Strategi Pemasaran dan Penggunaan KakaoTalk

(1)

STRATEGI PEMASARAN DAN PENGGUNAAN KAKAOTALK

(Studi Korelasional Iklan

KakaoTalk

versi “beli 1 gratis 1” Terhadap

Penggunaan

KakaoTalk

di Kalangan Masiswa di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

SKRIPSI

ADE TIA NUANSYARA

100904008

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

MEDAN

2015


(2)

STRATEGI PEMASARAN DAN PENGGUNAAN KAKAOTALK

(Studi Korelasional Iklan

KakaoTalk

versi “beli 1 gratis 1” Terhadap

Penggunaan

KakaoTalk

di Kalangan Masiswa di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana program strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara

Ade Tia Nuansyara

100904008

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMAN ILMU KOMUNIKASI

Lembar Persetujuan Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh Nama : Ade Tia Nuansyara Nim : 100904008

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul Informasi : Strategi Pemasaran dan Penggunaan KakaoTalk

(Studi Korelasional Iklan KakaoTalk versi “beli 1 gratis 1” Terhadap Penggunaan KakaoTalk di Kalangan Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

Medan, 17 Maret 2015

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Haris Wijaya, S.Sos, M.Comm Dra. Fatma Wardy Lubis, MA NIP. 197711062005011001 NIP. 196208281987012001

Dekan FISIP

Prof. Dr. Badaruddin, M.Si NIP. 196805251992031002


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini diajukan oleh:

Nama : Ade Tia Nuansyara NIM : 100904008

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : STRATEGI PEMASARAN DAN PENGGUNAAN

KAKAOTALK

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Majelis Penguji

Ketua Penguji :

Penguji :

Penguji Utama :

Ditetapkan di : Medan


(5)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika dikemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Ade Tia Nuansyara NIM : 100904008

Tanda Tangan :


(6)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ade Tia Nuansyara NIM : 100904008

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Universitas Sumatera Utara Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non Exclusif Royalty – Free Rights) atas karya ilmiah saya yang berjudul Strategi Pemasaran dan Penggunaan KakaoTalk (Studi Korelasional iklan KakaoTalk versi “beli 1 gratis 1” terhadap penggunaan KakaoTalk di kalangan mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara) beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalty Noneksklusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Dibuat di : Medan

Pada Tanggal : 17 Maret 2015

Yang Menyatakan


(7)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Strategi Pemasaran dan Penggunaan KakaoTalk (Studi Korelasional iklan KakaoTalk versi “beli 1 gratis 1” terhadap penggunaan KakaoTalk di kalangan mahasiswa di FISIP Universitas Sumatera

Utara). KakaoTalk merupakan salah satu aplikasi yang dapat digunakan

untuk bertukar pesan secara gratis. KakaoTalk menggunakan strategi pemasaran beli 1 gratis 1 pada setiap produk yang termasuk ke dalam promosi. Strategi ini digunakan untuk menarik minat konsumen agar menggunakan KakaoTalk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara strategi pemasaran KakaoTalk dengan penggunaan

KakaoTalk di kalangan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode

korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan variabel Y. Data yang diperoleh dari responden akan di proses sesuai dengan tahapan kemudian data akan dianalisis dan selanjutnya akan diberikan pembahasan dan menginterpretasikannya. Teori pendukung yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, Teori Komunikasi Pemasaran, Teori AIDDA, Strategi Promosi, Iklan, Motif Penggunaan Media, dan

KakaoTalk. populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Mahasiswa fisip

USU angkatan 2010, 2011, 2012, dan 2013 yang keseluruhannya berjumlah 3082 orang. Penentuan sampel menggunakan rumus Taro Yamane, dari populasi keseluruhan diperoleh 97 responden dari angkatan 2010, 2011, 2012, dan 2013. Teknik penarikan sampel menggunakan Proporsional

Nonprobability Sampling dimana masing-masing departemen ditentukan

jumlah responden yang akan diteliti. Selanjutnya menggunakan Purposive

Sampling dan Accidental Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan

kuesioner, dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan tabel tunggal dan tabel silang. Setelah melakukan analisis, hasil yang diperoleh ialah terdapat hubungan yang tinggi kuat antara strategi pemasaran dengan penggunaan KakaoTalk.


(8)

ABSTRACT

This research entitled Marketing Strategic and useful of KakaoTalk (Corelation Study of KakaoTalk Advertise “Buy 1, Get 1” Version to Useful of KakaoTalk among Students of Social Science and Political Science Faculty at University of North Sumatra). KakaoTalk is the one from many applications which can use to send message to other user with free cost. KakaoTalk use the marketing strategy buy 1, get 1 to every products in promotion program. This strategy using for make people get interesting to use KakaoTalk.

This research aim to find out correlations between KakaoTalk’s marketing strategy with useful of KakaoTalk among students. This research used a corelations quantitative method, which aim to know relations between variable X and variable Y. Data who have collected from respondents will be processed in accordance with the stages and data have to be analyzed, then discussion and interpret will be given. Supporting theory used in this research, among others, Marketing Communication Theory, AIDDA Theory, Promotion Strategy, Advertising, Media Using Motive, and KakaoTalk. The population in this research is the entire students of Social Science and Political Science Faculty University of North Sumatra class of 2010, 2011, 2012, and 2013, amounting to 3082 people. The samples determination using Taro Yamane’s formula derived from the overall population of 97 respondents from the class of 2010, 2011, 2012, and 2013. Sampling technique using the Purposive Sampling and Accidental Sampling. Collected data technique using quesionnaire, analyzing data in this research using single table and crosstable.

After doing analysis, the results is there is a strong correlation between what with the use of KakaoTalk.


(9)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmatNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bantuan dan dukungan yang tiada henti dari berbagai pihak, khususnya kepada kakak terkasih Felly Sefira yang terus mendoakan dan memberikan dukungan yang terus mengalir selama peneliti menyelesaikan penulisan skripsi ini. Tidak lupa pula dukungan dari teman-teman dan saudara tercinta yang banyak memberikan masukan serta dukungan yang sangat membantu peneliti.

Dalam kesempatan ini, peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan FISIP USU Prof. Dr. Badaruddin, M.Si

2. Ketua Departemen Ilmu Komunikasi, Dra. Fatma Wardy Lubis, MA

3. Bapak Haris Wijaya, S.Sos, M.Comm selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan ilmu yang sangat berharga selama berlangsungnya proses bimbingan skripsi.

4. Bapak dan Ibu dosen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan bekal pengetahuan selama masa perkuliahan berlangsung.

5. Kedua orang tua tercinta, Alm. Ferdinand Ras dan Almh. Yulinar yang menjadi motivasi besar peneliti sehingga bisa mencapai tahap ini.

6. Seluruh keluarga besar, Nenek, Ibuk Meini, Bunda Helena, Tante Teti, Tante Dani, Tante Fani, Tante Sri, Om Agus, Om Asrul, Om Boy, Bang Yudhi, Kak Winny, Fista, Putri, Astri, Siti, Caca dan Dea yang telah memberikan semangat dari awal perkuliahan sampai penulisan skripsi. 7. Teman-teman tercinta Angga Agascy dan Nia Ervina dan juga senior Ilmu

Komunikasi khususnya kepada kak Hanim yang banyak membantu dalam pengerjaan skripsi ini serta teman-teman selama masa perkuliahan, Novia Natasha, Ditta, Fanry Maulana, Takdir Julianda, Ananda Ramadhaan,


(10)

Ardana Basyra, Mhd Ghozali, Mhd Amal, Mhd Zaelani, Derry, Wahyu, Fitra, Billy, Cafry dan Bahktiar Widodo yang telah menemani dari awal perkuliahan sampai penulisan skripsi.

8. Mahasiswa FISIP USU yang telah bersedia menjadi responden pada skripsi ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini belum mencapai kesempurnaan, maka dari itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran guna membangun penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 17 Maret 2015

Peneliti Ade Tia Nuansyara


(11)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori... 7

2.1.1 Komunikasi Pemasaran ... 7

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran ... 7

2.1.1.2 Unsur-unsur Komunikasi Pemasaran ... 8

2.1.1.3 Bauran Pemasaran ... 8

2.1.1.4 Proses komunikasi Pemasaran ... 9

2.1.2 Strategi Promosi ... 10

2.1.3 Iklan ... 13

2.1.3.1 Sejarah Iklan ... 13

2.1.3.2 Sejarah Singkat Iklan di Televisi ... 13

2.1.3.3 Pengertian Iklan ... 14

2.1.3.4 Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Iklan ... 16

2.1.3.5 Jenis-jenis Iklan ... 17

2.1.3.6 Peranan Iklan ... 19

2.1.4 Teori AIDDA ... 19


(12)

2.1.6 KakaoTalk ... 23

2.2 Kerangka Konsep ... 25

2.3 Variabel Penelitian ... 27

2.4 Definisi Operasional... 27

2.5 Hipotesis ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 30

3.1.1 Dekanat ... 31

3.1.2 Struktur Departemen ... 31

3.1.3 Visi dan Misi FISIP USU ... 33

3.2 Metode Penelitian... 34

3.3 Populasi dan Sampel ... 34

3.3.1 Populasi ... 34

3.3.2 Sampel ... 35

3.4 Teknik Penarikan Sampel ... 36

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.6 Instrumen Penelitian... 38

3.6.1 Uji Validitas ... 38

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 40

3.7 Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan dan Pengumpulan Data ... 43

