Sampoerna Agro Tbk.

(1)

PT Sampoerna Agro Tbk 

dan anak perusahaan/

and

 

subsidiaries

 

 

Laporan keuangan konsolidasi

periode yang berakhir pada tanggal-tanggal

30 Juni 2010 dan 2009/

Consolidated financial statements

periods ended June 30, 2010 and 2009


(2)

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/

Page

Neraca Konsolidasi ……… 1-2 ………... Consolidated Balance Sheets Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……… 3 ……….. Consolidated Statements of Income

Consolidated Statements of Changes in

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ……… 4-5 ……… Shareholders’ Equity Laporan Arus Kas Konsolidasi ………. 6-7 …....………….. Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi……… 8-52 …... Notes to the Consolidated Financial Statements


(3)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Catatan/

2010 Notes 2009

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 339.447.580 2d,3 458.953.092 Cash and cash equivalents

Piutang usaha - pihak ketiga 2.428.878 4 17.693.708 Trade receivables - third parties

Piutang lain-lain Other receivables

Pihak hubungan istimewa 13.368.004 2p,22a 15.167.325 Related party

Pihak ketiga 51.774.256 102.493.806 Third parties

Persediaan 190.592.014 2e,5 199.878.708 Inventories

Pajak dibayar di muka 23.411.123 12a 29.227.394 Prepaid taxes

Biaya dibayar di muka, uang muka Prepayments, advances and

dan aset lancar lainnya 11.385.577 4.997.911 other current assets

JUMLAH ASET LANCAR 632.407.432 828.411.944 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Aset pajak tangguhan - bersih 14.402.658 2l,12f 6.809.720 Deferred tax assets - net

Uang muka (pembiayaan bank) proyek Advances (bank financing)

perkebunan Plasma 60.786.075 2h,6,26a 45.094.186 for Plasma plantations

Tanaman perkebunan 2f,14 Plantation assets

Tanaman menghasilkan Mature plantations (net of

(setelah dikurangi akumulasi accumulated

Amortisasi Rp240.275.000 amortization of

tahun 2010 dan Rp240,275,000 in 2010 and

Rp198.016.902 tahun 2009) 501.015.988 7a 471.707.992 Rp198,016,902 in 2009)

Tanaman belum menghasilkan 398.199.002 7b 279.398.934 Immature plantations

Aset tetap Fixed assets (net of

(setelah dikurangi akumulasi accumulated depreciation

Penyusutan dan penurunan and impairment of fixed

nilai aset tetap assets of

Rp379.957.088 tahun 2010 dan Rp379,957,088 in 2010 and

Rp338.256.821 tahun 2009) 619.836.698 2g,8,14 553.149.908 Rp338,256,821 in 2009)

Hutan tanaman industri Industrial plantations

dalam pengembangan 136.798.496 2f,9 - under development

Beban tangguhan hak atas tanah Deferred landright cost

(setelah dikurangi akumulasi (net of accumulated

amortisasi amortization

Rp3.641.584 tahun 2010 dan of Rp3,641,584 in 2010 and

Rp2.578.551 tahun 2009) 31.141.660 2j 30.147.638 Rp2,578,551 in 2009)

Goodwill 3.871.778 2b 4.634.026 Goodwill

Beban ditangguhkan Deferred charges

(setelah dikurangi akumulasi (net of accumulated amortization

amortisasi Rp456.420 tahun 2010 dan of Rp456,420 in 2010 and

Rp187.500 tahun 2009) 2.543.580 2k 2.062.500 Rp187,500 in 2009)

Bibitan 12.804.772 2i 30.816.142 Nursery

Simpanan jaminan 7.465.000 3,26a 10.547.500 Guarantee deposits

Taksiran tagihan pajak penghasilan 69.562.740 12d 11.765.661 Estimated claims for tax refund

Aset tidak lancar lainnya 1.563.864 4.248.409 Other non-current assets

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 1.859.992.311 1.450.382.616 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

JUMLAH ASET 2.492.399.743 2.278.794.560 TOTAL ASSETS


(4)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

KEWAJIBAN DAN EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES

Hutang bank jangka pendek - 14 50.000.000 Short-term bank loan

Hutang usaha - pihak ketiga 137.746.255 10 158.050.207 Trade payables - third parties

Uang muka penjualan 44.179.843 11 27.719.253 Sales advances

Hutang pajak 16.712.737 12b 26.979.042 Taxes payable

Biaya masih harus dibayar 15.995.402 13 15.709.988 Accrued expenses

Hutang lain-lain Other payables

Pihak hubungan istimewa 14.133.379 2p,22b 14.881.800 Related parties

Pihak ketiga 57.428.685 36.431 Third parties

Hutang dividen 85.050.000 25 170.100.000 Dividen payable

Hutang bank jatuh tempo Current maturity of

dalam satu tahun 30.000.000 14 10.903.333 bank loan

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 401.246.301 474.380.054 TOTAL CURRENT LIABILITIES

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LONG-TERM LIABILITIES

Hutang bank - setelah dikurangi

bagian jatuh tempo Bank loan - net of current

dalam satu tahun 231.500.000 14 205.104.167 maturity

Provision for employees’ service

Penyisihan imbalan kerja karyawan 14.335.818 2m,15 8.009.249 entitlements

Kewajiban pajak tangguhan - bersih 5.982.788 2l,12f 1.044.091 Deferred tax liabilities - net

JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LONG-TERM

TIDAK LANCAR 251.818.606 214.157.507 LIABILITIES

JUMLAH KEWAJIBAN 653.064.907 688.537.561 TOTAL LIABILITIES

HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTERESTS IN NET

BERSIH ANAK PERUSAHAAN 27.823.059 2b,23 20.505.045 ASSETS OF SUBSIDIARIES

EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY

Modal saham Share capital

Modal dasar - 5.500.000.000 saham Authorized - 5,500,000,000 shares

nilai nominal Rp200 (nilai penuh) at par value per share of Rp200

per saham (full amount)

Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid -

penuh - 1.890.000.000 saham 1,890,000,000 shares pada tahun 2010 dan 2009 378.000.000 16 378.000.000 in 2010 and 2009

Tambahan modal disetor 952.757.463 16,17 952.757.463 Additional paid-in capital

Difference arising from

Selisih nilai transaksi restrukturisasi restructuring transactions among

entitas sepengendali (271.526.534) 2b,27 (276.202.991) entities under common control

Selisih transaksi perubahan ekuitas Difference due to changes

Anak perusahaan 403.752 2b - in Subsidiaries’ equity

Selisih kurs karena penjabaran Exchange difference due to

laporan keuangan - 2a 4.679.224 financial statement translations

Saldo laba Retained earnings

Telah ditentukan penggunaannya 23.994.710 19.994.710 Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya 727.882.386 490.523.548 Unappropriated

JUMLAH EKUITAS BERSIH 1.811.511.777 1.569.751.954 NET SHAREHOLDERS’ EQUITY

JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES AND

DAN EKUITAS 2.492.399.743 2.278.794.560 SHAREHOLDERS’ EQUITY


(5)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Catatan/

2010 Notes 2009

PENJUALAN 745.652.331 2o,18 559.910.988 SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 471.928.279 2o,19 349.982.092 COST OF SALES

LABA KOTOR 273.724.052 209.928.896 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA (81.198.197) 2o,20 (61.681.976) OPERATING EXPENSES

