59
A gung? Mengerti kau, Irfan, akan cerita Ayah ini?” – Halaman
10.
10
Republika penerbit sebuah perusahaan penerbitan yang selalu menanamkan asas-asas Islami di dalam produknya. Republika penerbit
tidak memungkiri bahwa perusahaan menginginkan produknya akan menjadi best seller. Di sisi lain, tujuan Republika penerbit menerbitkan
novel-novel Islami yaitu ide-ide, gagasan-gagasan, kisah-kisah inspiratif, tuntunan, bisa tersebar ke sebanyak mungkin lapisan masyarakat. Sehingga
masyarakat yang membaca novel Islami yang diterbitkan Republika Penerbit mendapatkan manfaatnya.
Hal tersebut sama seperti yang dikemukakan oleh Iqbal Sentosa, beliau mengemukakan bahwa:
“..seandainya buku yang kita terbitkan dibeli oleh 3000 orang, itu artinya kurang lebih 9000 orang yang insya Allah membaca dan
mengambil manfaat dari buku yang kita terbitkan. Semakin banyak buku kita dibeli oleh masyarakat, semakin banyak pula masyarakat
yang mendapatkan manfaat dari kehadiran buku-buku kami
.”
11
10
http:www.republikapenerbit.combukudetail_buku250ayah-kisah-buya-hamka.html, diakses pada tanggal 1 Juni 2013, pukul 19.35 WIB
11
Wawancara Pribadi via e-mail dengan Manajer divisi Public Relations Promotion Republika Penerbit, Bapak Iqbal Santosa, 21 Mei 2013
60
BAB IV STRATEGI KOMUNIKASI PT. REPUBLIKA PENERBIT DALAM
MEMPROMOSIKAN NOVEL ISLAMI
A. Strategi Komunikasi Yang Dilakukan Republika Penerbit Dalam
Mempromosikan Novel Islami
Strategi komunikasi dalam melakukan kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan penerbitan tentu berbeda dengan yang dilakukann
perusahaan lainnya. Perlu strategi khusus agar tujuan perusahaan tercapai sesuai yang diinginkan. Mahdavi sebagai penulis yang karyanya di terbitkan di
Republika Penerbit juga mengemukakan, bahwa : “ Mempromosikan sebuah buku, tidaklah mudah. Berbeda dengan
musik dan film. Masyarakat kita adalah masyarakat yang lebih suka mendapatkan informasi secara instant, audio-visual, bukan dengan
membaca dan menganalisis. Dan masyarakat kita adalah masyarakat yang brand oriented, mereka hanya suka dan memperhatikan karya-
karya terkenal, walaupun secara kualitas belum tentu baik
.”
1
Di dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa strategi komunikasi yang dilakukan oleh Republika penerbit, yaitu :
1. Mengenal Khalayak
Kesuksesan suatu strategi komunikasi tidak lepas dari langkah awal perumusan strategi, yaitu menentukan khalayak. Proses komunikasi
khalayak itu sama sekali tidak pasif melainkan aktif sehingga antara
1
Wawancara Pribadi dengan penulis Ratu yang Bersujud, Mochammad Mahdavi, 23 Mei 2013
61
komunikator atau komunikan bukan saja terjadi saling hubungan melainkan juga terjadi proses saling mempengaruhi.
Dalam penyusunan strategi komunikasi PT. Republika Penerbit, yang menjadi khalayak adalah seluruh lapisan masyarakat, tidak mesti
orang-orang yang memiliki latar belakang agama, seperti ulama, da’i dsb.
Republika penerbit juga mengincar kelas menengah ke bawah sebagai khalayaknya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bapak Tengku
Chairul Wisal selaku Direktur Utama Republika penerbit, beliau mengatakan :
“…kita konsisten untuk menggarap pasar kita di kelas menengah ke bawah, kita konsisten menyajikan buku-buku yang
berkualitas. Islam kita islam yang popular, walaupun itu tentang Illayaumiddin, tetapi kita mencari penerjemah yang terjemahannya
itu bisa dibaca berbagai lapisan masyarakat, ga mesti orang-orang
yang memiliki latar belakang agama, seperti ulama, da’i dsb.”
2
2. Menentukan Pesan
Dalam hal ini, divisi promosi atau public relations Republika Penerbit bekerjasama dengan editor untuk menentukan naskah-naskah
terbaik yang nantinya akan diterbitkan oleh perusahaan. Karena Republika penerbit selalu mencari naskah-naskah yang isinya mengandung unsur-
unsur keislaman di dalamnya. Hal tersebut juga sejalan dengan brand value Republika Penerbit yaitu “Islam dan familiar”.
Kegiatan menentukan dan memilih naskah juga sama seperti menentukan pesan dalam kegiatan strategi komunikasi. Jika sudah memilih
2
Wawancara Pribadi dengan Direktur Utama Republika Penerbit, Tengku Chairul Wisal , 23 Mei 2013
62
naskah yang sesuai standar kelayakan untuk diterbitkan, naskah tersebut kemudian diajukan ke editor in chief untuk mendapatkan persetujuan.
Naskah yang menggunakan kata-kata kasar atau yang tidak enak untuk dibaca oleh kalangan umum, tidak akan dimasukkan ke redaksional
mereka. Hal tersebut sama seperti apa yang dikemukakan oleh Tengku Chairul Wisal selaku Direktur Utama PT. Republika Penerbit :
“ Kita juga konsisten di novel-novel kita yang mendidik. Novel yang kata-kata kasar, kata-kata yang mungkin akan menghina satu
sama lain, kita tidak akan masukkan itu ke redaksional kita, kita selektif sekali akan hal itu, karena kita tau kita banyak yang baca.
Dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa maupun orangtua. Nah
itu konsistensi yang kita jadikan sebagai salah satu kekuatan kita.”
3
3. Menentukan Metode
Tidak ada yang khusus dalam melakukan metode atau strategi promosi yang dilakukan Republika Penerbit dalam mempromosikan novel
Islami. Dalam hal ini divisi public relations atau promosi menentukan waktu yang tepat untuk novel tersebut diterbitkan. Republika Penerbit
menentukan timing dan menentukan kemana saja novel tersebut akan dipromosikan. Serta menentukan metode agar novel yang diterbitkan bisa
menarik perhatian produser film agar mengangkatnya ke layar lebar. Tidak hanya itu, dalam hal ini divisi promosi dan public relations
juga mempelajari kelebihan dan keunikan buku. Hal ini berguna agar ketika divisi public relations atau promosi melakukan promosi bisa
menarik perhatian masyarakat. Republika Penerbit juga memprediksikan
3
Wawancara Pribadi dengan Direktur Utama Republika Penerbit, Tengku Chairul Wisal , 23 Mei 2013