4.1.1 Teknik Pengolahan Data ... 44

4.2 Analisis Data ... 45

4.2.1 Analisis Tabel Tunggal ... 45

4.2.1.1 Karakteristik Responden... 45

4.2.1.2 Strategi Pemasaran ... 48

4.2.1.3 Penggunaan KakaoTalk ... 56

4.2.2 Analisis Tabel Silang ... 64

4.3 Uji Hipotesis ... 69

4.4 Pembahasan ... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 74

5.2 Saran ... 75

DAFTAR REFERENSI ... 76 LAMPIRAN


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Operasional Variabel ... 27

3.1 Populasi ... 35

3.2 Distribusi Sampel ... 37

3.3 Hasil Validitas Data Karakteristik Responden ... 39

3.4 Hasil Validitas Data Strategi Pemasaran ... 39

3.5 Hasil Validitas Data Penggunaan KakaoTalk ... 40

3.6 Hasil Reliabilitas Data ... 41

4.1 Jenis Kelamin ... 46

4.2 Departemen ... 46

4.3 Uang Saku Perbulan ... 47

4.4 Mengetahui KakaoTalk Dari Iklan di Media Televisi ... 48

4.5 Mengetahui Program Beli 1 Gratis 1 Kakaotalk Dari Lokasi Produk Yang Termasuk Dalam Program Beli 1 Gratis 1 ... 48

4.6 Mengetahui Program Beli 1 Gratis 1 KakaoTalk dari Youtube ... 49

4.7 Proses Mengunduh KakaoTalk ... 50

4.8 Proses Mengikuti Program Beli 1 Gratis 1 ... 51

4.9 Proses Mendapatkan Barcode Online... 52

4.10 Penggunaan Program Beli 1 Gratis 1 di Lokasi Produk ... 53

4.11 Pelayanan Beli 1 Gratis 1 di Lokasi Produk ... 54

4.12 Lokasi Produk ... 54

4.13 Lokasi Produk di Kota Medan ... 55

4.14 Lokasi Produk di Indonesia ... 56

4.15 Ketertarikan Terhadap Iklan Beli 1 Gratis 1 KakaoTalk ... 56

4.16 Ketertarikan Untuk Menggunakan KakaoTalk ... 57


(14)

4.18 Mengenal Produk yang Termasuk Dalam Program Beli 1

Gratis 1 ... 58

4.19 Terkenal atau Tidaknya Produk yang Termasuk Dalam Program Beli 1 Gratis 1 ... 59

4.20 Kesukaan Terhadap Produk yang Termasuk Dalam Program Beli 1 Gratis 1 ... 59

4.21 Menggunakan KakaoTalk Untuk Pertukaran Informasi ... 60

4.22 Menggunakan KakaoTalk Karena Program Beli 1 Gratis 1 ... 61

4.23 Menggunakan KakaoTalk Karena Trend ... 62

4.24 Frekuensi Penggunaan Program Beli 1 Gratis 1 dalam 1 Minggu ... 62

4.25 Jenis Produk Yang Sering Digunakan ... 63

4.26 Seberapa Sering Menggunakan Program Beli 1 Gratis 1 ... 64

4.27 Analisis Tabel Silang Lokasi Produk Di Kota Medan Dengan Jenis Produk Yang Sering Digunakan ... 65

4.28 Analisis Tabel Silang Pelayanan Beli 1 Gratis 1 Dengan Frekuensi Penggunaan Program Beli 1 Gratis 1 Dalam Seminggu... 66

4.29 Analisis Tabel Silang Mengetahui KakaoTalk Dari Media Televisi Dengan Terkenal Atau Tidaknya Produk Yang Termasuk Dalam Program Beli 1 Gratis 1 ... 67

4.30 Analisis Tabel Silang Proses Mendapatkan Barcode Online Dengan Mengenal Produk yang Termasuk Dalam Program Beli 1 Gratis 1 .... 68

4.31 Analisis Tabel Silang Proses Mengunduh Kakaotalk Dengan Kesukaan Terhadap Produk Yang Termasuk Dalam Program Beli 1 Gratis 1 .... 69


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Model Teori AIDDA ... 20 2.2 Model Teoritis ... 27 4.1 Tampilan Pada KakaoTalk Untuk Menambahkan Akun

Plus Friend ... 51 4.2 Tampilan pada KakaoTalk untuk mendapatkan Barcode


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Tabel Fortran Cobol 2. Kuesioner

3. Surat Izin Penelitian

4. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi 5. Biodata


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting yang bisa memudahkan kehidupan manusia. Komunikasi tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia. Perkembangan media massa yang sangat cepat pada masa sekarang ini memudahkan setiap orang untuk berkomunikasi satu sama lain. Dengan munculnya media-media baru kita dipermudah dengan berbagai macam pilihan untuk berkomunikasi. Bukan hanya melalui telephone dan sms saja. Tapi kita juga dipermudah dengan munculnya berbagai fitur yang menyediakan layanan chating

dengan berbagai kelebihan seperti telephone gratis dan juga video call. Banyak program chating gratis yang bermunculan seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat. Antara lain seperti BlackBerry Messenger, Whatsapp, Line, Wechat, KakaoTalk dan banyak lagi. Program chating ini bisa dengan mudah diunduh dari smartphone secara gratis. Program chating ini juga saling bersaing memunculkan fitur-fitur baru untuk menarik banyak orang. Desain pada program-program ini juga dimuat semenarik mungkin agar tidak membosankan. Promosi program chating ini juga bermacam-macam. Ada yang membuat kuis berhadiah, ada juga yang berpromosi melalui iklan.

Iklan merupakan pesan yang menawarkan sebuah produk yang ditujukan kepada khalayak melalui suatu media yang mempunyai tujuan untuk mempersuasi masyarakat agar membeli ataupun menggunakan produk yang diiklankan. Iklan terus hadir dengan cara-cara baru untuk bisa menarik perhatian khalayak. Penyampaian iklan juga beraneka ragam. Berbagai macam cara dapat dilakukan untuk beriklan seperti melalui radio, majalah, koran, internet, televisi, baliho, spanduk, bahkan yang sedang trend sekarang ialah product placement. Product placement yaitu salah satu teknik bagi sales promotion untuk mencapai pasar dengan memasukkan produk pada sebuah acara televisi ataupun film. Produk yang menjadi sponsor acara tertentu akan secara terang-terangan ditampilkan terus


(18)

menerus di depan layar televisi selama acara berlangsung. Cara ini diharapkan dapat dengan cepat menarik perhatian, cepat diingat dan menjangkau perhatian khalayak luas secara instan. Product placement dapat dilihat pada program televisi seperti acara komedi, reality show, ataupun acara musik yang pembawa acaranya terkadang menggunakan suatu produk dengan merek tertentu, dari handphone yang digunakan, pakaian, sepatu bahkan sampai minuman yang diminum oleh para tamu di acara tersebut merupakan salah satu strategi promosi product placement. Tentu saja hal ini dapat menarik perhatian besar dari pemirsa. Jika artis yang disukai menggunakan suatu produk, bukan tidak mungkin penggemarnya juga menggunakan produk tersebut. Hal ini jelas menimbulkan keuntungan besar bagi pengiklan ketika produk yang mereka iklankan laku dan cepat mendapat perhatian dari khalayak.

Berbagai macam cara iklan dilakukan oleh produsen dalam mempromosikan produknya untuk menarik minat para khalayak. Iklan yang ditampilkan di televisi tentu lebih mahal harganya dari pada iklan yang ada di koran ataupun radio. Hal ini dikarenakan televisi merupakan media yang sudah tidak bisa dipisahkan dari masyarakat dan biaya produksi suatu acara televisi pun sangat mahal. Televisi memang merupakan mediayang lebih lambat muncul jika dibandingkan dengan radio dan surat kabar. Televisi sangat diminati karena menampilkan gambar yang bergerak disertai suara yang tersinkronisasi (audiovisual), hal inilah yang menjadi salah satu kelebihan paling menonjol dari televisi dibandingkan dengan media yang lain. Fungsi televisi memang tidak jauh berbeda dengan media lainnya yaitu memberikan informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Banyak cara yang digunakan oleh para pengiklan agar produknya bisa diterima oleh masyarakat. Cara-cara tersebut ialah dengan mempromosikan produk tersebut di media massa agar dapat menjangkau khalayak secara luas dalam waktu yang bersamaan. Promosi merupakan upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon membeli atau mengkonsumsinya.

Dengan adanya promosi adanya peningkatan angka cara, yaitu melalui sms, email, memberikan diskon, membagikan sampel dari


(19)

produk, ataupun mengadakan kuis berhadiah yang bisa didapat secara gratis. Saat ini salah satu promosi yang gencar dilakukan oleh para produsen adalah melalui

new media (media baru).

New Media terdiri atas teknologi berbasis komputer. Teknologi komunikasi ini termasuk e-mail, internet, televisi kabel digital, teknologi video seperti dvd, pesan instan (instant messaging) dan telepon genggam (West dan Turner, 2009: 41). Pada masa perkembangan media seperti saat ini, media jejaring sosial berpengaruh besar dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Saat ini salah satu jejaring sosial yang sedang hangat adalah KakaoTalk.

KakaoTalk tidak hanya menjadi sebuah aplikasi chatting yang banyak digunakan tetapi juga menjadi media untuk sebuah produk melakukan promosi. KakaoTalk

merupakan salah satu program berkirim pesan dan panggilan secara gratis, hanya dengan memanfaatkan paket data internet ataupun wifi yang hanya dapat dioperasikan dan di-instal pada smartphone bersistem operasi android. KakaoTalk

secara umum memiliki fungsi yang sama dengan fitur chating lainnya. KakaoTalk

juga dilengkapi dengan fitur berbagi file, grup chat dan juga telepon gratis.

KakaoTalk pertama kali dirilis pada 18 Maret 2010 oleh Kakao inc. Awal mulanya, KakaoTalk dibuat untuk para pengguna Android serta sistem operasi ios. Pada 28 Juli 2011, atau sekitar enam belas bulan setelah diluncurkan,

KakaoTalk sudah mempunyai pengguna keseluruhan sekitar dua puluh juta pengguna, dengan perkiraan enam belas juta sampai tujuh belas juta orang menggunakan aplikasi ini tiap-tiap harinya .

