Dari Keunggulan Komparatif ke Keunggulan Kompetitif dan

Quasi-Independent Variable Intervening Variables Dependent Variables Resource Endowment Kondisi Pasar Re, M Dinamika Antarrelasi dari Faktor yang Bertindak dan yang Menciptakan Katalis Pembangunan Ekonomi Wilayah: Enterprenuership E; Kelembagaan I dan Leadership L Institution Entreprshp. Leadership Out come: RED Regional Economic Developed Dirrect Effect Indirect Effect Mengukur Evaluasi Perubahan tiap Periode Waktu Sumber: Stimson, Stough dan Salazar 2003 Gambar 16. Kerangka Pemikiran dari Model Baru Proses Pembangunan Ekonomi Wilayah 1 Variabel respon dan pengukuran pertumbuhan endogenik Salah satu pendekatan adalah seperti yang diajukan oleh Stimson et al. 2005 untuk mengukur kinerja variabel RED di seluruh wilayah ataupun negara bagian ataupun nasional sebagai independent variable dari model tersebut. Caranya adalah dengan melakukan proksi dari pertumbuhan endogenik, yaitu regional atau differential shift component yang diturunkan dari shift share analysis bagi perubahan tenaga kerja regional sepanjang waktu dengan cara menjumlah pergeseran tenaga kerja regional secara keseluruhan untuk semua sektor ekonomi stándar ataupun dengan memboboti ukuran angkatan kerja regional. Dengan demikian Endogenous Growth, maka RED bisa diukur sebagai: i nilai komponen pergeseran diferensial secara agregat regional atau dengan, dan ii skala tenaga kerja yang diboboti dengan perubahan location quotient menurut runtun waktu. Dengan begitu, bahwa komponen pergeseran regional merupakan pewakil ukuran yang masuk akal untuk mengukur derajat pertumbuhan atau penurunan yang mana pertumbuhan ataupun penurunan dalam suatu wilayah itu disebabkan oleh proses-proses dan faktor-faktor endogenik atau di dalam wilayah melawan perubahan yang disebabkan oleh efek pergeseran nasional dan mix industry. 2 Variabel Penjelas and Variabel Intervening Beberapa variabel potensial yang diusulkan oleh Stimson et al., 2005 yang mungkin bisa disesuaikan sebagai ukuran independen dan faktor yang memediasi dalam model seperti berikut: Variabel Re= resource endowment dapat diukur dengan: i luas wilayah, ii iklim, iii topografi, iv aglomerasi sektor-sektor kunci industri dengan mengukur LQ untuk pekerjaan sektor industri, v ukuran populasi dan laju perubahannya, vi tingkat pendidikan diturunkan dari human capital index dan literasi, v perkapita income, distribusi income, dan perubahannya sepanjang waktu, vi kepemilikan rumah, vii investasi dalam sektor industri dan kontruksi komersial, benchmark terhadap share nasional vis a vis terhadap nasional share- nya populasi, viii investasi infrastruktur per kapita, seperti jalan raya, sekolah, rumah sakit dll, ix struktur industri dan perubahannya diukur dengan indeks keragaman industri dan x regional organizational slack idle resource. Variabel M= market fit diukur dengan sejumlah variabel seperti; i aktivitas ekonomi basis dalam sektor-sektor industri utama diukur dengan LQ dalam sektor industri, ii koneksitas penerbangan dengan wilayah lain, iii pergerakanjalan kargo keluarmasuk road freight inout movement, iv volume and value of key product and service. Juga akan sangat bermanfaat untuk menggunakan variabel yang dapat memberikan ukuran derajat kekocokan wilayah terhadap perubahan demand dan terkait dengan pasar jasa lingkungan misalnya terhadap penentuan derajat mana yang pas dengan pasar lokal, dan untuk melakukan evaluasi ekstensi ke arah mana infrastruktur lokal memberikan keperluan linkage ke pasar ekspor pasar karbon misalnya. Inilah serangkaian masalah yang sangat sulit bila dihadapkan dengan keputusan untuk mengukur M. Faktor L= Leaderships dapat diukur dengan segugus variabel: i perkiraan keahlian dari kualitas leadership, ii tingkat relatif dari kepala korporasi yang berkantor di wilayah itu, iii kepadatan jumlah, budget dan atau tenaga kerja dari bisnis yang luas bagi wilayah dan organisasi kemasyarakatan atau organisasi pengembangan ekonomi per 10,000 populasi, iv derajad perubahanstabilitas leadership dari politik lokal. Faktor I= Institution diukur dengan variabel seperti: i kepadatan institusi korporate dan ormas10.000 penduduk, ii level of government fragmentation, iii kelembagaan formal dari pemerintah diukur dengan publik agensi per 10.000 penduduk, iv banyaknya kantor pusat dari korporasi utama misalnya Fortune 1000 firm, v nilai kapitalisasi yayasan per 10.000 penduduk, vi fragmentasi pemerintahan, vii level organisasi regional jumlah dan budget level, dan vii social capital index. Faktor E= Enterpreneurship diukur dengan variabel: i churn rate rasio yang mulai buka terhadap yang gulung tikar perusahaan atau business start-up rate, ii aktivitas modal ventura, iii aktivitas corporate venturing, iv paten yang diperoleh per 10,000 pekerja, v LQ dari tenaga kerja dalam ‗anilisis simbolik‘ dari okupasi, vii banyaknya warung, kelompok usaha ekonomi dll. Stimson et al. 2005 berpendapat bahwa RED secara positif berhubungan dengan Re, M, I, L, dan E, tetapi mungkin lead ataupun lag dan efek interaksi dalam jangka pendek ataupun jangka menengah dan mungkin mempunyai efek siklis dalam jangka panjang. Oleh karena itu RED dapat diungkapkan seperti dalam Persamaan [2.11]: RED = Ω 1 + Ω 2 Re t-n + Ω 3 M t-n + Ω 4 I t-1 sampai ξ 10 I t-10 10+ Ω 11 L t-n + Ω 12 E t-n +e {2.11} Pendekatan pemodelan ini telah diusulkan oleh Stimson dan Stough, 2008 untuk mengevaluasi proses-proses pertumbuhan endogenik dan untuk menjelaskan bagaimana pengembangan wilayah bisa dipengaruhi oleh, dan juga difasilitasi oleh faktor-faktor leadership, institutional, dan enterpreneurship sebagai variabel intervening atau memediasi variabel yang dihipotesiskan bisa