Kehendak untuk menganut dan dianut

menimbulkan tegangan. Jika tegangan tidak bisa diatasi secara konstruktif maka akan berujung konflik. Konflik yang dibawa ke tataran interpersonal akan cenderung memunculkan permusuhan hostility.

c. Kehendak untuk menganut dan dianut

Menurut Yusuf, senior adalah panutan. Sebagai orang yang pernah menjadi junior, Yusuf telah mengalami dirinya menjadi seorang penganut. Dan dalam masa selanjutnya dia yang akan menjadi panutan bagi juniornya. Dalam panutan dan penganut melekat arti untuk mengasimilasikan diri satu sama lain. Pengaruh lingkungan yang kuat membuat logika sosial ini menjadi tradisi, meskipun pada dasarnya Yusuf bebas memilih apakah dia akan menganut atau tidak. Ya kalau apa ya, 2 SMA sendiri kan tidak lepas dari senior. Senior tu kakak kelas. Itu jadi tradisi menganggap senior itu panutan itu sudah lumrah. Atau kita di luar misalnya, di Masjid misalnya, sholat. Sholat, duduk, ada sekelompok pengajian. Karena kita merasa tidak bisa dan menganggap orang-orang yang duduk itu lebih dulu belajar, kita pun datang orang yang manut gitu. Ya sama dengan apa ya, pengaruh lingkungan, pengajian mana? Yo. Pengajian mana? Yo. Itu contohnya seperti itu. Pengajian ini kok doa melulu, nggak punya solusi kepada umat. Misalnya begitu. 2192-2204 Sampai sini saya belajar, di saat-saat belajar ini kita ultimatum ni “Saya harus masuk kampus ITS, saya harus masuk kampus Unair, saya harus masuk kampus Unibraw, negeri.” Lha dari sana saya punya cita-cita kalau apa ya, kalau pemahaman di kampus kan senior, pinter, nanti bisa jadi follower adik-adik, diikuti adik-adik. Nanti aku bisa mendidik adik-adik untuk mengerti Islam. Arahnya ke sana. 2263-2271 Dalam menganut dan dianut melekat kehendak dipengaruhi dan mempengaruhi orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa ada relasi yang sifatnya resiprokal antar manusia —antara Yusuf dengan dunia. Dan dalam relasi yang sifatnya resiprokal perjumpaan ini, perubahan pemahaman akan dunia niscaya terus berubah. Selain pemahaman akan dunia yang resiprokal dengan Ada yang lain, relasi di sini juga memuat mode Umwelt. Berkaitan dengan kepatuhan pada bagian Umwelt, pada bagian kehendak untuk menjadi penganut dan dianut merupakan paduan antara dua mode dunia; Umwelt dan Mitwelt. Umwelt ketika relasi ini terjadi sebagai relasi subyek-obyek, dan Mitwelt ketika relasi ini terjadi sebagai relasi subyek-subyek.

d. Sorge