Perselisihan Terus Review Studi Terdahulu
2 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.
3 Kompilasi Hukum Islam. b. Putusan Pengadilan Agama Bogor Nomor 583Pdt.G2012PA.Bgr telah
BHT. 2. Data sekunder
Data sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen resmi.
24
Bahan hukum tersebut terdiri dari atas buku-buku teks yang ditulis para ahli hukum, jurnal-jurnal hukum, pendapat para sarjana, komentar-
komentar atas putusan pengadilan, kasus-kasus hukum, yurisprudensi, dan hasil- hasil simposium mutakhir yang berkaitan dengan tema skripsi ini.
25
3. Data Tersier Data tersier adalah data yang dapat memberikan petunjuk atau penjelasan terhadap
data primer dan data sekunder seperti kamus hukum, ensiklopedia, dan lain-lain.
26
3. Proses Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan
metode:
24
Ibid., h. 141.
25
Soejono Sokanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Pustaka Pelajar, 1992, h. 51.
26
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, h. 296.
1. Studi dokumentasi yaitu dengan melihat dan mencari hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, media online, majalah, prasasti, notulen,
rapat, agenda, dan sebagainya.
27
2. Wawancara, yakni suatu proses komunikasi interpersonal
28
berupa
tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih dengan cara bertatap muka langsung antara
pewawancara dengan orang yang diwawancarai.
29
4. Analisis Data Selanjutnya dalam analisis data pada skripsi ini penulis akan melakukan
kegiatan antara lain sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data, yakni data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini berupa data primer, sekunder maupun tersier.
2. Mengolah, menganalisis dan memberikan interpretasi terhadap data-data yang telah dikumpulkan tersebut untuk dapat menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan dalam penelitian ini dengan didukung oleh pandangan hakim berdasarkan hasil wawancara penulis dengan hakim atau majlis hakim yang
memutuskan perkara Nomor 583Pdt.G2012PA.Bgr tersebut.
27
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, h. 201.
28
“Komunikasi Interpersonal menunjuk kepada suatu makna berupa komunikasi dengan orang lain
”. Agus M. Hardjana, Komunikasi Interpersonal dan Intrapersonal, Yogyakarta: Kanisius Anggota IKAPI, 2003, h. 110.
29
Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Praktis, cet.III, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h. 23.