4.2. Proses Penelitian
4.2.1. Unit AnalisisLokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara yang meliputi Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli Serdang, dan Kab. Asahan. Adapun
alasan pemilihan lokasi penelitian adalah: 1.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Langkat, Deli Serdang dan Asahan yang merupakan wilayah pesisir pantai Timur Sumatera Utara dan merupakan lokasi
kegiatan MCRMP. 2.
Masih terbatasnya kajian yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan yang terpadu dan berkelanjutan ICM di wilayah pesisir pantai Timur Sumatera Utara.
3. Dibanding di wilayah pesisir pantai Barat Sumatera Utara, pesisir pantai Timur
Sumatera Utara memiliki jumlah penduduk yang lebih padat dan sarana dan prasarana yang lebih baik, sementara itu kondisi sosial ekonomi masyarakat
pesisir dan pantai Timur relatif rendah, dan kerusakan sumberdaya alam terus berlangsung.
Berikut ini adalah Tabel lokasi penelitian dan unit analisis serta jumlah responden yang dijadikan sampel berdasarkan kabupaten:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Lokasi Penelitian dan Unit Analisis
Jumlah Sampel No.
Kab. Kec.
Desa Nelayan
Lembaga Pengelola Pesisir
Tanjung Pura Tapak Kuda Baru
Lokasi Non MCRMP
30 Secanggang
Jaring Halus Lokasi MCRMP
29 1.
Langkat
Brandan Perlis Lokasi
MCRMP 30
42
Percut Sei. Tuan Desa Percut
Lokasi MCRMP 31
Pantai Labu Paluh Sibaji
Lokasi Non MCRMP
30 Tanjung
Beringin Desa Tanjung
Beringin Lokasi Non MCRMP
30 2.
Deli Serdang
Termasuk daerah
yang saat ini menjadi
bagian dari wilayah
Serdang Bedagai
Pantai Cermin Pantai Cermin
Kanan Lokasi Non MCRMP
30 39
Sei.Suka Kuala Indah
Lokasi MCRMP 30
Lima Puluh Gambus Laut
Lokasi MCRMP 30
Teluk Nibung Teluk Nibung
Asahan Lokasi Non MCRMP
30 3.
Asahan Termasuk
daerah yang saat
ini menjadu bagian dari
wilayah Batubara
Tanjung Tiram Perupuk Lokasi
Non MCRMP 30
41
Total 330
122
4.2.2.
Objek Penelitian
Pertama kali penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi responden yang menjadi sampel penelitian yaitu penduduk yang berada di wilayah pesisir pantai
Timur Sumatera Utara. Bagi setiap kabupaten pesisir Langkat, Deli Serdang dan Asahan dipilih kecamatan yang mewakili kecamatan pesisir. Untuk selanjutnya dari
setiap kecamatan dipilih tiga desa contoh dan dari setiap desa dipilih rata-rata 30 responden, jadi ada yang 29 responden yaitu di Desa Jaring Halus di Kecamatan
Universitas Sumatera Utara
Secanggang, tetapi ada juga yang 31 responden yaitu di Desa Percut di Kecamatan Percut Sei Tuan lihat Tabel 4.1 tentang lokasi penelitian dan unit analisis untuk
mengetahui kondisi sosial ekonomi, sosial budaya mereka, dan pola pemanfaatan sumberdaya alam pesisir serta persepsi terhadap kerusakan sumberdaya alam pesisir.
Kriteria penduduk yang menjadi responden adalah: 1.
Nelayan yang minimal telah 5 tahun menjadikan nelayan sebagai mata pencaharian utamanya.
2. Menetap di lokasi penelitian minimal 10 tahun.
3. Memahami seluk beluk tentang masalah pesisir dan kaitannya dengan
kehidupannya sebagai nelayan. Selanjutnya penggalian data dalam penelitian ini juga dilakukan kepada
informan yang mewakili petugaspegawai pemerintah dan organisasi masyarakat sipil yang lingkup tugas dan wewenangnya berkaitan dengan pengelolaan kawasan pesisir.
