Pengaruh Modal Kerja terhadap Penyerapan Tenaga Kerja

jumlah yang sama diperlukan karyawantenaga kerja yang lebih sedikit. Oleh sebab itu, apabila produktivitas meningkat sedang jumlah produksi tetap, maka sebagian karyawantenaga kerja dapat dilepaskandikurangi. Jadi peningkatan produktivitas akan menyebabkan penurunan penyerapan tenaga kerja. Hasil penelitian ini mendukung teori Mulyadi 2006 yang menyatakan bahwa semakin tinggi produktivitas tenaga kerja, maka akan semakin rendah penyerapan tenaga kerja. Sebaliknya semakin rendah produktivitas tenaga kerja, maka penyerapan tenaga kerja akan semakin meningkat. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Fadliilah dan Hastarini 2012 dan Zamrowi 2007 yang menyatakan bahwa variabel produktivitas tenaga kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.

4.7.3. Pengaruh Modal Kerja terhadap Penyerapan Tenaga Kerja

Koefisien regresi X 3 Hal ini dikarenakan kenaikan modal kerja pada industri kecil konveksi pakaian jadi di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai digunakan pengusaha untuk membeli bahan baku kain dan bahan-bahan penunjang lainnya sehingga penambahan bahan baku dan bahan penunjang tersebut membutuhkan tambahan tenaga kerja. Jadi pengusaha industri kecil konveksi pakaian jadi akan menambah modal kerja bernilai sebesar 0,917, artinya setiap kenaikan modal kerja sebesar 1 maka akan menyebabkan peningkatan penyerapan tenaga kerja sebesar 0,917, dengan asumsi variabel lain konstan. Jadi variabel modal kerja berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kecil konveksi pakaian jadi di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 diterima. Universitas Sumatera Utara jumlah tenaga kerjanya pada saat bahan baku dan bahan penunjang yang dibeli dari modal kerja tersebut bertambah. Hasil penelitian ini mendukung pendapat Haryani 2002 yang menyatakan bahwa semakin besar modal yang ditanamkan akan semakin besar permintaan tenaga kerja. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Hakim 2002 bahwa besarnya modal akan menentukan tingkat output secara aktif dan hal tersebut berarti dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak. Semakin besar nilai investasi, maka modal pun akan bertambah sehingga kesempatan kerja yang diciptakan semakin tinggi. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Zamrowi 2007 serta hasil penelitian Fadliilah dan Hastarini 2012 yang menyatakan bahwa variabel modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut: 1. Variabel upah tenaga kerja X 1 2. Variabel produktivitas tenaga kerja X berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. 2 3. Variabel modal kerja X berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. 3 berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian dapat disarankan bebarapa hal, antara lain: 1. Untuk membantu permodalan, kepada pihak perbankan disarankan untuk memberikan informasi kepada pengusaha UMKM khususnya pengusaha konveksi pakaian jadi di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai sehingga pengusaha dapat mengakses kredit dengan lancar. 2. Disarankan kepada pengusaha konveksi pakaian jadi di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai agar dapat mendaftarkan usahanya ke Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian, Perdagangan Kota Binjai sehingga mereka layak untuk memperoleh kredit dengan bunga ringan. 3. Kepada pengusaha konveksi pakaian jadi di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai juga disarankan agar upah tenaga kerja ditingkatkan, karena upah Universitas Sumatera Utara