Bila melihat iklan KakaoTalk ini tentu saja akan menarik perhatian banyak orang. Selain membuat iklan yang menarik dan dibintangi oleh personil JKT48 yang sedang memiliki popularitas dengan rating yang ringgi di dunia hiburan,

KakaoTalk juga memberikan gratis satu produk setiap pembelian satu produk yang telah mereka tentukan apabila menggunakan layanan chating KakaoTalk ini. Adapun promosi yang dilakukan KakaoTalk yaitu:

Senin : Coffee Bean. Beli minuman apa saja gratis Ice blended mocha dan

vanila ukuran reguler.


(20)

Rabu : McDonals. Beli satu gratis satu chicken burger with cheese. Kamis : Blitz Megaplex. Beli satu gratis satu tiket nonton regular.

Jumat : Alfamart. Beli satu gratis satu minute maid, mie sedap cup, good time mini.

Sabtu : Breadlife. Beli satu gratis satu selected item. Minggu : Inul Vizta. Karoke satu jam gratis satu jam extra.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian terkait iklan KakaoTalk. Peneliti ingin mengetahui apakah ada yang menggunakan program KakaoTalk hanya untuk mendapat gratis dari promosi yang diadakan atau memang menggunakan program chating ini karena memang memiliki ketertarikan tersendiri terhadap program KakaoTalk.

Adapun yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara angkatan 2010, 2011, 2012 dan 2013. Rata-rata mahasiswa sudah memiliki smartphone, karena

smartphone bisa mendukung segala kegiatan mahasiswa dalam proses pembelajaran sehingga peneliti memilih mahasiswa karena mahasiswa merupakan konsumen pemakai smartphone yang menggunakan aplikasi media sosial dengan cukup aktif. Aplikasi media sosial sangat berguna untuk berkomunikasi dengan teman-teman seperkuliahan dan mencari informasi kuliah yang berhubungan dengan kampus. Peneliti memilih mahasiswa FISIP USU karena peneliti tertarik untuk mengetahui apakah penggunaan fitur chatting KakaoTalk yang terdapat pada smartphone mahasiswa FISIP USU memang dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar mahasiswa dalam mendiskusikan materi perkuliahan atau hanya untuk mendapatkan promosi dari produk-produk yang berpromosi melalui fitur chatting KakaoTalk tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan di atas, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu “apakah terdapat pengaruh strategi pemasaran iklan KakaoTalk versi “Beli 1 Gratis 1” terhadap minat mahasiswa menggunakan program KakaoTalk”.


(21)

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat terlalu luasnya ruang lingkup penelitian, maka peneliti membuat batasan masalah yang lebih spesifik, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan studi korelasional dengan pendekatan kuantitatif agar didapat kesimpulan adanya pengaruh antar dua variabel.

2. Objek penelitian yang dimaksudkan adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara angkatan 2010, 2011, 2012, 2013 yang menggunakan KakaoTalk.

3. Iklan yang dimaksud yaitu hanya iklan yang tayang di televisi.

4. Penelitian berfokus pada sejauh mana iklan KakaoTalk mempengaruhi mahasiswa untuk menggunakan KakaoTalk.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui efektivitas strategi pemasaran yang digunakan KakaoTalk.

2. Mengetahui alasan mahasiswa menggunakan KakaoTalk.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan peneliti tentang bagaimana strategi pemasaran yang baik agar bisa menarik minat pembeli.

2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian serta sumber bacaan di lingkungan FISIP USU, khususnya Departemen Ilmu Komunikasi.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumbangan pemikiran untuk para pembaca yang melihat iklan KakaoTalk.


(22)

BAB II

URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori

Teori memiliki peranan penting dalam penelitian. Adanya teori dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan-batasan tentang teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan. Adapun teori yang relevan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

2.1.1 Komunikasi Pemasaran

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran

Dilihat dari etimologi kata, komunikasi pemasaran terdiri dari dua kata yaitu komunikasi dan pemasaran. Secara umum yang dimaksud dengan komunikasi ialah penyampaian pesan dari seorang komunikator kepada komunikan. Sedangkan pemasaran ialah kegiatan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan khalayak terhadap suatu produk.

Komunikasi pemasaran adalah istilah yang menggambarkan bagaimana organisasi perusahaan atau pemerintahan mengkomunikasikan pesan-pesan kepada khalayak sasaran mereka. Khalayak sasaran adalah kelompok konsumen potensial yang menerima pesan-pesan pemasaran mereka (Lwin dan Aitchison, 2005: 5).

Komunikasi pemasaran menurut Smith (2005: 4) adalah fungsi dalam manajemen yang memusatkan perhatian pada produk atau jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Ketika perusahaan mengkomunikasikan pesan yang unik dan positif melalui iklan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan cara-cara lain, mereka dapat membedakan merek secara efektif melalu penawaran yang kompetitif dan melindungi diri dari kompetisi harga.

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran adalah kegiatan penyampaian pesan tentang suatu produk dari komunikator kepada komunikan yang tujuannya agar khalayak mengenal keberadaan produk tersebut.


(23)

2.1.1.2Unsur-Unsur Komunikasi Pemasaran

Shimp (2003: 2) menyebutkan, komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran.

1. Komunikasi merupakan proses di mana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu.

2. Pemasaran merupakan sekumpulan kegiatan di mana perusahaan dan organisasi lainnya men-trasnfer nilai-nilai antara mereka dengan pelanggannya.

Komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau klienya.

2.1.1.3Bauran Pemasaran

Menurut Kotler (2009: 101) bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Kotler mengklasifikasikan alat-alat bauran pemasaran atau marketing mix

ke dalam empat kelompok utama, yaitu: 1. Produk (product)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan yang meliputi keragaman produk, ciri, kemasan, pelayanan dan lain-lain. Klasifikasi produk menurut Kotler terdiri dari barang dan jasa.

2. Harga (price)

Harga merupakan sejumlah uang yang ahrus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang belum terpuaskan.

3. Tempat (place)

Tempat menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk menjadikan suatu produk yang dihasilkan dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat yang tepat dimanapun konsumen berada.


(24)

Morissan (2012: 45) mendefinisikan promosi sebagai akoordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan.

2.1.1.4 Proses Komunikasi Pemasaran

Safrin (2004: 5) menjelaskan proses komunikasi pemasaran pada dasarnya bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri dilakukan oleh seorang produsen, melainkan kegiatan yang saling tergantung antara produsen dengan konsumen (pembeli). Produsen sebenarnya sangat tergantung dengan konsumen oleh sebab itu produsen harus mengetahui apa yang diminati oleh konsumen. Kegiatan pemasaran banyak melibatkan aktivitas komunikasi. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya. Komunikasi pemasaran dengan segala bentuk variasinya, menggunakan tanda-tanda dalam menciptakan pesan dan memberikan arti. Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Proses komunikasi pemasaran terdiri dari rangkaian yang saling berhubungan antara penjual dengan pembeli atau antara produsen dengan konsumen yang terdiri dari:

1. Mendengar-reaksi-respon-mendengar 2. Keinginan dan kebutuhan

3. Informasi 4. Persuasi 5. Negosiasi

Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mengenalkan suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakan iklan, penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion) serta publisitas dan kehumasan.


(25)

2.1.2 Strategi Promosi

Promosi memiliki empat tujuan, yaitu memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Rangkuti (2001: 13) strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.

Sedangkan menurut Kotler (2009: 91) strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran yang diinginkan dari suatu unit bisnis. Sistaningrum (2002: 98) mengungkapkan arti promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang.

Pengertian strategi promosi menurut Moekijat (2000: 443) adalah kegiatan perusahaan untuk mendorong penjualan dengan mengarahkan komunikasi-komunikasi yang meyakinkan kepada pembeli. Sedangkan menurut Lamb, Hair, McDaniel (2001: 146) strategi promosi adalah rencana untuk penggunaan yang optimal dari elemen-elemen promosi yaitu: periklanan, masyarakat, penjualan pribadi dan promosi penjualan.

Dalam melakuka promosi. Bauran promosi (promotion mix) ialah kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan.

Menurut Kotler dan Armstrong ada lima unsur yang terdapat dalam bauran promosi (promotion mix). Kelima unsur itu ialah periklanan, penjualan personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation) dan pemasaran langsung (direct marketing).

Menurut unsur-unsur yang terdapat dalam bauran promosi, maka dapat disimpulkan bahwa strategi promosi itu sendiri terdiri dari:

1. Strategi Promosi Periklanan

Periklanan merupakan sarana komunikasi pemasaran yang banyak digunakan. Kegiatan periklanan dilakukan menggunakan media massa, periklanan berperan penting dalan proses penyampaian pesan dari produsen ke konsumen.


(26)

Periklanan merupakan kekuatan menarik yang ditujukan kepada kelompok pembeli tertentu, dilaksanakan oleh produsen atau pedagang agar dapat mempengaruhi penjualan barang atau jasa ke arah yang menguntungkan (Purba, 2006: 139).

Periklanan merupakan bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Iklan dapat didefinisikan sebagai salah satu jenis teknik komunikasi massa dengan membayar ruangan atau waktu untuk menyiarkan informasi tentang barang dan jasa yang ditawarkan oleh si pemasang iklan (Suhandang, 2005: 13). Peranan periklanan dalam pemasaran produk atau jasa adalah untuk menambah pengetahuan konsumen tentang barang yang ditawarkan sehingga konsumen dapat terbujuk untuk membeli ataupun menggunakan barang tersebut, kegiatan periklanan juga bertujuan untuk membedakan antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya.

