Pengertian Pendidikan Karakter Tujuan, Fungsi, dan Ruang Lingkup Pendidikan Karakter

5. Pengaruh Pendidikan Karakter Siswa

Secara umum, menurut Hadari Nawawi, yang bertanggung jawab atas maju mundurnya pendidikan, termasuk pendidikan karakter adalah keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiganya merupakan suatu kesatuan yang utuh saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.

a. Keluarga

Pengaruh keluarga dalam hal ini adalah orang tua yang memiliki tugas utama memberikan pendidikan, terutama pendidikan agama kepada anak, yaitu sejak anak masih dalam kandungan sampai mereka dewasa. Sebagaimana dalam Hadits Nabi SAW. 23 Artinya: “ Dari “alai’ dari bapaknya dari abu Hurairah Ra, bahwasanya Rasulullah SAW., bersabda:” setiap orang dilahirkan ibunya atas dasar fitrah potensi dasar untuk beragama, maka setelah itu orang tuanya yang membawa dia beragama nasrani dan majusi , maka apabila orang tuanya beragama Islam, anaknya menjadi muslim pula”. Hadits Riwayat Muslim. 24 Oleh karena itu, orang tua memiliki tanggung jawab yang sangat besar atas terselengganya pendidikan, karena pengaruh orang tualah pendidikan anak dapat terselenggara. 25 Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang paling awal dan sangat mempengaruhi perkembangan anak. 26 Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat, tiada masyarakat jika tiada keluarga. Keluarga adalah suatu tempat 23 Nur Uhbiyati, Op. Cit., h. 220 24 Abu Husein bin al-Hajaj al-Qusyairi, Shahih Muslim, Singapura Penang: Sulaiman Marai, tt Juz II, h. 489. 25 Ibid., h. 220 dimana anak-anak itu di didik, diarahkan agar menjadi anak yang mempunyai arti dalam hidupnya. 27 Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya menjadi orang yang berkembang secara sempurna. Mereka menginginkan anak yang dilahirkan itu kelak menjadi orang yang sehat, kuat, berketrampilan, cerdas, pandai dan beriman. Dalam taraf yang sederhana, orang tua tidak menginginkan anaknya lemah, sakit-sakitan, penganggur, bodoh dan nakal. 28 Untuk mencapai tujuan itu, orang tualah yang menjadi pendidik pertama dan utama. Kaidah ini ditetapkan secara kodrati: artinya orang tua tidak dapat berbuat lain, mereka harus menempati posisi itu dalam keadaan bagaimanapun juga. Mengapa? Karena mereka ditakdirkan menjadi orang tua bagi anak yang mereka lahirkan. Oleh sebab itu, mau tidak mau mereka harus menjadi penanggung jawab pertama dan utama. 29 Orang tua adalah pendidik pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka, merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung, artinya pendidikan tersebut yang dengan sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh itu. 30 Hal lain, yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah dengan bercerita kepada anak-anak mereka, sebab ini merupakan salah satu faktor pendidikan yang bersifat intelektual dan amat berpengaruh dalam menanamkan nilai-nilai akidah dan moralitas serta sifat humanisme yang benar. 31 Dari hal tersebut di atas, mungkin bermanfaat bagi orang tua dalam menjalankan peranannya sebagai pendidik yang pertama dan utama, demi pembentukan kepribadian anak pada masa yang akan datang. 26 Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji RI, Pegangan Orang Tua, Jakarta, 2002, h. 1 27 BP-4 Pusat, Modul Keluarga Bahagia Sejahtera, Jakarta, 1998, h. 146 28 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, Cet. 3., h. 155 29 Ibid., h. 155 30 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2003, h. 67. 31 Widodo Supriyono, Ilmu Pendidikan Islam Teoritis dan Praktis, Semarang: Pustaka Pelajar, 2001, h. 48

