TVAi,t = banyak yang bersedia membeli saham tersebut sehingga saham tersebut mudah
dikonversi menjadi uang kas atau dengan kata lain saham tersebut memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Jika TVA semakin besar maka saham semakin
likuid, sebaliknya jika TVA semakin kecil maka saham tersebut tidak likuid. Aktivitas volume perdagangan saham dapat dilihat dengan menggunakan rumus:
Saham perusahaan i yang diperdagangkan pada waktu t Saham perusahaan i yang beredar listing pada waktu t
Dimana: TVAi,t = Trading Volume Activity I pada waktu t
i = nama perusahaanemiten
t = waktu
2.5 Right Issue
2.5.1 Pengertian Right Issue
Right issue pada hakikatnya merupakan hak memesan efek terlebih dahulu yang diberikan kepada investor saat ini untuk membeli saham baru yang
dikeluarkan emiten dalam rangka menghimpun dana segar. Dana tersebut antara lain digunakan untuk pendanaan ekspansi usaha atau untuk memperkuat struktur
permodalan, karena merupakan hak, maka investor tidak harus menggunakan hak tersebut, investor dapat menjual haknya kepada pihak lain. Dengan demikian
terjadilah perdagangan right Halim, 2005. Menurut Anoraga 2006, right merupakan salah satu jenis opsi yang
merupakan derivatif turunan dari efek yang sebenarnya dan mempunyai masa hidup yang singkat. Sertifikat bukti right dapat didefinisikan sebagai efek yang
memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang
dikeluarkan emiten pada proporsi dan harga tertentu. Hak dalam right sering disebut preemtive right, yaitu suatu hak untuk menjaga proporsi kepemilikan
saham bagi pemegang saham lama di suatu perusahaan sehubungan dengan pengluaran saham baru.
Hak preemtive preemtive right merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan
lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham maka jumlah saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatknya persentase
kepemilikan pemegang saham yang lama akan turun. Hak preemtive memberikan prioritas kepada pemegang saham yang lama untuk membeli tambahan saham
yang baru, sehingga kepemilikannya tidak berubah Jogiyanto, 2008. Menurut Husnan 2005 alasan perusahaan menerbitkan right issue adalah
untuk menghemat biaya emisi, dan juga untuk menambah jumlah lembar saham yang diperdagangkan. Dengan penambahan lembar saham di bursa, diharapkan
akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham yang akan menigkatkan likuiditas saham. Selain itu tujuan emiten melakukan right issue juga untuk
memperoleh financing murah, yang dapat digunakan untuk ekspansi usaha, modal kerja, dan untuk membayar pinjaman. Sedangkan bagi para investor khususnya
pemegang saham lama, right issue akan memberikan keuntungan yaitu untuk mempertahankan proporsional kepemilikan sahamnya dalam perusahaan emiten.
Menurut Martono dan Harjito 2001, ada 2 dua tujuan diadakan right, yaitu:
1. Agar pemilik saham lama dapat mempertahankan pengendaliannya atas perusahaan.
2. Untuk mencegah penurunan nilai kekayaan pemilik saham.
2.5.2 Analisis Right Issue