Ruang Lingkup Bidang Usaha Lokasi Perusahaan Daerah Pemasaran Utilitas

penyakit, proses pemotongan dan pembersihan ayam yang dilakukan dengan halal dan hygienis, juga proses pengolahan yang diawasi secara ketat dan sesuai dengan standard makanan yang bermutu tinggi, sampai pada kemasan dan kualitas kontrol, serta distribusi yang dilakukan oleh sumberdaya manusia yang terbaik, didukung oleh mesin-mesin yang modern dan berteknologi tinggi. PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division, memproduksi dan men-supply produk yang bermutu tinggi untuk keperluan industri makanan di Indonesia seperti KFC, CFC, Wendys dan restaurant lain. PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division, sangat mengutamakan kebersihan dan kualitas dari produk yang dihasilkan, untuk itu masalah sanitasi dan hygenis serta jaminan halal sangat diutamakan, untuk menghasilkan produk bermutu tinggi dan memenuhi harapan serta kebutuhan pelanggan. PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division mengeluarkan kebijakan mutu yang merupakan kebijakan perusahaan yaitu: Senantiasa menghasilkan produk yang bermutu tinggi, halal dan aman untuk dikonsumsi dalam rangka pencapaian visi misi perusahaan sehingga dapat memberikan jaminan kepuasan kepada pelanggan. Menggalang kerjasama, partisipasi aktif dan positif semua karyawan dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu kerja secara terus- menerus. Seuai dengan motto “A Tradition of Quality”

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Ruang lingkup bidang usaha pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division adalah : Universitas Sumatera Utara 1. PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division merupakan industry manufaktur yang memproduksi makanan olahan daging ayam yaitu sausage dan further. 2. Bahan baku utama adalah ayam yang sudah beku yang berasal dari PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division dari Cikande dan Salatiga.

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division merupakan industri yang bergerak dalam bidang pemotongan dan pengolahan daging ayam. Industri ini terletak di Jalan Pulau Solor No. 2 Desa Saentis, Kawasan Industri Medan Tahap II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara. Bangunan PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division terdiri dari dua lantai. Pada lantai pertama terdapat kantor Personalia, Product Development and Quality Control, ruang rapat, gudang, dan ketiga Plant di atas. Selain itu, di perusahaan juga terdapat satu pos satpam di pintu gerbang masuk, kantin, dan masjid.

2.4. Daerah Pemasaran

Pasar merupakan tempat bertemunya antara produsen dan konsumen untuk melakukan proses transaksi atas suatu barang atau jasa. Pemasaran adalah suatu fungsi yang mencerminkan cara bagaimana memperlakukan pasar dan produk sehingga dapat memenuhi tujuan dalam memuaskan kebutuhan konsumen. Daerah pemasaran PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division saat ini adalah Universitas Sumatera Utara daerah Aceh, Medan, sedangkan untuk Sumatera bagian Selatan terdapat daerah Palembang dan Jambi.

2.5. Organisasi dan Manajemen

2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division menggunakan struktur organisasi lini dan fungsional. Struktur organisasi fungsional adalah suatu struktur organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian berdasarkan dalam bidang pekerjaan tersebut seperti Further manager kepada Sausage manager dan seterusnya, sedangkan organisasi lini adalah suatu bentuk struktur organisasi dimana wewenang mengalir dari pimpinan kepada bawahannya seperti plant head kepada plant manager.Berikut merupakan struktur organisasi PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division. Universitas Sumatera Utara Plant Head Plant Manager Further Manager Sausage Manager Cut Up Manager Warehouse Manager Engineering Manager PPIC Manager Purchasing Manager Finance Accounting Manager Personal General Affair Manager Further Supervisor Sausage Supervisor Cut Up Supervisor Warehouse Supervisor Engineering Supervisor PPIC Supervisor Purchasing Supervisor Finance Accounting Supervisor Personal General Affair Supervisor Further Foreman Sausage Foreman Cut Up Foreman Warehouse Foreman Engineering Foreman PPIC Foreman Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Purchasing Foreman Finance Accounting Foreman Personal General Affair Foreman Keterangan: ------ = Garis Fungsional = Garis Sumber: PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division Universitas Sumatera Utara Untuk pembagian tugas dan tanggung jawab dapat dilihat pada lampiran-1

