inilah yang akan dijual kepasar dan diekspor. Kepiting yang diproduksi produsen kemudian dikemas, lalu disimpan dan dijual ke Agen. Pengemasan berupa plastik
atau jaring. Untuk mengantar kepiting ini, produsen juga mengeluarkan biaya transportasi. Fungsi penanggungan resiko juga dialami produsen mulai dari
pembibitan, pengelolaan kolam sampai proses panen dan menjualnya ke agen. Agen dan pedagang pengecer juga melakukan penanggungan resiko seperti
penyimpanan dan menjualnya ke konsumen atau eksportir. Tidak hanya produsen yang perlu mengetahui informasi pasar mengenai harga. Agen dan pedagang
pengecer juga melakukan fungsi informasi pasar. Informasi pasar yang dilakukan adalah informasi harga bahan baku maupun harga jual kepiting agar tetap dapat
melakukan usahanya.
5.2.2 Agen
Agen melakukan beberapa fungsi yaitu pembelian, penjualan, pengangkutan, penyimpanan, standarisasi, pembiayaan, penanggungan resiko, dan informasi
pasar. Agen membeli kepiting dari produsen setiap hari dalam seminggu. Agen juga melakukan penyimpanan dirumahnya karena biasanya agen membeli
kepiting tersebut dalam jumlah yang tidak sedikit. Lalu menjual kepiting kepada pedagang pengecer Pantai Gading dan eksportir di Medan. Agen juga
menyediakan jasa antar jika pedagang pengecer tidak ingin datang langsung ke rumah agen. Untuk pengemasan agen cukup menggunakan wadah kotak yang
terbuat dari sterofoam putih untuk mengangkut kepiting dari Desa Pantai Gading ke eksportir Medan.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Pedagang Pengecer
Pedagang pengecer melakukan fungsi yang sama dengan agen. Pedagang pengecer dapat mengecerkan langsung kepiting di pasar Pantai Gading, pasar
Medan. Pedagang pengecer juga menyediakan jasa antar jika konsumen membeli dalam jumlah banyak. Rata-rata volume pembelian kepiting pedagang pengecer
yaitu 33,75 kg setiap minggunya. Pembelian kepiting oleh pedagang pengecer terjadi setiap hari dalam seminggu. Didalam menjual kepiting ke pasar, pedagang
pengecer hampir setiap minggu ada 1 kg kepiting yang tidak layak dijual dan sebagian berukuran kecil sehingga mereka melakukan fungsi penyimpanan sehari
hingga tiga hari. Dengan adanya fungsi penyimpanan maka pedagang pengecer otomatis melakukan fungsi penanggungan resiko untuk tetap menjual ke pasar
kembali. Untuk fungsi pengemasan biasanya pedagang pengecer hanya perlu menyediakan kantong plastik bagi konsumen dan kotak sterofoam bila ada
pedagang pengecer yang ingin membeli kepiting dalam skala 30-50kg. 5.3
Price Spread dan Share Margin
Marjin pemasaran yang dikelompokkan menurut jenis biaya yang sama disebut juga price spread atau absolut margin. Jika angka-angka price spread
dipersenkan terhadap harga beli konsumen, maka diperoleh share margin Gultom, 1996.
Untuk melakukan price spread dan share margin setiap lembaga pemasaran maka
perlu dihitung biaya-biaya apa saja yang dikeluarkan oleh masing-masing lembaga pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
Di dalam saluran I, II, III terdapat fungsi pembiayaan yaitu dalam hal ini pembiayaan. Pengemasan yang dilakukan pada masing-masing saluran berbeda
dimasing-masing lembaga tataniaga. Pada produsen biaya pengemasan merupakan terendah dibandingkan agen dan pedagang perantara. Karena pada produsen
hanya menggunakan plastik atau jaring untuk menjual ke padagang perantara atau konsumen. Pada fungsi transportasi lebih tinggi dibandingkan biaya pengemasan
karena biaya antar untuk skala desa membutuhkan beberapa liter bensin. Untuk fungsi transportasi pada agen dan pedagang perantara lebih besar dibandingkan
pengemasan. Hal ini para pedagang perantara menjual kepiting ke eksportir Medan serta pedagang perantara di Medan.
5.3.1 Saluran I
Tabel 14. Price spread dan share margin Lembaga Pemasaran Pada Saluran I
Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
No Uraian
Price Spread RpKg
Share Margin
1 Produsen
a. Harga Jual
b. Biaya
- Produksi
- Pengemasan
- Transportasi
Total Biaya c.
Marjin Keuntungan d.
Nisbah Marjin Keuntungan 38867
23181 13,03
130,4 23324,4
15542,5 108,3
70,67
42,14 0,027
0,23 42,4
28,2 2
Agen a.
Harga Beli b.
Harga Jual c.
Biaya -
Penyimpanan -
Pengemasan -
Transportasi Total Biaya
d. Marjin Keuntungan
e. Nisbah Marjin Keuntungan
38867 43200
594,9 696,8
1218 2509,8
1823,3 0,72
1,08 1,26
2,214 4,56
3,31 3
Pedagang Pengecer
Universitas Sumatera Utara
a. Harga Beli
b. Harga Jual
c. Biaya
- Penyimpanan
- Pengemasan
- Transportasi
Total Biaya e.
Marjin Keuntungan f.