LABA USAHA 192.525.855 148.246.920 OPERATING INCOME

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2o OTHER INCOME (EXPENSES)

Pendapatan bunga 5.703.924 21 16.020.784 Interest income

Interest expenses and other

Beban bunga dan keuangan lainnya (13.874.972) (14.429.764) financing charges

Amortisasi goodwill (984.224) 2b (926.786) Goodwill amortization

Rugi selisih kurs (353.478) (7.379.622) Loss on foreign exchange

Lain-lain - bersih (257.890) (5.489.518) Others - net

Beban lain-lain – bersih (9.766.640) (12.204.906) Other expenses - net

LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE CORPORATE

PAJAK PENGHASILAN BADAN 182.759.215 136.042.014 INCOME TAX EXPENSE

BEBAN PAJAK CORPORATE INCOME

PENGHASILAN BADAN 2l,12c TAX EXPENSE

Tahun berjalan (50.105.532) (39.070.034) Current

Tangguhan - 374.915 Deferred

JUMLAH BEBAN PAJAK TOTAL CORPORATE

PENGHASILAN BADAN (50.105.532) (38.695.119) INCOME TAX EXPENSE

LABA SEBELUM HAK MINORITAS INCOME BEFORE MINORITY

ATAS LABA BERSIH INTERESTS IN NET INCOME

ANAK PERUSAHAAN 132.653.683 97.346.895 OF SUBSIDIARIES

HAK MINORITAS ATAS LABA MINORITY INTERESTS IN NET

BERSIH ANAK PERUSAHAAN (1.672.497) 2b,23 (2.308.339) INCOME OF SUBSIDIARIES

LABA BERSIH 130.981.186 95.038.556 NET INCOME

LABA BERSIH PER BASIC NET EARNINGS

SAHAM DASAR (nilai penuh) 69 2r 51 PER SHARE (full amount)


(6)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Selisih nilai

transaksi Selisih

restrukturisasi Selisih kurs karena

entitas transaksi penjabaran

sepengendali/ perubahan laporan

Modal saham Modal Difference ekuitas Anak keuangan/

ditempatkan Tambahan saham arising from perusahaan/ Exchange Saldo laba/Retained earnings

dan disetor modal yang restructuring Difference difference

penuh/ disetor/ dibeli transactions due to due to Telah Belum

Issued and Additional kembali/ among changes in financial ditentukan ditentukan

Catatan/ fully paid paid-in Treasury entities under Subsidiaries’ statement penggunaannya/ penggunaannya/ Bersih/

Notes share capital capital stock common control equity translations Appropriated Unappropriated Net

Balance as of

Saldo tanggal 1 Januari 2009 378.000.000 931.582.638 (78.574.275) (275.971.501) - 3.647.088 13.994.710 580.284.992 1.552.963.652 January 1, 2009

Penjualan kembali modal saham

Yang dibeli kembali 2a - 21.174.825 78.574.275 - - - - - 99.749.100 Selling treasury stock

Penukaran sebagian Exchangeable Conversion partial

Loan dengan of the Exchangeable

saham di loan into shares

PT Sungai Rangit - - - (231.490) - - - - (231.490) in Sungai Rangit

Selisih kurs karena penjabaran Exchange difference due

Penjabaran laporan to financial statements

keuangan - - - - - 1.032.136 - - 1.032.136 translations

Appropriation to

Penyisihan cadangan wajib 24 - - - - - - 6.000.000 (6.000.000) - statutory reserve

Pembagian dividen 25 - - - - - - - (170.100.000) (170.100.000) Dividend distribution

Sumbangan yang disalurkan Donation allocated for

kepada Yayasan PuteraSampoerna

Putera Sampoerna 22b - - - - - - - (8.700.000) (8.700.000) Sampoerna foundation

Laba bersih tahun 2009 - - - - - - - 95.038.556 95.038.556 Net income for 2009

Balance as of

Saldo tanggal 30 Juni 2009 378.000.000 952.757.463 - (276.202.991) - 4.679.224 19.994.710 490.523.548 1.569.751.954 June 30, 2009


(7)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Selisih nilai

transaksi Selisih

restrukturisasi Selisih kurs karena

entitas transaksi penjabaran

sepengendali/ perubahan laporan

Modal saham Modal Difference ekuitas Anak keuangan/

ditempatkan Tambahan saham arising from perusahaan/ Exchange Saldo laba/Retained earnings

dan disetor modal yang restructuring Difference difference

penuh/ disetor/ dibeli transactions due to due to Telah Belum

Issued and Additional kembali/ among changes in financial ditentukan ditentukan

Catatan/ fully paid paid-in Treasury entities under Subsidiaries’ statement penggunaannya/ penggunaannya/ Bersih/

Notes share capital capital stock common control equity translations Appropriated Unappropriated Net

Balance as of

Saldo tanggal 1 Januari 2010 378.000.000 952.757.463 - (271.526.534) 403.752 - 19.994.710 685.951.200 1.765.580.591 January 1, 2010

Appropriation to

Penyisihan cadangan wajib 24 - - - - - - 4.000.000 (4.000.000) - statutory reserve

Pembagian dividen 25 - - - - - - - (85.050.000) (85.050.000) Dividend distribution

Laba bersih periode 2010 - - - - - - - 130.981.186 130.981.186 Net income for 2010

Balance as of

Saldo tanggal 30 Juni 2010 378.000.000 952.757.463 - (271.526.534) 403.752 - 23.994.710 727.882.386 1.811.511.777 June 30, 2010


(8)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 760.659.639 550.549.536 Cash received from customers

Pembayaran kas kepada pemasok, Cash paid to suppliers, employees,

karyawan, beban usaha operating expenses

dan lain-lain (540.762.596) (499.526.341) and others

Kas yang diperoleh dari operasi 219.897.043 51.023.195 Cash generated from operations

Pembayaran pajak penghasilan

badan - bersih (89.389.083) (134.076.003) Corporate income tax paid - net

Tagihan pajak penghasilan, bersih (5.978.099) 1.991.209 Claims for tax refund, net

Kas bersih yang diperoleh Net cash provided by

dari (digunakan untuk) (used in) operating

aktivitas operasi 124.529.861 (81.061.599) activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Penerimaan dana pengembangan Proceed from Bank for developing

kebun Plasma dari bank 21.800.000 6 1.771.791 Plasma plantation

Penerimaan pendapatan bunga 5.821.158 17.853.211 Interest income received

Hasil penjualan aset tetap 143.636 8 4.219 Proceeds from sale of fixed assets

Penambahan tanaman belum Additions to immature plantation

menghasilkan dan bibitan (124.566.063) (41.526.283) assets and nursery

Perolehan aset tetap (57.774.123) 8 (92.017.061) Acquisitions of fixed assets

Penambahan uang muka untuk Additions to advances for

perkebunan Plasma (15.969.519) 6 (8.286.945) Plasma plantations

Kenaikan beban tangguhan Increase in deferred

hak atas tanah (3.552.923) (1.426.595) landright cost

Kas bersih yang digunakan Net cash used in

untuk aktivitas investasi (174.097.834) (123.627.663) investing activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES

Perolehan hutang bank 30.000.000 14 50.000.000 Proceed from bank loan

Pembayaran biaya bunga (13.842.583) (14.600.527) Interest expense paid

Pembayaran hutang bank (12.500.000) (992.500) Payment of bank loan

Penurunan saldo antar Decrease in intercompany

perusahaan (1.958.086) - balances

Penjualan kembali saham sendiri - 99.749.100 Resell of treasury shares

Pemberian pinjaman ke pihak ketiga - (110.703.600) Loan made to a third party

Additional capital contribution

Penerimaan modal saham Anak at Subsidiary made by

perusahaan dari minoritas - 11.788 minority interests

Pembayaran dividen oleh Anak Dividends paid by subsidiary

Perusahaan kepada hak minoritas - (2.500.000) to minority interests

Kas bersih yang diperoleh Net cash provided by

dari aktivitas pendanaan 1.699.331 20.964.261 financing activities


(9)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Catatan/

2010 Notes 2009

PENURUNAN BERSIH NET DECREASE IN

KAS DAN SETARA KAS (47.868.642) (183.725.001) CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS

AWAL TAHUN 387.316.222 642.678.093 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS

AKHIR PERIODE 339.447.580 3 458.953.092 AT END OF PERIOD


(10)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT Sampoerna Agro Tbk (“Perusahaan”) adalah perseroan terbatas yang didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Tina Chandra Gerung, S.H., No. 8 tanggal 7 Juni 1993 dengan nama PT Selapan Jaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 tanggal 4 Februari 1994, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 60, Tambahan No. 4842 tanggal 29 Juli 1994.

PT Sampoerna Agro Tbk (“the Company”) is a limited liability company established in Indonesia on June 7, 1993, based on Notarial Deed No. 8 of Tina Chandra Gerung, S.H. under the name of PT Selapan Jaya. The Articles of Association were approved by the Ministry of Justice under letter No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 dated February 4, 1994, and published in the State Gazette No. 60, Supplement No. 4842 dated July 29, 1994.

Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. No. 265 tanggal 27 Juni 2008 mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-76222.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 Oktober 2008.

The Company’s Articles of Association has been amended from time to time.The latest amendment under Notarial Deed of Sutjipto, S.H., M.Kn. No. 265 dated June 27, 2008 concerning the amendment to the Articles of Association of the Company in compliance with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies and recodification of the entire provisions of the Articles of Association of the Company. The amendment Articles of Association was approved by the Ministry of Law and Human Rights under Letter No. AHU-76222.AH.01.02.Tahun 2008 dated October 21, 2008.

Perusahaan dan Anak perusahaan bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit dan karet, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik minyak inti sawit, produksi benih kelapa sawit dan lainnya, yang berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Riau. Disamping mengelola perkebunannya sendiri, Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu juga mengembangkan perkebunan plasma dan membina kerjasama dengan petani plasma.

The Company and Subsidiaries are engaged in the oil palm and rubber plantations, palm oil mill, kernel crushing plant, germinated seeds production and others, that are located in South Sumatera, West Kalimantan, Central Kalimantan and Riau. In addition to the development of its own plantations, the Company and certain Subsidiaries have been developing plasma plantations and managing cooperative with local smallholders.

Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) seluas 56.497 hektar yang akan jatuh tempo pada beberapa tanggal mulai tahun 2037 sampai dengan tahun 2097.

Anak perusahaan memiliki Sertifikat Hutan Tanaman Industri seluas 21.620 ha yang akan jatuh tempo pada tahun 2033. Hutan Tanaman Industri tersebut digunakan untuk budidaya tanaman sagu.

The Company and Subsidiaries own landright certificate (“Hak Guna Usaha”) for an area representing 56,497 hectares which will expire in various dates in 2037 up to 2097.

Subsidiary has owned 21,620 ha of landright certificate for industrial plantations which will expire in 2033. The landright is used for sago plantation.


(11)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company’s Establishment (continued)

Perusahaan beroperasi secara komersial sejak bulan November 1998 dengan kantor pusatnya berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, Sumatera Selatan.

The Company commenced its commercial operations in November 1998 with its head office located at Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, South Sumatera.

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Shares

Pada tanggal 7 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) untuk melakukan penawaran umum perdana atas sahamnya (“IPO”) berdasarkan surat BAPEPAM-LK No. S-2707/BL/2007. Pada tanggal 18 Juni 2007, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).

On June 7, 2007, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) to execute Initial Public Offering (“IPO”) based on the BAPEPAM-LK’s letter No. S-2707/BL/ 2007. On June 18, 2007, the Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange).

c. Anak Perusahaan c. Subsidiaries

Pada tanggal 17 Desember 2008, PT Usaha Agro Indonesia dan PT Pertiwi Lenggara Agromas, Anak perusahaan melakukan penempatan modal masing-masing sejumlah Rp990.000 dan Rp10.000 yang mencerminkan kepemilikan 99% dan 1% sehubungan dengan pembentukan perusahaan baru PT Lanang Agro Bersatu. Pada tanggal 9 Februari 2009, jumlah tersebut telah disetor penuh oleh Anak perusahaan.

On December 17, 2008, PT Usaha Agro Indonesia and PT Pertiwi Lenggara Agromas, Subsidiaries, have subscribed share capital amounting to Rp990,000 and Rp10,000, representing 99% and 1% ownership in connection with the establishment of a new company, PT Lanang Agro Bersatu. On February 9, 2009, the subscribed amounts have been fully paid by the Subsidiaries.

Pada tanggal 12 Januari 2009, Perusahaan melakukan penempatan modal sejumlah Rp10.939.050 yang mencerminkan kepemilikan 99,9% sehubungan dengan pembentukan perusahaan baru, PT Sampoerna Bio Fuels. Pada tanggal 5 Februari 2009, jumlah tersebut telah disetor penuh oleh Perusahaan.

On January 12, 2009, the Company has subscribed share capital amounting to Rp10,939,050 representing 99.9% ownership in connection with the establishment of a new company, PT Sampoerna Bio Fuels. On February 5, 2009, the subscribed amount has been fully paid by the Company.

Investasi Perusahaan pada Anak perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The Company’s investment in Subsidiaries as of June 30, 2010 and 2009, consists of the following:


(12)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Anak Perusahaan (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)

Jumlah Aset

Mulai Sebelum Eliminasi

Beroperasi Persentase (dalam Jutaan)/

Secara Kepemilikan/ Total Assets

Komersial/ Percentage Before Elimination

Kegiatan Usaha/ Commencement of Ownership Interest (in Million)

Nama Anak Perusahaan/ Domisili/ Nature of Business of Commercial

Name of Subsidiaries Domicile Activities Operations 2010 2009 2010 2009

Perkebunan dan pabrik

kelapa sawit/

PT Telaga Hikmah Oil palm plantations

(“Telaga Hikmah”) Palembang and palm oil mill 1998 99,45% 99,45% 317.392 268.532

Perkebunan kelapa sawit,

karet dan pabrik kelapa sawit/ PT Aek Tarum Oil palm, rubber plantations

(“Aek Tarum”) Palembang and palm oil mill 1992 99,00% 99,00% 162.416 165.714

Perkebunan dan pabrik

PT Gunung Tua Abadi kelapa sawit/

(“Gunung Tua Oil palm plantations

Abadi”) Palembang and palm oil mill 1999 99,86% 99,86% 191.565 165.828

Perkebunan dan pabrik PT Mutiara Bunda Jaya kelapa sawit dan inti sawit/

(“Mutiara Bunda Oil palm plantations, palm oil

Jaya”) Palembang mill and kernel crushing plant 2001 99,38% 99,01% 255.298 164.854