2. Strategi Promosi Penjualan

Lupiyoadi (2001: 109) menyatakan bahwa promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhir. Melalui promosi penjualan perusahaan dapat menarik pelanggan baru, serta mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru. Meskipun demikian, teknik promosi penjualan merupakan taktik pemasaran yang berdampak jangka pendek. Terkadang penjualan hanya meningkat selama kegiatan promosi berlangsung. Promosi penjualan yang terlalu sering dapat menurunkan citra kualitas barang karena pelanggan bisa menginterpretasikan bahwa barang tersebut memiliki kualitas rendah, sehingga promosi penjualan juga tidak mampu membuat loyalitas pelanggan terhadap produk lain menurun walaupun promosi penjualan sebenarna menghasilkan tanggapan yang lebih cepat dari pada iklan.

3. Strategi Promosi Pemasaran Langsung

Menurut Moekijat (2000: 123) penjualan langsung (direct marketing) adalah penjualan di mana pengusaha melampaui para pedagang besar dan menjual produknya langsung kepada pedagang-pedagang eceran, atau dapat diartikan juga


(27)

sebagai penjualan langsung oleh produsen kepada komsumen. Dalam direct marketing komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan. Pemasaran ini dilakukan melalu telepon, pos ataupun datang langsung ke tempat pemasar. Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan pemasaran langsung seperti meningkatnya biaya transportasi, lalu lintas yang semakin padat, panjangnya antrian di kasir sehingga konsumen harus menunggu lama, sehingga membuat semakin banyak orang yang malas pergi ke toko-toko untuk mencari barang yang dibutuhkan. Hal ini menyebabkan pemasaran langsung semakin berkembang dan diminati banyak orang. Dengan adanya pemasaran langsung konsumen dapat menghemat waktu dalam berbelanja. Bagi penjual manfaatnya adalah bisa memilih secara selektif calon pembelinya, sehingga dapat menjalin hubungan jangka panjang dan memperoleh peluang baru yang lebih menguntungkan.

Pemasaran langsung tentu saja tidak berjalan begitu mulus, masalah yang bisa saja dihadapi seperti adanya orang-orang yang merasa terganggu karena penjualan agresif yang dirasa mengganggu privacy seseorang, apabila ada salah satu direct marketer yang menipu pelanggan, bisa menimbulkan dampak buruk bagi industri-industri lainnya.

4. Hubungan Masyarakat

Menurut Lamb, Hair, McDaniel (2001: 148) hubungan masyarakat merupakan fungsi pemasaran yang mengevaluasi sikap publik, identifikasi area di dalam organisasi yang masyarakat mungkin tertarik dan menjalankan suatu program tindakan untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan masyarakat. Hubungan masyarakat (public relations) merupakan strategi pemasaran penting dimana perusahaan tidak harus berhubungan hanya dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi ia juga berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar. Dalam public relations ada yang dinamakan marketing public relations yang mempunyai tujuan agar departemen pemasaran dan departemen


(28)

banyak kegiatan public relations yang diselaraskan dengan situasi-situasi pemasaran sedemikian rupa sehingga menguntungkan produknya.

5. Penjualan Personal

Penjualan personal dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli. Tenaga penjual juga dapat segera mengetahui reaksi para pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaikan-penyesuaian di tempat pada saat itu juga.

2.1.3 Iklan

2.1.3.1 Sejarah Iklan

Para arkeolog meyakini periklanan sudah ada sejak zaman dulu. Pada masa itu orang beriklan untuk mempromosikan dua hal yaitu tempat dan jasa. Periklanan dilakukan dalam berbagai bentuk. Metode iklan pertama yang dilakukan oleh manusia sangat sederhana. Pemilik barang yang ingin menjual barangnya akan berteriak di gerbang kota menawarkan barangnya pada pengunjung yang masuk ke kota tersebut. Iklan sudah dikenal manusia dalam bentuk berantai yang bentuknya pengumuman-pengumuman. Pesan berantai itu disampaikan dari mulut ke mulut untuk membantu kelancaran proses jual beli. Pesan iklan dalam bentuk tertulis mulai ditemukan pada masa Babylonia 300 SM berupa kepingan tanah liat (clay tablet) bertuliskan prasati tentang dealer salep

(ointment dealer), juru tulis (scribe) dan pembuat sepatu. Peninggalan Mesir dan Yunani kuno berupa pengumuman di dinding dan naskah di daun papirus, memberikan pengumuman tentang datangnya kapal pembawa anggur, rempah-rempah, logam, barang dagangan baru, serta acara-acara yang akan digelar. Iklan pada zaman ini hanya berupa surat edaran, karena masih banyak yang buta huruf (https://plagiatnever.wordpress.com/).

2.1.3.2 Sejarah Singkat Iklan di Televisi

Iklan televisi dimulai pada tahun 1947 berupa iklan sponsorship. Iklan televisi memperbaiki keterbatasan dari penyiaran radio dan kebekuan karakter dari


(29)

iklan cetak. Iklan televisi menjadikan jangkauan penyiaran lebih luas dan membuat karakter menjadi hidup. Iklan televisi mulai menonjol pada bulan Juni 1948 di stasiun tv CBS berupa iklan sponsorship dari Lincoln-Mercury pada acara

The Ed Sullivan Show dan menjadi salah satu acara yang penayangannya paling panjang dan serial yang paling sukses. Perdagangan Amerika Serikat melaporkan kekuatan penjualan pada televisi pada bulan Mei 1949 bahwa televisi merupakan kombinasi dari gambar bergerak, suara dan kesegaran menghasilkan suatu dampak yang memperluas televisi sebagai media periklanan ke dalam bidang permintaan penjualan perseorangan. Sementara itu, di Indonesia InterVista tercatat sebagai perintis masuknya iklan-iklan komersial di TVRI. Tahun 1963, tiga iklan pertama yaitu Hotel Tjipajung, PT Masayu (produsen alat-alat berat) dan PT Arschoob Ramasita. PT Arschoob Ramasita pada akhirnya menjadi pembuat gambar untuk iklan-iklan InterVista. Pada tahun 1964 muncul iklan skuter Lambretta. Iklan kali ini sudah menggunakan bentuk slide. Iklan Lambretta merupakan iklan pertama yang diproduksi untuk dapat ditambilkan di bioskop-bioskop (http://www.merdeka.com).

Pengertian secara lebih mendalam mengenai definisi iklan televisi adalah sebuah dunia magis yang dapat mengubah komoditas ke dalam gemerlapan yang memikat dan memesona menjadi sebuah sistem yang keluar dari imajinasi dan muncul ke dalam dunia nyata melalui media (Bungin, 2011: 107). Di sisi lain iklan televisi adalah sebuah media untuk menjual barang atau jasa bukan menghibur dengan alasan bahwa iklan hanya melaporkan suatu barang atau jasa dan tidak ada hubungannya antara rasa suka kepada iklan-iklan yang ditayangkan (Bungin, 2011: 121).

2.1.3.3 Pengertian Iklan

Iklan berasal dari bahasa Arab iqlama, yang dalam bahasa Indonesianya berarti pemberitahuan. Sementara di dalam bahasa Inggris disebut advertising.

Iklan bisa didefinisikan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal yang menjual pesan-pesan persuasif dari sponsor yang jelas untuk mempengaruhi orang membeli produk dengan membayar sejumlah biaya untuk media (Kriyantono, 2008: 174).


(30)

Ada empat unsur penting yang membedakan iklan dengan bentuk komunikasi lain (Kurniawati, 2006: 3). Keempatnya adalah:

1. Gagasan Barang dan Jasa

Iklan sangat terkait dengan barang atau jasa, namun iklan bisa juga merupakan presentasi dari gagasan misalnya, iklan layanan masyarakat yang mengangkat masalah lingkungan, kesehatan, korupsi dan masalah sosial lainnya.

2. Khalayak/Non Personal

Mengingat iklan ditayangkan melalui media massa, tentu calon konsumen atau khalayak yang diterpa iklan adalah khalayak non-personal atau heterogen (tidak saling mengenal dan berbeda dalam berbagai karakteristiknya).

3. Sponsor yang jelas

Tertera sponsor secara nyata menjadikan iklan berbeda dengan propaganda karena apa yang termuat dalam pesan iklan dapat dipertanggungjawabkan oleh sponsor.

4. Pembayaran

Iklan yang dipasang di media, maka dikenai biaya pembayaran kepada lembaga sponsor yang memasang iklan, namun untuk hal terakhir ini ada pengecualian untuk iklan layanan masyarakat.

Karena banyaknya bentuk dan penggunaan iklan, cukup sulit untuk membuat generalisasi. Namun tetap ada ciri-ciri dan kelebihan iklan yang dapat dikemukakan (Amir, 2005: 222), yaitu:

1. Public Presentation

Kehadiran periklanan pada publik menghasilkan semacam legitimasi atas produk. Ini juga menunjukkan bahwa penawaran yang diberikan itu merupakan standar untuk khalayak ramai. Dengan banyaknya penerima pesan, ini menunjukkan bahwa pemasang iklan paham bahwa orang yang diharapkan membeli produk itu banyak pula.

2. Pervasiveness

Periklanan memungkinkan produsen menampilkan produknya berulang-ulang agar makna pesannya dapat diserap dengan baik. Bahkan, kalau perlu


(31)

dilakukan dengan skala yang luas (misalnya sekaligus iklan di seluruh media dengan frekuensi yang besar). akan tetapi, di sisi lain ini juga menyebabkan pesaing memahami kita.

