Kehidupan
53
B. Mengevaluasi Pemeran Tokoh Drama
3. Sulitnya orang dalam mengendalikan pikirannya. 4. Kebiasaan buruk di dalam mengisi pikiran, misalnya
melamun dan berkhayal. 5. Langkanya remaja gaul yang bebas rokok dan alkohol.
Kemampuan yang akan kamu miliki set elah mempelaj ari pelaj aran ini adal ah sebagai berikut :
• menent ukan unsur pement asan drama;
• menanggapi unsur drama dengan al asan yang l ogis.
Pada pelajaran sebelumnya, kamu sudah berlatih bermain peran. Akan tetapi, belum fokus mengevaluasi tokoh-tokoh
dalam bermain peran atau pementasan drama tersebut. Nah, pada pelajaran kali ini, kamu akan diperkenalkan berbagai
tokoh dalam sebuah pementasan drama dan harus berlatih untuk mengevaluasinya. Dengan demikian, kamu akan lebih mampu
mengevaluasi pemeran tokoh dalam pementasan drama.
Apabila kamu mengapresiasi pementasan drama, menganalisis pemeranan tokoh sangat penting. Kamu dapat menganalisis dari
karakter atau sifatnya, tingkah lakunya, ataupun postur tubuh tokoh tersebut. Dalam drama, cara pengarang mengungkapkan
penokohan itu cenderung bersifat tidak langsung. Oleh karena itu, untuk mengetahui perwatakan tokoh dapat dilakukan dari
hal-hal berikut. 1. Dialog-dialog yang diucapkan tokoh dengan lawan
bicaranya. Dari dialog tersebut akan tergambar sifat dan penokohan tokoh tersebut.
2. Bentuk baik postur tubuh atau kostum yang dikenakan cenderung menggambarkan perwatakan tokoh.
Berikut ini contoh-contoh postur tubuh yang kecenderungan memiliki kesesuaian dengan karakternya.
F is
ik
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa Indonesia Memperkaya Wawasanku unt uk Kel as VIII
54
Pentas Drama Anak Keraj aan Burung
Burung-burung t ak t ahan l agi menghuni dusun. Bur ung-bur ung memut uskan kembal i
ke keraj aan mereka di negeri ant ah berant ah. Sebenarnya, j auh di lubuk hat i, burung-burung
it u t ak ingin berpisah dengan sahabat mereka, Ki ku, anak seor ang pet ani yang bai k hat i .
Burung-burung it u begit u sedih mengut arakan maksud hat i kepada Kiku, suat u ket ika.
Namun, bagaimana l agi, burung-burung i t u sudah t ak l agi nyaman ber ada di dusun
t er sebut . Kehi dupan mer eka t er us-mener us diganggu ol eh dua anak bandel , Rudi dan Didu.
Ket urunan burung-burung it u diburu, sarang- sar ang t empat mer eka ber muki m di r usak,
sedangkan t el ur-t el urnya diambil . Habisl ah kesabaran burung-burung it u.
Maaf Kiku. Kami harus pergi ke keraj aan. Kami t ak t ahan l agi ber ada di dusunmu.
Selamat t inggal, Kiku. kat a burung-burung it u kepada Kiku, lirih sekali.
Kiku sendiri t ak bisa l agi berbuat apa- apa, kecuali membiarkan sahabat -sahabat nya
it u pergi. Apal agi, Kiku dikal ahkan Rudi dan Didu.
Lat ar ber al ih dan menampakkan per - t emuan akbar keraj aan ul at dan serangga.
Kedua r aj a sepakat membagi l ahan-l ahan t anaman di dusun it u unt uk dij adikan sant ap-
an. Sepert i ket iban durian runt uh, keraj aan ul at dan ser angga mendadak kaya r aya.
Masyarakat kebingungan bagaimana mengusir h a m a y a n g m e l u l u h l a n t a k k a n su m b e r
mat a pencarian mereka. Sang l urah t urun t angan.
3. Dialog yang diucapkan tokoh lain dapat menggambarkannya, baik ketika langsung berdialog dengan tokoh tersebut
maupun dengan tokoh-tokoh lain yang tanpa melibatkan kehadiran tokoh tersebut.
