Strategi Penetapan Harga Produk yang Sudah Mapan

penetapan harga.Menurut Laksana 2008:117 faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga adalah: 1. Perusahaan perlu memperkirakan permintaan terhadap produk yang merupakan langkah penting dalam penetapan haraga sebuah produk 2. Pangsa pasar yang ditargetkan oleh perusahaan 3. Reaksi dari pesaing 4. Mempertimbangkan langkah-langkah yang perlu diambil pada saat perusahaan memasuki pasar dengan harga yang tinggi atau dengan harga yang rendah 5. Kebijakan marketing mix kebijakan produk, kebijakan promosi, dan saluran distribusi 6. Biaya untuk memproduksi atau membeli produk 7. Penetapan harga terhadap produk yang saling berhubungan dalam biaya, permintaan maupun tingkat persaingan 8. Berhubungan dengan permintaan 9. Berhubungan dengan biaya yaitu : penetapan harga dimana kedua macam produk mempunyai hubungan dalam biaya 10. Mengadakan penyesuaian harga, baik dengan melakukan penurunan harga dan kenaikan harga.

d. Strategi Penetapan Harga Produk yang Sudah Mapan

Ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu perusahaan harus selalu meninjau kembali strategi penetapan harga produk-produknya yang sudah ada di pasar, diantaranya yaitu Tjiptono, 2008: 174-176: Universitas Sumatera Utara 1. Adanya perubahan dalm lingkungan pemasaran, misalnya ada pesaing besar yang menurunkan harganya. 2. Adanya pergeseran permintaan, misalnya terjadi perubahan selera konsumen. Dalam melakukan penilaian kembali terhadap strategi penetapan harga yang telah dilakukan, perusahaan memiliki tiga alternatif strategi yaitu: a. Mempertahankan Harga Strategi ini dilaksanakan dengan tujuan mempertahankan posisi dalam pasar misalnya pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan dan untuk meningkatkan citra yang baik di masyarakat. Melalui strategi ini perusahaan berharap akan memperoleh hasil berupa status quo posisi perusahaan di pasar dan semakin baiknya image masyarakat terhadap perusahaan. b. Menurunkan Harga Ada tiga penyebab atau alasan yangt mendorong sebuah perusahaan perlu menurunkan harga produk-produknya yang sudah mapan yaitu: 1 Strategi Defensif, di mana perusahaan memotong harga guna menghadapi persaingan yang semakin ketat. 2 Strategi Ofensif, dimana perusahaan berusaha memenangkan persaingan. 3 Respon terhadap kebutuhan pelanggan yang disebabkan oleh perubahan lingkungan. Adanya inflasi yang berkelanjutan dan tingkat harga yang Universitas Sumatera Utara semakin melonjak dapat menyebabkan konsumen menjadi sensitive terhadap harga dan setiap alternative produk yang ada. Strategi ini bukanlah strategi yang gampang dilaksanakan, karena perusahaan harus memiliki kemampuan financial yang besar dan sanggup menghadapi setiap kemungkinan persaingan yang timbul, terutama dalam aspek harga.Selain itu perusahaan juga harus memahami fungsi permintaan terhadap produknya. Apabila strategi menurunkan harga dapat dilaksanakan dengan baik, maka perusahaan yang menerapkannya mungkin dapat memperoleh hasil berupa marjin laba yang lebih rendahdengan asumsi harganya konstan dan volume penjualan yang lebih besar. c. Menaikkan Harga Menaikkan harga produk biasanya bertujuan untuk mempertahankan profitabilitas dalam periode inflasi, mengambil keuntungan dari diferensiasi produk baik diferensiasi riil maupun diferensiasi persepsi atau untuk melakukan segmentasi pasar yang dilayani. Hasil yang diharapkan dari strategi menaikkan harga ini adalah marjin penjualan yang lebih besar, pasar tersegmentasi berdasarkan kesadaran akan harga, kualitas dan lain-lain serta unit penjualan yang lebih besar apabila diferensiasinya efektif.

