Tinjauan Tentang Keefektifan Pembelajaran

25 25 proses belajar mengajar berlangsung satu arah, artinya guru lebih mendominasi proses belajar mengajar. Adapun kekuatan dari metode ekspositori yaitu: 1 dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan aktif yang sama, 2 bahan pelajaran diberikan secara urut oleh guru, 3 guru dapat memberikan tekanan terhadap hal-hal yang penting, 4 guru dapat memberikan penjelasan bahan pelajaran secara individual atau klasikal lagi. Adapun kelemahan dari metode ekspositori yaitu: 1 hanya menonjolkan aktifitas mental siswa, 2 interaksi berlangsung satu arah saja, 3 pengetahuan yang didapat cepat hilang, 4 kepadatan konsep-konsep dan aturan-aturan yang diberikan dapat berkaibat siswa tidak menguasai materi.

2.6 Tinjauan Tentang Keefektifan Pembelajaran

Keefektifan berasal dari kata efektif yang berarti tepat guna atau tepat sasaran. Efektif berarti ada efeknya akibatnya, pengaruhnya, kesannya, dapat membawa hasil, berhasil guna. Sedangkan keefektifan diartikan sebagai keberhasilan Poerwadarminta, 2005:284. Pengertian ini searah dengan pengertian yang dikemukakan oleh Hugo F. Reading yang mengatakan bahwa efektif mempunyai arti derajat dimana kelompok 26 26 mencapai tujuannya atau mempunyai arti pencapaian nilai-nilai maksimum dengan alat yang terbatas. Jadi keefektifan proses pembelajaran berarti setelah mengalami proses belajar siswa dapat mencapai tujuan instruksional dan aktifitas yang dilakukan siswa tersebut mempunyai ketepatan atau kesesuaian dengan tujuan yang telah ditentukan. Pencapaian tujuan tersebut ditandai dengan adanya penilaian terhadap hasil belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Semakin baik hasil yang dicapai siswa maka dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran tersebut semakin efektif. Keefektifan proses pembelajaran dapat ditinjau dari beberapa teori belajar yaitu teori humanis, teori kognitif dan teori behaviorisme Anni, 2004:6. Adapun tinjauan teori belajar tersebut terhadap keefektifan proses pembelajaran adalah sebagai berikut. 2.6.1 Teori Humanis Proses pembelajaran dapat efektif jika guru mampu mendemonstrasikan bahwa siswa telah memperoleh isi pelajaran yang relevan dengan tujuan dan kebutuhannya. Hasil yang efektif juga dapat ditunjukkan apabila siswa telah mampu mengapresiasikan apa yang telah dia pelajari dalam kehidupannya sehari-hari. 2.6.2 Teori Kognitif Proses pembelajaran dapat efektif jika guru mampu menggunakan prosedur kelas yang cocok sesuai dengan ciri-ciri kognitif siswa, dapat mengorganisasikan informasi dan menyajikannya untuk memajukan 27 27 kemampuan pemecahan masalah dan berfikir orisinil pada siswa mengenai masalah-masalah, serta dapat meningkatkan kemampuan siswa berfikir produktif dalam memecahkan masalah. 2.6.3 Teori Behaviorisme Proses pembelajaran yang efektif dapat ditunjukkan jika guru mampu menuliskan tujuan instruksional yang relevan dengan isi pelajaran, merinci prosedur pengajaran termasuk penguatan dan pengaturan kecepatan penyampaian, merinci perilaku siswa yang diperlukan untuk mempelajari tujuan instruksional, serta dapat menunjukkan bahwa siswa telah mencapai tujuan intruksional tersebut setelah pelajaran selesai. Selanjutnya dari ketiga teori belajar tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa keberhasilan pencapaian tujuan instruksional yang telah dirumuskan sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dan siswa di dalam melaksanakan proses belajar. Adapun yang di maksud dengan keefektifan dalam penelitian ini adalah keberhasilan atau ketepatgunaan penerapan pendekatan PMRI. Kriteria keefektifan dalam penelitan ini yaitu: 1 proses pembelajaran dikatakan efektif jika hasil belajar siswa dengan pendekatan PMRI lebih dari Kriteria Ketuntasan Mengajar KKM yang ada, yaitu lebih dari 6,5 dan 2 proses pembelajaran dikatakan lebih efektif jika rata-rata hasil belajar siswa dengan pendekatan PMRI lebih baik dibandingkan pembelajaran dengan metode ekspositori. 28 28

2.7 Hasil Belajar