pembelajaran matematika yang abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media, dan alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh
guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimenegrti oleh siswa.
2.1.11 Perkalian dan Pembagian Pecahan
Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari suatu yang utuh. Dalam ilustrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya
ditandai dengan arsiran. Bagian inilah yang dinamakan pembilang, sedangkan bagian yang utuh dianggap sebagai satuan dan dinamakan penyebut Heruman,
2013: 43. Pecahan adalah nama dari suatu bilangan pecah. Bilangan pecah didefinisikan sebagai perbandingan dua bilangan cacah dengan pembagi bukan
nol Sutawidjaja dkk, 1992: 154. Berdasarkan Depdikbud dalam Heruman, 2013: 43, Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan
Penelitian dan Pengembangan menyatakan bahwa pecahan merupakan salah satu topik yang sulit untuk diajarkan. Berdasarkan ruang lingkup pelajaran
matematika pada kurikulum SD, pecahan merupakan bahan kajian yang masuk dalam aspek bilangan. Bahan kajian pecahan di SD lebih menitikberatkan pada
pengerjaan operasi hitung dasar, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Operasi hitung pecahan, terutama perkalian dan pembagian
termasuk materi prasyarat yang harus dimiliki siswa untuk dapat mempelajari materi selanjutnya. Perkalian pecahan terdiri atas tiga kategori, yaitu perkalian
pecahan dengan bilangan bulat, bilangan bulat dengan pecahan, dan pecahan dengan pecahan. Pembelajaran perkalian dan pembagian pecahan pada kurikulum
matematika SD dilakukan melalui konsep- konsep tahapan mulai dari penanaman
konsep, pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan. Adanya pembelajaran dengan menggunakan media atau alat peraga akan memudahkan siswa dalam
menyerap konsep- konsep tersebut. Pada penanaman konsep perkalian pecahan, pembelajaran dapat menggunakan media atau alat peraga, misalnya kertas lipat
atau kertas yang dapat dilipat, dan blok pecahan yang dapat terbuat dari mika, tripleks, atau kertas karton. Pada tahap pemahaman konsep, pembelajaran dapat
dilakukan dengan pemberian contoh soal dengan jawaban yang benar dan salah. Pemahamn siswa akan terlihat apabila siswa mengatakan “salah” pada contoh soal
dengan jawaban salah, serta dapat memperbaikinya. Pada tahap pembinaan keterampilan, dapat dilakukan dengan pemberian „teknik cepat‟ dalam
menyelesaikan soal perkalian, dan latihan soal secara tertulis. Heruman ,2013: 75-81.
Walle 2008: 59 memberikan pedoman- pedoman yang harus dicantumkan dalam mengembangkan strategi perhitungan untuk pecahan, antara lain:
a. Mulai dengan tugas kontekstual sederhana
b. Menghubungkan pengertian perhitungan pecahan dengan perhitungan
bilangan asli c.
Menggunakan penaksiran dan metode informal d.
Mengeksplorasi setiap perhitungan dengan menggunakan model.
2.1.12 Pembelajaran Kooperatif