4. Emotional Factor

Faktor emosi adalah faktor yang berhubungan dengan gaya hidup seseorang Irawan, 2008: 38. Faktor emosi terbagi menjadi 3 dimensi yaitu, Universitas Sumatera Utara aesthetic estetika, self expressive ekspresif diri , brand personality kepribadian merek. Jadi yang dimaksud dengan emosi adalah perasaan yang bergejolak, yang seakan-akan menggetarkan dan menggerakkan individu, sehingga hal itu tampak dari luar.

5. Biaya dan Kemudahan

Biaya dan kemudahan merupakan suatu pengorbanan yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk mendapatkan produk atau pelayanan yang relatif murah, nyaman, dan efisien.Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.

6. Kreativitas dan Inovasi

Dalam dunia bisnis tuntutan terhadap kemampuan kreativitas dan keinovasian sangatlah penting.Karena dunia bisnis perkembangannya sangat cepat dan tingkat persaingan antar perusahaan dengan berbagai produk dari industrinya sangat tinggi.Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, dan membentuk dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut word of mouth yang menguntungkan bagi perusahaan Tjiptono, 1998:24. Oleh karena itu untuk memenuhi kepuasan pelanggan tersebut, seorang pengusaha haruslah memiliki kemampuan dalam menciptakan nilai tambah terhadap produk dari industrinya, dan jasa layanan yang diberikan kepada pelanggan konsumen, Universitas Sumatera Utara hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan kreativitas dan keinovasian dalam kewirausahaan Krisdiyanti, 2010. Menurut Sahlan dan Maswan 1988:5 kreativitas adalah ide atau gagasan dan kemampuan berpikir kreatif. Menurut Daft 2006:101 Kreativitas adalah dihasilkannya ide baru dan segar yang dapat memenuhi kebutuhan yang timbul atau menawarkan peluang bagi organisasi.Sedangkan inovasi merupakan keberhasilan atau ditemukannya cara-cara baru dalam mentransformasi input menjadi output sedemikian rupa sehingga berhasil menciptakan perubahan besar dalam hubungan antara nilai guna atau nilai manfaatyang dipersepsikan oleh konsumen dan nilai harga Fontana, 2011:1. Berdasarkan pendapat para ahli diatas kreativitas dan inovasi adalah kemampuan dan keberhasilan seseorang dalam menuangkan ide atau ditemukannya cara-cara baru melalui proses berpikir kreatif untuk memenuhi kebutuhan yang timbul atau menawarkan peluang bagi organisasi. Kreativitas merupakan langkah pertama yang penting dalam inovasi, dimana hal tersebut vital bagi keberhasilan organisasional dalam jangka panjang. Dewasa ini, inovasi sering dikaitkan dengan produk baru, model baru, aroma baru, kemasan baru, dan hal-hal yang baru. Inovasi yang berhasil adalah inovasi yang menciptakan nilai lebih besar untuk konsumen, untuk komunitas, dan lingkungan pada saat yang sama. Perusahaan berinovasi untuk menciptakan relasi antara nilai guna dan harga nilai moneter yang lebih tinggi atas produk yang dihasilkannya bagi konsumen atau pengguna yang ditargetkan, pada Universitas Sumatera Utara akhirnya produk tersebut tidak hanya akan bermanfaat bagi konsumen atau pengguna saja tetapi juga bagi produsen Fontana, 2011: 18- 21. Kreativitas juga dapat didesain ke dalam organisasi, dimana sebuah departemen dalam perusahaan dapat diorganisasikan untuk menjadi kreatif dan mencetuskan perubahan.Sebagian perusahaan menginginkan lebih banyak karyawan yang kreatif dan sering sekali mencari dan mempekerjakan individu- individu yang kreatif.Organisasi yang kreatif didalamnya mempunyai budaya yang suka kebebasan, tantangan, dan partisipasi dari tingkatan paling dasar.Mereka memanfaatkan semua sumber daya potensial dan ide-ide baru dari dalam sebuah perusahaan sehingga mereka dapat mengembakannya ide-ide tersebut sehingga terciptanya sebuah inovasi baru dalam produk mereka Daft, 2006: 101-102.

a. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas