Metafora Hiperbola Sinekdoke CIRI-CIRI STRUKTUR PUISI

36 Majas perbandingan juga terdapat dalam puisi “Bukit Tebulele, Ilegopol, Tomastobbi”. Hal itu dilihat dari kata kunci yang digunakan yaitu “seperti”. Bukit Tubulele, Bukit Tomastobbi Kamu seperti kedua sayap rajawali Terentang lebar melindungi kampung kami. Bukit Ilegopol, Engkau seperti kepala rajawali Tegak berdiri Menatap kampung, Mengawasi laut kehidupan kami Dengan mata bercahaya. ……………………………………. SVD House, Nagoya-Jepang, 28 Juni 2009Bruno, hlm. 68 Majas perbandingan dengan menggunakan kata pembanding “seperti” juga dalam “Dedaunan”. ……………………………. Dedaunan tumbuh dalam diam Mengerjakkan tugasnya dalam diam Layu dalam diam Jatuh berguguran dalam diam. Wahai manusia Jadikanlah diri kita seperti dedaunan Hidup dan melakukan kerja kita seperti dedaunan. Jangan mengomel, jangan berkoar-koar. Nagoya , April 2010Bruno, hlm. 43

c. Metafora

37 Dalam “Lamalera -1”, Yoseph Arakiê Ulanaga Bruno Dasion mengiaskan desanya sebagai seekor burung rajawali. LAMALERA -1 Memandangmu dari laut aku melihatmu dirimu seperti seekor rajawali yang sedang terbang melayang dengan matanya menatap tajam. Kedua sayapmu adalah Tebulele dan Tomastobbi Kepalamu adalah Ilegopol Ruas paruhmu... Sarabia Lamalera A... mata kananmu Lamalera B... mata kiriku. Kuku-kuku tajam kakimu Sarabia, Blorre, Senner, Futung, Baofutung, Futunglollo Lamalera, Agustus 1997 Bruno, hlm. 3

d. Hiperbola

Untuk melebih-lebihkan hal yang dibandingkan itu agar mendapatkan perhatian yang lebih dari pembaca, yaitu dalam “Buah Kelengngi”. Hal yang dilebih-lebihkan ialah buah kelengngi dan anak ilahi yang tergantung di salib, Engkau beruba merah lalu terbelah. Engkau membuka dirimu membiarkan burung-burung menikmati daging buahmu yang hitam legam berizi. Mereka menikmati pemberian dirimu dan menjadi hidup. Engkau sama dengan anak ilahi yang tergantung di salib tubuhnya-Nya merah bermandikan darah penebusan. Lambung-Nya ditombaki hingga menembusi Hati Mahasuci dan...,Mengalirlah air dan darah mencuci bersih dosa-dosaku,Memberi aku kehidupan kekal. Lamalera, 2008.10.10 Bruno, hlm. 49 38

e. Sinekdoke

Dalam “Kembalikan Lamaleraku”Bruno, hlm. 118ada beberapa kutipan yang berkaitan dengan penyebutan sebagian untuk maksud keseluruhan, atau menyebutkan keseluruhan untuk maksud sebagian. Untuk menggambarkan sebagian budaya Lamalera yang mulai pudar, Yoseph Arakiê Ulanaga Bruno Dasion menulis seolah-olah semua kebudayaan itu pudar. Hal itu untuk mempertegas kritis si penyair, Kembaliakan kampungku Lamalera Kembalikan Neme –Fette Kembalikan Tena-Laja Kembalikan ajaran-ajarannya penuh kebajiakan hidup Kembalikan Kotoklema Kembalikan Bawa dia kembali Lamalera ibu-ku Kembalikan kepadaku Lamalera Bapa-ku Lalu untuk melukiskan pihak-pihak yang datang ingin mengmbil atau menghilangkan budaya leluhur itu, penyair juga menggunakan totem pro parte sebagai berikut: Atau, kalian paksa-pakaikan anak-anaknya pakaian bertuiskan nama-nama asing: AMERICA, ITALY, AUSTRALIA, WWF, WDWP, PHOTO’S VOICE, BALI, YOGYAKARTA, JAKARTA, dan lain lagi. 39

f. Ironi

Dokumen yang terkait

Bentuk-bentuk Diskriminasi dalam Kumpulan Puisi Esai Atas Nama Cinta Karya Denny JA: Tinjauan Sosiologi Sastra

2 109 67

Potret Buruh Indonesia dalam Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput Karya Wiji Thukul: Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

9 84 213

ASPEK MORAL DALAM KUMPULAN PUISI ASMARADANA KARYA GOENAWAN MOHAMAD: TINJAUAN SEMIOTIK DAN Aspek Moral Dalam Kumpulan Puisi Asmaradana Karya Goenawan Mohamad: Tinjauan Semiotik Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 13

KRITIK SOSIAL DALAM KUMPULAN PUISI LALU AKU KARYA RADHAR PANCA DAHANA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Kritik Sosial Dalam Kumpulan Puisi Lalu Aku Karya Radhar Panca Dahana: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 1 12

PENDAHULUAN Kritik Sosial Dalam Kumpulan Puisi Lalu Aku Karya Radhar Panca Dahana: Tinjauan Sosiologi Sastra.

2 6 33

DAFTAR PUSTAKA Kritik Sosial Dalam Kumpulan Puisi Lalu Aku Karya Radhar Panca Dahana: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 1 4

KRITIK SOSIAL DALAM KUMPULAN PUISI LALU AKU KARYA RADHAR PANCA DAHANA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Kritik Sosial Dalam Kumpulan Puisi Lalu Aku Karya Radhar Panca Dahana: Tinjauan Sosiologi Sastra.

2 10 13

Transformasi budaya dalam kumpulan puisi Pukeng Moe, Lamalera karya Yoseph Arakie Ulanaga Bruno Dasion : sebuah tinjauan siologi sastra.

0 2 160

KRITIK SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN LUPA ENDONESA KARYA SUJIWO TEJO: SEBUAH TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA.

0 0 1

KRITIK SOSIAL DALAM KUMPULAN PUISI AKU MANUSIA KARYA A. MUSTOFA BISRI (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA) - repository perpustakaan

0 0 12