2.5.2. Jumlah Tenaga Kerja Jam Kerja

Tenaga Kerja yang bekerja pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division sebanyak 465 orang dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Sistem Pembagian Jumlah Tenaga Kerja No Jabatan Jumlah 1 Plant Head 1 Orang 2 Plant Manager 1 Orang 3 Manager 9 Orang 4 Supervisior 9 Orang 5 Foreman Mandor 9 Orang 6 Karyawan 427 Orang Jumlah 465 Orang Dalam memelihara ketertiban dan kedisiplinan kerja setiap perusahaan mengeluarkan tata tertibperaturan kerja yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan perusahaan, termasuk dalam penetapan jam kerja. PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division mengatur waktu kerja sesuai dengan perundang-undangan tenaga kerja dari Depnaker, yaitu: 40 jam seminggu. Setiap harinya rata-rata karyawan yang bekerja 7 jam. Ketentuan jam kerja di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division diatur menurut aturan shift Universitas Sumatera Utara a Jam kerja pada bagian administrasi dan kantor dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Sistem Pembagian Jam Kerja Bagian Administrasi Hari Jam Kerja WIB Jam Istirahat WIB Senin – Jumat 08.00 – 16.00 12.00 – 13.00 Sumber: PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division b Jam kerja pada bagian produksi dapat dilihat pada Tabel 2.23 Tabel 2.3 Sistem Pembagian Jam Kerja Bagian Produksi Hari Shift Jam Kerja WIB Istirahat WIB Senin – Sabtu I 23.00-07.00 04.00 – 05.00 II 07.00-15.00 12.00-13.00 III 15.00-23.00 20.00 – 21.00 Sumber: PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division c Jam kerja pada bagian keamanan Untuk jumlah keamanan, dibagi menjadi 2 shift yang terdiri dari 5 orang dan melakukan penjagaan dimulai dari : - Jam 08.00 – 20.00 - Jam 20.00 – 07.00

