CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Lanjutan
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014
DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 Continued
- 84 - Perusahaan tidak menyelenggarakan penyisihan
dana untuk obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai
dengan tujuan rencana penggunaan dana. The Company does not hold sinking fund for the
bonds with a view to optimize the use of proceeds from emissions in accordance with the intended
purpose for the use of funds.
Obligasi harus dilunasi pada tanggal jatuh tempo dengan harga yang sama dengan jumlah pokok
Obligasi yang tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan Sertifikat Jumbo
Obligasi dan ketentuan perjanjian Perwaliamanatan. The Bonds must be repaid at maturity date at a price
equal to the principal amount stated on the Bonds held by the Bond Holders, by observing the Jumbo
Certificate Bond and the Trustee’s terms of
agreement. Hasil
penerbitan obligasi
akan dipergunakan
seluruhnya untuk pengembangan usaha Perusahaan melalui akuisisi beberapa perusahaan yang dapat
berupa apartemen,
perhotelan, perkantoran,
pertokoan, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi danatau perumahan.
The proceeds from the issuance at the bonds were used entirely for the development of the Company’s
business through acquisition of several companies in the form of apartments, hotels, offices, shops,
shopping centers, recreation centers andor housing complex.
Seluruh obligasi dijamin dengan jaminan khusus berupa tanah dan bangunan, sebesar sekurang-
kurangnya 100 dari nilai pokok obligasi berupa tiga bidang tanah yaitu komplek “Proyek Central Park”
yang terdiri dari bangunan mal, hotel, 3 tower apartemen dan gedung perkantoran office tower,
dimana jaminan ini dijaminkan secara paripasu dengan pemegang obligasi I Agung Podomoro Land
Tahun 2011, Pemegang Obligasi II Agung Podomoro Land Tahun 2012, Pemegang Obligasi Berkelanjutan
I Agung Podomoro Land Tahap I Tahun 2013, Tahap II tahun 2014, Tahap III tahun 2014 dan Tahap IV
tahun 2015. Setelah Perusahaan memperoleh Sertifikat Hak Milik atas Mal Central Park, maka
jaminan bagi Pemegang Obligasi adalah berupa Mal Central Park.
All the bonds payable is guaranteed with specific collaterals such as land and building, amounted at
least 100 from the principal value of the bonds in a form of three landscapes, they are “Central Park
Project” consists of mall, hotel, 3 towers of apartment and office tower, where these collaterals are secured
paripasu with Bond I Agung Podomoro Land Year 2011 holder, Bond II Agung Podomoro Land Year
2012 holder, Sustainable Bond I Agung Podomoro Land Phase I Year 2013 holder, Phase II Year 2014
holder, Phase III Year 2014 holder, and Phase IV Year 2015 holder. As soon as the Company obtained
the Certificate of Ownership for Central Park Mall, the collateral of Bond Holders is in the form of Central
Park Mall.
23. UANG MUKA PENJUALAN DAN PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
23. ADVANCES FROM CUSTOMERS AND UNEARNED REVENUES
2015 2014
Rp’000 Rp’000
Uang muka Advances from customers
Penjualan 3.851.605.374
4.235.442.504 Sales
Titipan pelanggan 390.343.358
270.112.726 Customer deposits
Pendapatan diterima dimuka Unearned revenues
Penjualan 2.151.425.607
1.204.470.265 Sales
Sewa 604.238.961
581.041.984 Rent
Jumlah 6.997.613.300
6.291.067.479 Total
Bagian yang direalisasi dalam satu tahun
3.920.457.962 3.248.215.002
Realized within one year Bagian yang direalisasi lebih
Net of realized within dari satu tahun
3.077.155.338 3.042.852.477
one year 31 DesemberDecember 31,
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Lanjutan
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014
DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 Continued
- 85 - Perincian
uang muka
penjualan berdasarkan
persentase dari harga jual adalah sebagai berikut: Details of advances from customers based on
percentage of selling price are as follows:
2015 2014
Rp’000 Rp’000
20 240.929.643
1.858.386.661 20
20 - 49,99 2.062.564.945
840.418.620 20 - 49,99
50 - 99,99 1.289.104.906
1.282.910.412 50 - 99,99
100 259.005.880
253.726.811 100
Jumlah 3.851.605.374
4.235.442.504 Total
31 DesemberDecember 31,
Uang muka penjualan merupakan uang muka penjualan unit apartemen, perkantoran, perumahan,
rumah kantor dan rumah toko yang belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan.
