Tujuan Manfaat Tujuan dan Manfaat

spesies estuarine. Selanjutnya, peningkatan pengaruh kondisi lautan, yaitu adanya konstruksi artificial reef di timur paparan pantai dekat Zona C, juga dapat meningkatkan kesempatan masuknya spesies predator laut khususnya snapper dan schooller kecil. Selanjutnya dikemukakan bahwa peningkatan spesies detritivor spesies gerreid di Terminos Lagoon merupakan respon hilangnya vegetasi air karena kerusakan fisik yang disebabkan oleh penggunaan trawl pada penangkapan udang intensif sekitar tahun 1980 atau oleh bahan pencemar yang mengalir ke laguna. Peningkatan spesies detritivor tersebut juga sesuai dengan dugaan penyesuaian komunitas ikan dalam merespon tingginya tekanan penangkapan dan perubahan habitat. Penyesuaian komunitas ikan terhadap perubahan habitat dapat ditunjukkan dengan penurunan yang signifikan dari spesies yang berasosiasi dengan vegetasi air. Gambar 5 Biomasa relatif pada berbagai trofik level di Terminos Lagoon, Mexico garis bersambung adalah tahun 1980-1981; garis putus - putus, 1998 – 1999. Sumber: Lopez et al. 2005. Secara keseluruhan gambar tersebut menunjukkan adanya perbedaan antara dua periode dan adanya indikasi perubahan struktur trofik dalam ekosistem. Secara spesifik, biomasa omnivor dan spesies estuari yang berada pada trofik level menengah dalam rantai makanan dan semula dominan telah digantikan oleh spesies karnivor dan herbivor-detritivor. Sebagai konsekuensinya, bentuk sigmoid dari kurva terlihat cenderung lebih linier. Hal ini menunjukkan adanya suatu kekuatan yang mempengaruhi struktur trofik dan dapat digunakan sebagai indikator yang potensial, yaitu: 1. Peningkatan pengaruh kondisi lautan, seperti konstruksi artificial reef dapat memperkaya biomasa predator laut dan spesies detritivor khususnya snapper dan schooller kecil. 2. Berkurangnya pengaruh estuari dapat menimbulkan penurunan biomasa generalis spesies estuari. 3. Pembuatan daerah perlindungan laut marine protected area, artificial reef dapat meningkatkan biomasa predator dan selanjutnya menyebabkan turunnya biomasa mangsa. Perubahan kelimpahan relatif yang merupakan hasil dari kombinasi pengaruh mortalitas dan life history direfleksikan dalam trend dari struktur trofik. Umumnya, spesies dengan life history yang lebih cepat mempunyai produksi yang lebih tinggi dalam hal rasio biomasa. Pada penangkapan ikan intensif di terumbu karang, biomasa ikan didominasi oleh herbivor dan didominasi oleh jenis ikan pemakan invertebrata dan piscivore Friedlander 2002. Secara garis besar, Cochrane 2002 menyebutkan adanya empat dampak usaha perikanan pada ekosistem yaitu: 1. Dampak langsung pada spesies target 2. Dampak langsung pada spesies non target by-catch mencakup limbah dan oleh kematian alami 3. Dampak tidak langsung pada organisme lain melalui rantai makanan perubahan jumlah mangsa, pemangsa, pesaing 4. Dampak langsung dari teknologi penangkapan terhadap lingkungan fisik atau kimia Selanjutnya dikemukakan oleh Robinson Frid 2003 bahwa kegiatan penangkapan ikan sangat potensial berpengaruh pada semua trofik level. Disebutkan bahwa kegiatan penangkapan ikan mempengaruhi ekosistem lautan dalam beberapa cara yaitu: 1. Penghilangan langsung pada spesies target 2. Perubahan langsung pada ukuran dan struktur populasi spesies target 3. Perubahan dalam populasi ikan non target dan bentos 4. Perubahan pada lingkungan fisik 5. Perubahan pada lingkungan kimia, termasuk ketersediaan nutrien 6. Aliran trofik dan perubahan tekanan predasi Pengaruh penangkapan dapat dikategorikan dua macam, yaitu pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. Pengaruh langsung meliputi mortalitas spesies target dan biota lain termasuk spesies non-target, mamalia laut, burung laut, organisme bentik, kerusakan dasar laut dan kosekuensi kerusakan habitat bentik dan organisme lain sebagai dampak teknik penangkapan, serta input buangan perikanan. Buangan perikanan menyediakan makanan bagi organisme scavenger seperti burung laut. Pengaruh tidak langsung, termasuk perubahan habitat dan struktur ekosistem sebagai konsekuensi dari pengaruh langsung. Sebagai contoh, kehilangan atau berkurangnya jumlah ikan predator besar, misalnya cod, akan diikuti pertumbuhan populasi spesies prey. Berkurangnya predator besar juga menurunkan kompetisi prey bagi predator lain sehingga memberi peluang tumbuhnya populasi predator lain. Penangkapan secara langsung ikan prey kecil, misalnya sandeels atau sprat, akan menurunkan makanan bagi semua hewan yang memakannya Tasker Knapman 2001. Contoh nyata adalah colapsnya ikan cod di Laut Utara akibat colapsnya hering dan mackerel, karena kedua ikan ini merupakan makanan bagi ikan cod. Lebih lanjut dikemukakan pengaruh penangkapan terhadap laju perubahan ekosistem bersifat dominan dalam merubah nilai penting yang menentukan komposisi spesies suatu komunitas dan hal ini merupakan salah satu yang menjadi pemicu respon manajemen Robinson Frid 2003. Terdapat beberapa contoh perubahan struktur komunitas dan penangkapan di terumbu karang tropis Jennings et al. 2001; Friedlander 2002. Di terumbu karang tropis, kekayaan jenis spesies target spesies richness berhubungan dengan intensitas penangkapan Jennings et al. 2001. Di Jamaica, ukuran ikan hasil tangkapan oleh alat tangkap trap yaitu jenis-jenis grouper, snapper dan parrotfishes, semakin kecil. Selanjutnya disebutkan bahwa perubahan kelimpahan mengindikasikan kerusakan spesies, maka pengukuran keragaman spesies