Fungsi DNA
a. Fungsi DNA
Secara umum terdapat tiga fungsi dari DNA , yaitu:
Fakta Biologi
1) Pembawa informasi genetis
DN A sebagai bentuk kimiawi gen merupakan pembawa informasi
Berdasarkan laporan The Journal
genetik makhluk hidup. DNA membawa instruksi bagi pembentukan ciri
of t he Am erican Medical Associat ion ,
dan sifat makhluk hidup.
t ahun 1998, sebanyak 2,2 jut a pasien set iap t ahun m engalam i
2) Berperan dalam duplikasi diri dan pewarisan sifat
ket idakcocokan obat , dan 106.000 di ant aranya m eninggal dunia.
Oleh karena DNA mengandung semua informasi sifat makhluk hidup,
Perm asalahan ini bersum ber pada
ia juga harus memiliki informasi bagi perbanyakan diri ( r eplikasi ).
genet ik. Gen m anusia t ersusun dari
Replikasi DNA memberikan jalan bagi DNA untuk diwariskan dari satu m ilyaran kom binasi basa-basa A
(adenin), T (t im in), C (sit osin), dan G
sel ke sel lainnya.
(guanin).
Kesalahan dan perbedaan
3) Ekspresi informasi genetik
kom binasi urut an at au jenis sat u basa
Gen-gen membawa informasi untuk membentuk protein tertentu.
saja dapat m enim bulkan berbagai
Proses ini terjadi melalui mekanisme sintesis protein. Proses pembentukan m asalah. Sebagai cont oh, sebanyak 50%
pasien penderit a st res t idak kebal
protein ini terjadi melalui proses transkripsi DN A menjadi RN A dan
dengan obat ant i depresi. Mereka yang
translasi RNA membentuk rantai polipeptida.
berm asalah dengan kolest erol, obat pravast at in m ungkin t idak bekerja jika
b. Mekanisme Replikasi DNA
yang bersangkut an m em iliki variasi
Kemampuan memperbanyak diri merupakan ciri penting makhluk susunan basa t ert ent u.
Sumber:www.tempo.co.id
hidup. H al ini dapat diamati hingga tingkat molekuler, yakni perbanyakan mat eri genet is melalui replikasi. Proses ini memerlukan bahan baku deoksiribonukleotida, enzim, dan nukleotida. Proses replikasi DNA akan menghasilkan rantai DNA baru yang sama. DNA juga dapat menghasilkan rantai RNA baru melalui proses transkripsi.
Replikasi diawali dengan terbukanya pilinan dan pemisahan rantai
Ujung 5' Ujung 3'
oleh enzim helikase sehingga terbentuk dua pita tunggal. Kedua pita Gugus
P OH
tersebut berfungsi sebagai cetakan DN A baru dengan bantuan enzim
A DNA polimerase. 3' 3'
2' 1' 1' 4'
Perlu A nda perhatikan bahwa terdapat satu sifat DNA double heli yang
P 5' P
GC
memengaruhi replikasi, yakni kedua pita DNA bersifat antiparalel. A rtinya,
ikatan gula-fosfat kedua pita berlawanan arah. Perhatikan Gambar 3.7.
PP
Pada gambar terlihat bahwa lima karbon pada gula deoksiribosa diberi
nomor 1 hingga 5. Terdapat gugus fosfat yang berikatan pada karbon
PP
nomor 3' atau nomor 5'. H asilnya terdapat dua buah pita DNA dengan
polaritas berbeda. A DNA polimerase dapat mensintesis DNA baru dengan arah 5' → 3'.
OH P
O l eh k arena i t u, dal am pembent uk an D N A baru ak an t erdapat
Ujung 3' Ujung 5'
pembentukan pita yang kontinu dan diskontinu. Pita
D A kontinu
terbentuk dari arah 5' Sumber: Biology, 1999 3' tanpa terputus. Pita D A diskontinu akan
t erbent uk dari arah 3' → 5' t erput us-put us. Pembent ukannya diawali Gambar 3.7
pembentukan RNA primer oleh enzim primase dan diteruskan oleh DNA
Dua pit a DNA bersifat ant iparalel.
Mat eri Genet ik dan Sint esis Prot ein Mat eri Genet ik dan Sint esis Prot ein
RNA primer akan digantikan DNA bersamaan dengan penyambungan
• Dispersif •
fragmen Okazaki oleh enzim ligase. A kibatnya, terbentuk pita DNA baru
Fragm en Okazaki
• Konservat if
yang utuh. Perhatikan gambar berikut.
• Ligase 2 Pit a kont inu •
Sem ikonservat if
1 Helikase m em buka
disintesis oleh DNA 3'
pilinan m em isahkan
p olim erase 5'
rantai DNA induk
DNA polim ase
Prim ase
RNA prim er
3 Pit a diskont inu
Fragm en
t erbent uk t erput us-
5'
DNA
Okazaki dibuat put us
3' DNA
p olim erase
induk
3' 5'
4 Set elah RNA prim er digant ikan menjadi DNA oleh DNA polimerase,
DNA ligase DNA ligase menyambung fragmen
Gambar 3.8
Okazaki
Proses replikasi DNA
Arah replikasi keseluruhan
Sumber: www.library.thinkquest.org
Sekilas Terdapat t iga hipot esis mengenai proses repl ikasi D N A , yait u
konservatif, semikonservatif, dan dispersif.
Biologi
1) Konservatif
Ilmuwan forensik dapat
M enurut model replikasi konservatif, semua pita DNA double heli
menggunakan DNA yang terletak
berfungsi sebagai cetakan. Proses tersebut menghasilkan sebuah pita DNA
dalam darah, cairan semen, air liur
double heli baru ( Gambar 3. a).
atau rambut yang tersisa di tempat kejadian kejahatan untuk
2) Semikonservatif
m engident ifikasi kem ungkinan tersangka. Proses tersebut
M odel replikasi DNA ini diusulkan oleh atson dan Crick beberapa
dinam akan fingerprinting genet ik
saat setelah mengajukan model DNA double heli . M odel ini menjelaskan,
atau pemrofilan DNA.
setelah pita terurai menjadi pita tunggal, setiap pita berfungsi sebagai
Pem rofilan DNA dikem bangkan pada 1984 oleh ahli genetik asal
cet akan. Set iap pit a t unggal membent uk pit a pasangannya sehingga
Inggris Alec Jeffreys dari Universitas
terbentuk dua pita double heli ( Gambar 3. b).
Leicester, dan kali pertama digunakan untuk mendakwa Colin
3) Dispersif
Pitchfork pada 1988 dalam kasus
Berdasarkan model ini, pit a spiral ( double heli ) t erput us-put us,
pembunuhan Enderby di
kemudian potongan DNA tersebut membentuk dua pita baru. Potongan
Leicest ershire, Inggris. Sumber:www.wikipedia.org.
DNA lama akan bersambungan dengan DNA baru pada kedua pita double heli . baru tersebut ( Gambar 3. c).
Tiga hipot esis replikasi DNA, yait u (a) konservat if, (b) sem i konservat if dan (c) dispersif.
Sumber: Biology, 1999
58 Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII
Dari ketiga hipotesis tersebut, hipotesis semikonservatif lebih banyak diterima oleh para ilmuwan dalam menjelaskan replikasi DNA . Beberapa penelitian pun memperkuat hipotesis semikonservatif sebagai mekanisme replikasi DNA .