3. Produk Lebih Ekspresif

Dengan periklanan, profil produk dan perusahan bisa dijasikan secara dramatis. Dengan penggunaan berbagai teknologi, seperti teknologi visual, cetakan, suara dan warna, penampilan produk dan perusahaan menjadi “luar biasa”

4. Impersonality

Periklanan adalah alat komunikasi yang impersonal. Ia merupakan komunikasi satu arah dan pemirsanya tidak mempunyai obligasi apa-apa untuk memperhatikannya, mengikutinya atau tidak. Orang dapat dengan mudah saja mengganti saluran program televisinya ketika sebuah iklan ditayangkan di satu saluran yang lain. Begitu pula kita bebas untuk tidak memperhatikan iklan luar ruang yang dipaparkan pada saat kita melintasi sebuah sudut jalan.

2.1.3.4 Tujuan, Manfaat dan Fungsi Iklan

Iklan ditujukan demi memupuk citra masyarakat calon konsumennya, karena iklan bertalian dengan nilai kebaikan dan kebenaran. Tujuan penyajian iklan menurut Wibowo (2003: 5), yaitu:

1. Untuk menarik perhatian masyarakat calon konsumen

2. Menjaga atau memelihara citra nama (brand image) yang terpatri di benak masyarakat.

3. Menggiring citra nama itu hingga menjadi perilaku konsumen Menurut Kurniawati (2006: 17), manfaat iklan yaitu:

1. Bagi bisnis komersial, untuk menjual barang dan jasa 2. Bagi rekuitmen, untuk mendapatkan karyawan

3. Bagi pemerintah, untuk memberi informasi kepada masyarakat

4. Bagi konsumen, untuk menumbuhkan kesadaran, membangun sikap yang diinginkan, membangun identitas merek dan menumbuhkan permintaan akan produk


(32)

1. Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran adalah fungsi untuk menjual informasi tentang barang, jasa maupun gagasan melalu media sebagai upaya:

a. Mengidentifikasi produk dan menjelaskan perbedaannya dengan produk lain

b. Menganjurkan penggunaan produk baru secara bertahap c. Menunjang penyebaran untuk peningkatan penggunaan produk

d. Membangun rasa cinta dan dekat pada produk untuk mengikat konsumen dalam jangka waktu yang lama

2. Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi adalah upaya memberikan penerangan dan informasi tentang produk memberi pesan yang berbau pendidikan, menciptakan pesan yang bersifat menghibur dan mempengaruhi khalayak untuk dekat dan selalu membeli dan memakai produk secara tetap.

3. Fungsi Pendidikan

Melalui iklan orang dapar belajar sesuatu dari yang dibacanya, ditonton maupun didengar. Khalayak dapat mengkonsumsi produk yang sesuai untuk merek dan merek dapat memperbaiki gaya hidup menjadi lebih baik.

4. Fungsi ekonomi

Keuntungan ekonomis yang diperoleh khalayak melalui iklan adalah mereka lebih mudah mengakses produk yang dibutuhkan yang bisa menjadikan khalayak efisien dari segi biaya.

5. Fungsi Sosial

Dalam fungsi sosial iklan membantu menggerakkan perilaku khalayak untuk lebih baik. Melalui publikasi iklan mampu menggugah pandangan orang tentang suatu peristiwa, kemudian meningkatkan sikap, afeksi yang positif dan diikuti tindakan pelaksanaan nyata atau tindakan sosial.

2.1.3.5 Jenis-Jenis Iklan

Jenis-jenis iklan menurut Wells (dalam Safrin, 2004: 39), yaitu:

a. Iklan Merek, yaitu iklan yang dilakukan oleh produsen dari suatu produk yang tujuannya untuk menciptakan citra dari produk tersebut.


(33)

b. Iklan Eceran, yaitu jenis iklan yang dilakukan oleh pengecer dari suatu produk.

c. Iklan Politik, yaitu kegiatan periklanan yang dilakukan oleh partai-partai politik dalam rangka kegiatan pemilu.

d. Iklan Layanan Masyarakat, yaitu kegiatan periklanan yang bertujuan untuk mendorong solidaritas ataupun kesadaran masyarakat terhadap masalah sosial tertentu.

e. Iklan Kelembagaan, yaitu kegiatan periklanan yang dilakukan oleh lembaga pemerintah, swasta maupun sosial, yang tujuannya untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat terhadap kegiatan lembaga sosial tersebut.

f. Iklan Bisnis, yaitu kegiatan periklanan yang dilakukan oleh sebuah produsen yang ditujukan kepada pedagang, pengecer maupun grosir.

g. Iklan Respon Langsung, yaitu kegiatan periklanan dari suatu produsen yang ditujukan kepada konsumen dengan menempatkan “space” kupon di halaman iklan yang tujuannya agar konsumen mengirimkan umpan baliknya tentang produk yang dihasilkan oleh produsen tersebut.

h. Iklan Directory, yaitu kegiatan periklanan yang berisikan informasi tentang tempat membeli suatu produk ataupun tempat pelayanan.

Terdapat pembagian lain iklan yang lebih spesifik (Kurniawati, 2006: 9), yaitu: a. Iklan Tanggung Jawab Sosial adalah iklan yang bertujuan menyebarkan

pesan-pesan yang bersifat informatif, penerangan, pendidikan agar membentuk sikap masyarakat sehingga lebih bertanggung jawab terhadap masalah sosial tertentu.

b. Iklan Bantahan diajukan guna membantah dan memperbaiki citra suatu produk yang namanya sudah tercemar di kalangan masyarakat akibat suatu informasi yang tidak benar. Perusahaan dapat mengajukan iklan lewat penasehat hukumnya untuk membantah ketidakbenaran informasi itu. c. Iklan Pembelaan pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan iklan bantahan.

Hanya saja, iklan ini dimaksudkan untuk membela keberadaan suatu produk, jasa maupun ide tertentu.


(34)

d. Iklan Perbaikan adalah iklan yang memperbaiki pesan-pesan tentang suatu produk tertentu yang terlanjur salah dan disebarluaskan melalui media massa.

e. Iklan Keluarga adalah iklan yang pesan-pesannya merupakan pemberitahuan tentang terjadinya suatu peristiwa kekeluargaan kepada keluarga/khalayak lainnya.

2.1.3.6 Peranan Iklan

Peranan iklan menurut Wells (dalam Safrin, 2004: 41), yaitu: a. Peranan Pemasaran

Iklan berperan penting dalam proses penyampaian pesan dari produsen kepada konsumen, melalui iklan konsumen dapat mengetahui tentang keberadaan suatu produk

b. Peranan Komunikasi

Periklanan adalah kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk kepada konsumen. Dalam proses ini kegiatan periklanan menggunakan media massa baik itu media cetak maupun elektronik.

c. Peranan Ekonomi

Dalam kaitannya dengan ekonomi, kegiatan periklanan memegang peranan yang sangat penting. Melalui kegiatan periklanan konsumen dirangsang untuk mengkonsumsi suatu produk. Pertumbuhan tingkat konsumsi akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

d. Peranan Sosial

Dalam konteks sosial, iklan berperan dalam membantu masyarakat menginformasikan inovasi suatu produk. Pada sisi lain, iklan dapat mendorong solidaritas masyarakat melalui pesan-pesan sosial.

2.1.4 Teori AIDDA

Menurut Efendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek

AIDDA adalah akronim dari kata-kata attention (perhatian), interest (minat),


(35)

Gambar 2.1 Model Teori AIDDA

Attention

Interest

Desire

Decision

Action

Sumber: (Effendy, 2003)

Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak. Berdasarkan konsep AIDDA agar khalayak melakukan action, maka pertama-tama mereka harus dibangkitkan perhatiannya (attention) sebagai awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest) yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision), yakni keputusan untuk melakukan tindakan (action) sebagaimana diharapkan komunikator (Effendy, 2003: 305). Dalam penelitian ini dapat digambarkan bahwa iklan KakaoTalk versi beli satu gratis satu di televisi adalah sebagai komunikator yang bertindak sebagai penyampai pesan kepada komunikan, dengan tujuan untuk menarik perhatian agar


(36)

pesan yang disampaikan dapat diterima hingga akhirnya khalayak melakukan tindakan men-download serta menggunakan KakaoTalk.

Penerimaan pesan-pesan yang ditawarkan KakaoTalk melalui iklan

KakaoTalk versi beli satu gratis satu kepada khalayak sasarannya melalui beberapa tahap, yaitu:

a. Perhatian (attention), khalayak memperhatikan iklan KakaoTalk di televisi. Perhatian ini bisa muncul karena iklan yang ditampilkan dimuat semenarik mungkin.

b. Ketertarikan (interest), setelah munculnya perhatian, maka hal berikutnya yang muncul ialah rasa tertarik. Ketertarikan membuat khalayak ingin tahu apa makna dari pesan yang disampaikan oleh iklan tersebut.

c. Keinginan (desire), setelah merasa tertarik terhadap iklan yang ditampilkan, maka khalayak akan mulai merasa ingin mencoba sesuatu yang ditampilkan pada iklan tersebut.

d. Keputusan (decision), khalayak akan merasa yakin dengan keputusan yang dilakukan, yaitu mengikuti ajakan dari iklan yang ditampilkan.

e. Tindakan (action), tahap ini adalah yang terakhir yang akan dilakukan khalayak. Komunikator mengharapkan khalayak akan melakukan respon yang sesuai dengan yang diharapkan yaitu menggunakan KakaoTalk dan mengikuti promo yang diadakan.

2.1.5 Motif Penggunaan Media

Motif merupakan suatu pengertian yang meliputi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu (Ardiyanto, 2005: 87). Seseorang menggunakan media karena terdorong oleh motif-motif tertentu yang dapat menghasilkan kepuasan tertentu melalui media tertentu. Jika motif dihubungkan dengan media, berarti akan diketahui sebabnya seseorang menggunakan media tersebut.

