BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN PT. Bank Negara Indonesia didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 berdasarkan
Peraturan Pemerintah Pengganti UU No.2 tahun 1946 dengan nama Bank Indonesia yang berfungsi sebagai bank sentral. Setelah terjadinya krisis moneter
yang melanda Indonesia pada tahun 1998, serta melihat situasi dan kondisi yang terjadi, banyak bank-bank yang di likuidasi, sedangkan bank syariah tetap berdiri
kokoh dengan prinsip syariah yang dipakai. Oleh karena itu, dunia perbankan mulai tertarik untuk mempelajari dan menerapkannya. Dalam upaya untuk
memperluas segmen pasar BNI maka manajemen BNI telah memutuskan untuk menggarap pasar Bank Syariah sebagai satu diantara beberapa upaya untuk
memperkuat bisnis BNI. PT. Bank Negara Indonesia persero Tbk. Kantor Cabang Syariah
dibentuk secara mandiri melalui Tim Proyek Internal tanpa bantuan konsultan. Pola yang di gunakan perusahaan untuk masuk dalam pasar perbankan syariah
adalah Dual Sistem Bank yakni menyediakan layanan perbankan umum dan syariah sekaligus. Hal ini sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang
memungkinkan bank-bank umum untuk membuka layanan syariah. Setelah dikeluarkannya UU No. 10 Tahun 1998 yang memperbolehkan Bank
Konvensional untuk membuka layanan syariah, kemudian pada tahun 1999 terbentuklah Tim Proyek Cabang Syariah. Pada tanggal 29 April 2000, dilakukan
pembentukan lima cabang pertama yaitu di Pekalongan, Jepara, Yogyakarta,
Universitas Sumatera Utara
Malang dan Banjarmasin. Kemudian pada tahun 2001 pembukaan cabang selanjutnya di lakukan di Padang, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Bandung dan
Makasar serta pembukaan cabang di Medan dan Palembang pada tahun 2002. Pada tahun 2003 dilakukan penyusunan Corporate Plan BNI Syariah dan
relokasi cabang Jepara ke Semarang. Pada tahun 2003 , dibentuk Cabang Syariah Banking and Financial Service peta navigasi dan pembukaan cabang syariah
Prima Jakarta dan Surabaya. Kemudian pada tahun 2005, dilakukan pengembangan cabang secara agresif, penataan organisasi dan adanya otonomi
khusus. Sedangkan pada tahun 2006 terbentuklah 22 Kantor Cabang Syariah, 29 Kantor Cabang Pembantu dan 128 Syariah Channeling Outlet.
Ada beberapa hal yang menjadi alasan pembukaan Cabang Syariah, antara lain: 1. Menyediakan layanan perbankan yang lengkap untuk mewujudkan BNI
sebagai Universal Banking 2. Berdasarkan data Majelis Ulama Indoneisa MUI, sebanyak 30 masyarakat
Indonesia menolak sistem bunga 3. Landasan operasional perbankan syariah sudah kuat
4. Masih terbatasnya saingan 5. Berdasarkan hasil survey, masyarakat memberikan respon baik dan
kepercayaan yang besar terhadap kehadiran Bank Syariah Adapun berdirinya PT. Bank Negara Indonesia persero Tbk. Kantor Cabang
Syariah Medan berdasarkan ketentuan dan aturan yang berkaitan dengan perbankan syariah adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 10 tahun 1998
Universitas Sumatera Utara
2. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.3223KepDir tanggal 12 Mei 1999 tentang bank umum berdasarkan prinsip syariah, perubahan
kegiatan usaha dan pembukaan Kantor Cabang Syariah. 3. Peraturan Bank Indonesia No. 27PBI2000 Tanggal 27 Februari 2000
tentang Giro Wajib Minimum dalam rupiah dan valuta asing bagi bank umum yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
4. Peraturan bank Indonesia No. 214PBI2000 tanggal 9 juni 2000 tentang perubahan atas peraturan Bank Indonesia No. 13PBI1999 tentang
penyelenggaraan kliring lokal dan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar kliring lokal
5. Peraturan Bank Indonesia No. 28PBI2000 tanggal 23 Juni 2000 tentang pasar uang atas bank berdasarkan prinsip syariah.
6. Peraturan Bank Indonesia No. 29PBI2000 tanggal 23 Juni 2000 tentang sertifikat wadiah bank Indonesia.
7. Buku petunjuk pendirian bank syariah PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Cabang Syariah Medan
merupakan cabang yang kesebelas yang didirikan pada tanggal 15 Agustus 2002 yang di resmikan oleh Agoest Soebakti, Direktur Ritel Bank Indonesia. PT. Bank
Negara Indonesia persero Tbk. Kantor Cabang Syariah Medan adalah satu dari usaha BNI yang hadir untuk melayani masyarakat dengan landasan sistem
perbankan syariah dalam rangka mewujudkan BNI sebagai Bank Universal.
