zat besi yaitu, hilang nafsu makan, anak tidak fokus dan tidak sigap, mudah sesak nafas, peningkatan keringat, serta mudah terkena penyakit infeksi dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya Almatsier, 2004 Persyaratan komposisi gizi makanan tambahan bagi balita mencakup minimal 13 dari kebutuhan sehari Dokter Anak Indonesia, 2014. Persyaratan jenis dan bentuk makanan untuk makanan tambahan bagi pemulihan balita gizi buruk Ditjen Bina Gizi Kesehatan Ibu Anak, 2011 yaitu : 1. Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan atau makanan lokal. Jika bahan makanan lokal terbatas, dapat digunakan makanan pabrikan yang tersedia di wilayah setempat dengan memperhatikan kemasan, label dan masa kadaluarsa untuk meamanan pangan. Universitas Sumatera Utara 2. Makanan tambahan pemulihan diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sasaran. 3. PMT Pemulihan merupkanan tambahan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita dari makanan keluarga. 4. Makanan tambahan balita ini diutamakan berupa sumber protein hewani maupun nabati misalnya telurikandagingayam, kacang-kacangan atau penukar serta sumber vitamin dan mineral yang terutama berasal dari sayur- sayuran dan buah-buahan setempat. 5. Makanan tambahan diberikan sekali sehari-hari selama 90 hari berturut-turut. 6. Makanan tambahan pemulihan berbasis bahan makananmakanan lokal ada 2 jenis yaitu berupa : a. MP-ASI untuk bayi dan anak berusia 6-23 bulan b. Makanan tambahan untuk pemulihan anak balita usia 24-59 bulan berupa makanan keluarga. c. Bentuk makanan tambahan pemulihan yang diberikan kepada balita dapat disesuaikan dengan pola makanan sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.8. Pola Pemberian Makanan Anak Balita Usia Bulan ASI Bentuk Makanan 12 – 23 ASI Makanan Keluarga 24 – 59 - Makanan Keluarga Sumber : Ditjen Bina Gizi Kesehatan Ibu Anak, 2011.

2.5 Daya Terima