42
3.2.2. Alat
Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan tepung tulang ikan madidihang adalah baki, pisau, panci, kompor, oven, autoclave, disc mill, ayakan
dan timbangan analitik. Makron kenari dibuat dengan menggunakan alat-alat seperti loyang, cetakan, sendok makan, oven, baskom, mixer dan timbangan.
Untuk analisis fisik dan kimia digunakan oven, neraca analitik, labu takar, labu Kjeldhal
, penangas
air, homogenizer
merk Nissei
AM-3, AAS
Atomic Absorpstion Spectrophotometer merk Shimadzu AA-680, Rheoner merk RE 3350 Yamaden, cawan porselin, kertas saring, Whiteness meter merk Kett
Electric C-100-3, gelas ukur, erlenmeyer, alat soxhlet, kapas bebas lemak, pipet, kompor listrik, tanur, pH meter, corong, gelas ukur, kertas saring Whatman 42,
tabung reaksi sentrifuse, dan alat bantu lainnya untuk uji organoleptik seperti score sheet
, piring dan tissue.
3.3. Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu : penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan dua tahap yaitu tahap
analisis kandungan gizi kenari dan tahap pembuatan tepung tulang ikan madidihang dengan media perebusan yang berbeda dan mengevaluasi
karakteristik fisiko-kimianya. Pada penelitian utama dilakukan pembuatan makron kenari dengan formulasi yang berbeda, yaitu penambahan tepung tulang
ikan madidihang pada berbagai konsentrasi dan analisis mutu makron kenari meliputi uji organoleptik dan analisis fisiko-kimia formulasi terpilih berdasarkan
hasil uji organoleptik.
3.3.1. Penelitian pendahuluan
Pada penelitian pendahuluan dilakukan analisis terhadap kandungan gizi daging buah kenari kenari dan perebusan tulang ikan madidihang.
Analisis daging buah kenari dilakukan untuk mengetahui komponen gizi kenari sebelum ditambahkan ke dalam produk makron kenari yaitu meliputi
43 analisis fisik rendemen dan kimia kadar air, abu, protein, lemak, kalsium, fosfor
dan serat pangan. Analisis daging buah kenari dapat dilihat pada Gambar 3.
Keterangan: bagian yang dimodifikasi
Gambar 3 Prosedur pembuatan hancuran daging buah kenari Modifikasi Lawalata 2004
Pembuatan tepung tulang ikan madidihang dilakukan dengan tiga metode, perebusan dengan media air, asam asetat dan asam klorida. Terhadap ketiga
tepung tulang ikan madidihang yang dihasilkan dilakukan analisis sifat fisik yang meliputi rendemen, derajat putih, densitas kamba dan daya serap air dan kimia
yang meliputi kadar air, abu, protein, lemak, kalsium, fosfor, solubilitas kalsium dan solubilitas fosfor. Tepung tulang ikan madidihang yang dipilih untuk
formulasi makron kenari adalah tepung ikan madidihang yang memiliki solubilitas kalsium dan fosfor tinggi. Diagram alir proses pembuatan tepung
tulang ikan tuna dapat dilihat pada Gambar 4. Perendam dengan air 10 menit
Pengupasan kulit dari daging
Pengeringan Pengecilan ukuran
Analisis kimia: Proksimat
Kalsium Fosfor
Serat pangan Buah kenari
Daging buah kenari
Hancuran daging buah kenari
44 Keterangan:
bagian yang dimodifikasi Gambar 4 Prosedur proses pembuatan tepung tulang ikan madidihang
Modifikasi Maulida 2005 Pembersihan, pencucian dan pemotongan kasar
Pengeringan dengan oven suhu ± 60 °C, selama 8 jam Perebusan selama 12 jam 4 jam pertahap suhu 100 °C
Pemanasan autoclave selama 1 jam pada suhu 121°C
Pengayakan dengan ayakan berukuran 100 mesh Pengurangan lemak dan protein
Air 4:1 2x15 menit
Asam asetat 4 4:1 2x15 menit
Pencucian dengan air Asam klorida 1
4:1 2x15 menit Limbah tulang ikan madidihang
Tepung tulang ikan madidihang
Analisis Kimia: Proksimat
Kalsium Fosfor
Solubilitas kalsium Solubilitas fosfor
Analisis Fisik: Rendemen
Derajat putih Daya serap air
Densitas kamba Pencucian
Penggilingan
45
3.3.2. Penelitian utama