suasana dalam cerita. Sedang dalam audio visual TV, VCD dan DVD, teks samping tidak dibaca, tetapi divisualisasikan, sehingga memerlukan teknis khusus.
2. Menurut Gaya Pementasannya
Menurut gaya pementasannya drama Jawa dapat dibedakan sebagai berikut. a. Drama tradisional
b. Drama modern Di atas telah disinggung bahwa klasifikasi ini terutama didasarkan oleh ada
dan tidaknya teks tertulis sebagai dasar pementasan. Drama tradisional adalah drama yang dalam pementasannya belum menggunakan teks tertulis atau naskah
dan mengandalkan profesionalisme dan improfissasi langsung dari pemainnya di panggung. Sedang dalam drama modern menekankan penulisan perencanaan yang
matang untuk dipakai sebagai pedoman pementasannya naskah. Penghayatan pemain di dasarkan atas pembacaan naskah yang disediakan.
Di atas juga telah disinggung bahwa dalam drama Jawa terdapat tradisi menulis naskah pedoman secara tidak lengkap, yakni hanya dituliskan pokok-
pokok adegannya dan inti isi pembicaraan tiap adegan. Dalam tradisi wayang purwa naskah seperti itu disebut Pakem balungan.
3. Menurut Masyarakat Pendukungnya
Menurut masyarakat pendukungnya drama Jawa dapat dibagi menjadi sebagai berikut.
a. Drama rakyat kesenian rakyat b. Drama istana kesenian istana
Dalam sejarah drama Jawa, terutama jenis drama tradisional, terdapat drama istana, yakni drama yang muncul dan hidupnya berada dalam lingkungan
istana saja, tetapi juga terdapat jenis drama rakyat, yakni yang memang muncul dari rakyat jelata dan berkembang di pedesaan. Yang termasuk drama istana
antara lain wayang wong, meskipun pada akhirnya juga berkembang menjadi drama rakyat. Drama rakyat contohnya adalah kethoprak, yang pada mulanya
hanya bercerita tentang petani di sawah yang dikirim makan oleh isterinya. Pada umumnya drama istana memiliki ciri-ciri bentuk yang rumit dan halus
dan dengan aturan yang relatif ketat. Sebagai contoh adalah tarian Jawa klasik yang harus dikuasai oleh para pemain wayang wong serta segala aturan tampil dan
136
dialognya. Sebaliknya, drama rakyat relatif lebih sederhana, relatif kasar dan lebih bebas.
4. Menurut Sifat Isi Ceritanya