B. Gaya Belajar
Untuk memahami apa itu gaya belajar, maka pada bagian ini penulis akan mengulas tentang pengertian gaya belajar, klasifikasi gaya belajar, ciri-ciri
dari masing-masing tipe gaya belajar dan manfaat pemahaman gaya belajar bagi guru dan siswa.
1. Pengertian Gaya Belajar
Semua orang dalam segala usia dapat benar-benar mempelajari apapun apabila dibiarkan melakukannya dengan gaya unik yang sesuai
dengan kekuatan pribadi mereka sendiri Barbara, 2007: 29. Gaya unik yang sesuai dengan kekuatan pribadi mereka adalah gaya belajar yang
mereka terapkan, yang akan membuat mereka merasa terbantu dalam menyerap dan mengolah infomasi sehingga belajar dan berkomunikasi
akan lebih mudah. Menurut Rita dan Dunn Barbara: 2007 mendefinisikan bahwa
gaya belajar adalah cara manusia memulai berkonsentrasi, menyerap, memproses, dan menampung informasi yang baru dan sulit.
Sementara itu, menurut Winkel 2004: 164, gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi siswa.
Menurut Nasution 1984: 93 gaya belajar merupakan cara siswa bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya
dalam proses belajar.
Menurut DePorter dan Hernacki 2006: 110-112, gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, dan
kemudian mengatur serta mengolah informasi. Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya
belajar adalah cara belajar yang sering digunakan oleh siswa untuk bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang dalam menyerap dan
kemudian mengatur serta mengolah informasi pada proses belajar.
2. Klasifikasi Gaya Belajar
Sejak awal tahun 1997, telah banyak upaya yang dilakukan untuk mengenali dan mengkategorikan cara manusia belajar, dan cara
memasukkan informasi ke dalam otak. Secara garis besar, ada tujuh pendekatan yang umum dikenal dengan kerangka referensi yang berbeda
dan dikembangkan juga oleh ahli yang berbeda dengan variasinya masing-masing. Gunawan 2007: 139-140 merangkum ketujuh cara
belajar tersebut, yaitu: a. Pendekatan berdasarkan pada pemrosesan informasi; menentukan
cara yang berbeda dalam memandang dan memproses informasi yang baru. Pendekatan ini dikembangkan oleh Kagan, Kolb, Honey
dan Umford Gregorc, Butler, dan McCharty. b. Pendekatan berdasarkan pada kepribadian; menentukan tipe karakter
yang berbeda-beda. Pendekatan ini dikembangkan oleh Myer-Briggs, Lawrence, Keirsey Bates, Simon Byram, Singer-Loomis, Grey-
Wheelright, Holland dan Geering.
c. Pendekatan berdasarkan pada modalitas sensori; menentukan tingkat ketergantungan
terhadap indera
tertentu. Pendekatan
ini dikembangkan oleh Bandler Grinder dan Messick.
d. Pendekatan berdasarkan pada lingkungan; menentukan respon yang berbeda terhadap kondisi fisik, psikologis, sosial, dan instruksional.
Pendekatan ini dikembangkan oleh Witkin, Eison, Canfield. e. Pendekatan berdasarkan pada interaksi sosial; menentukan cara yang
berbeda dalam berhubungan dengan orang lain. Pendekatan ini dikembangkan oleh Grasha-Reichman, Perry, Mann, Furmann-
Jacobs, dan Merill. f.
Pendekatan berdasarkan pada kecerdasan; menentukan bakat yang berbeda. Pendekatan ini dikembangkan oleh Gardner dan Handy.
g. Pendekatan berdasarkan wilayah otak; menentukan dominasi relatif dari berbagai bagian otak, misalnya otak kiri dan otak kanan.
Pendekatan ini dikembangkan oleh Sperry, Bogen, Edwards, dan Hermann.
Menurut Gunawan 2007: 142 ada tiga pendekatan gaya belajar yang populer yaitu pendekatan berdasarkan preferensi sensori, preferensi
kognitif, dan profil kecerdasan. Pendekatan berdasarkan preferensi sensori ketergantungan terhadap indera tertentu yang meliputi visual
penglihatan, auditory pendengaran dan kinestetik sentuhan dan gerakan. Ini yang kita kenal dengan nama gaya belajar V-A-K.
Pendekatan gaya
belajar berdasarkan
preferensi kognitif
dikembangkan oleh Anthony Gregorc yang membagi gaya belajar menurut kemampuan mental menjadi 4 kategori, yaitu: gaya belajar
konkret-sekuensial, gaya belajar abstrak-sekuensial, gaya belajar konkret acak, dan gaya belajar abstrak acak. Gaya belajar konkret-sekuensial
adalah gaya belajar yang membuat siswa menjadi terorganisir, dapat diandalkan, dan pekerja keras. Gaya belajar abstrak-sekuensial adalah
gaya belajar yang membuat siswa menjadi berpikir logis dan disengaja. Gaya belajar konkret acak adalah gaya belajar yang membuat siswa
menjadi kreatif, petualang, dan tentu ingin tahu tentang dunia di sekitar mereka. Gaya belajar abstrak acak adalah gaya belajar yang membuat
siswa menjadi imajinatif dan idealis. Pendekatan
gaya belajar
berdasarkan profil
kecerdasan dikembangkan oleh Howard Gardner. Gardner awalnya mengusulkan
tujuh jenis kecerdasan yaitu linguistik, logika-matematika, interpersonal, intrapersonal, musical, visual-spasial, dan kinestetik. Namun sesuai
perkembangan penelitian yang dilakukannya, Gardner lalu memasukkan kecerdasan kedelapan yaitu kecerdasan naturalis. Kecerdasan linguistik
adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan logik matematik ialah
kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi jalan keluar dengan urutan yang logis
masuk akal. Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat cermat.
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-
bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar. Kecerdasan interpersonal ialah
kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang
berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu
memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara
terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Kecerdasan naturalis
adalah kemampuan
untuk mengenali,
membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di
alam maupun lingkungan. Sedangkan menurut Suyono dan Haryanto 2011: 148-160 ada
beberapa gaya belajar. Gaya belajar tersebut meliputi: a. Gaya belajar VAK
Gaya belajar ini ada tiga macam yaitu visual atau belajar dengan cara melihat, auditorial atau belajar dengan cara mendengar dan kinestetik
atau belajar melalui gerakan-gerakan fisik. b. The Myers-Briggs Type Indicator TMBTI
Gaya belajar ini sesuai dengan tipe kepribadian seseorang yang meliputi ekstrovert berfokus pada dunia luar diri seseorang,