Universitas Sumatera Utara
B. VISI, MISI, DAN TUJUAN PT. BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk. KANTOR CABANG SYARIAH MEDAN
a. Visi PT. Bank Negara Indonesia persero Tbk. Kantor Cabang Syariah Medan
“Menjadi Bank Syariah yang unggul dalam layanan dan kinerja sesuai dengan kaedah sehingga insyaAllah membawa berkah”
b. Misi PT. Bank Negara Indonesia persero Tbk. Kantor Cabang Syariah Medan
“Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan kinerja dan layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga
dapat menjadi bank syariah kebanggaan anak negeri” c. Tujuan . PT. Bank Negara Indonesia persero Tbk. Kantor Cabang
Syariah Medan Tujuan utama manajemen PT BNI dalam pengembangan Bank
Syariah adalah : Dalam rangka menjadi Universal Banking perlu mengakomodir
kebutuhan masyarakat yang ingin menyalurkan keuangannya melalui perbankan syariah serta sebagai alternatif dalam
menghadapi krisis yang mungkin timbul dikemudian hari, mengingat kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah tidak
terkena negatif spread seperti yang dialami oleh Bank-Bank konvensional.
Universitas Sumatera Utara
C. KELEBIHAN SISTEM SYARIAH DIBANDINGKAN DENGAN SISTEM KONVENSIONAL
Kelebihan sistem syariah dibanding sistem konvensional baik dari segi hukum agama maupun benefit adalah bahwa usaha syariah adalah
berdasarkan Syariat Islam, yang mengkedepankan rasa keadilan dan transparansi dalam melakukan transaksideal dengan nasabah misalnya
dalam pengambilan keuntungan margin serta bagi hasil, sedangkan dari segi benefit diharapkan akan lebih memberikan barokah atau ketentraman
bathin bagi para nasabah yang menggunakannya. Perbankan syariah di Indonesia pada suatu saat diharapkan mampu
bersaing dengan bank konvensional dari sisi omzet, mengingat penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, tentunya bahwa bank syariah harus
dikelola secara baik dan professional dengan dukungan SDM yang tangguh karena sistim operasional bank syariah sangat mendukung untuk
mencapai hal tersebut.
D. PERBEDAAN ANTARA TABUNGAN DENGAN SISTEM SYARIAH DENGAN TABUNGAN UMUM SELAMA INI BANK
KONVENSIONAL Kelebihan sistem syariah dibandingkan sistem konvensional seperti telah
dibahas pada pembicaraan terdahulu adalah usaha syariah berdasarkan Syariat Islam yang mengkedepankan rasa keadilan dan transparansi dalam
melakukan transaksi deal dengan nasabah. Dalam hal perbedaan antara tabungan mudharabah dan tabungan umum, yang paling utama adalah
Universitas Sumatera Utara
tabungan dan juga produk dana lainnya dalam sistem syariah tidak mengenal bunga interest yang tetap seperti bank konvensional,
melainkan dikenal dengan istilah bagi hasil sharing . Jadi pada saat awal pembukaan rekening dilakukan perjanjian bagi hasil yang tetap antara
bank dengan calon nasabah .
E. YANG MENJADI KEUNGGULAN BNI SYARIAH BNI Syariah didirikan dengan memanfaatkan jaringan BNI konvensional
yang ada baik fasilitas ATM maupun Kantor cabang BNI konvensional dengan melalui Syariah Production Counter . Dengan demikian layanan
syariah ini selain di Cabang Syariah . juga dapat dilayani di Kantor Cabang Konvensional, misalnya transaksi pembukaan rekening Tabungan
dan Deposito.
1. Produk-produk yang ditawarkan oleh BNI Syariah untuk lebih menarik minat masyarakat