5.2. Sumberdaya Perikanan Pelagis Kecil di Perairan Selat Bali
Sumberdaya perikanan pelagis di Perairan Selat Bali merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang paling melimpah dan paling banyak ditangkap
untuk dijadikan konsumsi masyarakat. Sumberdaya perikanan pelagis umumnya hidup di daerah neritik dan membentuk schooling, selain itu juga
berfungsi sebagai konsumen antara dalam food chain antara produsen dengan ikan-ikan besar sehingga perlu upaya pelestarian.
Sumberdaya perikanan pelagis di Perairan Selat Bali terdiri dari berbagai jenis tetapi yang dominan tertangkap oleh alat tangkap purse seine
pukat cincin adalah spesies Lemuru Bali sardinella, Tongkol Auxis spp, Layang Decapterus spp, Kembung Rastrelliger kanagurta, dan spesies ikan
lain. Pengkajian stok sumberdaya perikanan pelagis di Perairan Selat Bali telah dilakukan secara intensif sejak diperkenalkannya alat tangkap purse seine pada
nelayan setempat sejak tahun 1972.
5.2.1. Provinsi Bali
Perkembangan produksi perikanan dan kelautan di Kabupaten Jembrana Provinsi Bali didominasi oleh perikanan laut terutama perikanan pelagis kecil.
Secara rinci Produksi Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Jembrana Tahun 2004 - 2009 disajikan pada Tabel 6. Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa
produksi perikanan dan kelautan di Kabupaten Jembrana dalam enam tahun terakhir berfluktuasi dengan rata-rata perkembangan 16.33 persen. Gambaran
produksipendaratan ikan Tahun 2008 yang didaratkan melalui Tempat Pelelangan
Ikan TPI Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan disajikan pada Tabel 7.
Tabel 6. Produksi Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Jembrana Tahun 2004 – 2009
Tahun Produksi Ton
Perkembangan
2004 13 862.00
- 2005
14 181.00 2.00
2006 17 604.00
24.00 2007
27 748.00 58.00
2008 26 443.00
-5.00 2009
31 579.00 19.00
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan, 2009.
Tabel 7. Produksi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan di Tempat Pelelangan Ikan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan
Tahun 2008-2009 Ton
No. Bulan
Produksi 2008 Produksi 2009
1 Januari
607.02 962.00
2 Pebruari
222.14 1 384.00
3 Maret
529.50 1 332.00
4 April
644.92 2 174.00
5 M e i
685.95 3 040.00
6 J u n i
240.76 2 644.00
7 J u l i
157.59 1 577.00
8 Agustus
730.03 1 809.00
9 September
1 143.64 3 539.00
10 Oktober
1 421.15 4 796.00
11 Nopember
2 893.91 4 178.00
12 Desember
1 950.88 4 144.00
JUMLAH 11 227.48
31 579.00
Sumber : Dinas Pertanian Kehutanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana, 2009.
Berdasarkan Tabel 7 terlihat bahwa pada tahun 2008 produksi perikanan yang didaratkan di TPI hanya lebih kurang 42.46 persen. Sedangkan pada Tahun
2009 seluruh produksi perikanan didaratkan di TPI Pengambengan. TPI di Pengambengan hanya berfungsi untuk menimbang hasil tangkapan saja, proses
pelelangan tidak terjadi pada TPI ini. Berdasarkan letak geografis, potensi dan jenis sumberdaya ikannya, perairan laut daerah Bali dengan luas lebih kurang
9 634.35 kilometer persegi jarak dari garis pantai lebih kurang 12.00 mil, memiliki tiga daerah penangkapan ikan fishing ground, yaitu :
1. Perairan Bali bagian Utara dengan luas lebih kurang 3 850.03 kilometer persegi yang meliputi perairan pantai sepanjang Kabupaten Buleleng. Potensi
lestari sumberdaya ikan diperkirakan 24 606.00 ton per tahun, sebagai wilayah fishing ground I, Jenis potensi sumberdaya ikan terbesar terdiri dari jenis ikan
Bambangan, Kakap, Terbang, Teri, Layang, Tongkol dan jenis-jenis ikan karang lainnya;
2. Perairan Bali bagian Timur dengan luas lebih kurang 1 730.89 kilometer persegi yang meliputi pantai Kabupaten Karangasem, Klungkung dan
Gianyar. Potensi lestari sumberdaya ikan diperkirakan sebesar 19 455.60 ton per tahun sebagai wilayah fishing ground II. Jenis potensi sumberdaya ikan
utama adalah ikan Tongkol, Cakalang, Cucut, Tembang dan jenis-jenis ikan karang lainnya.
3. Perairan Bali bagian Barat dengan luas lebih kurang 4 053.43 kilometer persegi yang meliputi perairan laut sepanjang pantai Kabupaten Badung,
Tabanan, dan Jembrana Perairan Selat Bali. Potensi lestari sumberdaya ikan diperkirakan sebesar 97 326.00 ton per tahun sebagai wilayah fishing
ground III. Jenis potensi sumberdaya terutama terdiri dari ikan Lemuru, Layang, Kembung, Manyung, Cucut, dan jenis-jenis ikan dasar serta ikan
karang.
5.2.2. Provinsi Jawa Timur