Berakhirnya Perjanjian Pemborongan Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dengan CV. Bersama Kontraktor (Studi Pada CV. Bersama Kontraktor)

i. Khusus untuk pelelangan dan pemilihan langsung pengadaan pekerjaan konstruksi memiliki dukungan keuangan dari bank. j. Khusus untuk pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya harus memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket SKP. k. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan danatau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani penyedia barangjasa. l. Sebagai wajib pajak sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir SPT tahunan serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPH Pasal 23bila ada transaksi, PPh Pasal 25Pasal 29 dan PPN bagi pengusaha kena pajak paling kurang 3 tiga bulan terakhir dalam tahun berjalan. m. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada kontrak. n. Tidak masuk dalam daftar hitam. o. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman. p. Menandatangani pakta integritas.

E. Berakhirnya Perjanjian Pemborongan

Perjanjian pemborongan dapat berakhir dalam hal – hal sebagai berikut : 91 91 Ibid., hal. 20 – 22. Universitas Sumatera Utara 1. Pekerjaan telah diselesaikan oleh pemborong setelah masa pemeliharaan selesai atau dengan kata lain pada penyerahan kedua dan harga borongan telah dibayar oleh pihak yang memborongkan. Di dalam perjanjian pemborongan dikenal adanya 2 dua macam penyerahan yaitu : a. Penyerahan pertama yaitu penyerahan pekerjaan fisik setelah selesai 100. b. Penyerahan kedua yaitu penyerahan pekerjaan setelah masa pemeliharaan selesai. 2. Pembatalan perjanjian pemborongan Menurut Pasal 1611 KUHPerdata pihak yang memborongkan jika dikehendakinya demikian, boleh menghentikan pemborongannya, meskipun pekerjaan telah dimulai, asal ia memberikan ganti rugi sepenuhnya kepada si pemborong untuk segala biaya yang telah dikeluarkannya guna pekerjaannya serta untuk keuntungan yang terhilang karenanya. 3. Kematian pemborong Menurut Pasal 1612 KUHPerdata bahwa pekerjaan berhenti dengan meninggalnya si pemborong. Di sini pihak yang memborongkan harus membayar pekerjaan yang telah diselesaikan, juga bahan – bahan yang telah disediakan. Demikian juga ahli waris pemborong tidak boleh melanjutkan pekerjaan tersebut tanpa seizin yang memborongkan. Sebaliknya dengan meninggalnya pihak yang memborongkan, maka perjanjian pemborongan Universitas Sumatera Utara tidak berakhir. Oleh karena itu ahli waris dari yang memborongkan harus melanjutkan atau membatalkan dengan kata sepakat kedua belah pihak. 4. Berakhir karena salah satu pihak pailit Pada umumnya jika salah satu pihak jatuh pailit, maka perjanjian pemborongan pekerjaan tidak bisa dilanjutkan. 5. Pemutusan perjanjian pemborongan Pemutusan perjanjian pemborongan ini karena adanya wanprestasi. Pemutusan perjanjian pemborongan ini untuk waktu yang akan datang dengan kata lain pekerjaan yang belum dikerjakan yang diputuskan, namun mengenai pekerjaan yang telah dikerjakan akan tetap dibayar. 6. Persetujuan kedua pihak Perjanjian pemborongan pekerjaan yang berakhir karena para pihak yang mengadakan perjanjian sepakat dengan mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan apa yang telah diperjanjikan. Hal ini mungkin dengan diadakan persetujuan – persetujuan mengenai konsenkuensi yang harus ditanggung atau dihadapi oleh para pihak. Universitas Sumatera Utara 72 BAB IV TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN CV. BERSAMA KONTRAKTOR

A. Proses Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara Dinas

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Pekerjaan/Konstruksi Antara Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Sumber Daya Air Dengan Perusahaan Rekanan ( Studi Di Balai Sumber Daya Air Sumatera II Propinsi Sumatera Utara)

1 67 98

Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase Antara Dinas Bina Marga Kota Medan Dengan Cv.Teratai 26

8 122 120

Wanprestasi Dalam Perjanjian Pemborongan Kerja Milik Pemerintah Antara CV. Dina Utama Dengan Dinas Penataan Ruang Dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara

2 55 134

Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Antara Dinas Pekerjaan Umum KIMPRASWIL Kabupaten Toba Samosir Dengan CV. Bagas Belantara (Studi Kasus Pada CV. Bagas Belantara)

3 106 112

Perlindungan Terhadap Pihak Kontraktor Dalam Perjanjian Pemborongan (Studi Kasus Perjanjian Antara..

1 61 5

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dengan CV. Bersama Kontraktor (Studi Pada CV. Bersama Kontraktor)

0 0 9

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dengan CV. Bersama Kontraktor (Studi Pada CV. Bersama Kontraktor)

0 0 1

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dengan CV. Bersama Kontraktor (Studi Pada CV. Bersama Kontraktor)

0 0 17

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dengan CV. Bersama Kontraktor (Studi Pada CV. Bersama Kontraktor)

0 0 30

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dengan CV. Bersama Kontraktor (Studi Pada CV. Bersama Kontraktor)

0 0 3