Total responden yang diwawancarai sebanyak 122 orang. Penggalian data juga dilakukan kepada informan. Informan tersebut dipilih atas dasar pengalamannya
dalam perencanaan pengelolaan pesisir. Informan tersebut harus bekerja dan ikut serta dalam program MCRMP di lokasi penelitian. Adapun lembaga yang dijadikan
sasaran penelitian adalah: Instansi terkait yang melakukan perencanaan daerah dalam kaitannya dengan ICM di wilayah pesisir pantai Timur Sumatera Utara. Instansi
yang terkait dengan perencanaan yaitu Bappeda dan dinas baik di Propinsi dan Kabupaten Langkat, Deli Serdang dan Asahan yang terkait dengan ICM di wilayah
pesisir pantai Timur Sumatera Utara. Instansi yang terlibat adalah Bappeda, Dinas
Universitas Sumatera Utara
Perikanan dan Kelautan, Dinas Kehutanan, Perhubungan Laut, Dinas Pariwisata, Universitas serta NGO. Penetapan informan untuk diwawancarai dilakukan secara
purposif.
4.2.3. Sumber Data
4.2.3.1. Jenis data Secara umum ada dua jenis data yang dikumpulkan melalui penelitian ini
yang diharapkan akan bisa menjelaskan permasalahan penelitian. Kedua jenis data itu adalah:
1. Data primer adalah seluruh data yang diperoleh langsung dari informan dan
responden dalam penelitian ini. Cakupan data jenis ini meliputi data tentang kondisi sosial ekonomi, sosial budaya, pola pemanfaatan sumberdaya alam, dan
kondisi kapasitas perencanaan wilayah pesisir di masing-masing daerah. 2.
Data sekunder adalah seluruh data yang diperoleh dari laporan ataupun publikasi yang pernah dilakukan oleh berbagai kalangan yang mencakup seluruh data
pendukung dalam menjelaskan kondisi sosial budaya dan ekonomi seperti data tentang kondisi kependudukan, sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan,
perekonomian daerah PDRB dan lain-lain, data kerusakan ekosistem mangrove dan lain-lainnya.
4.2.3.2. Teknik pengumpulan data Sesuai dengan jenis data dan unit analisis yang direncanakan, maka proses
penggalian data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada para informan yang berasal dari instansi yang terkait dengan pengelolaan lingkungan pesisir yang dianggap paling tahu tentang
permasalahan yang diteliti. Secara khusus, wawancara mendalam ini bertujuan untuk menggali proses perencanaan dan kondisi kelembagaan pengelolaan
kawasan pesisir di masing-masing kabupaten. Jumlah informan yang diwawancarai 122 orang. Instansi yang diwawancarai adalah instansi dan
lembaga yang terlibat dalam perencanaan pengelolaan seperti Bappeda, Dinas kelautan dan Perikanan, Dinas Pariwisata, Dinas Kehutanan dan organisasi
masyarakat sipil seperti HNSI dan LSM.
2. Penyebaran Kuesioner Angket
Sebelum penyebaran kuesioner dalam studi dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji kuesioner terhadap 5 orang responden dari masing-masing kelompok
responden. Setelah dilakukan perbaikan atas sistematika dan substansi beberapa pertanyaan maka akhirnya dilakukan penyebaran kuesioner kepada 330
responden. Penyebaran kusioner dilakukan secara bola salju snow balls dan purposive dengan tetap mempertimbangkan jumlah satuan unit analisis yang telah
ditetapkan.
3. Pengamatan
Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan secara fisik terhadap desa yang menjadi lokasi penelitian dan ekosistem kawasan mangrove di masing-masing
kabupaten. Proses pengamatan menggunakan alat bantu berupa kamera. Secara
Universitas Sumatera Utara