Perkebunan dan produksi

benih kelapa sawit/

Oil palm plantations

PT Binasawit Makmur and germinated seed

(“Binasawit Makmur”) Palembang production 1999 99,00% 99,00% 73.868 100.186

PT Sawit Selatan Perkebunan kelapa sawit/

(“Sawit Selatan”)* Palembang Oil palm plantations - 99,69% 99,69% 21.822 20.790

PT Sungai Menang Perkebunan kelapa sawit/

(“Sungai Menang”)* Palembang Oil palm plantations - 99,91% 99,91% 2.128 2.125

PT Tania Binatama Perkebunan kelapa sawit/

(“Tania Binatama”)* Palembang Oil palm plantations - 99,67% 99,50% 1.488 1.120

PT Selatanjaya Permai

(“Selatanjaya Perkebunan kelapa sawit/

Permai”)* Palembang Oil palm plantations - 99,91% 99,85% 1.999 1.212

PT Usaha Agro Indonesia

(“Usaha Agro Perkebunan kelapa sawit/

Indonesia”)* Jakarta Oil palm plantations - 99,99% 99,99% 146.472 61.972

PT Pertiwi Lenggara Agromas

(“Pertiwi Lenggara Perkebunan kelapa sawit/

Agromas”)* Jakarta Oil palm plantations - 99,99% 99,99% 14.480 10.901

Perusahaan holding dan

Republik/ jasa manajemen/ Palma Agro Limited, Republic Holding company and

(“Palma Agro”)*** Seychelles management services - - 100,00% - 265.790

Perkebunan dan pabrik

kelapa sawit/

PT Sungai Rangit Oil palm plantations

(“Sungai Rangit”)** Kalimantan and palm oil mill 1997 95,00% 93,60% 610.921 636.506

Konsultasi bisnis dan PT Sampoerna Bio Fuels manajemen biofuel/

(“Sampoerna Bio Business consultation and

Fuels”)* Jakarta management in biofuel - 99,99% - 112.610 115.659

PT Lanang Agro Bersatu

(“Lanang Agro Perkebunan kelapa sawit/

Bersatu”)**** Jakarta Oil palm plantations - 99,90% - 5.693 995

PT National Sago Prima Pemanfaatan hasil hutan

(“National Sago bukan kayu (Sago)/

Prima”)***** Jakarta Utilization of forestry product

Non-timber (Sago) - 91,85% - 94.262 -

*) Perusahaan masih dalam tahap pengembangan **) Pada tahun 2009, Sungai Rangit dimiliki secara

langsung oleh Palma Agro

***) Pada bulan Oktober 2009, Palma Agro telah dilikuidasi dan dibubarkan

****) Dimiliki 99% dan 1% oleh Usaha Agro Indonesia dan Pertiwi Lenggara Agromas dan masih dalam tahap pengembangan

*****) Dimiliki 91,85% oleh Sampoerna Bio Fuels

*) Company still in development stage

**) In 2009, Sungai Rangit was owned directly by Palma Agro

***) On October 2009, Palma Agro was liquidated and disolved

****) Owned 99% and 1% by Usaha Agro Indonesia and Pertiwi Lenggara Agromas, respectively and still in development stage


(13)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Anak Perusahaan (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)

Perusahaan dan Anak perusahaan untuk selanjutnya disingkat menjadi “Grup”

Likuidasi Palma Agro

The Company and Subsidiaries are collectively referred herein as the “Group”

Liquidation of Palma Agro

Pada tanggal 4 Juni 2008, Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan telah menyetujui untuk melakukan restrukturisasi internal dengan melikuidasi Palma Agro Limited, Anak perusahaan, sehingga Perusahaan akan memiliki kepemilikan saham secara langsung pada Sungai Rangit, Anak perusahaan Palma Agro, sebesar 93,6% dan Exchangeable Loan yang dapat ditukarkan dengan 6,4% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit yang saat ini dimiliki oleh PT Sampoerna Bio Energi (Sampoerna Bio Energi), pihak hubungan istimewa.

On June 4, 2008, the Company’s Directors and Board of Commissioners agreed for an internal restructuring and liquidation of Palma Agro Limited, a Subsidiary, such that the Company will directly own 93.6% shares in Sungai Rangit, a Subsidiary of Palma Agro and Exchangeable Loan which can be converted with 6.4% shares ownership in Sungai Rangit currently held by PT Sampoerna Bio Energi (Sampoerna Bio Energi), a related party.

Sebagai bagian dari tahapan proses likuidasi Palma Agro, pada tanggal 27 Maret 2009, Palma Agro telah mengalihkan saham yang dimilikinya di Sungai Rangit yang mewakili 93,6% saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit kepada Perusahaan, sebagai akibat dari pembubaran dan likuidasi Palma Agro.

As part of the Palma Agro’s liquidation process, on March 27, 2009, Palma Agro transferred its ownership in Sungai Rangit, representing 93.6% shares of Sungai Rangit, to the Company, as a result of liquidation of Palma Agro.

Setelah dialihkannya piutang Exchangeable

Loan oleh Palma Agro kepada Perusahaan,

pada tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan dan Sampoerna Bio Energi telah menyetujui penukaran sebagian Exchangeable Loan sebesar US$413.961 dengan 1,4% saham Sungai Rangit yang dimiliki oleh Sampoerna Bio Energi. Sehingga sejak tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan secara langsung memiliki 95% saham Sungai Rangit.

Subsequent to the transfer of the Exchangeable Loan from Palma Agro to the Company, on March 27, 2009, the Company and Sampoerna Bio Energi agreed to convert part of the Exchangeable Loan amounting to US$413,961 into 1.4% shares in Sungai Rangit which owned by Sampoerna Bio Energi. Thus, since March 27, 2009, the Company directly owned 95% shares in Sungai Rangit.

Pada tanggal 2 Oktober 2009, proses likuidasi Palma Agro secara formal telah diselesaikan dengan bubarnya Palma Agro berdasarkan hukum negara Republik Seychelles.

On October 2, 2009, Palma Agro’s legal liquidation process was completed with the dissolution of Palma Agro in accordance with the laws of the Republic of Seychelles.


(14)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan d. Boards of Commissioners, Directors, and Employees

Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s boards of commissioners and directors as of June 30, 2010 and 2009 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama : Michael Sampoerna : President Commissioner

Komisaris : Mak Ping On : Commissioner

Komisaris : Sugiarta Gandasaputra : Commissioner

Komisaris Independen : Phang Cheow Hock : Independent Commissioner Komisaris Independen : Arief Tarunakarya Surowidjojo : Independent Commissioner

Direksi Directors

Direktur Utama : Ekadharmajanto Kasih : President Director

Direktur : Yasin Chandra : Director

Direktur : Jaffesjah Chandra : Director

Direktur : Chang Poh Sang : Director

Direktur : Sie Eddy Kurniawan : Director

Grup mempunyai 5.311 karyawan tetap pada tanggal 30 Juni 2010 (tidak diaudit).

As of June 30, 2010, the Group had 5,311 permanent employees, respectively (unaudited).


(15)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasi yang digunakan oleh Grup disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:

The accounting and reporting policies adopted by the Group conform to generally accepted accounting principles in Indonesia. The significant accounting principles applied consistently in the preparationofthe consolidated financial statements are as follows:

a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasi

a. Basis of preparation of consolidated

financial statements

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) bagi emiten atau perusahaan publik.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting and practices generally accepted in Indonesia, which include Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Regulations and Guidelines on Financial Statements Presentation set out by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) for public - listed companies.

