Risiko Audit dengan Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit Materialitas dengan Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit

35 hubungan antara time pressure dengan premature sign-off prosedur audit. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sososutiksno 2005:121, yang menunjukkan bahwa time budget pressure memiliki hubungan yang positif dengan perilaku disfungsional auditor yang tercermin dalam perilaku premature sign-off, melaporkan waktu audit dengan total waktu yang lebih pendek daripada waktu yang sebenarnya underreporting of audit time, dan pengurangan kualitas audit RAQ behaviors, tetapi time budget pressure secara tidak langsung memiliki hubungan yang negatif dengan kualitas audit. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Weningtyas, et al. 2006, Herningsih 2002, Coram et al. 2004, McNamara dan Liyanarachchi 2005, Soobaroyen dan Chengabroyan 2005, serta Sososutiksno 2005, dapat disimpulkan bahwa time pressure mempengaruhi tindakan penghentian prematur atas prosedur audit. Dengan demikian, keterkaitan antara time pressure dengan penghentian prematur atas prosedur audit dapat dirumuskan melalui hipotesis sebagai berikut: H a1 : Time pressure berpengaruh secara signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

2. Risiko Audit dengan Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit

Weningtyas, et al. 2006:15 menyatakan bahwa risiko audit mempunyai pengaruh signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hubungan antara risiko audit dengan penghentian prematur 36 bersifat positif. Ketika auditor menginginkan risiko deteksi yang rendah berarti auditor ingin semua bahan bukti yang terkumpul dapat mendeteksi adanya salah saji yang material. Agar bahan bukti tersebut dapat mendeteksi adanya salah saji yang material, maka diperlukan jumlah bahan bukti yang lebih banyak dan jumlah prosedur yang lebih banyak pula. Jadi ketika risiko audit rendah, auditor harus lebih banyak melakukan prosedur audit sehingga kemungkinan melakukan penghentian prematur atas prosedur audit akan semakin rendah, dan sebaliknya. Penelitian Herningsih 2002:120 juga menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara risiko audit dengan penghentian prematur atas prosedur audit. Namun dalam hal arah hubungan antara risiko audit dan penghentian prematur, penelitian ini menghasilkan hal yang berbeda. Herningsih 2002:120 menyatakan bahwa risiko audit memiliki hubungan negatif dengan penghentian prematur atas prosedur audit. Auditor yang menilai risiko audit yang melekat pada prosedur audit rendah lebih cenderung melakukan penghentian prematur atas prosedur audit tertentu. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Weningtyas, et al. 2006 dan Herningsih 2002, dapat disimpulkan bahwa risiko audit mempengaruhi tindakan penghentian prematur atas prosedur audit. Dengan demikian, keterkaitan antara risiko audit dengan penghentian prematur atas prosedur audit dapat dirumuskan melalui hipotesis sebagai berikut: H a2 : Risiko audit berpengaruh secara signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. 37

3. Materialitas dengan Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit

Penelitian yang dilakukan oleh Herningsih 2002:120 menunjukkan bahwa tingkat materialitas secara statistik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Weningtyas, et al. 2006:16 yang menunjukkan bahwa materialitas mempunyai pengaruh signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit, hubungan antara materialitas dan penghentian prematur bersifat negatif. Jika auditor menganggap bahwa prosedur audit memiliki materialitas rendah dalam mendeteksi kemungkinan adanya salah saji, maka kecenderungan auditor untuk meninggalkan atau mengabaikan prosedur tersebut akan semakin tinggi, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Weningtyas, et al. 2006, dapat disimpulkan bahwa materialitas berpengaruh terhadap praktik penghentian prematur atas prosedur audit. Dengan demikian, keterkaitan antara materialitas dengan penghentian prematur atas prosedur audit dapat dirumuskan melalui hipotesis sebagai berikut: H a3 : Materialitas berpengaruh secara signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

4. Prosedur Review dan Kontrol Kualitas oleh Kantor Akuntan Publik