Selain menganalisis para tokoh, pendalaman tentang
peran-peran yang dibawakan oleh tokoh pun harus dianalisis. Apakah tokoh tersebut termasuk pelaku utama atau termasuk
pelaku pembantu? Apakah tokoh termasuk tokoh antagonis atau protagonis? Nah, dengan modal pengetahuan tersebut,
kamu dapat mengevaluasi pemeranan tokoh dalam sebuah pementasan drama. Sekarang, bacalah dengan cermat ringkasan
cerita sinopsis dari pementasan drama anak di Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat berikut.
Dal am membaca kan naskah drama, dial og
harus lah diucapkan j el as dan menuj u sasaran. Jika
irama dan idiom per cakap - an sudah dapat dikuasai,
past i penont on akan merasa kan bahwa dial og-
dial og it u adal ah waj ar, al amiah, dan t idak dibuat -
buat sehingga dial og yang dibaca kan menj adi
menarik hat i.
Sumber: Dr ama Kar ya Dal am
Dua Di mensi , 1996
Lentera
Sast ra
Sumber: Pi ki r an Rakyat Cyber Medi a, 2002
T e
m p
e ra
m e
n Sensit if ,
int el ekt ual , rel igius,
penyendiri Akt if , energik,
kurang rel igius, mencari
prest asi, agresif
Suka yang menyenangkan,
sent iment al , mudah bergaul
Sumber: Menj adi Akt or , karya Suyat na Anirun
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kehidupan
55
Tokoh Rudi dan Didu digambarkan sebagai anak yang nakal, suka meng ganggu, dan sering bertindak kasar. Tokoh Rudi dan
Didu suka mengganggu kehidupan burung-burung. Burung- burung sudah tak nyaman lagi berada di dusun tersebut karena
ulah kedua anak tersebut. Jadi, dapat dikatakan tokoh Rudi dan Didu termasuk tokoh antagonis. Tokoh antagonis adalah tokoh
yang berwatak dan bersifat jahat. Tokoh Kiku digambarkan sebagai anak yang baik dan suka bersahabat. Tokoh Kiku
termasuk tokoh protagonis, yaitu tokoh yang memiliki watak dan sikap hidup yang baik.
Pada pementasan drama tersebut, latar berfungsi menciptakan suasana yang mendukung tema drama. Latar
tersebut melukiskan keadaan atau suasana tertentu sehingga pergantian latar dapat mengubah keadaan atau suasana
tersebut.
Tanpa menyinggung kualitas permainan para pelaku, drama anak berjudul Kerajaan Burung, tentu layak diberikan
apresiasi khusus. Apalagi, seluruh pemain adalah siswa-siswi Sekolah Dasar Percobaan Negeri SDPN Setiabudhi, dengan
bimbingan mahasiswa Jurusan Seni Drama Tari dan Musik Sendratasik Universitas Pendidikan Indonesia UPI. Betapa
tidak, saat drama itu dipentaskan di Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat, seluruh pelaku mampu menguasai lakon
yang diusungkan ke pundak mereka.
Se t e l a h se l u r u h k o m p o n e n d u su n ber em buk, di ut usl ah Ki ku unt uk m encar i
keraj aan burung, seorang diri. Ia dit ugaskan unt uk membuj uk sahabat -sahabat nya unt uk
k em b al i , m engenyahk an ham a- ham a i t u. Meski kebingungan, Kiku mel angkahkan kaki
ke belant ara. Unt unglah, di t engah perj alanan, ia bert emu dengan burung hant u dan burung
kepodang. Kedua burung it ulah yang kemudian menunj ukkan arah mana yang harus dit empuh
Ki ku dal am usahanya menemukan ker aj aan burung.
Ki ku menghadap Pr abu Gar uda, ket ua par a bur ung. Semul a, Pr abu Gar uda enggan
mengabulkan permohonan Kiku. Namun, set elah menimbang-nimbang, sang Prabu memberikan
izin. Bahkan, ia dan sel uruh rengrengan t urut pul a membant u masyarakat dusun membasmi
hama t er sebut . Tak hanya i t u, kedua anak bandel t adi t erpaksa harus berurusan dengan
aparat karena pol ah mereka.
Sumber: Pi ki r an Rakyat Cyber Medi a, 2002
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan enam orang. 2. Bacalah naskah drama Kesalahpahaman berikut.
Latihan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa Indonesia Memperkaya Wawasanku unt uk Kel as VIII
56
Drama Sat u Babak
Kesalahpahaman
Karya Arminsyah
Pentas Te m p at b e r m u k i m or an g- or an g ge m b e I,
kel ompok gel andangan, dekat st asiun keret a api, di sekit ar l apangan l uas.