Laporan keuangan konsolidasi disajikan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.

The consolidated financial statements, presented in thousands of Rupiah unless otherwise stated, have been prepared on accrual basis using historical costs concept, except for inventories that are valued at the lower of cost or net realizable values.

Laporan arus kas konsolidasi menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas untuk aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung

(direct method).

The consolidated statements of cash flows present cash and cash equivalents receipts and payments classified into operating, investing and financing activities. Cash flow from operating activities are presented using the direct method.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah, kecuali untuk Palma Agro, yang menggunakan Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”) sebagai mata uang fungsional, pelaporan dan pencatatannya secara efektif sejak 1 Januari 2007. Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan Palma Agro tahun 2009 dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan nilai tukar berikut:

The reporting currency used in the preparation of the financial statements is in Rupiah, except for Palma Agro, which has adopted the US Dollar as its functional, reporting and recording currency since January 1, 2007. For consolidation purposes, the accounts of the 2009’ Palma Agro are translated into Rupiah amounts on the following basis:

- Akun-akun neraca: Kurs tengah yang berlaku pada tanggal transaksi bank terakhir pada tanggal 30 Juni 2009.

- Balance sheet accounts: Prevailing rate of exchange at the last banking day as of June 30, 2009.

- Akun-akun laba-rugi: Kurs rata-rata dari kurs tengah bulanan yang berlaku sepanjang periode 2009.

- Income statement accounts: The average of the monthly middle rates of exchange prevailing during the period of 2009.


(16)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasi (lanjutan)

a. Basis of preparation of consolidated

financial statements (continued)

Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba-rugi disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasi.

Differences arising from translation of balance sheet and income statements accounts are presented as “Exchange Difference due to Financial Statements Translations” in the shareholders’ equity section of the consolidated balance sheet.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Basis of consolidation

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap terjadi jika Perusahaan memiliki hak suara lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung pada Anak perusahaan atau jika Perusahaan mampu mengendalikan kebijakan operasional dan keuangan pada Anak perusahaan atau pengendalian untuk menentukan dewan direksi pada Anak perusahaan.

The consolidated financial statements include the Company’s financial statements and all Subsidiaries' financial statements that are controlled by the Company. Control is presumed to exist where more than 50%, directly or indirectly of a Subsidiary's voting power, is controlled by the Company or where the Company is able to govern the financial and operating policies of a Subsidiary or control the removal or appointment of a majority of a Subsidiary's board of directors.

Transaksi dan saldo antar perusahaan yang signifikan seperti laba (rugi) belum terealisasi dieliminasi untuk menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai suatu entitas yang terpisah.

Significant inter-company balances and transactions, including unrealized profit (loss), have been eliminated to present the financial position and results of operations of the Company and Subsidiaries as a single economic entity.

Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasi.

The proportionate share of the minority shareholders in the equity of the Subsidiaries is presented in “Minority Interest in Net Assets of Subsidiaries” in the consolidated balance sheets.

Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali dalam kasus yang jarang terjadi dimana terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.

When cumulative losses applicable to minority interest exceed the minority shareholders’ interest in the Subsidiaries’ equity, the excess is charged against the majority shareholders’ interest, except in rare cases when minority shareholders have a binding obligation to make good on such losses. Subsequent profits earned by Subsidiaries under such circumtances that are applicable to the minority interest shall be allocated to the majority interest to the extent minority losses have been previously absorbed.


(17)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Basis of consolidation (continued)

Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan yang dapat diidentifikasikan dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima (5) tahun.

The excess of the investment cost and the Company’s proportionate share in the underlying fair values of the acquired subsidiary’s identifiable net assets is recognized as goodwill and amortized using the straight-line method over five (5) years.

Akuisisi antara Perusahaan di dalam Grup dilaporkan sebagai restrukturisasi Perusahaan dalam entitas sepengendali (seperti metode penyatuan kepentingan) dengan mempertimbangkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut berada dibawah manajemen dan kepemilikan yang sama sehingga, transaksi tersebut tidak mengakibatkan perubahan substansi kepemilikan atas aset, kewajiban dan aset lainnya yang direstrukturisasi.

Acquisition among companies within the Group is reported as restructuring transaction among Companies under common control (and accounted for similar to a pooling of interest) considering that the said Companies are being under the same management and ownership and, therefore, the transaction does not result to a change in economic substance of ownership of assets, liabilities or other ownership instruments that are exchanged.

Selisih antara harga pengalihan yang dibayar Perusahaan dalam akuisisi Anak Perusahaan dengan nilai aset bersih Anak perusahan yang diakuisisi yang berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian ekuitas. Selisih yang berasal dari akuisisi saham Anak perusahaan direalisasikan ke akun yang sesuai berdasarkan PSAK No. 22, “Akuntansi Penggabungan Usaha” pada saat pihak yang bertransaksi tidak lagi berada dalam pengendalian yang sama.

The difference between the par value of issued share capital or cash payment made (transfer price) by the Company to acquire the Subsidiaries with the Company’s interests in the net assets of such Subsidiaries, as carried in the books of the seller is recognized as “Difference Arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control”, a component of shareholders’ equity. The difference arising from restructuring transactions of entities under common control resulting from past acquisition of Subisidiaries is realized to the related accounts in accordance with PSAK No. 22, “Accounting for Business Combination” when the transacting parties are no longer under common control.

Bagian Perusahaan atas transaksi ekuitas anak perusahaan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dalam bagian ekuitas pada neraca konsolidasi.

The Company’s portion of equity transactions of subsidiaries is presented as “Difference due to Changes in Subsidiaries’ Equity” under the shareholders’ equity section of the consolidated balance sheets.

c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

c. Foreign currency transactions and

balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.

Transactions in currencies other than Rupiah are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions.


(18)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)

c. Foreign currency transactions and

balances (continued)

Pada tanggal neraca, seluruh aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs diakui pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

As of the balance sheet dates, all foreign currency monetary assets and liabilities are translated at the exchange rates on those dates. The resulting net foreign exchange gains or losses are recognized in the current year’s consolidated statement of income.

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:

The exchange rates used as of June 30, 2010 and 2009 were as follows:

2010 2009

1 Euro/Rupiah (nilai penuh) 11.087 14.432 1 Euro/Rupiah (full amount)

1 Dolar AS/Rupiah (nilai penuh) 9.083 10.225 1 US Dollar/Rupiah (full amount)

1 Ringgit Malaysia/Rupiah (nilai penuh) 2.784 2.902 1 Malaysia Ringgit/Rupiah (full amount)

1 Yen/Rupiah (nilai penuh) 103 107 1 Yen/Rupiah (full amount)

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank serta deposito berjangka dengan jatuh tempo kurang dari tiga (3) bulan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and short-term deposits with maturities within three (3) months or less and not pledged as collateral and are not restricted.

e. Persediaan e. Inventories

Efektif tanggal 1 Januari 2009, Grup menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), “Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Grup.

Effective January 1, 2009, the Group applied PSAK No. 14 (Revised 2008), “Inventories”, which supersedes PSAK No. 14 (1994), “Inventories”. The adoption of this revised PSAK did not result in a significant effect in the Group’s consolidated financial statements.

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net

realizable value).

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.

Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode biaya rata-rata tertimbang yang meliputi seluruh biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan kondisinya saat ini.

Cost is based on the weighted average cost method and comprises all costs of purchase, costs of conversion and appropriate overheads incurred in bringing the inventory to its present location and condition.

Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran beban untuk menyelesaikan dan beban lainnya yang diperlukan hingga persediaan dapat dijual.

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated cost necessary to make the sale.


(19)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Persediaan (lanjutan) e. Inventories (continued)

Grup menentukan penyisihan atas keusangan persediaan berdasarkan peninjauan atas status masing-masing persediaan pada akhir tahun.

The Group determines allowance for inventory obsolescence based on a review of the status of individual inventories at the end of the year.

f. Tanaman perkebunan dan hutan tanaman industri

f. Plantation assets and industrial

plantations

Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan.

Plantation assets are classified as immature plantations and mature plantations.

Tanaman belum menghasilkan

Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengembangan perkebunan kelapa sawit, dan karet milik Grup (perkebunan Inti) termasuk alokasi biaya tidak langsung, yang meliputi biaya umum dan administrasi untuk pengembangan tanaman belum menghasilkan, serta biaya bunga sehubungan dengan kredit yang digunakan untuk pengembangan perkebunan dikapitalisasi sampai produksi komersial telah dicapai. Biaya-biaya tersebut akan dipindahkan ke tanaman menghasilkan sejak produksi komersial dimulai.

Immature plantations

All costs relating to the development of the oil palm and rubber plantations for the Group’s own operations (Inti plantations) together with a portion of indirect overheads, including general and administrative expenses incurred and interest charges as a result of bank financing for cultivation in relation to immature plantations are capitalized until commercial production is achieved. These costs will be transferred to mature plantations starting from the commencement of commercial production.

Tanaman menghasilkan

Tanaman kelapa sawit dinyatakan sudah menghasilkan setelah empat (4) tahun masa tanam dan tanaman karet dianggap sudah menghasilkan setelah lima (5) sampai enam (6) tahun masa tanam. Jangka waktu untuk menjadi tanaman menghasilkan tergantung pada tingkat pertumbuhan tanaman dan penilaian manajemen.

Mature plantations

Oil palm plantations are considered mature four (4) years after planting and rubber plantations are considered mature five (5) to six (6) years after planting. Actual time to maturity is dependent upon vegetative growth and is assessed by management.

Tanaman menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan, kecuali untuk tanaman menghasilkan tertentu yang nilainya ditetapkan sesuai hasil penilaian kembali dan dikurangi amortisasi.

Mature plantations are stated at cost, except for certain mature plantations which are stated at revalued amounts, less accumulated amortization.

Tanaman menghasilkan diamortisasi selama dua puluh (20) tahun terhitung sejak produksi komersial dimulai.

Mature plantations are amortized over the estimated twenty (20) years starting from the commencement of commercial production.

Tanaman kemitraan diamortisasi selama sebelas (11) tahun sejak tanaman dinyatakan sudah menghasilkan di Sungai Rangit.

Partnership plantation will be amortized eleven (11) years since the plantation is considered mature in Sungai Rangit.


(20)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Tanaman perkebunan dan hutan tanaman industri (lanjutan)

Hutan tanaman industri

Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan pengembangan hutan tanaman industri (HTI) yang meliputi biaya perencanaan, penanaman, pemeliharaan, pembinaan dan pengamanan HTI dalam daur pertama untuk setiap areal penanaman (lokasi) berbeda sampai dengan adanya pohon siap ditebang dikapitalisasi dan disajikan dalam neraca sebagai “Hutan Tanaman Industri dalam Pengembangan”, kecuali beban umum dan administrasi yang tidak berkaitan dengan kegiatan penanaman, pemeliharaan dan pembinaan HTI dibebankan sebagai beban umum dan administrasi pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Pada saat areal HTI tersebut menghasilkan/siap ditebang, akumulasi biaya HTI dalam Pengembangan untuk areal penanaman (lokasi) dimana tersedia pohon siap tebang/menghasilkan dipindahkan ke akun “Hutan Tanaman Industri” dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat hak pengusahaan HTI dengan menggunakan metode garis lurus.

Selisih lebih biaya perolehan atas nilai buku perusahaan yang diakuisisi yang timbul dari akuisisi National Sago Prima oleh Sampoerna Bio Fuels dialokasikan ke akun HTI.

e. Plantation assets and industrial

plantations (continued)

Industrial plantations

Cost and expenses incurred for the development of industrial plantations, such as planning, planting, forest cultivation, maintenance and security costs during the first cycle for each planting area (location) until the trees in the area are ready for harvest, are capitalized and presented in the consolidated balance sheet as “Industrial Plantations under Development Stage”, except for general and administrative expenses which are not related to planting, maintenance and security cost are charged to current year operations.

When the estate has trees ready for harvest, the related accumulated costs and expenses for such area are reclassified to “Industrial Plantations”, and amortized based on the remaining terms of the concession rights of the Industrial Plantations using the straight-line method.

Excess of acquisition cost over book value of acquired company from acquisition of National Sago Prima by Sampoerna Bio Fuels is allocated to this account.

g. Aset tetap g. Fixed assets

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”. Grup telah memilih model biaya, maka nilai penilaian kembali aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed

cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai

pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi telah direklasifikasi ke Saldo Laba pada tahun 2008.

Effective January 1, 2008, the Group applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”.The Group has chosen the cost model, thus, the revalued amount of fixed assets is considered as deemed cost and the cost is the value at the time PSAK No. 16 (Revised 2007) is applied. All the balance of revaluation increment in fixed assets that still exists at the first time application of PSAK No. 16 (Revised 2007) as presented in equity section of the consolidated balance sheet have been reclassified to Retained Earnings in 2008.


(21)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

g. Aset tetap (lanjutan)

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying

amount”) aset tetap sebagai suatu

penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued) g. Fixed assets (continued)

Fixed assets is stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statements of income as incurred.

Penyusutan dihitung dari bulan aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:

Depreciation is calculated from the month the assets are placed in service on a straight-line basis over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan 20 Buildings

Prasarana 20 Infrastructures

Mesin dan peralatan 8-12 Machinery and equipments

Tangki penyimpanan 16 Storage tanks

Kendaraan dan alat-alat berat 4-8 Vehicles and heavy equipments

Perlengkapan kantor 4-8 Office equipments

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in consolidated statement of income in the year the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan

di-review, dan jika sesuai dengan keadaan,

disesuaikan secara prospektif.

The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.


(22)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Aset tetap (lanjutan)

Aset dalam penyelesaian meliputi akumulasi biaya material dan biaya lain yang berkaitan dengan aset dalam penyelesaian sampai aset tersebut selesai dan siap digunakan. Akumulasi biaya ini dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap pada saat selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

2. SUMM POLIC

g. Fixed assets (continued)

Construction in progress represents the accumulated cost of materials and other costs related to the asset under construction. When the asset is complete and ready for its intended use, these costs are transferred to the relevant accounts.

Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aset tetap akan dikaji ulang setiap terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak dapat sepenuhnya dipulihkan. Apabila terjadi penurunan nilai aset, maka kerugian atas penurunan nilai aset dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the current year’s consolidated statement of income.

h. Uang muka (pembiayaan bank) proyek perkebunan Plasma

h. Advances (bank financing) for Plasma plantations

Perkebunan Plasma merupakan bentuk kebijakan Pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan kerjasama pengembangan perkebunan. Grup dapat memperoleh hak guna usaha untuk membangun kebun Inti apabila bersedia membangun areal perkebunan rakyat. Sebagai pihak Inti, Grup berkewajiban untuk melatih dan mengawasi petani dan membeli hasil produksi tandan buah segar (“TBS”) milik petani Plasma dengan harga yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia.

Plasma plantations is an Indonesian Government policy to develop the plantations on mutual agreement with smallholders or cooperatives. Group (referred to as “Inti”) can acquire landrights to develop plantations only if they develop plantations for smallholders (Plasma participants) in addition to their own plantations. Inti are required to assist and supervise smallholders in technical matters relating to the plantation and to purchase the fresh fruit bunches (“FFB”) produced by Plasma plantations at prices determined by the Indonesian Government.


(1)

23. HAK MINORITAS 23. MINORITY INTERESTS

Hak minoritas atas aset bersih Anak perusahaan adalah sebagai berikut:

Minority interests in net assets of Subsidiaries were as follows:

2010 2009

Sungai Rangit 17.186.991 15.404.135 Sungai Rangit

National Sago Prima 4.900.000 - National Sago Prima

Telaga Hikmah 1.787.128 1.334.210 Telaga Hikmah

Aek Tarum 1.556.121 1.315.651 Aek Tarum

Mutiara Bunda Jaya 1.424.083 1.525.696 Mutiara Bunda Jaya

Binasawit Makmur 689.138 703.277 Binasawit Makmur

Gunung Tua Abadi 267.810 210.288 Gunung Tua Abadi

Sampoerna Bio Fuels 11.788 11.788 Sampoerna Bio Fuels

Jumlah 27.823.059 20.505.045 Total

Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan sebesar Rp1.672.497 dan Rp2.308.339 masing-masing pada periode 2010 dan 2009.

Minority interests in net income of Subsidiaries amounting Rp1,672,497 and Rp2,308,339 in 2010 and 2009, respectively.

24. CADANGAN WAJIB 24. STATUTORY RESERVE

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 14 Maret 2008, Perusahaan telah membentuk penyisihan untuk cadangan wajib sebesar Rp10.994.710. Cadangan ini dibuat sesuai dengan Undang-undang No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas yang diberlakukan sejak bulan Agustus 2007, yang mengharuskan perusahaan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan paling sedikit sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut.

Based on the Extraordinary Shareholders’ Meeting dated March 14, 2008, the Company has set up a statutory reserve amounting Rp10,994,710. The statutory reserve is in accordance with Indonesian Corporate Law No. 40/2007 introduced in August 2007 which requires the companies in Indonesia to set up a reserve reaching to a minimum 20% of the Company’s issued share capital. There is no set period of time over which this amount should be accumulated.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Juni 2008, para pemegang saham kembali menyetujui untuk meningkatkan cadangan wajib sebesar Rp3.000.000 yang diambil dari laba ditahan.

Based on the Annual Shareholders’ General Meeting dated June 27, 2008, the shareholders approved to appropriate Rp3,000,000 of its retained earnings as statutory reserve.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2009, para pemegang

Based on the Annual Shareholders’ General Meeting dated June 18, 2009, the shareholders


(2)

49

25. DIVIDEN 25. DIVIDENDS

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2009, dividen yang dibagikan dari saldo laba per 31 Desember 2008 adalah Rp90 (jumlah penuh) per saham sehingga jumlah dividen adalah Rp170.100.000, yang telah dibayar pada tanggal 29 Juli 2009.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 9 Juni 2010, dividen yang dibagikan dari saldo laba per 31 Desember 2009 adalah Rp45 (jumlah penuh) per saham sehingga jumlah dividen adalah Rp85.050.000, yang telah dibayar pada tanggal 16 Juli 2010.

Based on the Annual Shareholders’ Meeting dated June 18, 2009, dividend distribution in respect of retained earnings per December 31, 2008 was Rp90 (full amount) per share amounting to a total dividend of Rp170,100,000, which was paid on July 29, 2009.

Based on the Annual Shareholders’ Meeting dated June 9, 2010, dividend distribution in respect of retained earnings per December 31, 2009 was Rp45 (full amount) per share amounting to a total dividend of Rp85,050,000, which was paid on July 16, 2010.

26. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI PENTING

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

a. Sesuai perjanjian dengan BRI, Telaga Hikmah diminta untuk bertindak sebagai penjamin hutang plasma sampai seluruh hutang plasma dilunasi. Setelah pengalihan kebun Plasma kepada petani Plasma dilakukan, maka jaminan hutang petani Plasma sehubungan dengan perjanjian hutang Telaga Hikmah dengan BRI adalah berupa sertifikat tanah yang bersangkutan. Pembayaran pinjaman Plasma tersebut dilakukan dengan cara memotong hasil yang diterima petani atas penjualan TBS yang diproduksi dari lahan petani Plasma. Telaga Hikmah akan membeli semua TBS hasil produksi Plasma sampai seluruh hutang Plasma terbayar.

a. Under the loan agreement with BRI, Telaga Hikmah is required to act as guarantor for the Plasma loans until the Plasma loans is repaid in full. After all the Plasma areas are converted and turned over to smallholders, the collateral for the Plasma loan under the Telaga Hikmah’s loan agreements with BRI shall be the related landright certificates of the Plasma participants. Repayments are to be made out of a portion of the proceeds from the sale of FFB produced from the farmers’ Plasma areas. Telaga Hikmah is required to purchase all Plasma FFB production until all of the Plasma loans have been settled.

Pada tanggal 30 Juni 2010, Telaga Hikmah memberikan jaminan deposito kepada BRI senilai Rp7.465.000 untuk menjamin hutang petani Plasma kepada BRI (Catatan 3).

As of June 30, 2010, Telaga Hikmah placed deposit to BRI amounting to Rp7,465,000, to guarantee the outstanding loans of their Plasma participants to BRI (Note 3).

Pada tanggal 30 Juni 2010, sisa hutang petani Plasma kepada BRI adalah sebesar Rp54.507.125.

As of June 30, 2010, total the amount of Plasma loan to BRI amounted to Rp54,507,125.


(3)

26. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI PENTING

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

b. Sungai Rangit memiliki perjanjian dengan petani setempat untuk mengembangkan Tanaman Kemitraan yang didanai oleh Sungai Rangit (Catatan 7a). Semua biaya yang timbul sampai dengan tanaman telah menghasilkan dikapitalisasi. Selama sebelas tahun sejak tanaman telah menghasilkan, Sungai Rangit berkewajiban untuk mengelola tanaman tersebut, membeli hasil panen dengan harga yang telah disepakati dan 15% dari hasil penjualan dikontribusikan kepada petani sedangkan sisanya dikembalikan kepada Sungai Rangit untuk biaya pengelolaan. Tanaman kemitraan akan diserahkan kepada petani setempat setelah tahun kesebelas sejak tanaman dinyatakan sudah menghasilkan.

b. Sungai Rangit has an agreement to develop Partnership Plantation (“Tanaman Kemitraan”) with local farmers whereas financed by Sungai Rangit (Note 7a). All the development cost which incurred until the plantation is matured will be capitalized. For eleven years since the plantation is mature, Sungai Rangit has an obligation to manage the plantation, to buy the harvest with agreed purchase price and 15% of sales proceeds are contributed to farmers while the rest is returned to Sungai Rangit for maintenance cost. Partnership plantation will be transferred to farmers after the eleventh year since the plantation is considered mature.

c. Untuk menghindari dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang yang mungkin terjadi dalam operasional Perusahaan, pada tahun 2009, Perusahaan menandatangani perpanjangan perjanjian jasa pelayanan transaksi treasury dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada tanggal 30 Juni 2010, tidak ada fasilitas yang digunakan.

c. To manage the adverse effects of the exchange rate fluctuations on the Company’s operation, in 2009, the Company entered into addendum treasury line transaction facility agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. As of June 30, 2010, there was no facility drawdown.


