Pembatasan dan Perumusan Masalah

9 mengelola zakat sesuai dengan hakikat dan fungsi yang sebenar- benarnya. 3. Manfaat bagi masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat umumnya, bagi semua pihak yang memiliki kemauan untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih maksimal demi penciptaan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan penghimpunan zakat dan pengelolaannya yang maksimal, sehingga zakat dapat dijadikan sebagai alat untuk pengentasan kemiskinan yang signifikan.

E. Tinjauan Studi Terdahulu

1. Judul “Efektifitas Penyaluran Zakat dalam meningkatkan Pendapatan Mustahik pada LAZNAS Bangun Sejahtera Mitra BSM Ummat” Penulis Faradillah Skripsi S1 Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2006 Jenis penelitian Sifat penelitian kualitatif Hasil penelitian Efektivitas penyaluran zakat adalah pola penyaluran zakat dalam bentuk pemberdayaan produktif yang disertai target terjadinya kemandirian ekonomi bagi mustahik dan mengupayakan adanya peningkatan pendapatan bagi mustahik. 2. Judul Pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif Kajian Terhadap Pasal 16Ayat 2 UU no. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat Penulis Ulin Ulfa Skripsi S1, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2005 Jenis penelitian Penelitian deskriptif analisis Hasil penelitian Pendayagunaan zakat secara produktif dalam perspektif hukum Islam adalah dapat dibenarkan, sepanjang memperhatikan kebutuhan pokok bagi masing-masing mustahiq dalam bentuk konsumtif yang bersifat mendesak untuk segera diatasi. Selain itu pendayagunaan dan 10 pengelolaan zakat untuk usaha produktif dibolehkan oleh hukum Islam selama harta zakat tersebut cukup banyak. 3.Judul Mengukur Kualitas Manajemen Zakat Penulis Efri S. Bahri Artikel, Republika, 23 Februari 2004 Kesimpulan Jurnal Kualitas manajemen suatu organisasi pengelola zakat Widodo, 2003 harus dapat diukur. Untuk itu, ada tiga kata kunci yang dapat dijadikan sebagai alat ukurnya. Pertama, amanah. Sifat amanah merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap amil zakat. Tanpa adanya sifat ini, hancurlah semua sitem yang dibangun. Kedua, sikap profesional. Sifat amanah belumlah cukup. Harus diimbangi dengan profesionalitas pengelolaannya. Ketiga, transparan. Dengan transparannya pengelolaan zakat, maka kita menciptakan suatu sistem kontrol yang baik, karena tidak hanya melibatkan pihak intern organisasi saja, tetapi juga akan melibatkan pihak eksternal. Dan dengan transparansi inilah rasa curiga dan ketidakpercayaan masyarakat akan dapat diminimalisasi. Banyak penelitian yang membahas permasalahan terkait dengan pengembangan fungsi zakat dalam mengentaskan masalah ekonomi yaitu kemiskinan. Beberapa rangkuman kesimpulan penelitian yang penulis coba lampirkan diatas merupakan studi terdahulu yang Penulis angkat membahas tentang pendayagunaan zakat untuk usaha produktif. Penulis tertarik membahas masalah zakat ini karena pengelolaan zakat yang maksimal harusnya bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengentaskan masalah kemiskinan. Pengelolaan yang didasari oleh prisnsip manajemen yang baik akan memaksimalkan kinerja dari amil zakat dalam mengelola setiap dana sosial yang berhasil terhimpun. Penelitian yang Penulis coba akan lakukan ini memiliki sedikit perbedaan dengan penelitian yang telah ditampilkan sebelumnya. Tulisan dalam bentuk skripsi pada studi terdahulu