commit to user 35
4. Keadaan Iklim Iklim merupakan faktor penting dalam pengelolaan usahatani.
Keadaan iklim di suatu tempat dipengaruhi oleh besarnya curah hujan, suhu, ketinggian tempat, sinar matahari, angin dan musim. Keadaan iklim
Kabupaten Kulon Progo termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun. Musim kemarau di Kabupaten
Kulon Progo biasanya pada bulan Mei sampai Oktober sedangkan musim hujan terjadi bulan November sampai April. Di Kabupaten Kulon Progo
rata-rata curah hujan per bulan adalah 117 mm dan hari hujan 7 hh perbulan. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu 263 mm
dan terendah pada bulan Agustus yaitu 0 mm.
B. Keadaan Penduduk
1. Perkembangan Penduduk Perkembangan penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh adanya
kelahiran, kematian dan migrasi. Pertumbuhan penduduk Kulon Progo pada tahun 2009 sebesar 0,98 , dengan jumlah penduduk sebanyak
488.071 orang terdiri dari laki – laki sebanyak 240.096 orang dan perempuan sebanyak 247.975 orang.
Keadaan kependudukan di Kabupaten Kulon Progo selama 5 lima tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Penduduk, dan Jumlah Kepala Keluarga di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2005 - 2009
No. Tahun Penduduk
Jumlah Kepala
Keluarga Laki-laki
jiwa Perempuan
jiwa Jumlah
Pertumbuhan 1.
2. 3.
4. 5.
2005 2006
2007 2008
2009 222.567
224.779 225.993
234.364 240.096
233.122 235.316
236.425 242.023
247.975 455.689
460.095 463.343
476.387 488.071
0,64 0,97
0,70 2,81
0,98 98.523
99.365 100.750
130.407 137.720
Sumber : Dinas Dukcapil Kabupaten Kulon Progo, 2010 Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk
Kabupaten Kulon Progo dari tahun ke tahun selalu meningkat. Peningkatan jumlah penduduk disebabkan karena jumlah penduduk yang
commit to user 36
lahir atau masuk dan menetap lebih besar dari pada jumlah penduduk yang mati atau pindah keluar dari Kabupaten Kulon Progo. Dengan adanya
peningkatan jumlah penduduk tersebut maka diperlukan peningkatan ketersediaan pangan wilayah untuk mencukupi kebutuhan konsumsi
penduduk, sehingga setiap penduduk dapat mengakses pangan dengan baik, yang nantinya akan menciptakan ketahanan pangan rumah tangga
maupun wilayah. 2. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk kelompok umur adalah jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur pada suatu daerah setiap kilometer persegi.
Jumlah penduduk kelompok umur menunjukkan penyebaran penduduk berdasarkan kelompok umur dan tingkat kepadatannya di suatu daerah.
Jumlah penduduk di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2009 yang tersebar di setiap kecamatan adalah 488.071 jiwa.
Penduduk usia belum produktif adalah penduduk yang berusia 0 - 14 tahun, sedangkan penduduk usia produktif adalah penduduk dengan usia
15 - 64 tahun, dan penduduk tidak produktif adalah penduduk yang memiliki usia lebih dari atau sama dengan 65 tahun. Keadaan penduduk
pada tahun 2009 berdasarkan umur didominasi kelompok usia produktif dengan usia 15 - 64 tahun yakni sebesar 336.243 orang atau 68,89,
sedangkan usia belum produktif 0 - 14 tahun sebanyak 96.599 orang 19,79 dan yang minoritas adalah kelompok usia tidak produktif 64
tahun keatas sebanyak 55.229 orang 11,32. Komposisi penduduk yang didominasi oleh kelompok usia produktif menunjukkan efektifitas
penduduk yang tinggi. Hal tersebut dilihat pada Tabel 9.
commit to user 37
Tabel 9. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009
No. Kelompok Umur
Jumlah Jiwa Persentase
1. 0 – 4
30.102 6,17
2. 5 – 9
32.622 6,68
3. 10 – 14
33.875 6,94
4. 15 – 19
33.274 6.82
5. 20 – 24
34.485 7,07
6. 25 – 29
43.095 8,83
7. 30 – 34
43.390 8,89
8. 35 – 39
39.732 8,14
9. 40 – 44
40.248 8,25
10. 45 – 49
33.497 6,86
11. 50 – 54
28.301 5,80
12. 55 – 59
22.028 4,51
13. 60 – 64
18.193 3,73
14. 65 – 69
18.127 3,71
15. 70 – 74
15.505 3,18
16. 75
21.597 4,42
Jumlah 488.071
100 Sumber : Dinas Dukcapil Kabupaten Kulon Progo, 2010
Berdasarkan Tabel 9, keadaan kependudukan di Kabupaten Kulon Progo didominasi oleh kelompok penduduk usia produktif 68,89 .
Jumlah penduduk usia produktif yaitu umur 15 - 64 tahun. Penduduk dengan usia produktif juga mempunyai lebih banyak peluang untuk
bekerja, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pendapatan keluarga, sehingga akhirnya akan berakibat pada terpenuhinya kebutuhan rumah
tangga penduduk, baik kebutuhan pangan maupun kebutuhan non pangan. Selain itu, pada usia produktif manusia membutuhkan lebih banyak energi
dibandingkan dengan usia non produktif, karena penduduk pada usia tersebut lebih banyak melakukan aktivitas atau kegiatan fisik.