(4)

51

27. INFORMASI SEGMEN 27. SEGMENT INFORMATION

Informasi segmen primer

Rincian segmen bisnis Grup adalah sebagai berikut:

Primary segment information

Details of business segment of the Group are as follows:

Produk

kelapa sawit/

Oil palm Lain-lain/ Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasi/

2010 product Others Total Elimination Consolidated 2010

Penjualan 723.057.018 24.875.313 747.932.331 (2.280.000) 745.652.331 Sales

Beban pokok penjualan (461.256.309) (6.020.222) (467.276.531) (4.651.748) (471.928.279) Cost of sales

Hasil segmen 261.800.709 18.855.091 280.655.800 (6.931.748) 273.724.052 Segment result

Beban usaha yang belum dialokasikan (81.198.197) Unallocated operating expense

Laba usaha 192.525.855 Operating income

Pendapatan bunga 5.703.924 Interest income

Interest expense and other

Beban bunga dan keuangan lainnya (13.874.972) financing charges

Rugi selisih kurs - bersih (353.478) Loss on foreign exchange - net

Amortisasi goodwill (984.224) Goodwill amortization

Lain-lain - bersih (257.890) Others - net

Jumlah beban pajak Total corporate income tax

penghasilan badan (50.105.532) expenses

Hak minoritas atas laba bersih Minority interest in net

Anak perusahaan (1.672.497) income of Subsidiaries

Laba bersih 130.981.186 Net income

Aset segmen 3.018.776.434 283.916.726 3.302.693.160 (810.293.417) 2.492.399.743 Segment assets

Hutang segmen 513.089.741 59.534.692 572.624.433 39.303.567 611.928.000 Segment liabilities

Informasi lainnya: Other information:


(5)

27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 27. SEGMENT INFORMATION (continued)

Produk

kelapa sawit/

Oil palm Lain-lain/ Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasi/

2009 product Others Total Elimination Consolidated 2009

Penjualan 701.562.100 18.452.439 720.014.559 (160.103.571) 559.910.988 Sales

Beban pokok penjualan (502.436.475) (2.997.439) (505.433.914) 155.451.822 (349.982.092) Cost of sales

Hasil segmen 199.125.645 15.455.000 214.580.645 (4.651.749) 209.928.896 Segment result

Beban usaha yang belum dialokasikan (61.681.976) Unallocated operating expense

Laba usaha 148.246.920 Operating income

Pendapatan bunga 16.020.784 Interest income

Laba penjualan aset tetap Gain on sale of fixed assets

Interest expense and other

Beban bunga dan keuangan lainnya (14.429.764) financing charges

Rugi selisih kurs - bersih (7.379.622) Loss on foreign exchange - net

Amortisasi goodwill (926.786) Goodwill amortization

Lain-lain - bersih (5.489.518) Others - net

Jumlah beban pajak Total corporate income tax

penghasilan badan (38.695.119) expenses

Hak minoritas atas laba bersih Minority interest in net

Anak perusahaan (2.308.339) income of Subsidiaries

Laba bersih 95.038.556 Net income

Aset segmen 2.829.292.182 178.020.409 3.007.312.591 (728.513.031) 2.278.794.560 Segment assets

Hutang segmen 489.562.294 97.913.933 587.476.227 101.061.334 688.537.561 Segment liabilities

Informasi lainnya: Other information:

Pengeluaran modal 77.859.912 55.683.432 133.543.344 - 133.543.344 Capital expenditure

Informasi segmen sekunder

Rincian segmen Grup berdasarkan geografi adalah sebagai berikut:

Secondary segment information

Details of geographical segment of the Group are as follows:

Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasi/

2010 Sumatera Kalimantan Total Elimination Consolidated 2010

Penjualan 318.304.031 49.542.977 367.847.009 (65.695.990) 302.151.019 Sales

Aset segmen 2.636.707.363 777.565.910 3.414.273.273 (1.165.158.207) 2.249.115.066 Segment assets

Pengeluaran modal 28.945.145 7.992.210 36.937.355 - 36.937.355 Capital expenditure

Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasi/

2009 Sumatera Kalimantan Total Elimination Consolidated 2009

Penjualan 593.707.468 126.307.090 720.014.558 (160.103.570) 559.910.988 Sales

Aset segmen 2.306.538.464 700.774.127 3.007.312.591 (728.513.031) 2.278.794.560 Segment assets


(6)

53

28. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI

ENTITAS SEPENGENDALI

28. DIFFERENCE ARISING FROM

RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali pada tanggal 30 Juni 2009 berasal dari akuisisi Perusahaan atas 100% kepemilikan pada Palma Agro yang sebelumnya dimiliki oleh entitas-entitas sepengendali.

Difference arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control as of June 30, 2009 is arising from the Company’s acquisition on 100% ownership interest in Palma Agro from entities under common control.

Pada tanggal 27 Maret 2009, Palma Agro telah mengalihkan saham yang dimilikinya di Sungai Rangit, yang mewakili 93,6% saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit, ke Perusahaan, sebagai akibat dari likuidasi Palma Agro (Catatan 1c). Selisih antara nilai yang dialihkan dengan kepemilikan Perusahaan atas aset bersih dari Sungai Rangit mengurangi nilai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp4.676.457 yang disajikan sebagai komponen ekuitas pada neraca konsolidasi.

On March 27, 2009, Palma Agro has transferred its ownership in Sungai Rangit, representing 93.6% shares of Sungai Rangit, to the Company, as a result of liquidation of Palma Agro (Note 1c).The difference between the transferred amount and the Company’s interest in the net assets of Sungai Rangit deducted the amount of “Difference arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control” by Rp4,676,457, under shareholders’ equity in consolidated balance sheets.

Pada tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan menukarkan sebagian Exchangeable Loan sebesar US$413.961 untuk 1,4% saham yang dimiliki oleh Sampoerna Bio Energi di Sungai Rangit (Catatan 1c). Selisih sebesar Rp231.490 antara nilai Exchangeable Loan yang ditukarkan oleh Perusahaan sebesar Rp4.758.482 dengan kepemilikan Perusahaan atas aset bersih dari Sungai Rangit sebesar Rp4.526.992 dibukukan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai komponen ekuitas pada neraca konsolidasi.

On March 27, 2009, the Company converted part of the Exchangeable Loan amounting US$413,961 into 1.4% shares in Sungai Rangit owned by Sampoerna Bio Energi (Note 1c). The difference amounting to Rp231,490 between the value of Exchangeable Loan converted by the Company of Rp4,758,482 and the Company’s interest in the net assets of Sungai Rangit of Rp4,526,992 was recognised as “Difference arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control”, under shareholders’ equity in consolidated balance sheets.

29. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

29. PREPARATION AND COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyajian laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 27 Juli 2010.

The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on July 27, 2010.