d. Faktor-faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja
Menurut Moekijat dalam Lutfi dan Mayahayati 2015, disiplin dapat timbul karena adanya Self imposed discipline dan Command
discipline. 1 Self imposed discipline, yaitu disiplin yang dipaksakan diri
sendiri. Disiplin yang berasal dari diri seseorang yang ada pada hakikatnya merupakan suatu tanggapan spontan terhadap
pimpinan yang cakap dan merupakan semacam dorongan pada dirinya sendiri atau disebut motivasi.
2 Command discipline yaitu disiplin yang diperintahkan. Disiplin yang berasal dari suatu kekuasaan yang diakui dan
menggunakan cara-cara menakutkan untuk memperoleh pelaksanaan melalui kebiasaan, peraturan-peraturan tertentu.
Menurut Mowday et al., 1982 menyatakan bahwa pegawai yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi akan lebih termotivasi
untuk hadir dalam organisasi dan berusaha untuk mencapai tujuan organisasi. Bentuk kehadirannya dalam organisasi dan usaha untuk
mencapai tujuan itulah yang akan mendorong pegawai untuk bertindak disiplin.
e. Faktor-faktor yang dipengaruhi Disiplin Kerja
Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi para pegawainya. Bagi
organisasi adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata
tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Sedangkan bagi pegawai akan diperoleh suasana kerja yang
menyenangkan sehingga akan menambah semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian, pegawai dapat
melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi
terwujudnya tujuan organisasi Sutrisno dalam Fitria dan Amar, 2015.
2. Motivasi Kerja a. Definisi Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan 2003, motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka
mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Menurut Manullang 2006,
bahwa motivasi kerja tidak lain dari sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Dengan pendek kata, motivasi kerja
adalah pendorong semangat kerja. Sesuatu di sini dapat berasal dari dalam diri seseorang atau luar diri seseorang. Robbins 2008,
menyebutkan bahwa motivasi kerja sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan-tujuan
organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individual. Motivasi juga sebagai proses
yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran. Dengan adanya upaya yang dilakukan
organisasi untuk memenuhi kebutuhan individu diharapkan motivasi kerja menjadi meningkat dan tujuan dari organisasi dapat tercapai.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah dorongan atau keinginan yang berasal dari dalam maupun luar diri
seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan atau upaya-upaya untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Karakteristik Motivasi Kerja
David C. McClelland dalam Mangkunegara 2009 mengemukakan enam karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi,
yaitu sebagai berikut. 1 Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi.
2 Berani mengambil dan memikul risiko. 3 Memiliki tujuan yang realistik.
4 Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuan.
5 Memanfaatkan umpan balik yang konkret dalam semua kegiatan yang dilakukan.
6 Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.