Panggi l an azan t er dengar sayup menj auh ber sama t enggel amnya f aj ar. Si nar l i st r i k
mewar nai kot a, t er dengar t ut er mobi l dan der i ng becak. Seor ang pemuda ber bar i ng
dengan pakai an bagus, t et api kumal . Muncul seor ang i bu masi h muda dengan pakai an r api
t er pel aj ar. Anak t er sebut di aj ak pul ang ol eh i bunya.
Sani
: Sekal i t idak, t et ap t idak. Bagi Sani, t ak ada ist il ah pul ang.
Mama : Jangan b er hat i b at u. Ci nt ai l ah hidupmu. Hari sudah mal am. Mama
t idak baik kel ewat l ama di t empat ini. Apa nant i kat a orang?
Sani : Apa nant i kat a orang, ya. . . apa nant i
kat a orang. Aku ogah pul ang. Rumah
sama dengan sarang set an. Mama : Di r umah ada kebahagi aan, ad a
ket enang an. Di rumah ada kehidup- an. Di sini bukan t empat mu, Sani.
Engkau adal ah anak Mama, Sani . Hidupl ah yang baik, hidupl ah yang
waj ar, Nak.
Sani : Ya, ak u si San i j ad i an ak t i r i .
Kel uar ga ki t a sudah pecah Mama, hidup ini sudah berant akan. Siapa
yang sal ah, aku si Sani at au Mama? Ket ahui l ah Mam , bukan m ut i ar a
k e h i d u p an y an g Mam a b e r i k an kepada Sani, mel ainkan racun yang
mem binasakan hidup Sani.
Tak dapat menahan emosi , i bunya menampar Sani .
Mama : Anak
cel aka. Sani
: Te r I a m b a t Ma m a , t e r l a m b a t . Me n ga p a b a r u se k a r a n g Ma m a
m en am p ar San i ? Men gap a t i d ak dul u sew akt u Sani mem but uh kan
pukulan ini, pada masa bocah? Mama dul u member i Sani dui t sembunyi
sambil ber kat a, Sani anak sayang, cahaya mat a Mama. Sani anak Mama
ini adal ah Sani anak yang gagal dan kecewa. Akul ah si Sani j adi gembel ,
anak gel andangan, pencol eng kot a yang ke l uar masuk bui . Akul ah si
Sani yang senant i asa j adi i ncar an pol isi.
Mama : Hampi r r ubuh
Mama : Jangan kau rusakkan hidupmu. Kau Sani adal ah anakku, mengapa kau
merusakkan hidup Mama? Mengapa begini j adinya?
Sani : Me m an g b e gi n i j ad i n y a k ar e n a
Mama mer asa hanya akul ah yang bersal ah, hanya Sanil ah yang sal ah.
Tet api, sebenarnya bibit kehancuran hidup disebabkan ol eh Mama. Ayah
pergi, Ayah mat i, Mama kawin lagi. Sayang dan hat i Mama t erbagi. Mama
m engaj ar Sani m enj ad i p enc ur i karena Mama memberi uang dengan
sembunyi-sembunyi supaya t ak t ahu Ayah penggant i , l aki Mama, ayah
t iri.
Ibunya memel uk Sani , t angi s kedua i nsan i t u semaki n menj adi .
Mama : Maaf kan Mama, Sani. Mama berj anj i, semua it u t idak akan t erj adi lagi pada
kit a. Mari, Nak, hari sudah gelap. Allah Swt . mendengar j anj i Mama t adi.
Mer eka pun ber pel ukan. Mer eka menangi s ber sama. Mer eka menyadar i kesal ahannya
masi ng-masi ng. Mer eka pun bangki t sal i ng ber gandengan, menuj u ke r umah.
Sumber: Hor i son Ki t ab Dr ama, November 2007
3. Setelah isi drama dipahami oleh seluruh anggota, pilihlah peran-peran yang cocok sesuai kesenangan, kemampuan, dan
postur tubuh kamu. Sisanya yang tidak kebagian peran menjadi iguran.
4. Setelah mendapat peran, bacalah kembali dialog-dialognya sesuai dengan perannya masing-masing sampai hafal.
5. Setelah hafal dialog masing-masing, berlatihlah dengan posisi dan gerakan akting sesuai dengan tuntutan dialog.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kehidupan
57
C. Menulis Naskah Drama