Hukum I Mendel

a. Hukum I Mendel

Pada satu percobaan, M endel menyilangkan tanaman ercis dan biji kuning dengan t anaman dari biji hijau. Kedua biji t anaman t ersebut merupakan galur murni, didapat dari individu dengan sifat asli dan murni. Galur murni didapat dengan mengawinkan individu dengan sifat sama yang dinginkan berkali-kali.

Tanaman galur murni t ersebut disebut P 1 at au parental (induk) pertama. Keturunan hasil persilangan disebut F 1 atau filial (generasi) pertama. Semua F 1 persilangan tersebut adalah biji kuning. Unt uk menget ahui generasi selanjut nya, M endel menanam biji kuning dari F 1 . Tanaman tumbuh dan dewasa, melakukan penyerbukan sendiri, dan menghasilkan keturunan F 2 . H asilnya biji dengan sifat warna hijau muncul kembali pada generasi F 2 . Dari 8.023 biji F 2 yang dihasilkan, M endel menemukan bahwa 6.022 biji adalah kuning dan 2.001 biji lainnya adalah hijau. H al tersebut menghasilkan perbandingan biji kuning dan hijau sebesar 3:1 ( Gambar 4.2).

86 Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII

Dari hasil percobaan tersebut, M endel mencatat dua hal penting.

1) Sifat warna biji hijau menghilang pada generasi F 1 , namun muncul kembali pada generasi F 2 .

2) Ketika sifat warna biji hijau muncul kembali, sifatnya sama dengan biji P 1 .

(a) Penyilangan yang dilakukan Mendel

(b) Hukum I Mendel

Y y Polen Telur

Fenot ip e

Biji baru

kuning

Biji F pada

t erbent uk

Yy

1 Genot ip e tanaman P 1 het erozigot

het erozigot

Biji F 1 kuning Tanaman F 1 dit anam

Penyerbukan send iri

Yy

Diagram Pun n et t

Biji F 2 pada tanaman F

Fenotipe F

YY Yy Yy yy

Genot ip e

" hijau

1 : 2 : 1 Perbandingan genot ipe

Gambar 4.21

! (a) Langkah-langkah penyilangan " kuning

Perbandingan fenot ipe

yang dilakukan Mendel. (b) Kesim pulan yang didapat oleh

Sumber: Essentials of Biology, 1990

M en d el.

M endel kemudian berpendapat bahwa pada tanaman F 1 , informasi

untuk pembentukan biji hijau masih ada, namun tidak terlihat. M endel

juga berpendapat bahwa setiap tumbuhan P 1 memberikan informasi bagi

pembentukan warna biji kuning dan hijau, meskipun akhirnya mereka hanya menghasilkan biji kuning.

Ketika terdapat dua alternatif sifat bagi suatu ciri, sifat yang terlihat adalah sifat dominan, sedangkan sifat yang kalah dan tidak terlihat adalah resesif. Pada kasus ini, sifat biji kuning adalah dominan terhadap sifat biji hijau. Pada semua ciri tanaman ercis yang M endel amati, ia menemukan bahwa selalu terdapat satu sifat dominan terhadap sifat lain.

Selain itu, perbandingan keturunan pada generasi pada generasi F 2 selalu

3 : 1 untuk sifat dominan terhadap resesif.

Reproduksi Sel dan Pew arisan Sifat

M endel menarik kesimpulan bahwa perbandingan 3 : 1 untuk sifat dominan terhadap resesif pada F 2 dapat terjadi jika setiap individu hanya memiliki dua unit hereditas untuk setiap ciri yang dipengaruhi. Setiap unit hereditas didapat dari setiap induk jantan dan betina.

Kini unit hereditas yang diungkapkan M endel disebut gen, yakni fakt or pewarisan sifat yang mengat ur ciri khusus individu, sepert i penampakan, perilaku, dan fisiologis. Pada penelit ian M endel, gen mengatur warna biji, hijau atau kuning. Setiap bentuk alternatif gen disebut alel. M isalnya, pada gen yang mengatur warna biji terdapat gen untuk warna biji hijau dengan alel gen untuk warna biji kuning sehingga

Kata Kunci gen selalu berpasangan.