Morissan (2010: 270) menyatakan bahwa alasan atau motivasi orang menggunakan media dapat dikelompokkan ke dalam sejumlah kategori yaitu untuk menghabiskan waktu, sebagai teman (companionship), memenuhi


(37)

ketertarikan (excitement), pelarian, kesenangan, interaksi sosial, memperoleh informasi dan untuk mempelajari konten media tertentu.

McQuail (2004: 98) membagi motif penggunaan media oleh individu ke dalam empat kelompok. Pembagian tersebut yaitu:

1. Motif Informasi

a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.

b. Mencari bimbingan berbagai masalah praktis, pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.

c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum. d. Belajar, pendidikan diri sendiri

2. Motif Identitas Pribadi

a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. b. Menemukan model perilaku

c. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain dalam media d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.

3. Motif Integritas dan Interaksi Sosial

a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain.

b. Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.

c. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial. d. Memperoleh teman

e. Membantu menjalankan peran sosial.

f. Memungkinkan diri untuk menghubungi sanak keluarga, teman, dan masyarakat.

4. Motif Hiburan

a. Melepaskan diri dari permasalahan. b. Bersantai.

c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis. d. Mengisi waktu.


(38)

Individu-individu menggunakan media massa karena didorong oleh motif tertentu yang dicarikan pemuasannya melalui media tertentu pula, meski betapa pun kecilnya pemuasaan yang dapat dilakukan media tersebut. Dari berbagai motif yang mendorong menggunakan media, akan tumbuh semacam harapan yang dicarikan pemuasannya melalui media tersebut. Hal ini akan menimbulkan suatu pola perilaku sebagai perwujudan dari motif yang ada.

2.1.6 KakaoTalk

Pada masa sekarang ini tentu kita tidak bisa lepas dari yang namanya internet. Internet merupakan salah satu bentuk dari media baru. Internet sudah membawa kita kepada perkembangan zaman yang sangat cepat dan mudah. Dengan adanya internet kita bisa sangat mudah menjembatani jarak dan waktu dibandingkan dengan media-media yang lebih dahulu ada. Salah satu contoh dari perkembangan internet yang sangat cepat yaitu munculnya begitu banyak aplikasi yang memudahkan kita untuk berinteraksi dengan orang lain yang berada di berbagai tempat. KakaoTalk sebagai salah satu contoh dari begitu banyak aplikasi

chatting yang ada. KakaoTalk merupakan aplikasi messenger yang bisa digunakan untuk berkirim pesan dan panggilan secara gratis, hanya dengan memanfaatkan jaringan internet (paket data maupun wifi). KakaoTalk diluncurkan pada tanggal 18 Maret 2010. Secara umum fungsi dari aplikasi KakaoTalk tidak berbeda jauh dengan aplikasi chatting lainnya, yaitu sebagai media untuk mencari teman sebanyak-banyaknya. Banyak fitur menarik pada KakaoTalk yang bisa digunakan, seperti chatting dengan menyertakan emoticon dan animasi lucu, membuat grup

chatting dengan pengguna lainnya, berkirim foto, video, voice note dan panggilan. Bahkan saat melakukan panggilan, pengguna bisa merubah foto profil dengan

avatar menarik. KakaoTalk juga menyediakan game menarik yang bisa dimainkan oleh para pengguna. Fitur plus friend yang disediakan KakaoTalk memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan artis, media ataupun penyanyi dan band favorit.

Jika membahas mengenai aplikasi chatting, sebagai salah satu contoh yaitu

KakaoTalk tentu kita tidak lepas dari yang biasa disebut media baru (new media). New media merupakan perkembangan baru dari media-media yang telah


(39)

digunakan manusia. Karakternya yang merupakan bentuk digital tentu memudahkan dalam bertukar informasi dan berbagai kegiatan lainnya. New Media merupakan sarana perantara yang baru. Baru dalam arti di sini dilihat dari segi waktu, manfaat, produksi dan distribusinya dan terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara khusus. McQuail (2004: 127) membuat pengelompokan media baru menjadi empat kategori, yaitu:

1. Media komunikasi interpersonal yang terdiri dari telephone, handphone, dan e-mail.

2. Media bermain interaktif seperti komputer, video game dan game online. 3. Media pencarian informasi yang berupa portal ataupun search engine.

4. Media partisipasi kolektif seperti penggunaan internet untuk berbagi dan bertukar informasi, pendapat serta pengalaman, yang dilakukan melalui komputer yang penggunanya semata-mata bukan hanya alat namun juga dapat menimbulkan afeksi dan emosional. KakaoTalk masuk pada kategori ke empat ini yang berarti berfungsi sebagai tempat untuk berbagi dan bertukar informasi.

Munculnya media baru tentu tidak begitu saja menggeser media lama, yang sudah ada lebih dahulu. Karena sampai sekarang media lama masih saja dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjadi sumber informasi sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Dalam New Media Theory, McQuail menunjukkan enam perbedaan antara media lama dan media baru yaitu:

1. Media lama konsepnya satu objek berbicara kepada banyak orang, sementara media baru konsepnya decentralized yang artinya semua orang memiliki kesempatan berbicara kepada siapa pun.

2. Media lama adalah one way communication sementara media baru two way communication yang memungkinkan adanya feedback dari audience.

3. Media lama di bawah kontrol negara, sementara media baru di luar kontrol negara karena bisa dinikmati siapa pun yang ada di dunia tanpa batasan negara. 4. Media lama memproduksi lapisan sosial sementara media baru memproduksi

lapisan demokratisasi.

5. Media lama memfragmentasi audience, sementara media baru meletakkan audience pada posisi yang sama.


(40)

6. Media lama membentuk kebingungan sosial, sementara media baru berorientasi pada individu.

Perbedaan yang paling jelas antara media baru dan media lama adalah dari segi penggunaan secara individual, hal ini dapat dilihat dari tingkat interaktif penggunaan media yang diindikasikan oleh respon pengguna terhadap pengirim pesan, tingkat sosialisasi pengguna dimana media baru lebih bersifat individual dan bukan bersifat interaksi sosial secara langsung, tingkat kebebasan dalam penggunaan media, tingkat kesenangan dan menariknya media yang digunakan sesuai keinginan serta tingkat privasi yang tinggi untuk penggunaan media baru. Manfaat munculnya media baru bisa ditemukan di berbagai bidang, seperti pada bidang pendidikan, kemunculan media baru dapat menjadi sarana belajar dan saling bertukar informasi untuk pelajar bahkan dapat digunakan untuk mencari sumber informasi seperti wikipedia dan lainnya, dan sistem baru yang disebut E-learning yang memudahkan sistem pembelajaran. Pada bidang bisnis, sangat berguna sebagai perantara jual beli secara online sehingga memudahkan para penjual maupun pembeli untuk bertransaksi. Di bidang sosial, media baru

berpengaruh besar pada jejaring sosial yang berfungsi sebagai media komunikasi bagi para pengguna internet untuk bersosialisasi contohnya facebook, twitter, path, instagram, line, blackberry messsenger, whatsapp, kakaotalk dan media sosial lainnya. Media baru juga memegang peranan penting dalam bidang informasi karena berfungsi sebagai penghantar informasi dan memberitakan kabar-kabar atau hal-hal yang terbaru untuk para pembacanya. Yang tidak kalah penting, media baru sangat membantu pada proses mencari lowongan pekerjaan, yaitu untuk mencari, menemukan, bahkan memudahkan para pengguna untuk

interview melalui webcam yang hanya mengandalkan jaringan internet.

2.2 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Variabel adalah simbol atau lambang yang menunjukan nilai atau bilangan dari konsep. Agar konsep dapat diteliti secara empiris, maka


(41)

harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel terlebih dahulu. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah:

2.2.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel kedua (variabel terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini ialah “strategi pemasaran”.

2.2.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini ialah “penggunaan KakaoTalk”.

2.2.3 Variabel Antara (Z)

Variabel antara adalah variabel yang menjembatani atau menghubungkan variabel bebas dan variabel terikat. Variabel antara pada penelitian ini adalah karakteristik responden di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Gambar 2.2 Model Teoritis

Variabel Bebas (X) Strategi pemasaran

Variabel Terikat (Y) Minat penggunaan program KakaoTalk

Variabel Antara (Z) Karakteristik Respoden


(42)

2.3 Variabel Penelitian

Berdasarkan model teoritis di atas, agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, variabel juga harus dioperasionalkan dengan mengubahnya sehingga mempunyai variasi nilai (Singarimbun, 2006: 41). Berdasarkan kerangka konsep yang telah disusun, maka operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Operasional Variabel

Variabel Teoritis Variabel Operasional Variabel Bebas (X)

Strategi pemasaran

a. Strategi Promosi

b. Promosi

c. Pelayanan Program

d. Placement

Variabel Terikat (Y)

Penggunaan program beli 1 gratis 1

KakaoTalk

a. Attention (perhatian)

b. Interest (ketertarikan)

c. Decision (keputusan)

d. Action (tindakan)

Variabel Antara (Z)

Karakteristik responden

a. Jenis Kelamin

b. Uang saku

2.4 Definisi Operasional

Definisi operasional ini memberikan informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Dengan kata lain, definisi operasional adalah definisi yang dibuat oleh peneliti itu sendiri. Definisi operasional diperlukan untuk memudahkan peneliti dalam mengolah dan menganalisis data penelitiannya. Dalam penelitian ini, variabel yang bisa didefinisikan antara lain:


(43)

1. Variabel bebas (X) tentang strategi pemasaran. a. Strategi promosi

Kegiatan memperkenalkan program KakaoTalk di media televisi dan internet

b. Prosedur

Prosedur yang ditetapkan oleh program KakaoTalk yaitu pertama harus

download program terlebih dahulu. Lalu Add Plus Friend brand yang berpartisipasi (Coffee Bean, Chatime, McDonals, Blitz, Alfamart, Breadlife, dan Inul Vizta). Kemudian masing-masing akun akan mengirimkan info mengenai kupon gratis. Informasi yang diberikan harus dikirimkan kepada lima orang teman. Setelah itu kupon gratis untuk menikmati produk akan dikirimkan.

c. Pelayanan Program

Pelayanan dimulai dari menambahkan teman di KakaoTalk sampai mendapatkan kupon gratis.

d. Placement

Placement yaitu di mana kita bisa menemukan tempat-tempat yang terlibat dalam promosi KakaoTalk.