Advances from customers represent sale of apartments, offices, houses, home offices and shop
houses which have not met the criteria for revenue recognition.
Uang muka titipan pelanggan merupakan penerimaan dari calon pembeli yang masih dapat dibatalkan
sewaktu-waktu. Customer deposits represent advances received from
potential buyers that are cancellable at any time. Pendapatan
diterima dimuka
dari penjualan
merupakan selisih lebih antara uang yang diterima dengan
pengakuan pendapatan
berdasarkan persentase penyelesaian proyek.
Unearned revenues – sales represent excess cash received over the revenue recognized based on the
project’s percentage of completion.
Pendapatan diterima dimuka dari sewa merupakan uang muka sewa yang diterima dari penyewa.
Unearned revenues – rent represent advance rent received from the tenants.
24. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 24. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Grup menghitung dan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan
Undang-Undang Ketenagakerjaan
No. 132003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca
kerja tersebut adalah 1.985 dan 1.484 karyawan masing-masing pada tahun 2015 dan 2014.
The Group calculates post-employment benefits for its qualified employees based on Labor Law
No. 132003. The number of employees entitled to such benefits is 1,985 and 1,484 in 2015 and 2014,
respectively.
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko aktuarial seperti: risiko tingkat
bunga, risiko harapan hidup dan risiko gaji. The defined benefit pension plan typically expose the
Group to actuarial risks such as: interest rate risk, longevity risk and salary risk.
Risiko Tingkat Bunga Interest rate risk
Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.
A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability.
Risiko Harapan Hidup Longevity risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada estimasi terbaik dari mortalitas peserta
program baik selama dan setelah kontrak kerja. Peningkatan harapan hidup peserta program akan
meningkatkan liabilitas program. The present value of the defined benefit plan liability
is calculated by reference to the best estimate of the mortality of plan participants both during and after
their employment. An increase in the life expectancy of the plan participants will increase the plan’s
liability.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Lanjutan
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014
DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 Continued
- 86 - Risiko Gaji
Salary risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan
mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program
akan meningkatkan liabilitas program itu. The present value of the defined benefit plan liability
is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary
of the plan participants will increase the plan’s liability.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah
sebagai berikut: Amounts recognized in statements of profit or loss
and other comprehensive income in respect of the defined benefit plan are as follows:
2015 2014
Rp ’ 000 Rp ’ 000
Biaya jasa: Service cost:
Biaya jasa kini 43.817.359
29.076.185 Current service cost
Beban bunga neto 9.407.555
7.933.840 Net interest expense
Komponen dari biaya imbalan pasti yang Components of defined benefit costs recognised
diakui dalam laba rugi 53.224.914
37.010.025 in profit or loss
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - neto Remeasurement on the net defined benefit liability:
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul Actuarial gains and losses arising from changes
dari perubahan asumsi keuangan 6.543.968
1.373.866 in financial assumptions
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang tmbul Actuarial gains and losses arising from
dari penyesuaian atas pengalaman 4.061.003
101.143 experience adjustments
Penambahan penghasilan komprehensif lain Additional other comprehensive income
karena akuisisi entitas anak -
185.869 due to acquisition of subsidiary
Komponen beban imbalan pasti yang diakui Components of defined benefit costs recognised
dalam penghasilan komprehensif lain. 2.482.965
1.458.592 in other comprehensive income
Jumlah 50.741.949
38.468.617 Total
Biaya tahun berjalan, Rp 53.224.914
ribu dan
Rp 37.010.025 ribu masing-masing termasuk dalam beban umum dan administrasi tahun 2015 dan 2014
Catatan 34. Of the expense for the year, Rp 53,224,914 thousand
and Rp 37,010,025 thousand were included in general and administrative expenses in 2015 and
2014, respectively Note 34.
Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Movements in the present value of the defined benefit obligation were as follows:
2015 2014
Rp ’ 000 Rp ’ 000
Kewajiban imbalan pasti - awal 126.749.488
93.315.178 Opening defined benefits obligation
Penambahan liabilitas imbalan pasca kerja Additional post-employment benefits
karena akuisisi entitas anak -
243.988 due to acquisition of subsidiary
Biaya jasa kini 43.817.359
29.076.185 Current service cost
Biaya bunga 9.407.555
7.933.840 Interest cost
Mutasi kewajiban keluar -
2.775.285 Mutation of outcoming liabilities
Pengukuran kembali keuntungankerugian: Remeasurement gainslosses:
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang Actuarial gains and losses arising from
timbul dari perubahan asumsi keuangan 6.543.968
1.373.866 changes in financial assumptions
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang Actuarial gains and losses arising from
timbul dari penyesuaian atas pengalaman 4.061.003
101.143 experience adjustments
Pembayaran manfaat 7.205.700
2.317.141 Benefits paid
Kewajiban imbalan pasti - akhir 170.285.737
126.749.488 Closing defined benefits obligation
31 Desember
December, 31
Disajikan kembali Catatan 2 As restated Note 2
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
31 DESEMBER 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Lanjutan
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014
DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 Continued
- 87 - Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh
aktuaris independen PT RAS Actuarial Consulting untuk tahun 2015 dan PT Bumi Dharma Aktuaria
untuk tahun 2014. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai
berikut: The cost of providing post-employment benefits is
calculated by independent actuaries PT RAS
Actuarial Consulting for the year 2015 and PT Bumi Dharma Aktuaria for the year 2014. The actuarial
valuation was carried out using the following key assumptions:
2015 2014
Tingkat diskonto per tahun 9 - 9,1
8 - 9 Discount rate per annum
Tingkat kenaikan gaji per tahun 5 - 10
5 - 10 Salary increment rate per annum
Tingkat pensiun normal 55 tahunyears
55 tahunyears Normal retirement rate
Tingkat kematian Indonesia Mortality
Indonesia Mortality Mortality rate
Table 3 Table 3
31 DesemberDecember 31,
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto,
kenaikan gaji yang diharapkan dan mortalitas.
Sensitivitas analisis
di bawah
ini ditentukan
berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan
semua asumsi lain konstan. Significant
actuarial assumptions
for the
determination of the defined obligation are discount rate, expected salary increase and mortality. The
sensitivity analysis below have been determined based on reasonably possible changes of the
respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions
constant.
• Jika tingkat diskonto lebih tinggi lebih rendah
100 basis poin, kewajiban imbalan pasti akan berkurang menjadi sebesar Rp 179.415.130 ribu
meningkat menjadi sebesar Rp 162.989.727 ribu.
• If the discount rate increases decreases by 100
basis point, post-employment benefits obligation will be decrease to Rp 179,415,130 thousand
increase to Rp 162,989,727 thousand.
• Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik
turun sebesar 1, kewajiban imbalan pasti akan naik menjadi sebesar Rp 179.469.999 ribu turun
menjadi sebesar Rp 162.861.954 ribu. •
If the
expected salary
growth increases
decreases by 1, the post-employment benefits obligation will be increase to Rp 179,469,999
thousand decrease to Rp 162,861,954 thousand.
• Jika tingkat kematian meningkat turun dalam
satu tahun untuk pria dan wanita, kewajiban imbalan pasti akan meningkat menjadi sebesar
Rp 170.895.645 ribu turun menjadi sebesar Rp 170.499.774 ribu.
• If the mortality rate increases decreases by one
year for both men and women, the post-
employment benefits obligation will be increase to Rp
170,895,645 thousand
decrease to
Rp 170,499,774 thousand. Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin
tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan
asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain
karena beberapa
asumsi tersebut
mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the post-
employment benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of
one another as some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung
dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan
yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the post-employment
benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the
reporting period, which is the same as that applied in calculating the post-employment benefits obligation
recognized in the consolidated statement of financial position.
Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas
dari tahun sebelumnya. There was no change in the methods and
assumptions used in preparing the sensitivity analysis from prior years.