Matrik SWOT ANALISIS DATA

90 karena sebagian besar masyarakat masih beranggapan bahwa lahan yang mereka kelola sampai saat ini adalah milik ulayat. KPPT sebagai kantor yang mengelola pelayanan perizinan melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat bahwa penyediaan lahan sangat penting untuk peningkatan ekonomi masyarakat. d. Minimnya transportasi lintas desa, kecamatan dan ibu kota kabupaten yang mengakibatkan maasyarakat kesulitan untuk mengurus IMB ke kantor terkait. e. Rendahnya dukungan pihak terkait

5.2. Matrik SWOT

Matriks SWOT digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi strategi apa yang akan diambil kedepannya dengan menggabungkan analisis dari faktor internal Kekuatan dan kelemahan dan Ekternal peluang dan ancaman yang pada akhir strategi tersebut dapat dipergunakan oleh organisasi untuk pengembangan organisasi dan bahkan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Visualisasi gambar dibawah ini akan menampilkan hasil dari teknik analisi SWOT yang dianalisis berdasarkan lingkungan internal yakni berupa kekuatan dan kelemahan serta lingkungan eksternal yakni berupa peluang dan ancaman untuk pengembangan KPPT dalam peningkatan PAD melalui retribusi izin mendirikan bangunan. Universitas Sumatera Utara 91 Gambar 5.1 Matrik SWOT Peningkatan PAD Melalui Retribusi IMB INTERNAL EKSTERNAL Kekuatan S a. Struktur organisasi KPPT Kabupaten Dairi yang jelas, yaitu Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi pada KPPT menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. b. Adanya peraturan daerah yang berlaku mengenai retribusi izin mendirikan bangunan c. Komunikasi dan interaksi yang sinergis, yaitu terjalinnya komunikasi dua arah antara atasan dengan bawahan. Kelemahan W a. Minimnya kuantitas dan kualitas SDM KPPT Kabupaten Dairi b. Kurangnya sarana pendukung ke lapangan c. Lokasi gedung kantor KPPT kurang strategis d. Terbatasnya dana untuk peningkatan kualitas SDM e. Kurangnya koordinasi antara KPPT dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Dairi dalam menentukan tarif retribusi izin mendirikan bangunan f. Tingginya tarif retribusi IMB yang harus dibayar oleh masyarakat yang mengurus IMB. g. Sosialisasi yang kurang efektif dan efisien. Peluang O a. Terbukanya kesempatan mengikuti pendidikan formal dan diklat yang dapat menunjang peningkatan kualitas SDM. b. Semakin tingginya semangat berwirausaha di kalangan masyarakat ataupun calon investor. c. Perkembangan teknologi yang mendukung pelayanan perizinan. Strategi SO Menggunakan kekuatan untuk menangkap kesempatan a. Melakukan re-identifikasi misi dan mandat organisasi b. Mensosialisasikan peraturan daerah yang menyangkut izin mendirikan bangunan tersebut kepada masyarakat yang memiliki semangat wirausaha yang tinggi. c. Memanfaatkan teknologi yang ada dalam pengurusan IMB, sehingga akan lebih mudah dalam pelaksanaannya. Strategi WO Mengatasi kelemahan dangan mengambil kesempatan a. Aparatur KPPT Kabupaten Dairi diharapkan mengikuti pelatihan – pelatihan yang disediakan dalam menunjang dan meningkatkan keterampilan dan kemampuan aparat sebagai abdi negara dan abdi masyarakat b. Mendukung masyarakat yang memiliki jiwa wirausaha yang tinggi dengan mempermudah proses pengurusan IMB terhadap bangunan yang akan digunakan sebagai tempat usahanya. c. Menggunakan teknologi yang ada dalam menyebarkan informasi mengenai IMB, baik itu melalui Internet, TV, Surat Kabar dan Universitas Sumatera Utara 92 lain sebagainya AncamanT a. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengurus IMB b. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai tujuan dan manfaat pengurusan IMB terhadap bangunan yang dimiliki. c. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam penyediaan lahan usaha d. Minimnya transportasi lintas desa, kecamatan dan ibu kota kabupaten yang mengakibatkan maasyarakat kesulitan untuk mengurus IMB ke kantor terkait. e. Rendahnya dukungan pihak terkait Strategi ST Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman a. Mengintensifkan pelaksanaan penyuluhan atau sosialisasi mengenai retribusi IMB kepada masyarakat baik secara formal maupun informal b. Melakukan penyempurnaan atau perubahan terhadap peraturan daerah yang tidak sesuai lagi dengan yang menyangkut IMB c. Menyelenggarakan sistem pengamanan yang tepat dalam pemungutan retribusi IMB d. Menjalin kerjasama dengan pihak swasta dalam peningkatan pengurusan IMB. Strategi WT Meminimalkan kelemahan dengan menghindari ancaman a. Menambah kuantitas SDM yang profesional dan ahli di bidang pelayanan perizinan khususnya dalam bidang Izin Mendirikan Bangunan. b. Melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pelayanan perizinan bidang Izin Mendirikan Bangunan. c. Memindahkan gedung kantor KPPT ke lokasi yang lebih strategis atau yang lebih mudah untuk dijangkau oleh masyarakat dalam melakukan pengurusan IMB. d. Melakukan koordinasi yang jelas antara Dinas Cipta Karya dan tata Ruang dengan KPPT kabupaten Dairi dalam hal pengurusan rekomendasi surat IMB serta penentuan jumlah tarif retribusi yang harus dibayar oleh masyarakat. e. Tarif retribusi yang ditetapkan hendaknya disesuaikan lagi dengan kondisi pendapatan masyarakat Kabupaten Dairi, sehingga masyarakat tidak terbebani dengan besarnya retribusi IMB. Universitas Sumatera Utara 93 Setelah melakukan analisis dengan menggunakan analisis matriks SWOT maka diperoleh isu-isu strategis yang berasal dari kombinasi antara faktor internal dan eksternal dari organisasi. Adapun isu-isu strategis ini merupakan kondisi yang harus diperhatikan kedepannya sebagai langkah untuk pelaksanaan pelayanan perizinan dibidang IMB. Isu-isu strategi yang ditemukan dari hasil analisis dengan matriks SWOT adalah sebagai berikut: 1. Belum dialakukannya re- identifikasi mandat organisasi Kesempatan mengikuti diklat teknis pendidikan formal yang merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia akan menjadi penunjang bagi peningkatan kinerja dan kemampuan pegawai dalam melakukan re-identifikasi mandat organisasi dalam rangka pengelolaan retribusi IMB secara jelas dan terarah sehingga target pendapatan retribusi IMB dalam meningkatkan PAD dapat disusun dalam suatu rencana potensi yang akurat dan realistis dengan tetap memperhatikan aturan yang berlaku. Mandat merupakan hal pokok dalam suatu organisasi untuk mencapai keberhasilan. Mandat dipaksakan dari luar dan boleh jadi dipandang sebagai keharusan sehingga organisasi diharapkan melaksanakannya. 2. Belum adanya kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan maupun pemungutan retribusi IMB Banyak tersedianya organisasi swasta yang dapat diajak melakukan kerjasama dengan pemerintah dengan tetap memperhatikan kelangsungan hajat hidup orang banyak dan produktivitas bidang pengelolaan IMB yang telah cukup baik Universitas Sumatera Utara 94 dan adanya Peraturan daerah yang mengatur mengenai pelaksanaan retribusi IMB akan sangat mendukung jika dilakukan kerjasama dengan pihak swasta dalam melakukan pemungutan maupun pengelolaan retribusi IMB untuk meningkatkan efektifitas dan efisinsi organisasi dalam meningkatkan PAD. 3. Kurangnya Kuantitas dan Kualitas SDM dalam pengelolaan retribusi IMB Kuantitas dan kualitas SDM dalam suatu organisasi sangatlah penting dalam menjalankan tugas dan fungsi agar dapat mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Jumlah SDM dalam suatu organisasi harus sesuai dengan yang dibutuhkan dalam menjalankan tupoksi masing – masing bagian, selain itu SDM tersebut harus memiliki kemampuan yang profesional di bidangnya khususnya di bidangnya. Dalam hal ini, KPPT Kabupaten Dairi memiliki SDM yang tidak sesuai dengan kebutuhan yang artinya Jumlah SDM KPPT kabupaten Dairi masih kurang khususnya SDM di bidang pengelolaan retribuai IMB, dan Kualitasnya juga kurang profesional. Dengan demikian KPPT Kabupaten Dairi hendaknya menambah jumlah SDM dan meningkatkan kualitasnya. 4. Masih minimnya sarana dan prasarana yang dapat menunjang upaya peningkatan retribusi IMB Kemajuan ilmu dan teknologi yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih cepat, efektif dan efisien seperti sistem komputerisasi, hendaknya juga dimanfaatkan oleh KPPT Kabupaten Dairi Bidang Pengelolaan IMB terutama dalam hal pengadaan sarana dan prasarana yang dapat menunjang peningkatan retribusi IMB. Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang sangat Universitas Sumatera Utara 95 menunjang suatu organisasi dalam melakukan tugasnya. Untuk meningkatkan retribusi IMB. KPPT Kabupaten Dairi membutuhkan banyak sarana dan prasarana seperti sarana komputerisasi, ruang kantor yang mendukung, sarana transportasi, maupun upaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang telah ada akan sangat membantu Bidang Pengelolaan IMB dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan retribusi IMB. Upaya pengadaan sarana dan prasarana tersebut tentu saja membutuhkan pembiayaan. Biaya tersebut dapat diperoleh dari APBN, APBD untuk operasional pengelolaan IMB. 5. Belum intensifnya pelaksanaan penyuluhan atau sosialisasi mengenai retribusi IMB baik secara formal maupun informal Banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui informasi mengenai manfaat dan tujuan penggunaan IMB merupakan satu ancaman bagi KPPT Kabupaten Dairi dalam peningkatan retribusi IMB. Namun hal tersebut dapat diantisipasi dengan melakukan penyuluhan ataupun berupa sosialisasi yang lebih intensif baik secara formal maupun informal karena didukung oleh adanya motivasi kerja dari pegawai yang cukup baik ditandai dengan produktivitas organisasi yang baik. Pemerintah Daerah juga memberikan pembinaan yang insentif kepada pegawai untuk lebih memotivasi kinerja pegawai, sekaligus menjadi sarana yang cukup efektif bagi pegawai untuk memberikan penyuluhanpenyampaian informasi yang sifatnya informal dan langsung kepada masyarakat. Kesadaran masyarakat untuk mengurus IMB merupakan salah satu faktor penentu bagi Pemerintah Kabupaten Dairi untuk meningkatkan pendapatan melalui penerimaan retribusi IMB. Kesadaran Universitas Sumatera Utara 96 masyarakat untuk membayar retribusi IMB harus selalu ditingkatkan. Kesadaran tersebut dapat ditingkatkan melalui penyuluhan. Penyuluhan ini dapat dilakukan secara langsung oleh Bidang Pengelolaan Retribusi IMB dengan mengundang masyarakat ke tempat yang telah ditentukan kemudian diberikan informasi mengenai retribusi IMB disertai dengan peringatan maupun saknsi apabila tidak melaksanakan kewajibannya. Ataupun dengan melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk membantu menyampaikan informasi-informasi penting berkenaan dengan pelaksanaan aturan yang menyangkut kepentingan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Dairi. 6. Belum adanya penyempurnaanperubahan terhadap peraturan daerah mengenai retribusi IMB yang tidak sesuai lagi Ancaman berupa sikap keberatan para masyarakat terhadap penetapan retribusi IMB terpicu oleh pungutan tarip retribusi yang tidak sesuai dengan peraturan daerah yang ada. Oleh karena itu peraturan perundang-undangan tentang retribusi IMB yang tidak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi saat ini harus segera disempurnakan ataupun dilakukan perubahan. Hal ini sangat mungkin untuk dilaksanakan karena Pemerintah Kabupaten Dairi telah memiliki sumber daya manusia pegawai dan memiliki produktivitas organisasi yang cukup baik yang dapat memberikan usulan, saran dan masukan kepada DPRD untuk melakukan pembahasan terhadap penyempurnaanperubahan terhadap peraturan daerah yang tidak sesuai lagi dalam rangka meningkatkan pendapatan retribusi IMB. Isu ini dinilai strategis, apalagi dengan dikeluarkannya Undang undang Nomor 34 tahun 2000 tentang perubahan atas Universitas Sumatera Utara 97 Undang-undang Nomor 18 tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah yang memberikan kewenangan yang sangat besar kepada daerah untuk membuat peraturan sendiri tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Perda tentang retribusi IMB yang dinilai sudah memerlukan perubahan karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi masyarakat.

5.3. Strategi Peningkatan PAD Melalui Penerimaan Retribusi IMB