2.5.3. Sistem Pengupahan Fasilitas Lainnya

Sistem pengupahan pada PT. Charoen Pokhpand Indonesia Food Division adalah sebagai berikut: 1 Upah diberikan sesuai dengan UMR yang berlaku. 2 Pemberian upah ditetapkan setelah melihat jam kerja, hari kerja, kerja lembur dan berdasarkan golongan. Universitas Sumatera Utara 3 Sistem pengupahan karyawan perusahaan di bagi atas : a Gaji tetap untuk karyawan tetap. b Gaji harian untuk karyawan harian. c Gaji borongan untuk karyawan borongan 4 Upah Pokok Pengupahan pada perusahaan ini adalah berdasarkan upah bulanan. Besarnya upah disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan, serta latar belakang pendidikan dan pengalaman. Upah tersebut diberikan untuk masa 21 hari kerja rata-rata dalam sebulan dengan waktu kerja rata-rata 8 jam dalam sehari. 5 Untuk pekerja lembur, dibagi dalam 2 golongan yaitu : a Golongan pekerja yang levelnya dibawah level supervisor, akan mendapat kompensasi kerja lembur sesuai dengan peraturan yang berlaku. b Golongan pekerja yang levelnya setaraf atau diatas supervisor, tidak akan memperoleh pembayaran uang lembur lagi, karena sudah termasuk di dalam gaji pokok. - Apabila kerja lembur dilakukan pada hari biasa maka untuk jam lembur, peraturannya adalah sebesar 1 ½ x upah sejam. - Untuk jam kerja lembur yang dilakukan pada hari bukan hari biasa untuk jam lembur peraturannya adalah sebesar 2 x upah sejam. Disamping pemberian gaji pokok dan upah lembur, juga diberikan uang makan,uang pengobatan, dan asuransi tenaga kerja. Selain pemberian kompensasiupah, perusahaan juga memberikan berbagai insentif bagi karyawan, seperti: Universitas Sumatera Utara 1 Memberikan THR Tunjangan Hari Raya untuk pekerja yang mempunyai masa kerja 1 tahun penuh secara terus menerus biasanya dalam 1 bulan upah. 2 Memberikan THR Tunjangan Hari Raya untuk pekerja yang mempunyai masa kerja belum mencapai satu tahun, maka biasanya tunjangan ditetapkan menurut perhitungan banyaknya bulan selama yang bersangkutan bekerja dibagi 12 dan dikalikan upah perbulan. 3 Bonus tahunan akan diberikan berdasarkan kemampuan perusahaan dan sepenuhnya ditetapkan oleh perusahaan dengan memperhatikan prestasi kerja masing-masing karyawan. 4 Tunjangan makan diberikan kepada pekerja perbulan, sesuai dengan kemampuan perusahaan, dan dibayar bersama-sama dengan pembayaran upah pekerja. 5 Memperhatikan kebutuhan rohani karyawan. 6 Perusahaan menyediakan tempat ibadah dan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melaksanakan ibadah. 7 Adanya jaminan kesehatan dan kesejahteraan karyawan. Jaminan kesehatan antara lain : 1 Cuti sakit. 2 Cuti khusus, karena perkawinan atau musibah. 3 Mewajibkan karyawan masuk ASTEK Asuransi Tenaga Kerja. 4 Tunjangan Proyek. 5 Tunjangan Kemalangan. Perusahaan memberikan fasilitas kerja kepada karyawan, seperti: 1 Memberikan pakaian kerja kepada setiap tenaga kerja dalam setahun. Universitas Sumatera Utara 2 Memberikan fasilitas pengobatan cuma-cuma kepada setiap tenaga kerja. 3 Menyediakan perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja yang diperlukan para karyawan, seperti sarung tangan, masker dan penyumbat telinga.

2.6. Proses Produksi

2.6.1. Bahan yang Digunakan

2.6.1.1. Bahan Baku

Bahan baku utama yang digunakan di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division, Medan adalah daging ayam. Daging ayam merupakan bahan pangan yang bernilai gizi tinggi karena kaya akan protein, lemak, mineral serta zat lainnya yang sangat dibutuhkan tubuh, sehingga diperlukan usaha untuk meningkatkan kualitas daging ayam yang dilakukan melalui pengolahan atau penanganan yang lebih baik sehingga dapat mengurangi kerusakan atau kebusukan selama penyimpanan dan pemasaran. Sumber daging ayam yang diperoleh PT. Charoen Pokphand Indonesia Medan saat ini masih berasal dari Slaughter House Rumah Potong Hewan PT. Charoen Pokphand yang berada di Cikande dan Salatiga karena PT. Charoen Pokphand Indonesia Medan belum memiliki Slaughter House. PT. Charoen Pokphand Indonesia Medan menerima daging ayam berupa Griller, yaitu daging ayam bulat tanpa bulu, kepala, ceker dan isi perut . Universitas Sumatera Utara

2.6.1.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan ialah bahan yang ditambahkan secara langsung ke dalam proses produksi dan merupakan komposisi produk untuk memudahkan dan menyempurnakan produk. Dalam proses pembuatan further di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division tidak lepas dari bahan pendukungnya seperti perekat tepung batter, tepung roti breading, minyak goreng, bumbu-bumbu dan Sodium Laktat sebagai bahan pengawet pada daging agar umur simpannya lama yang didapatkan dari suplier karena PT. Charoen Pokphand Indonesia masih belum bisa memproduksi bumbu-bumbu tersebut. Selain bumbu bahan penunjang lainnya yang tidak kalah penting adalah kemasan plastik, untuk kemasan ini PT. Charoen Pokphand Indonesia masih menggunakan kemasan dari suplier plastik dengan beberapa tipe plastik sesuai dengan kebutuhan pengemasan yang mereka gunakan. Bahan tambahan pada proses pembuatan further nugget adalah: 1 Campuran tepung tapioka dan minyak goreng sebagai emulsifier. 2 Premik, yaitu berupa campuran bumbu-bumbu yang telah diformulasikan di PT. Charoen Pokphand Indonesia Pusat di Cikande untuk memberikan cita rasa pada further. 3 Perekat tepung batter 4 Remah roti breading 5 Kemasan plastik untuk membungkus further. 6 Karton yang digunakan untuk pengepakan akhir further. Universitas Sumatera Utara

