Penelitian Terdahulu Landasan Teori

merencanakan usaha produksi pertanian, maka keputusan mengenai usaha menjadi sangat penting Rusmiati, 2008.

2.2 Penelitian Terdahulu

Menurut Saediman 2012 dalam penelitian berjudul “Pengaruh Skala Usaha Terhadap Pendapatan Peternak Ayam Ras Petelur di Kecamatan Maritengngae,Kabupaten Sidrap” menyimpulkan bahwa skala usaha berpengaruh nyata terhadap peternak ayam ras petelur dengan kontribusi sebesar 80,2 dan sisanya 19,8 dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian. Hasil NPV usaha peternakan ayam ras petelur pada kelompok peternakan Gunungrejo Makmur yang dihitung dengan menggunakan social discount rate sebesar 6 setara bunga deposito 6 per tahun seperti terlihat pada tabel 5 yaitu pada strata I adalah sebesar Rp 108.840.066,-, strata II sebesar Rp 303.559.110,- dan pada strata III sebesar Rp 648.408.885,-. Usaha peternakan tersebut pada semua strata berdasarkan nilai NPVnya layak untuk diusahakan karena nilai NPVnya lebih besar dari 0 Hartono, dkk, 2012.

2.3 Landasan Teori

Ilmu usaha tani dapat dianggap sebagai ilmu terapan yang sangat tergantung pada struktur peternakan suatu wilayah, cara-cara beternak serta kondisi sosial ekonominya. Atas dasar pengertian tersebut maka usaha tani adapat diartikan sebagai ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumber daya secara efisien pada suatu usaha peternakan Prawirokusumo, 1990. Universitas Sumatera Utara Dalam analisis usaha ternak petelur terdapat biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi terdiri dari biaya pembuatan kandang dan biaya pembelian peralatan dan perlengkapan. Dan untuk biaya operasional juga terbagi atas dua kelompok besar yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap Fatkhuroji dan Fadilah, 2013. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah walaupun jumlah produksi berubah dan tidak terpengaruh oleh besar kecilnya produksi. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang selalu berubah tergantung pada besar kecilnya produksi. Biaya pakan biasanya yang terbesar dalam usaha peternakan yaitu berkisar antara 60- 80 dari total biaya Prawirokusumo, 1990. Adapun yang termasuk biaya tetap adalam usaha ternak ayam ras petelur adalah penyusutan kandang dan peralatan. Sedangkan untuk biaya variabel yaitu bibit, pakan, tenaga kerja, obat-obatan, vaksin, alat pemanas, penerangan, tenaga kerja, dan bunga bank Santosa dan Sudaryani, 2005. Analisis pendapatan merupakan parameter untuk mengukur berhasil tidaknya suatu usaha. Kegiatan usaha dikatakan berhasil apabila pendapatannya memenuhi syarat yang cukup untuk memenuhi sarana produksi. Analisis usaha tersebut merupakan keterangan yang rinci tentang penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu tertentu Aritonang, 1993. Pendapatan atau keuntungan merupakan tujuan setiap jenis skala usaha. Keuntungan dapat dicapai jika jumlah penerimaan yang diperoleh dari hasil skala usaha lebih besar dari pada jumlah pengeluarannya. Semakin tinggi selisih tersebut, semakin meningkat keuntungan yang dapat diperoleh. Bisa diartikan Universitas Sumatera Utara pula bahwa secara ekonomi skala usaha tersebut layak dipertahankan atau ditingkatkan. Jika situasinya terbalik, skala usaha tersebut mengalami kerugian dan secara ekonomis sudah tidak layak dilanjutkan Soekartawi, 2003. IRR Internal Rate of Return merupakan sebuah tingkat pengembalian yang dinyatakan dalam persen yang identik dengan ongkos investasi. Dapat disebut pula sebagai nilai discount rate i yang membuat NPV dari suatu proyek sama dengan nol. IRR merupakan tingkat keuntungan bersih atas investasi, dimana benefit bersih yang postif ditanam kembali pada tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat i yang sama yang diberi berbunga selama sisa umur proyek. Jadi bila IRR discount factor proyek dikatakan layak, dan sebaliknya IRR discount factor proyek dikatakan tidak layak Prawirokusumo, 1990.

2.4 Kerangka Pemikiran