Demokrasi Demokrasi otonomi daerah dan perilaku politik jawara (studi tentang peran jawara dalam pemenangan H. Mulyadi Jayabaya dan H. Amir Hamzah pada pilkada Kabupaten Lebak tahun 2008)

BAB II KERANGKA TEORETIS

A. Demokrasi

Demokrasi merupakan sistem politik yang sangat penting pada abad ke 20 pasca perang dunia II hingga sekarang. 20 Walaupun demokrasi bukan sistem yang terbaik, tetapi hingga saat ini belum ada sistem lain yang menggantikannya. Hal ini dikarenakan konsep selain demokrasi mengalami stagnasi. Selain itu, konsep demokrasi pula mempunyai hubungan yang erat dengan isu-isu HAM, keadilan, kebebasan, persamaan dan lain sebagainya yang menjadi perbincangan dan sandaran sistem mayoritas negara dibelahan dunia. Demokrasi merupakan bentuk dan mekanisme dalam sistem pemerintahan suatu negara untuk mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Konsep demokrasi saat ini merupakan hal penting yang dianggap sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Demokrasi dalam pengertian yang sederhana dimaknai sebagai sebuah mekanisme untuk memilih pemimpin politik. Mekanisme itu dalam konteks tersebut dimaknai sebagai Pemilihan Umum pemilu. Dari sisi ini Henry B. Mayo menyatakan bahwa demokrasi sebagai sistem politik yang menunjukan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana 20 Miriam Budiardjo. Dasar Dasar Ilmu Politik . Edisi Revisi. Jakarta, Ikrar Mandiri Abadi, 2 008, hal. 103. terjaminnya kebebasan politik. 21 Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, demokrasi merupakan pelibatan masyarakat secara substansial terhadap penyelenggaraan kekuasaan secara menyeluruh. Menurut Alfan mendefinisikan demokrasi sebagai suatu sistem politik yang memiliki sistem keseimbangan dalam memelihara konflik dan konsensus. Sehingga dengan kenyataannya sistem politik ini tidak bisa bergerak dinamis tanpa adanya konflik dan kompetisi politik. 22 Penjelasan ini membuka ruang untuk munculnya suatu kompetisi, perbedaan, dan konflik antar individu dan antar kelompok yang bersifat horizontal maupun vertikal namun tidak menghancurkan sistem yang sudah terlembagakan itu sendiri. Dengan demikian demokrasi sebagai dasar hidup bermasyarakat dan bernegara mengandung pengertian bahwa rakyat memiliki peranan penuh dalam pemerintah untuk menentukan nasibnya. Sehingga negara dengan sistem demokrasi adalah negara yang terselenggara berdasarkan kehendak dan kemauan rakyatnya karena kedaulatan berada ditangan rakyat atau government by the people. Dari uraian pengertian demokrasi tersebut, kekuasaan dan pemerintahan berada ditangan rakyat, dalam artian dari rakyat government of the people, oleh rakyat government by the people, dan untuk rakyat government for the people. 23 21 A. Ubaedilah. Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education : Pancasila, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta, ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2 012, hal. 67. 22 Anas Urbaningrum, Islamo-Demokrasi : Pemikiran Nurcholis Madjid. Jakarta, Republika, 2004. hal. 19. 23 Miriam Budiardjo. Dasar Dasar Ilmu Politik . Edisi Revisi. Jakarta, Ikrar Mandiri Abadi, 2 008, hal. 105. Ketiga hal tentang demokrasi tersebut memiliki pengertian yang luas. Pemerintahan dari rakyat government of the people mengandung pengertian ialah pemerintah yang mendapat pengakuan dan dukungan dari rakyatnya. Pengakuan dan dukungan rakyat ini menjadi legitimasi suatu pemerintahan dalam menjalankan roda pemerintahan sebagai wujud tanggung jawab atas pemerintahan yang diamanatkandipilih rakyat. Kemudian pemerintahan oleh rakyat goverment by the people ialah suatu pemerintahan yang menjalankan pemerintahan atas nama rakyat bukan oleh dorongan atau kepentingan dirinya sendiri. Selain itu pemerintah dalam menjalankan fungsinya mendapat pengawasan dari rakyat. Pengawasan ini bisa dilakukan secara langsung oleh rakyat ataupun oleh wakil rakyat DPR yang memiliki fungsi mengawasi pemerintah. Selanjutnya ialah pemerintahan untuk rakyat goverment for the people yang mengandung pengertian jalannya pemerintahan harus mendengarkan dan mengakomodasi kepentingan yang didasarkan atas keinginan rakyat. 24 Ketiga hal dalam demokrasi ini merupakan wujud keutamaan rakyat dalam setiap pelaksanaan kebijakan pemerintah. Pasang surut demokrasi di Indoneia pada awal kemerdekaan hingga pertengahan tahun 1999 telah membawa Indonesia pada demokrasi yang seutuhnya yang disebut dengan demokrasi era reformasi. Demokratisasi di era reformasi ini ditandai dengan pelaksanaan pemilu eksekutif dan legisatif dan otonomi-desentralisasi. Pelaksanaan pemilu yang didasarkan pada pemberlakuan UU nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemilu pada tanggal 1 Februari dan nomor 2 24 A. Ubaedilah. Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education : Pancasila, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta, ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2 012, hal. 68. tahun 1999 tentang Partai Politik. 25 Kedua UU tersebut menjadi dasar dalam pelaksanaan Pemilu yang bebas dan demokratis di Indonesia. Selanjutnya, seiring dengan era reformasi yang menyentuh sendi-sendi ketatanegaraan menyangkut pembagian kekuasaan yang membedakan era reformasi dengan era orde lama, ialah suatu penggantian pemimpin nasional maupun pemimpin daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang dilakukan dengan pemilihan secara langsung oleh rakyat dan bukan oleh DPR. Hal ini sesuai dengan disahkan melalui Undang Undang nomor 32 tahun 2 004 pasal 56 dan 57.

B. Pemilihan Kepala Daerah Pilkada