2.6.1.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan secara tidak langsung dalam produk dan bukan merupakan komposisi produk, tetapi digunakan sebagai pelengkap produk dan memudahkan dalam melakukan proses.

2.6.2. Uraian Proses

PT. Charoen Pokphand Indonesia bergerak dalam bidang pemotongan dan pengolahan daging ayam. Proses produksi pada PT. Charoen Pokphand Indonesia yaitu further production.

2.6.2.1 Nugget Production

Berikut merupakan uraian proses produksi pembuatan nugget pada PT. Charoen Pokphand Indonesia: 1 Petugas produksi menyiapkan formula untuk pembuatan suatu macam produk further nugget dimana petugas mempersiapkan komposisi seasoning bahan baku berupa tepung dan premix bumbu dari produk yang akan diproduksi. 2 Petugas membuat campuran emulsi yaitu menggunakan mesin bowl cutter. Fungsi dari penggunaan emulsi yaitu untuk mengenyalkan adonan. 3 Petugas melakukan proses grinding daging yaitu proses untuk menggiling daging menjadi halus. Proses grinding dilakukan dengan menggunakan mesin autogrind. 4 Proses pencampuran semua adonan yang telah dipersiapkan seperti seasoning, premix, daging giling, dan emulsi dengan air dan nitrogen. Proses mixing tersebut menggunakan mesin unimix dengan kapasitas produksi 250 kg. Universitas Sumatera Utara 5 Proses forming dilakukan dengan menggunakan mesin reforfomer. 6 Petugas membaluri tepung breadcrumb tepung roti ke adonan yang telah dibentuk. 7 Proses penggorengan terbagi menjadi dua yaitu proses precook dan cook. Pada proses precook adonan digoreng setengah matang, selanjutnya masuk pada proses cook adonan digoreng hingga benar – benar matang. Proses precook dan cook dilakukan pada mesin fryer. 8 Petugas menyeleksi produk yang telah jadi apakah defect cacat atau tidak. Apabila produk tersebut defect akan dilakukan rework pada mesin unimix, yaitu dicampur lagi dengan adonan-adonan yang lain. Produk defect yang dirework mempunyai batasan jumlah pada tiap batch maksimal sebanyak 5. 9 Petugas memasukkan adonan pada mesin insulated quick freeze IQF untuk dibekukan. Setelah itu adonan dijalankan oleh conveyor menuju televator untuk dinaikkan menuju mesin MHW. Pada mesin MHW adonan ditakar sesuai dengan ukuran per kemasan. 10 Proses packaging dimana adonan yang telah sesuai takaran tadi dikemas pada kemasan plastik menggunakan mesin Kawasima. 11 Proses penimbang kemasan menggunakan mesin check weighter, untuk ukuran berat yang tertera tidak sesuai maka produk tersebut akan secara otomatis dipisahkan. Produk yang terpisah tadi dilepas kembali kemasannya lalu dijalankan pada conveyor untuk melalui proses penakaran ulang pada mesin MHW. 12 Kemasan produk dikemas dalam carton box dan selanjutnya ditransfer ke warehouse finished product. Universitas Sumatera Utara Berikut flowchart proses produksi pembuatan further pada PT.Charoen Pokphand Indonesia dilihat pada Gambar 2.2. Universitas Sumatera Utara Start Membuat campuran emulsi Menyiapkan kuantitas seasonig dan premix sesuai formula Melakukan proses grinding daging Melakukan proses mixing emulsi, seasoning premix, daging giling, air,dan nitrogen Melakukan forming adonan Melapisi adonan yang telah dibentuk dengan tepung breadcrumb Melakukan proses precook adonan Melakukan proses cook adonan Menyeleksi nugget apakah defect atau tidak Tidak Ya Melakukan proses frozen nugget Melakukan proses penakaran nugget Melakukan proses packaging nugget ke dalam kemasan plastik Melakukan pengukuran berat produk apakah sesuai atau tidak Ya Tidak Melakukan proses packaging produk jadi nugget ke dalam carton box End Gambar 2.2 Flowchart Proses Produksi Pembuatan Nugget Universitas Sumatera Utara

