Hasil analisis uji hipotesis keempat menunjukkan harga t
hitung
sebesar 4,208. Harga t
hitung
kemudiaan dikonsultasikan pada tabel t. Harga t
tabel
pada taraf signifikan 5 dengan dk 62 adalah 1,671. Dengan demikian harga t
hitung
lebih besar dari harga t
tabel
t
hitung
t
tabel
, sehingga diperoleh keputusan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Tabel 32. Hasil Uji Hipotesis Keempat Hipotesis
t
hitung
t
tabel
dk Taraf Sig.
Kesimpulan
Hipotesis Pertama
4,208 1,671
62 0,05
Ho ditolak Ha diterima
Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa Ho yang menyatakan tidak
ada perbedaan kemampuan siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen secara signifikan setelah mengikuti mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran
perakitan komputer ditolak, dan Ha yang menyatakan ada perbedaan
kemampuan siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen secara signifikan setelah mengikuti mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran perakitan
komputer diterima. Jadi dapat disimpulkan ada perbedaan kemampuan
siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen secara signifikan setelah mengikuti mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran perakitan komputer
secara signifikan.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMK N 1 Bantul kelas X TKJ 1 dan Kelas TKJ 2 dapat diketahui bahwa sebelum mendapatkan perlakuan
yang berbeda, tingkat kemampuan siswa pada kedua kelas tersebut hampir sama.
Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis pertama dengan uji-t terhadap nilai rata-rata pretest kedua kelas tersebut. Kelas X TKJ 1 sebagai kelas kontrol
dengan rata-rata pretest sebesar 66,28 sedangkan kelas X TKJ 2 sebagai kelas eksperimen dengan rata-rata pretest sebesar 66,92. Dengan melihat hasil uji-t dari
rata-rata pretest kedua kelas tersebut dapat dikatakan bahwa kemampuan awal dari kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Setelah pretest pada kedua kelas selesai dilaksanakan, langkah selanjutnya memberikan kegiatan pembelajaran tentang materi perakitan komputer untuk kelas
eksperimen dan kontrol. Kedua kelas mendapatkan perbedaan perlakuan. Kelas eksperimen diberikan pengajaran dengan menggunakan Multimedia Interaktif Cico
IT-Essential Virtual Desktop , sedangkan kelas kontrol diberikan pengajaran dengan
menggunakan media nyata. Pada akhir pembelajaran diberikan posttest untuk mengetahui peningkatan
kemampuan siswa. Posttest dilakukkan setelah kedua kelas menyelesaikan materi perakitan komputer dengan memberikan tugas merakit komputer yang sama pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari pemberian posttest akan diketahui pengetahuan siswa setelah diberikan pengajaran dengan media yang berbeda.
Nilai posttest kelas eksperimen sebesar 78,28 dan nilai pretest kelas eksperimen sebesar 68,92. Dengan melihat rata-rata pretest dan posttest kelas
eksperimen tersebut, kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua menggunakan uji-t dependen
berkorelasi menunjukkan bahwa adakah perbedaan kemampuan siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran menggunakan Multimedia Interaktif Cisco IT-
Virtual Desktop secara siginifikan.
Pengujian hipotesis yang ketiga menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan siswa sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran perakitan
komputer dengan menggunakan media nyata. Hal ini dapat diketahui dari nilai pretest
dan posttest kelas kontrol. Rata-rata nilai pretest kelas kontrol sebesar 66,28 dan rata-rata nilai posttest kelas kontrol sebesar 68,88. Dengan melihat rata-rata
pretest dan posttest kelas kontrol tersebut, kemudian dilakukan pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua menggunakan uji-t dependen berkorelasi menunjukkan bahwa ada perbedaan
kemampuan siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran menggunakan media nyata.
Kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama mengalami peningkatan kemampuan siswa. Akan tetapi peningkatan kemampuan siswa kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan peningkatan pengetahuan pada kelas kontrol. Hal ini dapat diketahui hasil nilai posttest kelas eksperimen sebesar 78,28 lebih tinggi
dibandingkan nilai posttest kelas kontrol yaitu 68,88. Perbandingkan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
menunjukkan adanya perbedaan kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol secara signifikan. Dengan menggunakan rata-rata nilai posttest kedua kelas
dilakukan pengujian hipotesis keempat dengan menggunakan uji-t independen. Dari hasil pengujian menunjukkan adanya perbedaan kemampuan siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif dan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan media nyata.
Kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan dengan menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran lebih baik hasilnya dibandingkan dengan
kelompok kontrol yang mendapatkan perlakuan dengan menggunakan media nyata dalam pembelajarannya. Dengan demikian peningkatan kemampuan siswa pada
kelompok ekspeimen disebabkan adanya penggunaan multimedia interaktif. Hal ini disebabkan dengan menggunakan Multimedia Interaktif Cisco IT-Essential Virtual
Desktop dapat menarik perhatian siswa untuk lebih aktif dalam memperhatikan dan
memahami materi yang disampaikan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai pretest kelas
eksperimen sebesar 66,92 dan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen sebesar 78,28. Sedangkan rata-rata nilai pretest kelas kontrol sebesar 66,28 dan rata-rata
nilai posttest kelas eksperimen sebesar 68,88. Selisih rata-rata nilai antara kelas ekspeimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut :
Tabel 33. Selisih Nilai Rata-Rata Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen
Rata-Rata Eksperimen
Kontrol Keterangan
Nilai Posttest 78,28
68,88 11,36 2,60
Nilai Pretest 66,92
66,28 Selisih
11,36 2,60
Perbandingan selisih rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
11,36 : 2, 60. Perbedaan kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak lepas dari penggunakan multimedia interaktif. Peningkatan kemampuan siswa
kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kemampuan kelas kontrol, maka dapat disimpulkan laju peningkatan kemampuan siswa kelas eksperimen lebih cepat atau
lebih besar dari pada laju peningkatan pengetahuan siswa kelas kontrol. Media pembelajaran multimedia interaktif memberikan kontribusi yang
positif dalam meningkatkan kemampuan siswa. Penggunaan media multimedia
interaktif terbukti lebih efektif daripada menggunakan media nyata. Untuk mengetahui besarnya efektivitas penggunaan multimedia interaktif dapat diketahui
dari selisih rata-rata nilai kelas eksperimen dan rata-rata nilai kelas kontrol. Rata-rata nilai awal kelas eksperimen sebelum pembelajaran menggunakan
multimedia interaktif O1 sebesar 66,92. Rata-rata nilai akhir kelas eksperimen setelah pembelajaran menggunakan multimedia interaktif O2 sebesar 78,28. Rata-
rata nilai awal kelas kontrol sebelum pembelajaran menggunakan media nyata O3 sebesar 66,28. Rata-rata nilai akhir kelas kontrol setelah pembelajaran
menggunakan media nyata O4 sebesar 68,88. Dengan melihat nilai pretest- posttest
kelas eksperimen dan kontrol, maka dapat diketahui besar efektivitas penggunan media multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa adalah O
2
- O
1
– O
4
- O
3
= 78,28 – 66,92 – 68,88 – 66,28 = 8,76. Jadi besarnya
efektivitas penggunaan multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa sebesar 8,21.
Berdasarkan hasil tersebut hendaknya guru pengampu mata pelajaran perakitan komputer bisa memanfaatkan multimedia interaktif Cisco IT-Essentials
Virtual Desktop untuk menunjang keberhasilan dalam proses belajar-mengajar.
Multimedia interaktif tersebut akan lebih efektif sehingga memudahkan penyampaian materi kepada siswa dan berdampak kemampuan siswa bisa lebih
meningkat. Media pembelajaran semakin efektif maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa.
Multimedia interaktif Cisco IT-Essentials Virtual Desktop sebaiknya digunakan sekolah yang tedapat materi perakitan komputer sebagai salah satu
media yang dapat meningkatkan keaktifan siswa karena melibatkan siswa sedang
guru hanya sebagai vasilitator, sehingga dapat meningkatkan daya tarik siswa terhadap suatu materi pelajaran. Media tersebut juga menarik bagi siswa, terbukti
mereka antusias menggunakan dan mempelajari perakitan komputer.
C. Keterbatasan Penelitian