Metode Shepherd Metode Acharya dan Aggarwal

Pada saluran ini produsen menjual langsung kepiting kepada konsumen sehingga marjin pemasaran sebesar Rp0kg atau share produsen sebesar 100 artinya bahwa seluruh harga yang dibayar oleh konsumen akhir diterima oleh produsen. Marjin keuntungan yang diterima produsen pada saluran ini merupakan yang tertinggi yaitu Rp28.675,5kg 55,14. Nisbah marjin keuntungan produsen yaitu Rp199,92kg artinya keuntungan yang diperoleh produsen 199,92 kali lipat lebih besar dibandingkan biaya pemasarannya.

5.4 Efisiensi Pemasaran

Efisiensi pemasaran perlu diketahui untuk mengidentifikasi apakah saluran pemasaran suatu produk sudah tergolong efisien atau tidak. Untuk menghitung efisiensi saluran pemasaran kepiting di Desa Pantai Gading Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat dapat menggunakan empat metode. Empat metode tersebut bertujuan agar dapat mengidentifikasi efisiensi pemasaran secara menyeluruh jika dilihat dari setiap metode komponen berbeda.

5.4.1 Metode Shepherd

Pada metode ini efisiensi pemasaran di tinjau dari perbandingan yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran kemudian dikurang satu. Saluran pemasaran dengan nilai efisiensi tertinggi merupakan saluran pemasaran yang paling efisien dan sebaliknya. Tabel 17. Efisensi Saluran Pemasaran dengan Metode Shepherd Uraian Saluran I Saluran II Saluran III Harga Konsumen 55.000 56.000 52.000 Biaya Pemasaran 4593,4 2084,03 143,43 Efisiensi 10,97 25,8 361,5 Sumber: Lampiran 5 dan 6 diolah Universitas Sumatera Utara Dapat dilihat bahwa nilai efisiensi tertinggi diperoleh pada saluran III yaitu 361,5 ini berarti bahwa saluran III merupakan saluran yang paling efektif. Kemudian saluran II dengan nilai efisiensi sebesar 25,8 dan disusul oleh saluran I dengan nilai efisiensi sebesar 10,97. Hal ini disebabkan karena saluran II, harga kepiting yang dibayarkan merupakan yang terbesar yaitu Rp56.000kg sedangkan pada saluran I biaya yang dikeluarkan merupakan paling besar diantara saluran yang lainnya.

5.4.2 Metode Acharya dan Aggarwal

Nilai efisiensi pada metode ini diperoleh dari perbandingan harga yang diterima oleh produsen dengan biaya pemasaran ditambah marjin keuntungan tiap lembaga pemasaran. Saluran dengan nilai efisiensi tertinggi merupakan saluran pemasaran yang paling efisien. Tabel 18. Efisiensi Saluran Pemasaran dengan Metode Acharya dan Aggarwal Uraian Saluran I Saluran II Saluran III Harga Produsen 38867 38867 52000 Biaya Pemasaran 4593,4 2084,03 143,43 Marjin Keuntungan 27225,52 30734,9 28675,5 Efisiensi 1,3 1,26 1,94 Sumber: Lampiran 5 dan 6 diolah Dalam metode ini dapat diketahui bahwa nilai efisiensi terendah terdapat pada saluran II sebesar 1,26, kemudian saluran I sebesar 1,3 dan saluran III sebesar 1,94, artinya bahwa saluran III merupakan saluran yang paling efisien dibanding saluran yang lain. Hal ini disebabkan karena pada saluran III, produsen menjual langsung kepiting kepada konsumen sehingga harga yang diterima produsen pada Universitas Sumatera Utara saluran ini merupakan yang termurah dibanding saluran lain yaitu sebesar Rp52.000kg.

5.4.3 Composite Index Methode