Tempat dan waktu penelitian Metode Penelitian Populasi Dan Sampel Tekhnik Pengumpulan Data 1. Variabel yang Diteliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Stanawiyah MTs Nurul Hidayah Cilandak Jakarta Selatan, kelas VII semester II tahun pelajaran 20072008 .

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment percobaan semu, yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan penuh terhadap variabel dan kondisi eksperimen. Penelitian dilakukan terhadap kelompok-kelompok yang homogen, terdiri atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah dengan diberikan perlakuan pembelajaran aktif dengan index card match sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kedua adalah dengan pembelajaran konvensional sebagai kelas kontrol pada penelitian ini. Dengan desain Penelitian sebagai berikut: TABEL 2 Desain Penelitian Kelas Treatment Test R E Active Learning X E Hasil Belajar Y R P Konvensional X P Hasil Belajar Y Keterangan: E : Kelas Eksperimen P : Kelas Kontrol X E : Treatment yang dilakukan di kelas eksperimen, yaitu penerapan pembelajaran active learning dengan metode index card match 44 X P : Treatment yang dilakukan pada kelas kontrol, yaitu pembelajaran konvensional dengan metode ekspositori Y : Tes Akhir R : Pemilihan kelompok secara acak

C. Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Nurul Hidayah tahun ajaran 20072008 yang terbagi atas 6 kelas. Sedangkan sampel diambil dari populasi dengan tekhnik Cluster Sampling yaitu pengambilan kelompok yang terdiri dari kelas VII, VIII, dan kelas IX. Setelah diundi didapatkan kelas yang diambil adalah kelas VII yang terdiri dari 2 kelas, Sehingga didapat kelas VIIA yang berjumlah 25 siswa sebagai kelas eksperimen dan VIIB yang berjumlah 27 siswa sebagai kelas kontrol.

D. Tekhnik Pengumpulan Data 1. Variabel yang Diteliti

a. Variabel bebas : pembelajaran Active Learning metode Index Card Match b. Variabel terikat : hasil belajar matematika pada pokok bahasan segiempat

2. Data Penelitian

Data penelitian diambil dari hasil belajar matematika pada kelas eksperimen dan kontrol yang diperoleh dari skor tes formatif pada pokok bahasan segiempat, dimana tes yang dikerjakan oleh kedua kelas tersebut sama.

3. Instrumen Penelitian a. Definisi Konseptual Hasil Belajar

Secara konseptual yang dimaksud dengan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Atau dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Seseorang dikatakan memperoleh hasil belajar dapat dilihat dari Kecakapannya untuk mengkomunikasikan secara verbal pengetahuannya tentang fakta-fakta.

b. Definisi Operasional

Secara operasional yang dimaksud dengan hasil belajar adalah skor yang diperoleh siswa setelah melakukan proses belajarnya, Dalam penelitian ini skor tersebut dilihat dari hasil evaluasi tes, baik bentuk uraian atau essay maupun pilihan ganda, tetapi dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes bentuk pilihan ganda.

c. Uji Coba Instrumen

Sebelum instrument digunakan, instrument tersebut diuji cobakan terlebih dahulu. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar segiempat adalah tes obyektif sebanyak 45 soal dengan empat pilihan jawaban. Soal-soal tersebut mengacu pada aspek kognitif yang meliputi ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan evaluasi. Skor untuk setiap soal adalah satu untuk jawaban yang benar dan nol untuk jawaban yang salah. Nilai akhir yang diperoleh siswa adalah : Nilai akhir = 100 x 45 benar jawaban jumah Untuk mengetahui apakah 45 soal tersebut memenuhi syarat soal yang baik, maka dilakukan pengujian validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal.

d. Kisi-kisi Instrumen

Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh tingkat hasil belajar siswa. Indikator yang akan diukur melalui tes pilihan ganda yang dapat digunakan sebagaimana terdapat dalam tabel berikut: TABEL 3 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar No Indikator No item soal uji coba No item soal valid C1 C2 C3 C1 C2 C3 1 Siswa dapat mengidentifikasi sifat- sifat bangun segi empat 1, 23, 35, 38 6, 11, 27, 32, 45 5, 18, 20, 33, 41 1, 23, 35, 38 6, 11, 27, 45 20, 33 2 Siswa dapat menghitung keliling bangun segi empat 2, 4, 28, 36, 40 19, 22, 25, 26, 29, 37 2, 4, 28, 36 25, 29, 37 3 Siswa dapat menghitung luas bangun segi empat 3, 8, 12, 13, 21, 31, 42, 43, 44 7, 9, 10, 14, 5, 16, 7, 24, 30, 34, 39 3, 12, 30, 31, 44 9, 18, 24, 39 Jumlah 4 19 22 4 13 9 Keterangan: C1 = Ingatan C2 = Pemahaman C3 = Aplikasi

e. Validitas Instrumen

Instrumen terlebih dahulu diujicobakan sebelum digunakan sehingga didapatkan instrumen yang baik. Uji coba ini dimaksudkan untuk memperoleh validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda instrumen. 1 Pengujian Validitas Validitas yang digunakan validitas isi content validity dan validitas instrumen. Validitas isi pada tes yang digunakan merupakan sampel yang mewakili kemampuan yang diukur. Dengan kata lain hasil tes dapat menunjukan tercapainya tujuan instruksional khusus yang diinginkan. Sedangkan “validitas empiris adalah ketetapan mengukur yang didasarkan pada hasil analisis yang empirik. Dengan kata lain validitas empiris adalah validitas yang bersumber pada atau diperoleh atas dasar pengamatan dilapangan”. 42 Jika skor butir dikotomi misal 0,1 , untuk menghitung koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen digunakan koefisien korelasi biserial, yaitu sebagai berikut: Adapun r pbi dapat dicari dengan rumus: 43 q p S M M γ t t p pbi   Keterangan: γ pbi = Koefisien korelasi biserial M p = Rata-rata skor dari subyek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya M t = Rata-rata skor total p = Proporsi siswa yang menjawab benar        siswa seluruh jumlah benar menjawab yang siswa banyaknya p q = Proporsi sisiwa yang menjawab salah q = 1-p Dengan menggunakan kriteria α = 0,05 hasil uji coba instrumen diperoleh dari 45 butir soal yang diuji cobakan terdapat 19 soal tidak valid dan 26 soal valid Lampiran 6. 42 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,1995, h. 167 43 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, h. 79 2 Reliabilitas Perhitungan reliabilitas instrument hasil belajar matematika menggunakan metode dari Kuder Richardson KR-20 dengan rumus sebagai berikut: 11 r =                  2 2 1 S pq S k k Keterangan: 11 r = Reliabilitas Instrumen k = Banyaknya jumlah item 2 S = Simpangan Baku, Standar deviasa dari tes standar deviasi adalah akar Varians p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q=1-p  pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q. Dari 26 butir soal yang valid, selanjutnya dihitung reliabilitas dengan menggunakan KR-20, dan diperoleh koefisien reliabilitas = 0,824 lampiran 8. 3 Taraf Kesukaran Uji taraf kesukaran instrument penelitian dilihat dengan menghitung indeks besarnya dengan rumus: P = Js B Keterangan: P = indeks kesukaran B = jumlah siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar Js = jumlah total peserta 44 44 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, h. 208 Klasifikasi: P = 0,00 – 0,29: sukar P = 0,30 – 0,69: sedang P = 0,70 – 1,00: mudah 45 Uji taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui soal-soal yang sukar, sedang dan mudah. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Dari hasil perhitungan taraf kesukaran dari 45 soal terdapat 4 kriteria soal mudah, 36 soal berkriteria sedang, dan 5 soal berkriteria sukar Lampiran 9. 4 Daya Pembeda Soal Rumus yang digunakan untuk pengujian daya pembeda adalah sebagai berikut: D = P A - P B = A A J B - B B J B 46 Keterangan: D = indeks daya pembeda J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah B A = Banyaknya pesrta kelompok atas yang menjawab benar B B = Banyaknya pesrsta kelompok bawah yang menjawab benar P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut: D0,00 negatif : soal sangat buruk D=0,00 – 0,19 : soal buruk D=0,20 – 0,39 : soal cukup D=0,40 – 0,69 : soal baik 45 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, h. 210 46 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, h. 213-214 D=0,70 – 1,00 : soal baik sekali 47 Hasil perhitungan daya pembeda dari 26 soal yang valid terdapat 5 butir soal berkriteria baik, 18 butir soal yang berkriteria cukup, dan 3 butir soal yang memiliki kriteria buruk. Lampiran 10

E. Analisis Data 1. Pengujian Prasyarat Analisis

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Index Card Match di Kelas III SDN Cempaka Putih 1 Ciputat Timur

0 14 210

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Pengaruh Metode Index Card Match dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan

2 10 189

Pengaruh penerapan metode index card match terhadap hasil belajar siswa di MTs Islamiyah Ciputat

0 5 172

Peningkatan keaktifan belajar ips materi permasalahan sosial melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas iv mi. “fathurrachman” jakarta selatan

0 4 125

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Melalui Metode Pembelajaran PAIKEM Tipe Jigsaw Dan Index Card Match di MTs Jam'iyyatul Khair Ciputat

2 31 149

PERBEDAAN STRATEGI CARD SORT DENGAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM Perbedaan Strategi Card Sort Dengan Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem Kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura Sukoharjo Ta

0 2 15

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING DENGAN PERMAINAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS.

0 2 56

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI EKOSISTEM SISWA MELALUI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE Perbedaan Hasil Belajar Biologi Materi Ekosistem Siswa Melalui Pembelajaran Active Learning Metode Guided Note Taking Dengan Metode Index Card Match Siswa

0 0 14

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI EKOSISTEM SISWA MELALUI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE Perbedaan Hasil Belajar Biologi Materi Ekosistem Siswa Melalui Pembelajaran Active Learning Metode Guided Note Taking Dengan Metode Index Card Match Siswa

0 0 15