Zat yang Terkandung dalam Rokok Efek Rokok Terhadap Tubuh

2.2.3. Zat yang Terkandung dalam Rokok

Rokok merupakan suatu kompleks kimiawi dengan bentuk gas dan partikel. Lebih dari 4000 zat yang terkandung dalam rokok, tetapi beberapa komponen utama yang memiliki efek terhadap tubuh terdapat dalam tabel 2.4. Komponen gas termasuk karbon monoksida, nitrogen oksida merupakan zat pro- oksidan dan iritan, hidrogen sianida menganggu fungsi mukosilier saluran pernafasan, dan bahan karsinogenik seperti volatile nitrosamine, formaldehid Benowitz Hua, 2007. Tabel 2.4 Komponen toksik utama dalam Rokok Benowitz Hua, 2007 Nicotine Carbon Monoxide Catechols Acetaldehyde N-Nitrosonornicotine Nitrogen Oxides Phenol Hydrogen Cyanide Polunuclear aromatic hydrocarbons Acrolein Benzene Ammonia Beta-Napthylamine Formaldehyde Nickel Urethane Cadmium Hydrazine Arsenic Nitrosamines Polonium 210 Komponen partikel termasuk diantaranya alkaloid terutama nikotin dan tar. Selain efek langsung ke saraf pusat, nikotin juga merupakan simpatomimetik dan stimulan, serta meningkatkan pelepasan asam lemak bebas. Nikotin menyebabkan pelepasan hormon stres seperti kortisol dan GH serta pelepasan vasopressin dan beta-endorphin. Tar merupakan kompleks yang terdiri dari benzoapyrene dan dan senyawa aromatik lain yang bersifat karsinogenik Benowitz Hua, 2007. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.2.4. Efek Rokok Terhadap Tubuh

Merokok merupakan faktor penyebab penyakit dan kematian yang paling dapat dicegah, rokok menempati urutan keempat diantara 20 penyebab penyakit di dunia, dan menempati urutan pertama di negara berkembang. Perilaku merokok merupakan bentuk ketergantungan, hal ini disebabkan nikotin yang terkandung dalam rokok. Beberapa diantara efek fisiologis dari nikotin termasuk euforia, penurunan kecemasan dan tekanan, menurunkan nafsu makan, meningkatkan mood, relaksasi. Merokok berhubungan dengan berbagai macam penyakit seperti yag tercantum pada tabel 2.5 Benowitz dan Hua, 2007 Tabel 2.5 Penyakit yang berhubungan dengan merokok Benowitz dan Hua, 2007 Kanker Berbagai macam kanker Penyakit Kardiovaskular Mati mendadak, MCI, Unstable Angina, Stroke, Peripheral Artery Disease, Aneurisma Aorta Penyakit Respirasi Bronkitis kronik, Emfisema, Bronkiolitis, Fibrosis Interstisial, Pemicu serangan asma, Risiko Pneumonia dan TB Penyakit Gastrointestinal Ulkus peptikum, Refluks esofagus Penyakit Reproduksi Infertilitas, bayi prematur, BBLR, aborsi, plasenta previa, ketuban pecah dini, kematian perinatal Lain-lain DM tipe 2, menopause dini, osteoporosis, katarak, dll. Setelah rokok dihisap, kadar nikotin dalam darah akan meningkat tajam dalam 11-15 detik. Nikotin akan merangsang reseptor asetilkolin nikotinik pada neuron yang berisi dopamin, kemuadian mengaktivasi suatu sistem bernama brain-reward system. Aktifasi ini akan menimbulkan perasaan senang seperti pada akifitas seksual dan makan, tetapi hal ini bersifat sementara sampai kadar nikotin Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara turun dalam darah dan timbul gejala akibat tidak diaktifkanya sistem ini yang diistilahkan dengan withdrawalgejala putus obat yang hanya dapat dihilangkan dengan konsumsi rokok kembali. Oleh karena itu hambatan untuk berhenti merokok adalah gejala putus nikotin. Gejala putus nikotin antara lain adalah iritabilitas, cemas, bradikardia, nafsu makan meningkat, gelisah, dan gangguan berkonsentrasi, gejala ini dapat terjadi selama 2-3 hari dan akan berkurang setelah 14 hari Sadikin dan Louisa, 2008

2.2.5. Hubungan Rokok dengan Penyakit Jantung Koroner