b. Sekolah

Secara sederhana, sekolah merupakan lembaga pendidikan tempat peserta didik melakukan interaksi proses belajar mengajar menurut tingkatan jurusan tertentu secara formal. Batasan ini memberikan suatu nilai-nilai dari suatu kebudayaan kepada peserta didik secara terarah dan memiliki tujuan. 32 Sekolah merupakan sarana transformasi kebudayaan suatu kebudayaan suatu masyarakat yang eksistensinya hanya merupakan sub kultur dari totalitas kebudayaan manusia. Kondisi ini menjadikan sekolah lembaga yang paling besar pengaruhnya dalam proses dinamika budaya manusia. Hal ini setidaknya disebabkan tiga faktor, yaitu: 1 Sekolah merupakan tempat berkumpulnya peserta didik, yang berasal dari berbagai latar belakang kebudayaan yang berbeda. Dalam hal ini, sekolah berfungsi untuk mengakumulasi berbagai bentuk latar belakang kebudayaan peserta didik, dalam suatu sistem kebudayaan. 2 Eksistensi sekolah merupakan miniature untuk melihat sejauh mana maju mundurnya peradaban suatu Negara. 3 Sekolah juga merupakan tempat dimana peserta didik menerima berbagai macam bentuk keterampilan yang secara pragmatis dapat dipergunakan dalam kehidupannya. Dilain pihak, sekolah juga merupakan tempat penumbuhan nilai moralitas religius. Dengan nilai tersebut, diharapkan akan mampu menjadi alat kontrol dalam setiap aktivitas yang dilakukannya. 33 Di samping itu telah diakui oleh berbagai pihak tentang peran sekolah bagi pembentukan kepribadian anak sangat besar. Sekolah telah mendidik anak tentang kecerdasan, sikap, minat dan sebagainya dengan gaya dan caranya sendiri sehingga anak menaatinya. Karena itu dapatlah dikatakan sekolah berpengaruh besar bagi jiwa dan keberagamaan anak. Lingkungan sekolah yang positif 32 Samsul Nizar, Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001, Cet. 1, h. 127. 33 Ibid., h. 128-129. terhadap pendidikan Islam yaitu lingkungan sekolah yang memberikan fasilitas dan motivasi untuk berlangsungnya pendidikan agama ini. 34 Melihat wacana di atas, terlihat bahwa eksistensi sekolah merupakan sarana paling vital dalam proses pemunculan kepribadian manusia seutuhnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang dialogis, adaptik dan kondusif bagi optimalisasi pencapaian tugas dan fungsinya, baik secara makro maupun mikro. 35 Baik tujuan institusional, kurikuler maupun instruksional, kesemuanya harus diarahkan kepada pembentukan corak pribadi dan kemampuan warga masyarakat sebagaimana yang menjadi target atau sasaran pendidikan di masyarakat yang bersangkutan. Ini merupakan konsekuensi logis dari kedudukan sekolah sebagai lembaga sosial yang terorganisir secara formal. 36

c. Masyarakat

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan. Secara sederhana masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan dan agama. Setiap masyarakat mempunyai cita-cita, peraturan-peraturan dan sistem kekuasaan tertentu. 37 Masyarakat besar pengaruhnya dalam memberi arah terhadap pendidikan anak, terutama para pemimpin masyarakat atau penguasa yang ada di dalamnya. Pemimpin masyarakat muslim tentu saja menghendaki agar setiap anak di didik menjadi anggota yang taat dan patuh menjalankan agamanya, baik dalam lingkungan keluarganya, anggota dari teman-temanya, kelompok kelasnya dan sekolahnya. Bila anak telah dewasa diharapkan menjadi anggota yang baik pula sebagai warga desa, warga kota dan warga Negara. Dengan demikian, pengaruh masyarakat dalam pendidikan terutama pendidikan Islam pada anak didik sangatlah penting dalam keikut sertaan dan tanggung jawab membimbing dan mendidik pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebab tanggung jawab pendidikan pada hakikatnya merupakan tanggung 34 Nur Uhbiyati, OP. Cit., h. 214 35 Samsul Nizar, Op. Cit., h. 130 36 Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1988, Cet. Ke-3, h. 148 37 Zakiah Daradjat, Op. Cit, h. 44

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe match mine terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa (quasi eksperimen di SMP Islam al-azhar)

11 106 89

Pengaruh strategi pembelajaran aktif card sort terhadap hasil belajar Matematika siswa (studi eksperimen di kelas VII SMPN 05 kota Tangerang Selatan)

0 6 143

Pengaruh kualitas pembelajaran guru PAI terhadap prestasi siswa bidang studi Agama Islam kelas VIII SMP Islam Parung

0 7 11

Pengaruh Penggunaan Media Audio terhadap Pembelajaran Menyimak Puisi di Kelas X SMA Negeri 6 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 4 175

Pengaruh penggunaan media gambar terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V di SDIT Az-Zahra Pondok Petir Sawangan Depok Tahun pelajaran 2013/2014

1 10 132

Pengaruh Metode Index Card Match dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan

2 10 189

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

Pengaruh Metode Menulis Berantai terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2013/2014

4 14 159

Pengaruh pembelajaran puisi terhadap karakter siswa Kelas VII di SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) Sukatani Rajeg, Tangerang Tahun Ajaran 2013/2014

0 4 84

Pengaruh reward dan punishment terhadap motivasi belajar siswa SMP Islam Plus Baitul Maal-Pondok Aren, Tangerang Selatan

11 92 154