21
3.5.4 Validasi Desain
Setelah pengeditan video pembelajaran, selanjutnya adalah memvalidasi desain video. Dalam validasi desain video pembelajaran yang telah dikembangkan
diujikan apakah layak digunakan sebagai sumber belajar siswa. Video pembelajaran dianyatakan layak jika penilaian ahli sebagai validator menunjukkan
criteria minimal valid. Validasi desain awal video pembelajaran dilakukan oleh tiga ahli yaitu Dosen IPA UNNES sebagai ahli media, Guru di SMPN2 Guntur
sebagai Ahli Materi dan Pengawas Pendidikan Agama Islam PPAI sebagai ahli desain.
Validasi desain dimaksud sebagai proses menilai apakah rancangan video pembelajaran secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi
dilakukan untuk menilai mengenai kesesuaian video terhadap SK, KD dan untuk mengetahui kelemahan–kelemahan video pembelajaran tema mikroskop.
3.5.5 Revisi atau Perbaikan Desain
Setelah validasi desain oleh ahli dilakukan, maka kekurangan dan kelemahan dapat diketahui. Catatan dari ahli digunakan sebagai perbaikan produk
yang dikembangkan. Setelah direvisi maka selanjutnya mempersiapkan ujicoba produk.
3.5.6 Ujicoba Produk
Ujicoba produk dilakukan untuk mendapatkan informasi apakah produk yang peneliti kembangkan telah siap dan pantas untuk dipakaikan. Uji coba
produk dilakukan pada 20 siswa kelas VIIA. Siswa diambil secara acak dan berfariasi. Meliputi jenis kelamin, tingkat kepandaian dan keaktifan, dengan
harapan keadaan siswa yang berfariasi dapat mewakili keadaan siswa seluruhnya. Ujicoba produk diperoleh data dari tanggapan siswa dan tanggapan guru.
Data yang didapat dari ujicoba produk dipergunakan untuk masukan dalam merevisi atau memperbaiki video pembelajaran yang dikembangkan.
3.5.7 Revisi Produk
Pengujian produk pada sampel yang terbatas menunjukkan bahwa video pembelajaran benar–benar siap untuk diuji pemakaian, namun dalam ujicoba
22
didapati hambatan dan kelemahan pada kinerja video pembelajaran ini, untuk itu perlu dilakukan revisi video pembelajaran untuk perbaikan.
3.5.8 Ujicoba Pemakaian
Setelah revisi dan perbaikan dilakukan, selanjutnya produk dilakukan ujicoba pemakaian. Ujicoba pemakaian produk dilakukan di MTs asy-Syarifiyah
Sarirejo Kecamatan Guntur Kabupaten Demak pada 20 siswa sebagai kelompok eksperimen, dengan pembanding 20 siswa kelompokyang menggunakan video
lama. Pada masing–masing kelompok, penelitian dilakukan sebanyak lima kali pertemuan dengan alokasi waktu masing–masing 2X40 menit. Penelitian
dilakukan sebagai berikut: 1.
Melaksanakan pretest untuk melihat kemampuan awal siswa. 2.
Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP yang telah disusun. 3.
Melakukan observasi siswa praktik menggunakan mikroskopoleh observer. 4.
Melakukan posttest untuk mengetahui pengaruh pemahaman dengan melihat hasil belajar siswa.
3.5.9 Revisi II Produk