2.7. Mesin dan Peralatan

2.7.1. Mesin Produksi

Mesin produksi adalah semua mesin-mesin yang secara langsung berperan dalam proses produksi. Berikut adalah beberapa mesin yang digunakan oleh PT Charoen Pokphand Indonesia Food Division yaitu : A Divisi Further 1 Mesin Auto Grind untuk menggiling ayam menjadi halus Spesifikasi mesin: Merek : Laska Type Cutter KCU 200 DC Daya : 400V, 50 Hz, 95 Kw, 238 A Asal : Austria Jumlah : 1 2 Mesin mixer untuk menggabungkan adonan dengan premix dan seasoning Spesifikasi mesin: Merek : Inotec Type IM-1000 Daya : 400 V, 50 Hz Jumlah : 1 3 Mesin cetakan untuk mencetak adonan yang sudah dihaluskan Spesifikasi mesin: Merek : Besch 3047035 Daya : 400 V3, 50 Hz Jumlah : 1 4 Mesin frying I, dilakukan penggorengan pertama pada adonan yang sudah dicetak Universitas Sumatera Utara Spesifikasi mesin: Merek : EFR 4000650 Daya : 400 V Jumlah : 1 5 Mesin frying II, dilakukan penggorengan kedua pada adonan Spesifikasi mesin: Merek : EFR 6000650 Daya : 400 V Jumlah : 1 6 Mesin Checkweighter untuk menimbang berat produk Spesifikasi mesin: Merek : Inritsu Daya : 300V, 60 Hz Jumlah : 2 7 Mesin metal detector untuk mendeteksi kandungan metal pada adonan Spesifikasi mesin: Merak : IQ 3 Daya : 230 V, 50 Hz, 1,2 A Asal : European Union B Divisi Sausage 1 Mesin Auto Grind untuk menggiling ayam menjadi halus Spesifikasi mesin: Universitas Sumatera Utara Merek : Laska Type Cutter KCU 200 DC Daya : 400V, 50 Hz, 95 Kw, 238 A Asal : Austria Jumlah : 1 2 Mesin mixer untuk menggabungkan adonan dengan premix dan seasoning Spesifikasi mesin: Merek : Inotec Type IM-1000 Daya : 400 V, 50 Hz Jumlah : 1 3 Mesin emulsifier untuk mengemulsi adonan Spesifikasi mesin: Merek : Inotec Type 1175 CD-75D Daya : 400 V, 50 Hz, 142 A Jumlah : 1 4 Mesin Smoke House untuk proses pemasakan sausage dan mendinginkan sausage Spesifikasi mesin: Merek : Maurer-Atmos GmbH Daya : 400 V, 50 Hz, 1,9 Kw Asal : Germany Jumlah :1 5 Mesin metal detector untuk mendeteksi kandungan metal pada adonan Spesifikasi mesin: Merak : IQ 3 Universitas Sumatera Utara Daya : 230 V, 50 Hz, 1,2 A Asal : European Union 6 Mesin cutter untuk memotong sosis sesuai ukuran Spesifikasi mesin: Merek : Inotec GmbH Daya : 2Kw Jumlah : 2 7 Mesin Vacum Sealer untuk memvakumkan kemasan yang telah diisi dengan produk sosis Spesifikasi mesin: Daya : 50 Hz, 29 A, 36 Volt Jumlah : 3 8 Mesin Checkweighter untuk menimbang berat produk Spesifikasi mesin: Merek : Inritsu Daya : 300V, 60 Hz Jumlah : 2 9 mesin IQF untuk mendinginkan produk sausage yang telah dikemas Spesifikasi mesin: Merek : Mavel Singapore Daya : 380 V, 50 Hz, 103 A Jumlah :1 C Divisi Cut Up Universitas Sumatera Utara 1 Mesin MDM untuk menggiling ayam menjadi halus Spesifikasi mesin: Merek : Totomeat 2500 Daya : 380V, 50 Hz, 30 Kw Asal : Jerman Jumlah : 1