2. Variabel terikat (Y) tentang Penggunaan program beli 1 gratis 1 KakaoTalk

a. Ketertarikan terhadap produk yang dipromosikan

Perasaan tertarik seseorang kepada produk yang dipromosikan

KakaoTalk.

b. Frekuensi Penggunaan promosi

Seberapa sering seseorang menggunakan promosi yang diadakan

KakaoTalk.

c. Penggunaan KakaoTalk

3. Variabel Antara (Z) berisi tentang karakteristik responden

a. Jenis kelamin: merupakan kelas atau kelompok yang terdiri dari pria atau wanita.

b. Departemen: merupakan klasifikasi jurusan responden. c. Uang saku: uang yang diterima oleh konsumen setiap bulan.


(44)

2.5 Hipotesis

Dalam penelitian peneliti mengembangkan penelitiannya berdasarkan teori yang sudah ada dan berdasarkan teori ini peneliti membuat perkiraan terhadap hasil penelitian yang akan diperolehnya (Morissan, 2012: 17).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak ada pengaruh antara strategi pemasaranterhadap minat mahasiswa untuk menggunakan KakaoTalk.

Ha : Ada pengaruh antara strategi pemasaran terhadap minat mahasiswa untuk menggunakan KakaoTalk.

Hipotesis awal: terdapat pengaruh antara strategi pemasaran terhadap penggunaan


(45)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) resmi menjadi Fakultas pada tahun 1982 berdasar Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1982. SK Presiden R.I tersebut menetapkan FISIP merupakan fakultas ke 9 (Sembilan) pada Universitas Sumatera Utara. Walaupun FISIP USU baru resmi terbantuk pada tahun 1982, tetapi cikal bakal FISIP USU itu sudah muncul pada tahun 1980 berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor. 1181/PT.05/C.80, pada tanggal 1 Juli 1980. Perkuliahan pertama kali dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1980 dengan jumlah mahasiswa hasil ujian SIPENMARU bulan Juli 1980 sebanyak 75 orang.

Lebih kurang dalam waktu satu tahun, keluar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah jurusan pada fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan SK Mendikbut R.I itu, disebutkan FISIP USU mempunyai 6 (enam) jurusan dengan urutan berikut :

1. Jurusan Sosiologi

2. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 3. Jurusan Antropologi

4. Jurusan MKDU

5. Jurusan Ilmu Administrasi 6. Jurusan Ilmu Komunikasi

Pembentukan jurusan di FISIP USU tidak berjalan sesuai Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 0535/0/83 itu, berdasarkan proses pembukaan jurusan, maka urutannya adalah:

1. Jurusan Ilmu Administrasi 2. Jurusan Ilmu Komunikasi


(46)

4. Jurusan Sosiologi 5. Jurusan MKDU 6. Jurusan Antropologi

Dewasa ini FISIP USU mempunyai 6 (enam) Departemen, satu Program Diploma III, dan Tiga Program Pasca Sarjana yaitu sebagai berikut: Departemen Sosiologi terdiri dari program Studi S1 Sosiologi dan Program Studi S2 Magister Sosiologi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Ilmu Administrasi terdiri dari dua program studi yaitu Program Studi S1 Administrasi Negara dan Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Departemen Ilmu Komunikasi terdiri dari Program Studi S1 Ilmu Komunikasi dan Program S2 Magister Ilmu Komunikasi, Departemen Antopologi Sosial, Departemen Ilmu Politik. Program Studi S2 Magister Studi Pembangunan, Program Studi S3 Doktor Studi Pembangunan, Program Studi Diploma-3 Administrasi Perpajakan.

3.1.1 Dekanat

Dekan : Prof.Dr.Badaruddin, M.Si

Pembantu Dekan I : Drs.Zakaria, MSP

Pembantu Dekan II : Dra. Rosmiani, MA

Pembantu Dekan III : Drs. Edward, MSP

3.1.2 Struktur Departemen Administrasi Negara

Ketua : Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si

Sekretaris : Dra.Elita Dewi, MSP

Ilmu Komunikasi

Ketua : Dra.Fatma Wardy Lubis, MA


(47)

Ilmu Kesejahteraan Sosial

Ketua : Hairani Siregar, S.Sos, MSP

Sekretaris : Mastauli Siregar, S.Sos, M.Si Sosiologi

Ketua : Dra.Lina Sudarwaty, M.Si

Sekretaris : Drs. T. Ilham Saladin, MSP

Antropologi

Ketua : Dr. Fikarwin Zuska

Sekretaris : Drs.Agustrisno, M.SP

Ilmu Politik

Ketua : Dra. T. Irmayani, M.Si

Sekretaris : Drs.P.Antonius Sitepu, M.Si

Administrasi Perpajakan

Ketua : Drs. Alwi Hashim Batubara, M.Si

Sekretaris : Arlina, SH, M.Hum

Administrasi Niaga / Bisnis

Ketua : Prof.Dr. Marlon Sihombing, MA

Sekretaris : M.Arifin Nasution, S.Sos, MSP

Magister Studi Pembangunan

Ketua : Prof. Dr. M. Arif Nasution


(48)

3.1.3 Visi dan Misi FISIP USU VISI

Visi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara adalah:

“Menjadi Pusat Pendidikan dan Rujukan Bidang-Bidang Ilmu Sosial dan Politik di Wilayah Barat”

MISI

1. Menghasilkan Alumni dengan skala kualitas global dan menjadi pusat riset, kajian dalam studi ilmu sosial dan politik.

2. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan seluruh

stakeholders dan mitra pendidikan. Misi ini berhubungan dengan fungsi relasi yang harus dibangun oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagi suatu organisasi profesional pendidikan. Bentuk kolaborasi dengan organisasi lain perlu dijajaki dengan sikap open minded dan profesional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara harus mampu melihat peluang kerjasama yang ditawarkan atau malah mampu menawarkan kerjasama tersebut pada pihak lain.

3. Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis dan profesional bagi staf dan mitra kerja. Misi ini berhubungan dengan azas profesionalitas dalam menjalankan pekerjaan. Lingkungan dan suasana kerja yang dibangun harus memperhatikan situasi fisik dan psikologis seluruh sivitas akademika. Harus ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan pertemanan (makna positif) dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing.

4. Menjadi Institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat


(49)

pengalaman-pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sendiri.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah (Sugiono, 2008: 2). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif dengan studi korelasional. Metode korelasional menjelaskan suatu permasalahan ataupun gejala antara dua objek secara lebih khusus.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, wilayah geografis, waktu organisasi, kelompok, lembaga, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya, populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh objek yang diteliti (Kholil, 2006: 68). Berdasarkan definisi di atas maka populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara angkatan 2010, 2011, 2012, 2013 yang masih aktif, sebanyak 3082 mahasiswa.


(50)

Tabel 3.1 Populasi

Sumber : dirmahasiswa.usu.ac.id 3.3.2 Sampel

Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain samperl adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu (Nawawi, 2004: 144). Berdasarkan data populasi di atas, maka untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Taroyamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% yaitu:

Departemen Angkatan Jumlah

2010 2011 2012 2013

Ilmu Administrasi Bisnis

26 orang 125 orang

138 orang

210 orang 499 orang

Ilmu Komunikasi 72 orang 112 orang

140 orang

169 orang 493 orang

Ilmu Administrasi Negara

27 orang 121 orang

141 orang

198 orang 436 orang

Perpajakan 11 orang 20 orang 156 orang

175 orang 362 orang

Ilmu Sosiologi 74 orang 79 orang 79 orang 122 orang 354 orang

Ilmu Kesejahteraan Sosial

33 orang 89 orang 80 orang 123 orang 325 orang

Ilmu Politik 63 orang 70 orang 76 orang 128 orang 337 orang

Ilmu Antropologi 45 orang 47 orang 70 orang 114 orang 276 orang


(51)

Keterangan:

N = Jumlah populasi

n = Jumlah sampel

= presisi (digunakan 10% atau 0,1)

3.4 Teknik Penarikan Sampel

Teknik sampling merupakan metode atau cara menentukan sampel dan besar sampel. Untuk menentukan beberapa sampel yang akan diambil maka dapat menggunakan beberapa teknik sampling atau teknik pengambilan sampel. Teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini ialah:

1. Sampling Proporsional Nonprobability (Proporsional

NonprobabilitySampling)

Teknik sampling ini agak lebih leluasa dalam penggunaannya. Hal yang terpenting dalam teknik ini adalah penggunaan perwakilan berimbang. Oleh karena itu sebelum menggunakan teknik ini peneliti harus mengenal terlebih dahulu ciri-ciri dari populasi yang ada lalu mengambil wakil dari unit-unit populasi tersebut dengan sistem perwakilan yang berimbang. Dalam hal ini, ciri-ciri sampel yang akan ditetapkan adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik angkatan 2010, 2011, 2012, 2013. Untuk mengetahui jumlah sampel tiap departemen peneliti menggunakan rumus:

Keterangan:

na = ukuran sampel tiap golongan n = ukuran sampel

N1 = jumlah per-golongan N = jumlah sampel


(52)

Berdasarkan rumus di atas maka dapat diperoleh jumlah sampel per-departemen adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Distribusi Sampel Departemen

(Angkatan 2010, 2011, 2012, 2013)

Jumlah Sampel

Ilmu Administrasi Bisnis 499

Ilmu Komunikasi 493

Ilmu Administrasi Negara 436

Administrasi Perpajakan 362

Ilmu Sosiologi 354

Ilmu Politik 337

Ilmu Kesejahteraan Sosial 325

Ilmu Antropologi 276

Jumlah Keseluruhan 3082 97


(53)

Pengambilan sampel dengan teknik ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, di mana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian (Usman dan Purnomo, 2009: 45). Adapun kriteria yang dimaksudkan untuk penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik angkatan 2010, 2011, 2012, dan 2013 yang menggunakan KakaoTalk.