Pada individu, alel didapat dari setiap induk dan bersifat dominan

• Diagram Punnet t

atau resesif. Gen dominan biasanya dilambangkan dengan huruf kapital

• Dom inan •

(besar), sedangkan gen resesif dilambangkan dengan huruf kecil yang

Fenot ip e

• Genot ip e

sama. Jika huruf Y dilambangkan untuk alel gen warna biji kuning maka

• Het erozig ot •

huruf y dilambangkan untuk alel gen warna biji hijau.

Hom ozigot

• Resesif

Berdasarkan hal tersebut, tanaman galur murni dengan sifat biji hijau

• Segregasi

memiliki pasangan alel YY, unt uk galur murni biji kuning adalah yy.

• Test cross

Pasangan alel ini disebut homozigot, memiliki pasangan yang sama. Pada F 1 , pasangan alel didapat dari kedua induk galur murni sehingga semua generasi F 1 memiliki pasangan alel Yy. Pasangan ini disebut heterozigot, memiliki pasangan yang berbeda. Pasangan alel-alel tersebut merupakan genotipe, tipe gen pada sel atau individu. Genotipe tidak tampak pada individu, namun genotipe memengaruhi penampakan sel- sel atau individu. Penampakan genotipe ini disebut fenotipe.

Pada generasi F 1 memiliki genotipe Yy yang mengandung alel untuk sifat biji warna kuning dan hijau. A kan tetapi, fenotipe generasi tersebut adalah biji warna kuning. H al t ersebut merupakan ekspresi alel gen dominan.

H asil percobaan M endel terhadap sifat dominan dan resesif yang diwariskan, menghasil kan H ukum I M endel at au hukum segr egasi . Berdasarkan hukum ini, setiap individu membawa dua unit hereditas (gen sealel) yang memengaruhi suatu ciri tertentu. Selama meiosis, dua alel tersebut bersegregasi (berpisah) satu sama lain. Setiap alel kemudian tergabung dalam gamet. A lel akan bergabung kembali dengan pasangan alel yang sama atau berbeda melalui fertilisasi. Individu diploid hasil

Logika Biologi

fertilisasi memiliki dua alel untuk setiap ciri. Satu dari setiap induknya. Pembentukan pasangan alel pada individu melalui fertilisasi terjadi

Diket ahui sifat ram but kerit ing dominan terhadap sifat rambut

secara acak. Terdapat suatu metode untuk mengetahui kemungkinan

lurus. Jika pasangan dengan rambut

pasangan alel pada individu baru yang disebut diagram Punnett. Diagram

keriting menikah, adakah kem ungkinan ket urunannya

ini memperlihatkan kemungkinan alel gamet dari pasangan homozigot dan

beram but lurus?

atau heterozigot, serta kemungkinan pasangan alel pada individu baru. Pada generasi F 2 t erdapat biji fenot ipe kuning dengan genot ipe homozigot maupun het erozigot . Bagaimana cara M endel menget ahui genotipe yang berbeda pada semua biji warna kuning? M endel melakukan test cross , mengawinkan tanaman dengan genotipe yang belum diketahui dengan tanaman yang memiliki genotipe homozigot resesif (biji hijau galur

88 Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII 88 Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII

homozigot. A kan tetapi, jika test cross mengandung biji kuning dan hijau, berarti biji kuning F 2 adalah heterozigot. Perhatikan gambar berikut.

Ku n in g Hijau

Ku n in g

Hijau

h om ozig ot

Diagram Punnet t dan test cross yang Sem ua biji kuning

Terdapat ket urunan hijau dan kuning

dilakukan Mendel. (a) Jika biji F 2 hom ozigot dan

Sumber: Essentials of Biology, 1990

(b) jika biji F 2 het erozigot .

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil Sekolah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Melalui In-House Training de

0 1 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Melalui In-House Training dengan Pendekatan Andragogi di SMP Kristen 1 Salatiga

0 0 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem Based Learning Siswa Kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05 Semester I

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Prestasi Belajar Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 2 Perubahan Iklim dan Cuaca Kelas III SD Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Prestasi Belajar Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 2 Perubahan Iklim dan Cuaca Kelas III SD Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 16

4.1 Uji Prasyarat 4.1.1 Uji Normalitas - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Prestasi Belajar Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 2 Perubahan Iklim dan Cuaca Kelas III SD Tah

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Prestasi Belajar Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 2 Perubahan Iklim dan Cuaca Kelas III SD Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Prestasi Belajar Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 2 Perubahan Iklim dan Cuaca Kelas III SD Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 64

SMA dan MA Kelas XII

0 3 242

UNTUK SMAMA KELAS XII

0 1 310