Dividend Yield Macam-macam dividen

29 Bradley, Jarrel dan Kim 1984; Friend dan Lang1988; Long dan Malitz 1985, menemukan bahwa semakin tinggi volatilitas earnings maka leverage akan semakin rendah. Volatilitas earnings yang tinggi akan meningkatkan biaya kebangkrutan agency cost of debt sehingga leverage yang digunakan dalam rangka pengendalian agency cost of equity akan berkurang Crutchley dan Hansen, 1989. Volatilitas keuntungan tidaklah selalu harus diartikan sebagai resiko Brigham dan Houston,2009. Kita harus memikirkan penyebab dari volatilitas tersebut sebelum menarik kesimpulan mengenai apakah volatilitas menunjukkan adanya resiko. Beberapa perusahaan mengalami fluktuasi tersebut mengikuti pola- pola siklus atau musiman. Sehingga volatilitas tidak akan menjadi bagian yang signifikan dari resiko. Hal ini tidak akan menjadi kekhawatiran dari para investor, sehingga harga saham perusahaan tidak akan terpengaruh. Menurut Riyanto 1995 dalam penelitian laili hidayati, menyatakan bahwa apabila ada aktiva perusahaan yang peka resiko, maka perusahaan harus lebih banyak membelanjai dengan modal sendiri, modal yang tahan resiko, dan sedapat mungkin mengurangi pembelanjaan dengan modal asing atau modal yang takut resiko. Dengan ringkas dapat dikatakan bahwa makin lama modal harus diikatkan, makin tinggi derajat resikonya, makin mendesak keperluan akan pembelanjaan seluruhnya atau sebagian besar dengan modal sendiri.

F. Hutang Jangka Panjang Long-term Debt

Rasio hutang terhadap total aktiva, yang umumnya disebut sebagai rasio hutang debt ratio, akan mengukur presentase dari dana yang diberikan oleh 30 kreditor. Total hutang meliputi kewajiban lancar dan hutang jangka panjang. Kreditor lebih menyukai rasio total hutang yang lebih rendah karena semakin rendah angka rasionya, maka semakin besar peredaman dari kerugian yang dialami kreditor jika terjadi likudasi. Pemegang saham di lain pihak, mungkin menginginkan lebih banyak leverage karena ia akan memperbesar ekspektasi keuntungan Brigham dan Houston,2009. Hutang jangka panjang umumnya timbul apabila perusahaan membutuhkan tambahan dana. Apabila dana ini akan digunakan untuk investasi dalam aktiva tetap yang akan memberikan hasil dalam jangka panjang seperti misalnya untuk pembuatan gedung atau pembelian mesin-mesin, maka dana yang dibutuhkan sebaiknya diperoleh dari hutang jangkapanjang atau modal sendiri. Hutang jangka panjang adalah semua hutang dan kewajiban yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun. Hutang terdiri dari pinjaman-pinjaman jangka panjang kredit investasi dari pinjaman hipotek. Istilah asing kredit bank umum jangka panjang disebut long term loan. Sedangkan mengucurkan kredit jangka panjang untuk mendanai perluasan usaha yang dibangun debitur disebut project financing. Sumber pendanaan jangka panjang terdiri dari :

1. Saham Biasa common stock

Saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan, pemegang saham memperoleh pendapatan dari dividen dan capital again selisih antara harga jual dengan harga beli. Berbeda dengan obligasi, saham tidak membayar pendapatan yang tetap. berbeda dengan bunga, dividen tidak harus dibayarkan apabila perusahaan