Untuk menghitung besarnya Angka Beban Tanggungan ABT dapat digunakan perumusan sebagai berikut:
= ABT
100 Produktif
sia Penduduk U
Jumlah Produktif
Non sia
Penduduk U Jumlah
X
commit to user 38
= ABT
100 336.243
151.828 X
= 45,15
Berdasarkan perhitungan nilai ABT di Kabupaten Kulon Progo diketahui bahwa nilai ABT di Kabupaten Kulon Progo sebesar 45,15 ,
artinya setiap 100 orang usia produktif menanggung 45 orang usia non produktif. Berdasarkan jumlah penduduk menurut jenis kelamin dapat
diketahui bahwa jumlah penduduk Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2009 berjumlah 488.071 orang terdiri dari laki – laki sebanyak 240.096
orang dan perempuan sebanyak 247.975 orang. Untuk mengetahui besarnya sex ratio atau perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki
dengan jumlah penduduk perempuan digunakan perumusan sebagai berikut:
= SexRatio
100 Perempuan
Penduduk Jumlah
Laki -
Laki Penduduk
Jumlah X
= SexRatio
100 247.975
240.096 X
= 96,82
Berdasarkan perhitungan nilai sex ratio diketahui bahwa besarnya nilai sex ratio di Kabupaten Kulon Progo adalah 96,82 , artinya dalam
100 orang penduduk perempuan terdapat 97 orang penduduk laki-laki. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki. 3. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Perhatian pemerintah pada bidang
pendidikan diwujudkan melalui penyediaan saranaprasarana pendidikan dan peningkatan kualitas tenaga pengajar. Pendidikan merupakan hal yang
berperan penting dalam pembangunan suatu wilayah untuk kemajuan dalam suatu masyarakat, selain itu tingginya tingkat pendidikan
mempengaruhi pengetahuan gizi, sehingga berpengaruh terhadap
commit to user 39
pemilihan bahan konsumsi pangan dan gizi keluarga. Keadaan penduduk menurut pendidikan di Kabupaten Kulon Progo ditunjukkan pada Tabel 10
di bawah ini. Tabel 10. Jumlah Penduduk Kabupaten Kulon Progo Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2009 No.
Tingkat Pendidikan Jumlah
jiwa Persentase
1. Tidakbelum sekolah
85.138 17,44
2. Tidak tamat SDSederajat
46.236 9,47
3. SDSederajat
126.252 25,87
4. SLTPSederajat
75.837 15,54
5. SLTASederajat
127.863 26,20
6. Diploma III
3.161 0,65
7. Diploma III
6.054 1,24
8. Strata I
16.910 3,46
9. Strata II
575 0,12
10. Strata III 45
0,01 Jumlah Total
488.071 100
Sumber data : Dinas Dukcapil Kabupaten Kulon Progo, 2010 Berdasarkan
Tabel 10,
jumlah penduduk
paling banyak
berpendidikan dasar SD dan SMP yakni sebesar 202.189 orang kemudian disusul SLTA sebesar 127.863 orang dan yang terkecil
berpendidikan pasca sarjana yakni sebesar 575 orang. Sedangkan yang belum sekolah 85.138 orang, tidak tamat SD sebesar 46.236 orang, dan
berpendidikan Diploma sebesar 9.215 orang. Semakin tinggi tingkat pendidikan, peluang untuk mendapatkan
pekerjaan akan semakin besar, sehingga kesempatan untuk menperoleh pendapatan yang layak juga semakin besar, di samping itu semakin tinggi
tingkat pendidikan maka pengetahuan tentang gizi akan semakin meningkat, sehingga suatu rumah tangga dengan tingkat pendidikan yang
tinggi akan memperoleh pendapatan yang dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhannya, serta dapat memilihmenyediakan pangan yang
berkualitas dan bergizi bagi kehidupan anggota keluarganya.
commit to user 40
4. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Keadaan mata pencaharian penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh
sumber daya yang tersedia dan kondisi sosial ekonomi seperti ketrampilan yang dimiliki, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan dan modal yang
ada. Keadaan penduduk menurut lapangan pekerjaan utama di Kabupaten Kulon Progo ditunjukkan Tabel 11 berikut.
Tabel 11. Jumlah Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009
No Lapangan Pekerjaan Utama
Jumlah jiwa Persentase
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. Pertanian
Pertambangan dan Penggalian Industri
Listrik, Gas dan Air Minum Konstruksi
Perdagangan Transportasi
Keuangan Jasa
97.981 4.311
25.582 144
13.586 40.438
5.415 2.993
22.513 46,01
2,02 12,01
0,07 6,38
18,99 2,54
1,41 10,57
Jumlah 212.963
100 Sumber : BPS Kabupaten Kulon Progo, 2010
Berdasarkan Tabel 11 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Kulon Progo mempunyai mata pencaharian di sektor
pertanian yaitu sebanyak 97.981 jiwa 46,01, sedangkan sektor perdagangan menempati urutan kedua sebagai lapangan pekerjaan utama
penduduk Kabupaten Kulon Progo yaitu sebanyak 40.438 jiwa 18,99. Sektor industri menempati urutan ketiga sebagai lapangan pekerjaan utama
penduduk Kabupaten Kulon Progo yaitu sebanyak 25.582 jiwa 12,01. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Kabupaten Kulon Progo
merupakan daerah dengan potensi lahan yang cukup baik sebagai daerah pertanian dan tata guna lahan yang cukup besar untuk daerah
persawahanpertanian, sehingga menjadikan sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Secara tidak langsung, banyaknya penduduk
yang bermata pencaharian sebagai petani dapat mendukung ketersediaan pangan wilayah yang akan bermuara pada ketahanan pangan wilayah.
commit to user 41
C. Keadaan Pertanian