3. Accidental Sampling

Teknik accidental sampling memberikan kebebasan bagi peneliti untuk memilih siapa yang akan dijadikan sampel. Teknik ini digunakan jika peneliti merasa kesulitan untuk menemui responden atau karena topik yang diteliti adalah persoalan umum di mana semua orang mengetahuinya (Kriyantono, 2006: 156)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

a. Penelitian Lapangan (field research)

Pada tahap awal penelitian ini, peneliti meminta surat izin penelitian ke bagian pendidikan FISIP USU. Lalu kemudian melakukan penelitian melalui kuesioner yaitu alat pengumpulan data dalam sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis oleh responden (Nawawi, 2004: 111)

b. Penelitian Kepustakaan (library research)

Yaitu dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Penelitian kepustakaan dilakukan melalui buku, majalah, internet, jurnal dan sebagainya.

3.6 Instrumen Penelitian 3.6.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2002: 124) uji validitas data adalah teknik korelasi untuk menentukan validitas item. Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian benar-benar sudah tepat. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan teknik


(54)

pengelolaan data pada Ms. Excel. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas instrumen tersebut adalah mengkorelasikan skor masing-masing item pertanyaan terhadap total skor pertanyaan yang terdapat dalam instrumen. Berikut ini terlihat hasil uji validitas instrumen penelitian dari variabel statregi pemasaran dan penggunaan KakaoTalk:

Tabel 3.3

Hasil Validitas Data Karakteristik Responden

Nomor Pertanyaan Koefisien Korelasi Kesimpulan

1 0,279 Valid

2 0,334 Valid

3 0,473 Valid

Untuk menyatakan bahwa butir valid atau tidak valid digunakan patokan 0,2 (Nisfiannoor, 2009: 229). Bila item yang terdapat berada di bawah 0,2 atau bertanda (-), maka dinyatakan tidak valid. Sebaliknya bila angka korelasinya di atas 0,2 maka dinyatakan valid. Dari keterangan tabel 3.3 diatas, menunjukkan bahwa semua instrumen yang berada pada karakteristik responden adalah valid. Oleh karena itu tidak ada yang di keluarkan dari instrumen.

Tabel 3.4

Hasil Validitas Data Strategi Pemasaran

Nomor Pertanyaan Koefisien Korelasi Kesimpulan

4 0,573 Valid

5 0,575 Valid

6 0,348 Valid

7 0,525 Valid

8 0,577 Valid

9 0,670 Valid

10 0,588 Valid

11 0,658 Valid

12 -0,038 Tidak Valid

13 0,602 Valid

14 0,730 Valid

15 0,556 Valid

Dari keterangan tabel 3.4 diatas, menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi pertanyaan nomer 12 dari variabel strategi pemasaran memiliki nilai <0,2. Hal ini berarti bahwa pertanyaan tersebut tidak valid dan harus dikeluarkan dari instrumen.


(1)

dari total 97 responden. Dari jawaban-jawaban yang diberikan responden dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan berpengaruh terhadap penggunaan KakaoTalk. Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu dengan mengadakan promosi beli 1 gratis 1 dan hal ini terbukti mampu menarik minat konsumen untuk menggunakan KakaoTalk agar dapat menikmati promo tersebut. Mayoritas responden yang menggunakan KakaoTalk karena promosi beli 1 gratis 1 adalah responden yang memang menyukai produk-produk yang termasuk ke dalam promosi. Dengan mengadakan promosi seperti ini KakaoTalk sendiri dapat memperoleh keuntungan yaitu meningkatnya jumlah konsumen yang mengunduh KakaoTalk dan akhirnya menggunakan aplikasi chatting tersebut. Semakin menarik promosi yang diadakan, maka akan semakin banyak pula jumlah konsumen yang menggunakan KakaoTalk. Konsumen yang menggunakan

KakaoTalk juga cukup loyal dalam menggunakan promosi beli 1 gratis 1, hal ini dapat dilihat dari pembelian yang tidak hanya untuk produk dan juga penggunaan berulang setiap minggunya.

Dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan KakaoTalk

yaitu mengadakan promosi beli 1 gratis 1 cukup berhasil, karena mampu menjadikan KakaoTalk sebagai salah satu aplikasi chattingyang banyak diunduh dan digunakan oleh kawula muda. Yang tidak kalah penting, KakaoTalk sebagai salah satu aplikasi chatting yang ada harus terus mengembangkan ide-ide baru untuk menarik konsumen. Karena konsumen merupakan aset penting yang dapat meningkatkan perkembangan perusahaan.


(2)

BAB V

SIMPULAN & SARAN

5.1 Simpulan

Setelah melalui proses analisis data mengenai “Strategi Pemasaran dan Penggunaan KakaoTalk” maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan antara strategi pemasaran dengan penggunaan

KakaoTalk di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, hubungan tersebut menunujukkan hubungan yang tinggi kuat. 2. KakaoTalk digunakan oleh konsumen berdasarkan beberapa hal, yaitu

karena promosi beli 1 gratis 1, karena trend dan sebagai sarana pertukaran informasi. Promosi beli 1 gratis 1 merupakan salah satu faktor utama mengapa konsumen menggunakan KakaoTalk. Strategi pemasaran ini sangat disukai oleh konsumen dan dapat menarik cukup banyak konsumen untuk menggunakan KakaoTalk. Hal itu terbukti dari loyalnya para konsumen menggunakan promosi beli 1 gratis 1 karena tidak hanya digunakan sekali, tetapi cukup sering digunakan dan menggunakannya tidak hanya untuk satu produk promosi saja.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama penelitian, maka peneliti mengajukan sejumlah saran sebagai berikut:

1. Setiap pemasar pasti menginginkan produknya bisa diterima oleh konsumen. Penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai strategi pemasaran yang efektif. Dalam bidang komunikasi, komunikasi pemasaran sangat diperlukan, agar produk yang menjadi target sasaran untuk dipasarkan bisa dinikmati dan disukai oleh konsumen.

2. Sebaiknya dosen lebih memperhatikan dengan teleti hasil penelitian mahasiswanya agar mahasiswa dapat lebih mengoreksi diri ke arah yang lebih baik.


(3)

3. Pihak yang menjadi responden seharusnya lebih menghargai kuesioner yang diberikan dengan cara memperhatikan terlebih dahulu instruksi yang diberikan di kuesioner, lalu membaca setiap pertanyaan dan mengisinya dengan sebaik-baiknya.


(4)

DAFTAR REFERENSI

Amir, M. Taufiq. 2005. Dinamika Pemasaran: Jelajahi & Rasakan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Ardianto, Elvinaro dan Erdinaya, Lukiati Komala. 2005. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana. Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung.

PT Remaja Rosdakarya.

Flew, Terry. 2008. New Media an Introduction (3rd Edition). South Melbourne: Oxford University Press

Kholil, Syukur, 2006. Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung: Citapustaka Media.

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi

Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media. _________________. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana. Kurniawati, Dewi. (2006). Diktat Periklanan. Medan: FISIP USU

Lamb, Charles. W, Hair, Joseph. F, Mcdaniel, Carl. 2001. Pemasaran. Edisi Pertama,Salemba Empat. Jakarta.

Lee, Monle dan Johnson Carla. 2004. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global. Prenada Media. Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktik),

Jakarta: Salemba Empat.

Lwin, May. Aitchison, Jim. 2005. Clueless in Marketing Communications. PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.

McQuail, Denis. 2004. Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Moekijat, 2000. “ Kamus Manajemen“ , Penerbit CV. Mandar Maju, Bandung. Morissan. 2010. Psikologi Komunikasi. Ghalia Indonesia. Bogor.


(5)

Nawawi, Hadari. 2004. Metode Penelitian bidang sosial. Yogyakarta: UGM Press.

Nisfiannoor, Muhammad. 2009. Pendekatan Statistika Modern. Salemba Humanika

Purba, Amir, dkk. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan. Pustaka Bangsa Press

Purwanto, Heri. 1998. Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta Rangkuti, Freddy, 2001. Creating Effective Marketing Plan. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Syafrin. 2004. Diktat Komunikasi Pemasaran. Medan: USU

Shimp, A, Terence. 2003. Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid I ( edisi 5). Jakarta : Erlangga, EGC.

Singarimbun, Masri. 2006. Metode Penelitian Survey. LP3ES: Jakarta Sistaningrum, 2002. Manajemen Penjualan Produk. Kanisius. Yogyakarta. Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Smith, PR. 2005. Marketing Communication: An Integrated Approach. London: Kogan Page.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta

Suhandang. 2005. Periklanan: Manajemen, kiat, dan strategi. Bandung: Nuansa. Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2009. Metodologi Penelitian Sosial.

Jakarta: Bumi Aksara.

West, R dan Lynn H. Turner. 2009. Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Wibowo, Wahyu. 2003. Sihir Iklan, Format Komunikasi Mondial dalam Kehidupan Urban Kosmopolit. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


(6)

Sumber lain:

08.50 WIB

diakses pada 9 Juni 2014, 10.00 WIB

diakses pada 9 Juni 2014, 09:20 WIB

2014, 15:00 WIB