2.7.2. Peralatan

Peralatan yang digunakan oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division adalah sebagai berikut: 1. Thermometer untuk mengukur suhu cairan. 2. Timbangan Digital yang berfungsi sebagai penimbang bahan baku pada saat penerimaan bahan baku 3. Hand Truck ialah alat yang juga berfungsi sebagai material handling dipabrik.

2.8. Utilitas

Utilitas merupakan unit penunjang bagi unit-unit yang lain dalam suatu pabrik atau sarana penunjang untuk menjalankan suatu pabrik dari tahap awal sampai produk akhir terutama pada perusahan manufaktur. Sesuai dengan istilahnya, fungsi sarana penunjang ini adalah mendukung dan membantu kelancaran proses produksi serta mempermudah jalannya kegiatan manufaktur. Utilitasi yang digunakan pada PT. Charoen Pokphand Indonesia adalah: 1. Sumber Air Universitas Sumatera Utara Air memegang peranan penting dalam kelangsungan proses produksi, kapasitas air yang digunakan untuk keseluruhan proses produksi adalah 300m 3 , Kegunaan air di perusahaan adalah : a Keperluan proses produksi b Keperluan laboratorium c Keperluan mesin boiler d Keperluan karyawan e Keperluan injeksi kondensor f Sebagai zat pendingin dan pembersih Sumber air yang digunakan oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia Medan semuanya berasal dari air tanah. Air tanah tersebut dilakukan proses pengolahan terlebih dahulu sehingga kualitasnya sama dengan air minum. 2. Uap Steam Uap adalah salah satu unit pendukung di bagian produksi, yang digunakan untuk proses pemasakan sosis di smoke house. Uap yang digunakan dihasilkan dari mesin steam boiler. Di PT. Charoen Pokphand Indonesia Medan terdapat 1 unit steam boiler dengan kapasitas 2 tonjam. Spesifikasi steam boiler tersebut adalah : - Merk : Loos - Tipe : D8820 GUNZENHASEN - Posisi : Boiler tidur - Jenis boiler : Fire tube - Kapasitas : 2 TonJam Universitas Sumatera Utara - Jenis burner : Weishupt Type L72 - Bahan bakar : Solar - Tahun : 1985 3. Pemanas Minyak Goreng Pada proses penggorengan nugget digunakan sumber panas yang dihasilkan dari mesin Thermal Oil Boiler. Di PT. Charoen Pokphand Indonesia Medan terdapat 1 unit Thermal Oil Boiler dimana tabung boiler diproduksi di bengkel lokal sedangkan burner diimpor dengan spesifikasi burner sebagai berikut: Merk Burner : Riello Tipe : 618 M Model : ENNEEMME 1400 Bahan bakar : Solar 4. Sumber Listrik Dalam memenuhi pasokan listik untuk seluruh kegiatan yang berlangsung, PT. Charoen Pokphand Indonesia Medan mendapat pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara PLN. Hal ini disebabkan karena mereka masih belum bisa membangun unit pembangkit listrik sendiri. Selain itu agar kegiatan produksi tetap bisa berjalan ketika tidak ada pasokan listrik dari PLN, PT. Charoen Pokphand Indonesia Medan menggunakan genset sebagai sumber listrik cadangan. Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Medan digunakan genset PRIME yang menghasilkan 1825 KVA. Universitas Sumatera Utara

2.9. Safety and Fire Protection