enzim atau mentransfer electron yang timbul selama proses katalisis Soeharsono, 1989.
2.1.1 Kerja Enzim Pada Substrat
Enzim meningkatkan kemungkinan molekul-molekul yang bereaksi saling bertemu dengan permukaan yang saling berorientasi. Hal ini terjadi karena enzim mempunyai
suatu afinitas yang tinggi terhadap substrat dan mempunyai kemampuan untuk mengikat substrat tersebut walaupun bersifat sementara. Penyatuan antara substrat
dengan enzim sangat spesifik substrat terikat dengan enzim sedemikian rupa, sehingga setiap substrat terorientasi secara tepat untuk terjadi reaksi.
Pembentukan ikatan yang sementara biasanya ikatan nonkovalen antara substrat dengan enzim menimbulkan penyebaran elektron dalam molekul substrat dan
penyebaran ini menyebabkan suatu regangan pada ikatan kovalen spesifik dalam molekul substrat, sehingga ikatan kovalen tersebut menjadi mudah terpecah. Para ahli
biokimia menamakan keadaan dimana terjadi regangan ikatan molekul substrat setelah berinteraksi dengan enzim disebut pengaktifan substrat Shahib, 1992.
2.1.2 Pengaruh Kadar Enzim dan Substrat
Kecepatan reaksi bergantung pada konsentrasi enzim yang berperan sebagai katalisator dalam reaksi itu. Pada gambar 2.1.2 terlihat hubungan jika konsentrasi
enzim yang digunakan tetap, sedangkan substrat dinaikkan. Di sini dapat terlihat bahwa pada penambahan pertama kecepatan reaksi naik dengan cepat. Tetapi jika
penambahan substrat dilanjutkan, dilanjutkan maka tambahan kecepatan mulai menurun sampai pada suatu ketika tidak ada tambahan kecepatan reaksi lagi Girindra,
1990.
Universitas Sumatera Utara
K e
ce p
at an
r e
ak si
Gambar. 2.1
Pada Substrat yang spesifik, enzim akan mengkatalisis reaksi sehingga menghasilkan produk yang spesifik, juga pada penambahan pereaksi kimia tertentu
dapat mengakibatkan enzim menunjukkan bentuk stereokimianya dimana interaksi enzim dengan substrat terjadi dalam ikatan, dimana kelebihan substrat tidak dapat
diikat seluruhnya oleh enzim Trevar, 1985.
C
2.1.3 Enzim lipase
Lipase yang berasal dari bakteri pada umumnya adalah protein yang memiliki sifat asam. Dan mempunyai berat molekul dari 20.000 sampai 60.000. Memiliki aktivitas
Kinetika Orde pertama Fase I Gabungan “Orde 0” dan “orde 1”
Orde 0 Fase II
Kecepatan maksimum v
Konsentrasi substrat
v2
Substrat
R’ R’
R’ R
A
-
A
-
A
-
Gambar 2.2 Enzim
Active site
Universitas Sumatera Utara
spesifik protein murni yang berubah-ubah dari 500 sampai 10.000 unit lipase per mg protein Fogarty, William, M. 1983.
Gambar 2.3. Lipid Triasilgliserol
Enzim lipase atau lengkapnya triasilgliserol lipase adalah enzim yang menghidrolisis ester karboksilat. Enzim ini mempunyai substrat alami berupa
trigliserida dari asam lemak yang mana reaksinya memerlukan air, dan lipase ekstraseluler berhasil diisolasi dari Pseudomonas aeruginosa pada tahun 1986. Enzim
lipase memiliki sub unit berupa glikoprotein dan lipoprotein. Sub unit tersebut dapat sebagai monomer, dimer, oligomer atau polimer. Enzim lipase stabil pada suhu
optimumnya yaitu 30
o
C, walaupun masih aktif pada 51
o
C, Nishio, 1987. Dan menurut penelitian Abigor dkk 2002 wijen digunakan sebagai katalis enzim lipase
dan dapat bekerja dengan baik dan bertahan hidup pada pH 7-7,5.
Pada banyak mikroorganisme, bagian yang kuat dari lipase ekstraseluler sebagian masih terikat pada dinding sel. Karena adanya ikatan antara enzim dan
dinding sel mungkin menghambat ekskresi lipase berikutnya dalam media pertumbuhan dan dengan demikian menurunkan hasil lipase ekstraseluler. Zat yang
dapat menstimulai pelepasan lipase dari dinding sel sehingga dapat meningkatkan pembentukan lipase yaitu dengan menambahkan ion magnesium kedalam media
pertumbuhan Aisaka Terada, 1979.
2.1.4 Hipotesis Operon