Pengendalian Persediaan dengan Analisis ABC

Teknik pengendalian merupakan hal yang terpenting dalam mengelola persediaan di gudang farmasi untuk menentukan obat mana yang harus diprioritaskan, berapa jumlah titik pengaman buffer stock persediaan yang harus ada, serta kapan saatnya mulai mengadakan pemesanan kembali Reorder Point ROP Sulastri, 2012. Mengendalikan persediaan yang tepat bukan hal yang mudah. Apabila jumlah persediaan terlalu besar mengakibatkan timbulnya dana menganggur yang besar tertanam dalam persediaan, meningkatnya biaya penyimpanan, dan risiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan risiko terjadinya kekurangan persediaan stock out karena seringkali bahanbarang tidak dapat didatangkan secara mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang menyebabkan terhentinya proses produksi, tertundanya penjualan bahkan hilangnya pelanggan Herjanto, 2008. Keseimbangan antara permintaan dan persediaan diartikan bahwa persediaan itu lengkap tetapi yang perlu saja dilihat dari jumlah itemnya. Dilihat dari jumlah unitnya cukup tetapi tidak berlebihan. Untuk mencapai keseimbangan antara persediaan dan permintaan salah satunya ditentukan oleh persediaan obat didasarkan atas kecepatan gerak atau perputaran, dimana obat yang laku keras fast moving supaya tersedia lebih banyak dan obat yang kurang laku slow moving disediakan dalam jumlah yang sedikit Anief, 2001.

2.3.1. Pengendalian Persediaan dengan Analisis ABC

Assauri 2004 menyatakan bahwa dalam penentuan kebijaksanaan pengawasan persediaan yang ketat dan agak longgar terhadap jenis-jenis bahan yang ada dalam persediaan, maka dapat digunakan metode analisis ABC. Metode ini menggambarkan Pareto Analysis, yang menekankan bahwa sebagian kecil dari jenis-jenis bahan yang terdapat dalam persediaan mempunyai nilai penggunaan yang cukup besar yang mencakup lebih daripada 60 dari seluruh bahan yang terdapat dalam persediaan. Metode ini adalah suatu analisa yang digunakan semata-mata untuk mengurutkan jumlah pemakaian, kemudian mengelompokkan jenis barang dalam suatu upaya mengetahui jenis pergerakan obat yang meliputi berbagai jenis, banyak jumlah serta pola kebutuhan yang berbeda-beda Assauri, 2004. Metode analisis ABC ini sangat berguna di dalam memfokuskan perhatian manajemen terhadap penentuan jenis barang yang paling penting dan perlu diprioritaskan dalam persediaan. Tidaklah realistis jika memantau barang yang tidak mahal dengan intensitas yang sama dengan barang yang sangat mahal. Hasil analisis ABC harus diikuti kebijaksanaan dalam manajemen persediaan, antara lain Heizer dan Reider 2010: 1. Perencanaan kelompok A harus mendapat perhatian lebih besar daripada item yang lain. 2. Kelompok A harus dilakukan kontrol fisik yang lebih ketat dibandingkan dengan kelompok B dan C, pencatatan harus lebih akurat serta frekuensi pemeriksaan lebih sering. 3. Pemasok juga harus lebih memperhatikan kelompok A agar jangan terjadi keterlambatan pengiriman. 4. Cycle counting, merupakan verifikasi melalui internal audit terhadap record yang ada, dilaksanakan lebih sering untuk kelompok A, yaitu 1 bulan 1 kali, untuk kelompok B tiap 4 bulan, sedangkan kelompok C tiap 6 bulan. Menurut Dirjen Binakefarmasian dan Alat Kesehatan 2010 klasifikasi persediaan berdasarkan pemakaian dan investasi dibagi atas 3 bagian, yaitu: 1. Persediaan dengan tingkat pemakaian dan investasinya tinggi dengan persen kumulatifnya 0-70 yang disebut fast moving dengan bobot = 3, yaitu kategori kelompok A. 2. Persediaan dengan tingkat pemakaian dan investasinya sedang dengan persen kumulatifnya 71-90 yang disebut moderate dengan bobot = 2, yaitu kategori kelompok B. 3. Persediaan dengan tingkat pemakaian dan investasinya yang rendah dengan persen kumulatifnya 91-100 yang disebut slow moving dengan bobot = 1, yaitu kategori kelompok C. Perbekalan farmasi kategori A menyerap anggaran 70, kelompok B menyerap anggaran 20 dan kategori C menyerap anggaran 10. Setelah item-item inventori dikelompokan ke dalam kelas A,B, dan C, selanjutnya pihak manajemen industri perlu memfokuskan perhatian pada item-item kelas A dengan merumuskan kebijaksanaan perencanaan dan pengendalian item-item kelas A. Pihak manajemen industri juga dapat memanfaatkan klasifikasi ABC ini untuk merumuskan sistem manajemen inventori item, seperti ditunjukkan dalam tabel Ganzpersz, 2006. Tabel 2.1 Kebijaksanaan Manajemen Inventori Berdasarkan Klasifikasi ABC Ganzpersz, 2006 Deskripsi Item Kelas A Item Kelas B Item Kelas C Fokus perhatian manajemen Utama Normal Cukup Pengendalian kontrol Ketat Normal Longgar Stok pengaman Sedikit Normal Cukup Akurasi peramalan kebutuhan Tinggi Normal Cukup Perhitungan inventori 1-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan

2.3.2. Pengendalian Persediaan dengan Metode Economic Order

Dokumen yang terkait

Aplikasi Metode Economic Order Quantity (EOQ) Untuk Mengoptimalkan Persediaan Bahan Bakar Minyak (Studi Kasus PT. Kereta Api (PERSERO) Medan)

5 70 53

Analisis Pengendalaian Persediaan Obat Menggunakan Metode Eoq (Economics Order Quantity) Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

2 74 115

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) (Studi Kasus: PT. Pabrik Es Siantar)

12 94 51

Efektivitas Pengendalian Persediaan Obat Methylprednisolon inj 125 mg/2 ml Melalui Metode Analisis ABC, Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP) di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2015

0 25 183

Studi Pengendalian Persediaan Obat Generik melalui Metode Analisis ABC, Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP) di Gudang Farmasi Rumah Sakit Islam Asshobirin Tahun 2013

2 33 207

Gambaran Penyebab Kekosongan Stok Obat Paten Dan Upaya Pengendaliannya Di Gudang Medis Instalasi Farmasi RSUD Kota Bekasi Pada Triwulan I Tahun 2015

12 75 224

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REORDER POINT STOCK MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY.

10 24 80

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OBAT GENERIK DENGAN METODE ANALISIS ABC, EOQ DAN ROP (Studi Kasus Di Unit Gudang Farmasi RS PKU ‘Aisyiyah Boyolali)

0 3 7

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REORDER POINT STOCK MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY SKRIPSI

0 0 18

Program aplikasi inventory dengan metode EOQ (Economic Order Quantity) dan RoP (Reorder Point) : studi kasus Insight Production Vidyasena - USD Repository

1 1 94