Nisbah Marjin Keuntungan 43200
55000
459,2 148,14
1333 1940,3
9859,6 5,081
0,83 0,26
2,42
3,52 17,9
4 Konsumen
Harga beli 55000
100 Sumber: Lampiran 5 dan 6 diolah
Pada saluran I, harga 1 kg kepiting yang diterima produsen mulai dari Rp38.000 –
Rp40.000, sehingga rata-rata harga produsen adalah Rp38.867, sedangkan untuk 1 kg kepiting konsumen akhir membayar Rp55.000.
Dari tabel 14 dapat dilihat komponen biaya yang terbesar dikeluarkan oleh produsen yaitu biaya produksi sebesar Rp28.181kg 42,14. Kemudian
pengemasan yaitu sebesar Rp13,03kg 0,023 dan transportasi sebesar Rp130,4kg 0,23. Marjin keuntungan produsen sebesar sebesar Rp15.542kg
28,25. Nisbah marjin keuntungan yang didapat sebesar Rp108,3kg artinya keuntungan yang dimiliki produsen 108,3 kali lipat lebih besar dibandingkan
dengan biaya pemasarannya. Harga jual Agen yaitu Rp43.200kg dengan biaya pemasaran sebesar
Rp2.509,7kg 4,5. Marjin keuntungan yang diperoleh agen yaitu Rp1823,3kg 3,31. Nisbah marjin keuntungan yang didapat sebesar Rp0,72kg artinya
keuntungan yang dimiliki agen 0,72 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan biaya pemasarannya.
Universitas Sumatera Utara
Harga jual pedagang pengecer yaitu Rp55.000kg dengan biaya pemasaran sebesar Rp1940,3kg 3,52. Marjin keuntungan yang didapat sebesar
Rp9859,6kg 17,9. Nisbah marjin keuntungan yang didapat sebesar Rp5,08kg artinya keuntungan yang dimiliki pedagang pengecer 5,08 kali lipat lebih besar
dibandingkan dengan biaya pemasarannya. Pada saluran ini share produsen sebesar 70,66 itu artinya 70,66 dari harga
yang dibayarkan konsumen diterima oleh produsen. Marjin pemasaran pada saluran ini Rp16.133kg.
5.3.2 Saluran II
Tabel 15. Price spread dan share margin Lembaga Pemasaran Pada Saluran
II Produsen – Pedagang Pengecer – Konsumen
No Uraian
Price Spread RpKg
Share Margin
1 Produsen
a. Harga Jual
b. Biaya
- Produksi
- Pengemasan
- Transportasi
Total Biaya c.
Marjin Keuntungan d.
Nisbah Marjin Keuntungan 38867
23181 13,03
130,4 23324,4
15542,6 108,4
69,4 41,3
0,023 0,23
41,6 27,75
2 Pedagang Pengecer
a. Harga Beli
b. Harga Jual
c. Biaya
- Penyimpanan
- Pengemasan
- Transportasi
Total Biaya d.
Marjin Keuntungan e.
Nisbah Marjin Keuntungan 38867
56000
459,2 148,1
1333 1940,7
15192,3 7,82
0,82 0,26
2,4 3,46
27,12 3
Konsumen Harga beli
56000 100
Sumber: Lampiran 5 dan 6 diolah
Universitas Sumatera Utara
Pada saluran II, untuk 1 kg kepiting rata-rata harga yang diterima produsen
Rp38.867, sedangkan rata-rata harga dikonsumen Rp56.000. Marjin keuntungan produsen Rp15.542,67kg 27,7. Nisbah marjin keuntungan sebesar
Rp108,4kg artinya keuntungan yang dimiliki produsen 108,4 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan biaya pemasarannya.
Adapun total biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer yaitu Rp1.940,7kg 3,46. Marjin keuntungan yang diperoleh sebesar Rp15.192,3kg 27,1.
Nisbah margin keuntungan yang didapat sebesar Rp7,82kg artinya keuntungan yang dimiliki pedagang pengecer 7,82 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan
biaya pemasarannya. Pada saluran ini share produsen sebesar 69,4 itu artinya 69,4 dari harga yang
dibayarkan konsumen diterima oleh produsen. Marjin pemasaran pada saluran ini sebesar Rp17.133kg.
5.3.3 Saluran III
Tabel 16. Price spread dan share margin Lembaga Pemasaran Pada Saluran
II Produsen – Pedagang Pengecer – Konsumen
No
Uraian Price Spread
RpKg Share Margin
1 Produsen
a. Harga Jual
b. Biaya
- Produksi
- Pengemasan
- Transportasi
Total Biaya c.
Marjin Keuntungan d.
Nisbah Marjin Keuntungan 52000
23181 13,03
130,4 25414,7
28675,5 199,92
100 44,5
0,025 0,25
44,8 55,14
2 Konsumen
Harga Beli 52000
100 Sumber: Lampiran 5 dan 6 diolah
Universitas Sumatera Utara
Pada saluran ini produsen menjual langsung kepiting kepada konsumen sehingga marjin pemasaran sebesar Rp0kg atau share produsen sebesar 100 artinya
bahwa seluruh harga yang dibayar oleh konsumen akhir diterima oleh produsen. Marjin keuntungan yang diterima produsen pada saluran ini merupakan yang
tertinggi yaitu Rp28.675,5kg 55,14. Nisbah marjin keuntungan produsen yaitu Rp199,92kg artinya keuntungan yang diperoleh produsen 199,92 kali lipat
lebih besar dibandingkan biaya pemasarannya.
5.4 Efisiensi Pemasaran