D=0,70 – 1,00 : soal baik sekali
47
Hasil perhitungan daya pembeda dari 26 soal yang valid terdapat 5 butir soal berkriteria baik, 18 butir soal yang berkriteria cukup, dan 3 butir
soal yang memiliki kriteria buruk. Lampiran 10
E. Analisis Data 1. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normal yang digunakan
adalah uji liliefors, yaitu:
i i
Z S
Z F
maks L
48
Dimana: n
i Z
S dan
Z Z
P Z
F S
X X
Z
n i
i i
i i
1
, Keterangan:
X
i
: data tunggal
X : rata-rata tunggal
S : simpangan baku data tunggal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, yaitu :
49
terkecil ians
terbeasar ians
S S
F var
var
2 2
2 1
Dimana :
1
2 2
2
n n
x x
n S
i i
47
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, h. 218
48
Sudjana, Metode Statistika Bandung:Tarsito,2001, h. 466
49
Sudjana, Metode Statistika Bandung:Tarsito,2001, h. 249
2. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian populasi data mengunakan uji normalitas dan uji homogenitas, maka dilakukan uji hipotesis dengan uji t.
Rumus uji t yang digunakan adalah
50
2 1
2 1
1 1
n n
X X
t
dengan s = 2
1 1
2 1
2 2
2 2
1
1
n
n s
n s
n
Kriteria pengujian tolak H jika
hitung
t
tabel
t dan terima
jika H
Keterangan :
1
X : rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
2
X : rata-rata hasil belajar kelas kontrol
1
n : jumlah siswa kelas eksperimen
2
n : jumlah kelas siswa kontrol
2 1
S : varians kelas eksperimen
2 2
S : varians kelas kontrol
F. Hipotesis Statistika
Hipotesis yang digunakan : :
H µ
1
=µ
2
:
1
H µ
1
µ
2
Keterangan: µ
1
= rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran active learning metode Index card match
µ
2
= rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
50
Sudjana, Metode Statistika, Bandung:Tarsito, 2001, h. 238-239
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di MTs Nurul Hidayah pada kelas tujuh yang terdiri dari 2 kelas sebagai sampel. Kelas VIIA sebagai kelas eksperimen
yang di ajar dengan pembelajaran aktif metode Index Card Match, sedangkan kelas VIIB sebagai kelas kontrol yang diajar dengan pembelajaran
konvensional. Materi matematika yang diajarkan pada penelitian ini adalah segi
empat, dengan enam kali treatment. Untuk mengetahui hasil belajar kedua
kelompok, setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol lalu kedua kelompok tersebut diberikan tes
berupa posttes. Sebelumnya tes tersebut diuji cobakan terlebih dahulu ke kelas 2 MTs, yang sebelumnya mereka sudah memahami materi pokok segi
empat. Setelah dilakukan uji coba dan dilakukan uji validitas lampiran 6,
dari 45 soal pilihan ganda yang diuji cobakan terdapat 19 soal yang tidak valid dan 26 soal valid. Selain itu diperoleh juga data perhitungan tingkat
kesukaran dan daya pembeda lampiran 9 dan 10, sehingga diketahui bahwa instrumen tes yang emiliki kadar sukar adalah 11,54 , sedang 80,77 dan
mudah 7,69 . Dan daya pembeda soal yang satu dengan yang lainnya, yaitu 19,23 baik, 69,23 cukup dan 11,54 buruk.
Data hasil belajar matematika pada materi segi empat dengan pembelajaran aktif metode Index Card Match dan pembelajaran konvensional
disajikan dalam bentuk tabel, distribusi frekwensi dan histogram berikut:
TABEL 4 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kelas Eksperimen
Nilai Frekuensi
Absolut Kumulatif
Relatif
53
39-47 4
4 16
48-56 3
7 12
57-65 10
17 40
66-74 4
21 16
75-83 2
23 8
84-92 2
25 8
25 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, dapat diketahui bahwa
siswa yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 10 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 57-65. Sedangkan siswa
yang berkemampuan rendah ada 4 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 39-47. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 2 orang siswa
yang memperoleh nilai pada interval 84-92. Distribusi frekuensi hasil belajar kelas eksperimen tersebut dapat dilihat dari grafik histogram berikut:
Gambar 2 TABEL 5
Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kelas Kontrol TABEL 5
Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kelas Kontrol Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas Eksperimen
2 4
6 8
10 12
1
38,5 47,5 56,5 65,5 74,5 83,5 92,5 Batas kelas
Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen
Nilai Frekuensi
Absolut Kumulatif
Relatif
31-37 3
3 11,11
38-44 3
6 11,11
45-51 10
16 37,03
52-58 4
20 14,82
59-65 3
23 11,11
66-72 2
25 7,41
73-79 2
27 7,41
27
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 10
orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 45-51. Sedangkan siswa yang berkemampuan rendah ada 3 orang siswa yang memperoleh nilai pada
interval 31-37. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 2 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 73-79. Distribusi frekuensi hasil belajar kelas
kontrol tersebut dapat dilihat dari grafik histogram dan poligon frekuensi berikut
Histogram Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol
6 8
10 12
Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Kontrol
Gambar 3 TABEL 6
Rekapitulasi Statistik Deskriptif Hasil Penelitian Statistik
Kelas Eksperimen
Kontrol
Nilai Terendah 36
31 Nilai Terbesar
92 73
Mean 62,08
51,89 Median
61,45 49,75
Modus 61,35
48,27 Varians
174,03 131,33
Simpangan Baku 13,19
11,46 Berdasarkan rekapitulasi perbandingan dan hasil belajar matematika
siswa pada pembahasan pokok segi empat, terlihat nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 62,08, dimana anak yang memperoleh nilai diatas rata-
rata berjumlah 17 dan anak yang berada dibawah rata-rata berjumlah 6 siswa dengan rentangan nilai dari 36 sampai 92, simpangan baku 13,19, varians
174,03 dengan jumlah siswa n 25. sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol hanya 51,89, dimana anak yang memperoleh nilai diatas rata-rata berjumlah
11 dan yang yang berada dibawah rata-rata berjumlah 16, dari rentangan nilai 31 sampai 79, simpangan baku 11,46, varians 131,33 dengan jumlah sampel
n 27 siswa.
B. Pengujian Prasyaratan Analisis 1. Uji Normalitas